Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, baik pada bank yang sama maupun pada bank lain.
KEWAJIBAN BANK
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban importir dan tata cara pengenaan sanksi administratif diatur dalam Peraturan anggota Dewan Gubernur. Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 disampaikan oleh bank kepada Bank Indonesia dalam laporan rekening khusus DHE SDA sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pemantauan kegiatan devisa bank dan nasabah. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban bank mengenai pemasukan, penempatan dan penggunaan DHE SDA serta tata cara pengenaan sanksi administratif diatur dalam Peraturan anggota Dewan Gubernur.
Bank hanya dapat menerima transfer DPI dan mengirimkan pesan FTMS untuk penerbitan DPI melalui transaksi TT apabila perintah transfer diisi dengan informasi impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf a.
KEWAJIBAN LPEI
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban LPEI dan tata cara pemberian sanksi administratif diatur dalam Peraturan Anggota Dewan Pengurus.
PENGAWASAN
Dalam hal terdapat informasi terkini mengenai pemasukan dan lokasi DHE SDA, setelah Bank Indonesia menyampaikan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 kepada Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara, Bank Indonesia akan menyampaikan informasi terkini mengenai pemasukan dan lokasi DHE SDA. menyampaikan informasi ini untuk melengkapi hasil pemeriksaan. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyampaian hasil pemeriksaan DHE SDA diatur dalam Peraturan Anggota Pengurus. Bank Indonesia berdasarkan pertimbangan tertentu dapat mengambil kebijakan mengenai akses, penempatan, dan pemanfaatan DHE dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku. sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia ini dan ketentuan hukum lainnya.
KETENTUAN PENUTUP Pasal 68
PASAL DEMI PASAL Pasal 1
Dokumen penyerta terkait DHE yang diterima tunai antara lain bukti setoran bank. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2023 tentang Penerimaan Devisa dari Kegiatan Usaha Ekspor, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam; Dan. Kontrak antara eksportir dan pembeli meliputi pemasukan DHE dengan pembayaran letter of credit (L/C), konsinyasi, pembayaran selanjutnya dan akseptasi.
Yang dimaksud dengan “force majeure” adalah keadaan yang menyebabkan eksportir menerima DHE kurang dari nilai EAT atau tidak menerima DHE, yang antara lain disebabkan oleh kebakaran, kerusuhan massal, terorisme, bom, perang, sabotase, pemogokan buruh. , kesalahan sistem yang digunakan dalam bertransaksi, serta bencana alam seperti gempa bumi dan banjir yang dikonfirmasi oleh otoritas atau pejabat instansi terkait di wilayah setempat. Selisih nilai DHE dengan nilai Ekspor lebih besar yaitu setara Rp. lima puluh juta rupiah) dan lebih besar dari 2,5% (dua koma lima persen) Nilai Ekspor, antara lain disebabkan oleh perbedaan nilai tukar, diskon atau rabat, biaya administrasi, biaya lain yang berkaitan dengan perdagangan, internasional, jasa perbaikan, operasional sewa guna usaha atau financial leasing, perbedaan harga barang, perbedaan kualitas barang, perbedaan komposisi barang, dan perbedaan jumlah barang. Selisih nilai DHE dengan nilai Maklon melebihi setara Rp lima puluh juta rupiah) antara lain disebabkan oleh perbedaan nilai tukar, diskon atau rabat, biaya administrasi dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan perdagangan internasional.
Yang dimaksud dengan “informasi ekspor” adalah informasi ekspor rekening, antara lain kode transaksi tujuan, nomor dokumen, dan nilai DHE.
Pasal 10
Bukti pendukungnya antara lain adanya kesepakatan penyelesaian saling hapus rekening ekspor dengan kewajiban impor barang yang berkaitan dengan kegiatan ekspor yang bersangkutan, laporan konsolidasi mengenai saling hapus rekening ekspor dengan kewajiban impor barang, dan/atau invoice. Permasalahan teknis yang terjadi di Bank Indonesia atau permasalahan teknis yang terjadi di eksportir antara lain permasalahan ketenagalistrikan dan/atau jaringan komunikasi. Dokumen pendukungnya antara lain dokumen APD, izin ekspor dari instansi terkait dan kontrak penjualan ekspor.
Persyaratan instrumen yang ditetapkan oleh Bank Indonesia mencakup apakah instrumen tersebut dapat ditransaksikan dan/atau diakhiri sebelum jatuh tempo. Yang dimaksud dengan “otoritas terkait” adalah Otoritas Jasa Keuangan, kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara dan/atau instansi terkait lainnya. Yang dimaksud dengan “Impor informasi DPI yang dibayarkan melalui transaksi TT” adalah informasi invoice impor yang meliputi kode tujuan transaksi, nomor invoice, dan nilai invoice.
Yang dimaksud dengan “Informasi impor DPI yang dibayarkan melalui transaksi non-TT” adalah informasi invoice impor yang meliputi nomor Letter of Credit (L/C), tanggal habis masa berlaku Letter of Credit (L/C), dan nomor invoice. Yang dimaksud dengan “perubahan informasi PPI yang mempengaruhi DPI” adalah perubahan informasi pada dokumen PPI, termasuk namun tidak terbatas pada, perubahan nomor invoice, tanggal invoice, nilai invoice, dan tanggal jatuh tempo penerbitan. dari DPI. “Perubahan informasi DPI” berarti perubahan informasi atau alokasi pembelanjaan DPI, yang mencakup namun tidak terbatas pada nomor invoice dan nilai DPI.
Yang dimaksud dengan 'informasi DPI yang tidak melalui Bank'. adalah informasi mengenai pembayaran impor yang dilakukan secara tunai atau melalui lembaga keuangan non bank, antara lain nomor invoice, tanggal invoice, nilai DPI, dan nama lembaga. Yang dimaksud dengan “DPI dalam bentuk uang tunai”. adalah DPI dalam bentuk uang kertas dan/atau uang logam. Selisih nilai DPI dengan nilai impor lebih besar dari 5%. lima persen) dari Nilai Impor sebagian karena pelunasan.
Permasalahan teknis yang dialami oleh Bank Indonesia atau permasalahan teknis pada importir antara lain permasalahan pada jaringan listrik dan/atau jaringan komunikasi. Informasi ekspor meliputi nomor Letter of Credit (L/C), tanggal jatuh tempo L/C dan nomor invoice. Informasi impor meliputi nomor Letter of Credit (L/C), tanggal jatuh tempo L/C dan nomor invoice.
Yang dimaksud dengan “sistem informasi terintegrasi” adalah sistem informasi yang disediakan dan/atau digunakan bersama oleh Bank Indonesia, kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara dan/atau instansi terkait lainnya. Yang dimaksud dengan “kewajiban penerimaan DHE” adalah kewajiban eksportir untuk menyetorkan DHE kepada Bank sesuai dengan nilai ekspor atau nilai Maklon.
