PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori
- Pengertian Biaya
- Pengertian Akuntansi Biaya
- Pengertian Bahan Pokok Produksi
- Harga Pokok Produksi
- Unsur-unsur Harga Pokok Produksi
- Manfaat Perhitungan Harga Pokok Produksi
- Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
- Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
- Harga Jual
- Tujuan dan Faktor Penetapan Harga Jual
- Omset Penjualan
Harga pokok produksi merupakan kumpulan biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku dan biaya pabrik ditambah persediaan produk pada proses awal dan dikurangi persediaan akhir (Bastian, dkk, 2010). Satu-satunya biaya yang dibebankan ke barang jadi adalah biaya overhead pabrik, bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah jumlah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan atau industri selama proses produksi.
Menurut Firdaus dan Abdullah (2012), “biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan produksi, yaitu jumlah biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung”. -Unsur-unsur yang membentuk biaya produksi adalah biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Bahan langsung disebut sebagai biaya bahan baku sedangkan bahan tidak langsung disebut sebagai biaya pabrik.
Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead) adalah biaya produksi yang tidak termasuk dalam biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung. Pengertian Biaya Overhead Pabrik Menurut Dunia dan Abdullah (2012) “Biaya overhead pabrik adalah semua biaya untuk memproduksi suatu produk selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung”. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan biaya utama dari suatu produk, tetapi biaya overhead pabrik juga harus dikeluarkan untuk membuat suatu produk.
Overhead Pabrik mencakup semua biaya produksi tidak termasuk bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya tidak langsung ini meliputi berbagai jenis biaya overhead pabrik yang tidak dapat digolongkan sebagai biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja tidak langsung. Di pabrik, biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume aktivitas. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dikenal sebagai biaya overhead pabrik. Biaya produksi langsung dihitung sebagai biaya produksi untuk pesanan tertentu berdasarkan biaya aktual yang dikeluarkan, sedangkan biaya overhead pabrik dihitung sebagai biaya pesanan berdasarkan tarif yang telah ditentukan sebelumnya.
Metode full costing adalah metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam biaya produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik tetap dan variabel. Elemen biaya dalam metode full costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik tetap maupun variabel.
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan biaya produksi.
Metode Analisis Data
Ia merupakan salah satu pengusaha yang bisa dikatakan berpengalaman dalam usaha peternakan ayam petelur di Kabupaten Sidrap. Pattonra Farms memulai usahanya dengan pengalaman dari penelitian beberapa peternakan yang pernah dikunjunginya dan bantuan dari salah satu keluarganya yang juga pernah bekerja di peternakan ayam. Ayam petelur berasal dari ayam betina dewasa yang kemudian dipelihara dengan tujuan untuk diambil telurnya, ayam ini sebenarnya berasal dari ayam yang hidup bebas di hutan kemudian ditangkap dan diseleksi oleh para ilmuwan.
Ayam yang dipilih untuk tujuan produksi dikenal sebagai ayam bumbu atau ayam pedaging, sedangkan ayam yang menghasilkan telur dikenal sebagai ayam petelur. Namun, ayam petelur terbagi menjadi dua jenis, yang pertama ayam petelur berwarna putih dan yang kedua ayam petelur berwarna coklat. Kemudian dilakukan perkawinan antara ayam kampung dengan ayam petelur untuk menghasilkan ayam petelur unggul.
Masyarakat mulai menyadari bahwa ayam petelur memiliki ayam petelur yang unggul dan daging yang enak, sehingga timbul persaingan untuk beternak ayam. Sehingga terjadi persaingan antara ayam petelur dengan ayam petelur kampung, namun ayam kampung semakin menurun dan ayam petelur semakin meningkat karena ayam petelur dapat menghasilkan telur lebih banyak. Peternakan Pattonra terletak di Jl. Batu Pute Ciro-ciroe Kabupaten Sidrap Persyaratan lokasi untuk ayam petelur adalah.
Pemilik : Hj. Andi Fathurrahman merupakan manager dari Pattonra Livestock dan bertugas untuk mengawasi dan mengelola laporan keuangan serta mengambil keputusan dalam kegiatan usaha. Pattonra Farms memilih lahan yang jauh dari keramaian untuk menghindari kebisingan dari pemukiman penduduk. Peternakan Pattonra memiliki luas lahan kurang lebih 3000 m2, bentuk lahan di Pattonra Farm berupa tanah tandus, namun dapat diakses oleh sungai dan terlindung dari gangguan hewan.
Ayam ini biasanya mampu bertelur kurang lebih 260 butir dalam setahun, ayam ini hanya dikhususkan untuk ayam petelur, karena dagingnya sedikit maka ayam ini rawan masalah. Ayam petelur ini mampu menghasilkan telur dan daging yang cukup banyak, sehingga ayam ini disebut ayam petelur ukuran sedang. dan ayam ini juga dikenal sebagai ayam serbaguna berwarna coklat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, analisis regresi sederhana, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap omzet penjualan telur.
Biaya produksi merupakan salah satu biaya yang harus diperhatikan untuk meningkatkan omzet penjualan telur di Pattonra Farms. Pattonra Farms menjalankan bisnisnya dengan mensuplai ayam berumur sekitar 4 bulan dari kandang yang menjual bibit petelur.
Definisi Operasional
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
- Sejarah Umum
- Visi dan Misi Peternakan Pattonra
- Lokasi Umum Peternakan Pattonra
- Struktur Peternakan
- Perisapan Lahan
- Bibit Ayam
- Jenis Ayam
- Manfaat
- Pemeliharaan
- Setelah Panen
- Deskripsi Data
Hasil Penelitian
- Biaya Produksi
- Bahan Pakan Ayam
- Biaya Tenaga Kerja
- Biaya Bibit
- Biaya PLN dan PDAM
- Volume dan Omset Penjualan
- Menghitung total Biaya Produksi
- Menghitung Persentase Biaya Produksi Terhadap Biaya
Hasil tabel di atas menunjukkan persentase masing-masing faktor biaya produksi terhadap total biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien biaya produksi (X) terhadap omzet (Y) adalah sebesar 1.600, sehingga biaya produksi memiliki hubungan dengan omzet sebesar 1.600. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui data yang diperoleh dari PT Pattonra dapat disimpulkan bahwa komposisi faktor biaya produksi PT Pattonra cukup baik dalam artian upaya yang dilakukan tambak ini untuk menekan biaya produksi telah berhasil di meningkatkan pendapatan. daya beli masyarakat.
Biaya produksi berpengaruh terhadap omzet penjualan, artinya semakin rendah biaya produksi yang dikeluarkan untuk menurunkan harga pokok maka omzet penjualan telur akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika harga pokok produksi naik (meningkat) dan mengakibatkan kenaikan harga pokok penjualan, maka pendapatan akan turun. Pattonra Farms harus bisa menekan biaya bahan baku dalam waktu dekat dengan mencari alternatif lain agar bahan baku yang didapat lebih murah, misalnya dengan membuat bahan baku sendiri dan lebih banyak menggunakan bahan lokal.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya, khususnya bagi mahasiswa ekonomi jurusan Akuntansi, mengenai proses perhitungan harga pokok produksi.