• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF 352'8.6, 0$'8 /(%$+ 75,*21$ 7ULJRQD VS 3$'$ 6.5,36, - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF 352'8.6, 0$'8 /(%$+ 75,*21$ 7ULJRQD VS 3$'$ 6.5,36, - Unismuh"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Judul: Produksi Madu Lebah Trigona (Trigona sp) pada Pola Agroforestri di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi madu pada lebah Trigona sp pada pola agroforestri berbeda yang dilakukan masyarakat Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang memelihara lebah madu Trigona di kecamatan Bontocani, dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden.

Berdasarkan hasil penelitian Produksi Madu Lebah Trigona (Trigona sp) pada model Agroforestri, produksi dari Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dengan menggunakan model Tree Sepanjang Perbatasan adalah 1382 kg/tahun dengan rata-rata produksi madu sebesar 69,1 kg/produsen/tahun. . Sedangkan produksi madu lebah trigona yang dihasilkan oleh peternak lebah trigona dengan model Random Mixture adalah 1357 kg/tahun dengan rata-rata 67,85 kg/finisher/tahun. Mengucapkan segala puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis berhasil menyelesaikan hasil penelitian dengan judul “Produksi Madu Lebah Trigona (Trigona sp) pada Model Agroforestri di Lingkungan Kecamatan Bontoçani Kabupaten Bone".

Kepada penulis senior yaitu Samsul, S.Hut, Jamaluddin S.Hut dan Ahmad Sabri, S.Hut yang telah membantu dan memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Kepada kakak penulis A.Nurul Azizah Purnama Muhlis yang telah membantu dan menyemangati saya dalam meneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

2 Lebah madu Trigona sp telah lama dibudidayakan oleh sebagian masyarakat, baik untuk konsumsi pribadi maupun sebagai produk yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Potensi lebah madu Trigona sp merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang saat ini sedang dikembangkan oleh beberapa masyarakat. Madu, propolis dan serbuk sari (nektar) merupakan produk yang dihasilkan lebah Trigona yang berasal dari tumbuhan berbeda.

Sistem agroforestri adalah suatu bentuk penggunaan lahan optimal dalam suatu kawasan yang memerlukan produksi hayati bersiklus pendek atau panjang (gabungan kegiatan kehutanan bersama dengan kegiatan pertanian lainnya) berdasarkan keberlanjutan, baik secara simultan maupun terus menerus di dalam atau di luar kawasan hutan. untuk kesejahteraan masyarakat (Indriyanto, 2006 dalam Ibrahim, 2020). Dengan sistem ini ketersediaan pangan bagi lebah Trigona dapat tersedia, sehingga produksi madu dapat meningkat, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian produksi madu lebah Trigona berdasarkan model agroforestri yang diterapkan oleh warga Kecamatan Bontoçan, Baik. Daerah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar produksi madu yang dihasilkan lebah Trigona sp pada model agroforestri berbeda yang dilaksanakan masyarakat Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi kepada masyarakat mengenai besarnya produksi madu oleh lebah trigona di berbagai daerah.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
  • Agroforestry
  • Sistem dan Pola Agroforestri
  • Lebah Trigona (Trigona sp.)
  • Produksi Lebah Madu
  • Kerangka Pikir

Agroforestri merupakan suatu sistem pengelolaan lahan intensif yang memadukan tanaman hutan dan tanaman pertanian dengan tujuan memperoleh hasil maksimal dari kegiatan pengelolaan hutan tanpa mengabaikan aspek konservasi lahan dan praktik budidaya masyarakat lokal. Agroforestri merupakan perpaduan antara kehutanan, pertanian dan pengelolaan lahan lainnya dengan menggunakan teknologi agar hasil yang dicapai dapat terus meningkat. Pertanian merupakan perpaduan antara komponen atau kegiatan hutan (pohon, semak, palem, bambu) dengan komponen pertanian.

Barisan alternatif yaitu gabungan satu baris pohon dengan beberapa baris tanaman pertanian berselingan. Alternative Strips atau Alley Cropping, yaitu kombinasi penanaman dua baris pohon dan tanaman pertanian secara bergantian. Menurut Angraini (2006), lebah Trigona sp diketahui menghasilkan madu yang mengandung vitamin C yang berfungsi sebagai antibiotik, antitoksin, antioksidan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Manfaat langsung yang didapat dari madu lebah antara lain madu, royal jelly, sarang sisir atau lilin, serbuk sari dan racun lebah. Dengan ini produksi lebah madu dapat diketahui, sehingga peneliti dapat melihat bagaimana produksi lebah madu terjadi dalam berbagai pola.

Gambar 1. Kerangka Pikir
Gambar 1. Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat
  • Alat dan Bahan Alat
  • Metode Pengumpula Data
  • Populasi dan Sampel
  • Analisis Data
  • Defenisi Operasional

Observasi merupakan observasi langsung terhadap seluruh aktivitas masyarakat dalam beternak lebah madu Trigona sp dan mengamati jenis vegetasi pada pola agroforestri. Wawancara dan pengisian kuesioner dengan cara tanya jawab langsung kepada masyarakat tentang produksi lebah madu Trigona (Trigona sp). Penelitian dilakukan dengan mengukur dan menghitung produksi madu lebah trigona pada setiap panen dalam satu periode panen.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait, laporan penelitian, literatur, karya ilmiah, dokumentasi dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Pengumpulan data ini digunakan sebelum terjun ke lapangan agar peneliti memperoleh informasi atau data yang diperlukan, kemudian data tersebut dapat dijadikan acuan. Data tersebut masih berupa data yang belum diolah dan belum terorganisasi sedemikian rupa sehingga masih memerlukan tahapan-tahapan yang dianalisis kembali agar menjadi data yang teratur.

Yang digunakan peneliti adalah dengan menarik perhatian terhadap permasalahan yang ada, kemudian memperhatikan catatan-catatan yang diperoleh di lapangan kemudian mencari data secara detail dan mengumpulkan data tersebut sehingga menjadi sebuah laporan. Masyarakat tersebut merupakan penduduk penghasil madu trigona di Desa Kahu dan Desa Pammusureng, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

  • Keadaan Umum Lokasi
  • Keadaan Iklim
  • Topografi
  • Pola Penggunaan Lahan
  • Kependudukan

Peternakan Lebah Madu di Desa Kahu merupakan satu-satunya peternakan lebah Trigonalaeviceps yang ada di Kecamatan Bontocani. Lokasi ini sangat mendukung peternakan lebah, karena suasana pedesaan masih begitu kental dengan banyak pepohonan. Lebah Trigona laeviceps tidak dapat bertahan hidup lama jika lingkungannya banyak mengandung uap panas dan kebisingan dari pabrik.

Areal peternakan lebah yang dikelola masyarakat didominasi oleh tanaman jangka panjang dan berbagai jenis bunga yang sengaja ditanam sendiri oleh para peternak lebah. Ada tanaman jangka panjang seperti Kemiri (Aleurites moluccana), Jabon (Anthocephalus cadamba), Jambu Biji (Eugenia sp.), Mangga (Mangifera indica), dan lain sebagainya. Sebaliknya, Angin Barat bertiup pada bulan Oktober-Maret saat mengalami musim kemarau di wilayah Kecamatan Bontocani.

Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang mempunyai ketinggian yang sama dari permukaan laut dalam garis kontur, dengan garis kontur mewakili ketinggian 80. Secara geografis, Kecamatan Bontoçan terletak pada ketinggian sekitar 142,64 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pemekaran wilayah di desa Pattuku terdiri dari kawasan pemukiman, perkebunan, pertanian, perkantoran, pemakaman dan prasarana umum lainnya.

Kawasan terluas merupakan kawasan pertanian dengan luas 469 Ha dan kawasan terkecil merupakan prasarana umum dengan luas 2,5 Ha sehingga penggunaan lahan pada kawasan ini tidak terkonsentrasi pada satu jenis saja. 22 Kecamatan Bonto Cani terdiri dari sebelas dusun, yaitu Dusun Watang Cani, Dusun Pattukku, Dusun Bonto Jai, Dusun Bulu Sirua, Dusun Bana, Dusun Pammusureng, Dusun Kahu, Dusun Langi, Dusun Ere Cinnong, Dusun Lamoncong, Dusun Mattiro Walie. Dari sebelas dusun tersebut, sebanyak 15.817 jiwa bermukim di Kecamatan Bonto Cani.

Gambar 2.Peta Lokasi Penelitian Lebah Trigona sp
Gambar 2.Peta Lokasi Penelitian Lebah Trigona sp

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Identitas Responden
  • Produksi Madu Lebah Trigona sp Pada Pola Agroforestry di
  • Komposisi Tanaman Agroforerstry yang ada di Kecamatan
  • Kalender Pembungaan
  • Titik Koordinat Lokasi Produksi Lebah Madu

Hal ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa pada sektor produksi madu di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone terdapat 40 responden yang merupakan penduduk usia produktif. Tingkat pendidikan peternak di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone tergolong pada tingkat pendidikan menengah, namun tingkat pendidikan tersebut tidak menjadi kendala bagi peternak dalam pengembangan peternakan lebah jenis Trigona. Ketersediaan hijauan yang melimpah dapat meningkatkan produksi madu dengan memenuhi kebutuhan nektar yang dibutuhkan lebah dalam produksi madu.

Pola pemanfaatan ruang pada sistem agroforestri yang digunakan oleh petani lebah madu Trigona adalah Trees Until Border yaitu model penanaman pohon di pinggir dan tanaman pertanian di tengah lahan, dan Random Mixture yaitu susunan pohon secara acak dan tanaman pertanian. . Untuk lebih jelasnya mengenai produksi madu Trigona dapat dilihat uraiannya pada Tabel 4 di bawah ini. Data yang tersaji di atas terlihat dari jumlah madu trigon yang dihasilkan pada pohon sampel di sepanjang perbatasan, dimana peternak lebah menghasilkan 1382 kg sepanjang tahun dengan rata-rata produksi madu per peternak lebah sebesar 69,1 kg.

Dari data yang diperoleh dan disajikan pada tabel di atas terlihat bahwa produksi madu lebah Trigona diperoleh dari hasil panen madu yang bervariasi dari waktu ke waktu pada setiap peternak lebah Trigona. Dari data yang disajikan terlihat rata-rata waktu panen setiap 3 bulan sekali, maka produksi madu lebah trigona yang dihasilkan oleh peternak lebah trigona dengan pola Campuran Acak adalah 1357 kg/tahun dengan rata-rata tahunan sebesar 67,85 kg/peternak. Komposisi Tanaman Agroforestri Di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Sebagai Sumber Makanan Lebah Trigona Bontocani Kabupaten Bone Sebagai Sumber Makanan Lebah Trigona sp.

Sumber hijauan yang dikelola secara lokal umumnya berasal dari spesies multiflora dalam sistem agroforestri. Sumber hijauan jenis flora dalam sistem agroforestri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kegiatan produksi madu. Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap letak pohon sepanjang pola sempadan dan pola percampuran acak diperoleh komposisi jenis tanaman agroforestri yang berbeda-beda di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone adalah sebagai berikut.

Untuk mempertahankan koloni ketika sumber makanan di lapangan kurang, seorang petani dapat memindahkan koloni lebah ke tempat lain yang sumber makanannya mencukupi. Dari titik koordinat yang diperoleh dari tempat produksi madu lemah terdapat 3 wilayah yang berbeda yaitu pola Pohon Sepanjang Perbatasan mempunyai 1 wilayah namun mempunyai titik koordinat yang berbeda. Sedangkan pola Campuran Acak mempunyai dua wilayah yang berbeda dan terdapat beberapa titik koordinat, dan dalam ketiga wilayah tersebut terdapat dua sistem agroforestri antara lain Pohon di Sepanjang Perbatasan yaitu model penanaman pohon di pinggir dan tanaman pertanian di tengah. negara. dan Campuran Acak, yaitu susunan antara pohon dan tanaman pertanian secara acak.

Tabel  3  menunjukkan  bahwa  dari  40  orang  responden  dengan  klasifikasi  tingkatan  pendidikan  yaitu  dengan  klasifikasi  tingkat  pendidikan  SD  sebanyak  10  orang  responden  (25%);  tingkat  pendidikan  SMP  sebanyak  15  orang  responden  (37
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden dengan klasifikasi tingkatan pendidikan yaitu dengan klasifikasi tingkat pendidikan SD sebanyak 10 orang responden (25%); tingkat pendidikan SMP sebanyak 15 orang responden (37

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Struktur dan produksi lebah Trigona di sarang berbentuk tabung dan bulat. Jurusan Biologi, F.MIPA, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran-Bali. Perkembangan koloni lebah madu Apis mellifera mendapat pengganti serbuk sari dari tiga jenis kacang-kacangan yang kekurangan vitamin B kompleks. Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), 2018, Panduan Singkat Budidaya dan Pembibitan Lebah Trigon asp., Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Produksi lebah madu (Apis cerana) dipelihara di sarang tradisional dan modern di Desa Kaupan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. 2018 Identifikasi jenis serbuk sari sebagai sumber makanan lebah Trigona (Trigona clypearis) di lahan agroforestri. Tesis. Program Studi Kehutanan Universitas Mataram Mataram. Identifikasi jenis dan potensi kelompok tanaman obat HND di desa Patampanna, Kec.Marioriawa, Kab.Soppeng.

Berapa banyak madu yang Anda dapatkan dalam satu suntikan (Kg, Liter atau Botol).

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir
Gambar 2.Peta Lokasi Penelitian Lebah Trigona sp
Tabel 1. Jumlah Penduduk Perdusun Desa Timusu Kecamatan Liliriaja
Tabel  2  menunjukkan  bahwa  dari  40  orang  responden  dengan  klasifikasi  tingkatan umur  yaitu dengan klasifikasi umur 20 – 29 tahun sebanyak 1 orang  (2.5%);  30  –  39  tahun  sebanyak  6  orang  (15%);  40  –  49  tahun  sebanyak  22  orang (55%)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berapa biaya peralatan yang bapak/ibu keluarkan dalam pengelolaan lebah madu Trigona Sp.. Apa saja hambatan/permasalahan yang bapak/ibu hadapi dalam