Terlihat 43,18% responden menyatakan sangat setuju, 47,73% responden menyatakan setuju, dan 9,09% menyatakan sangat setuju. Hasil pada tabel 4.17 atas jawaban responden mengenai Locus of Control Eksternal menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak setuju bahwa bisa menghasilkan uang adalah kebahagiaan. Terlihat 34,09% responden menyatakan sangat setuju, 63,64% responden menyatakan setuju, dan 2,27% menyatakan sangat tidak setuju.
Deskriptif Mengenai Self Efficacy
Respon responden Locus of Control auditor pada beberapa KAP di Kota Bandung Jawa Barat sebanyak 2267 yang berada pada kategori cukup. Hasil tersebut mungkin menunjukkan bahwa para auditor di beberapa KAP di Kota Bandung, Jawa Barat, sebagian besar merasakan adanya hubungan kontingensi yang cukup kuat antara tindakannya dengan hasil yang diterimanya.
Dimensi Tingkat (Level)
Hasil pada Tabel 4.27 untuk tanggapan responden yang diberikan sehubungan dengan Tingkat menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak yakin bahwa mereka dapat mengatasi tantangan dalam tugas audit yang saya tangani. Terlihat 11,36% responden menyatakan sangat setuju, 13,64% responden menyatakan setuju, 29,55% menyatakan sangat setuju, 34,09% menyatakan tidak setuju, dan 11,36% menyatakan sangat tidak setuju. Hasil pada Tabel 4.28 untuk tanggapan responden terkait Level menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung memilih tugas yang tingkat kesulitannya sesuai dengan kemampuannya.
Dimensi Keluasan (generality)
Hasil pada Tabel 4.29 jawaban responden mengenai keumuman menunjukkan bahwa sebagian besar responden yakin dapat mengatur hal-hal yang diperlukan untuk tugas audit yang diberikan. Terlihat sebanyak 29,55% responden menyatakan sangat setuju, 38,64% responden menyatakan setuju, 18,18% menyatakan sangat setuju, 11,36% menyatakan tidak setuju, dan 2,27% menyatakan sangat tidak setuju. Hasil pada Tabel 4.30 untuk jawaban responden mengenai keumuman menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum menguasai banyak keterampilan yang mendukung penyelesaian tugas.
Hasil pada Tabel 4.31 untuk jawaban responden mengenai keumuman menunjukkan bahwa mayoritas responden selalu melaksanakan tugas sesuai domain fungsi dalam struktur organisasi. Terlihat sebanyak 68,18% responden menyatakan sangat setuju, 9,09% responden menyatakan setuju dan 22,73% menyatakan sangat setuju.
Dimensi Kekuatan (strengh)
Deskriptif Mengenai Komitmen Profesional
Variabel komitmen profesional diukur dengan tiga dimensi, yaitu kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi dan/atau profesi, kemauan dan keterlibatan dalam upaya sungguh-sungguh untuk kepentingan organisasi atau profesi, dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan. dalam organisasi atau profesi. Dimensi kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi dan/atau profesi.
Dimensi Kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan serta nilai-nilai dari organisasi dan atau profesi
Menerima nilai-nilai dan tujuan apa yang telah ditetapkan dalam organisasi dan/atau profesi. Hasil pada tabel 4.37 jawaban yang diberikan responden terkait kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi dan/atau profesi terlihat bahwa sebagian besar responden menerima nilai-nilai dan apa yang menjadi tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi dan/atau profesi. Terlihat 47,73% responden menyatakan sangat setuju, 43,18% responden menyatakan setuju, dan 9,09% menyatakan agak setuju.
Dimensi Kesediaan dan keterlibatan dalam upaya sungguh-sungguh untuk kepentingan organisasi dan/atau profesi.
Dimensi Kemauan dan keterlibatan untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi dan atau profesi
Hasil pada tabel 4.38 atas jawaban responden yang diberikan berkaitan dengan kemauan dan keterlibatannya untuk melakukan upaya yang sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi dan/atau profesinya, terlihat bahwa sebagian besar responden terlibat secara sungguh-sungguh dalam melaksanakan setiap penugasan yang diberikan. . Selalu berusaha keras mengatasnamakan organisasi dan profesi agar profesi akuntan publik tetap dihormati. Hasil pada tabel 4.39 atas jawaban responden yang diberikan berkaitan dengan kemauan dan keterlibatannya untuk melakukan upaya yang sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi dan/atau profesinya, terlihat bahwa mayoritas responden selalu melakukan upaya yang sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi. organisasi dan profesinya agar profesi akuntan publik tetap dihormati.
Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 34,09% responden menjawab sangat setuju, 52,27% responden menjawab setuju, dan 13,64% menjawab sangat setuju. Hasil pada Tabel 4.40 untuk tanggapan yang diberikan responden terkait kesediaan dan keterlibatan dalam upaya yang sungguh-sungguh demi kesejahteraan organisasi dan/atau profesinya menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa loyal terhadap profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa 29,55% responden menjawab sangat setuju, 54,55% responden menjawab setuju, dan 15,91% menjawab sangat setuju.
Hasil pada tabel 4.41 atas jawaban responden yang diberikan berkaitan dengan kemauan dan komitmen untuk melakukan upaya yang sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi dan/atau profesi. Terlihat mayoritas responden sangat senang memilih akuntan publik. profesi. Terlihat sebanyak 31,82% responden menyatakan sangat setuju, 59,09% responden menyatakan setuju, dan 9,09% menyatakan sangat setuju.
Keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi atau profesi
Deskriptif Mengenai Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit Variabel Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit diukur dengan tiga
Dimensi Integritas
Hasil jawaban responden untuk masing-masing indikator dimensi Perilaku Auditor dalam situasi konflik audit diuraikan pada tabel distribusi frekuensi berikut. Hasil pada tabel 4.48 atas jawaban responden yang diberikan mengenai Integritas menunjukkan bahwa mayoritas responden selalu mengikuti standar profesional ketika melakukan proses audit dalam kondisi apapun. Hasil pada tabel 4.49 atas jawaban responden yang diberikan mengenai Integritas menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa mereka akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa anggota tim Anda mematuhi prinsip-prinsip perilaku profesional.
Terlihat 52,27% responden menyatakan sangat setuju, 45,45% responden menyatakan setuju, dan 2,27% menyatakan sangat setuju.
Dimensi Objektivitas
Hasil pada tabel 4.50 atas jawaban responden mengenai objektivitas menunjukkan bahwa sebagian besar responden akan berusaha bertindak adil dan tidak memihak dalam melaporkan hasil audit. Hasil pada tabel 4.51 jawaban responden yang diberikan berkaitan dengan objektivitas, terlihat responden melaporkan hasil audit sesuai dengan fakta di lapangan. Hasil pada tabel 4.52 untuk jawaban responden yang diberikan mengenai Objektivitas menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa dalam.
Hasil pada Tabel 4.53 tanggapan objektivitas responden menunjukkan bahwa responden selalu jujur dalam mempertimbangkan fakta yang ada pada saat proses audit.
Dimensi Independensi
Pengujian Asumsi Regresi
Asumsi regresi yang pertama adalah asumsi error mengikuti distribusi normal, asumsi kolinearitas bebas, dan asumsi homogenitas varians.
Hasil Uji Normalitas
Dari grafik keluaran SPSS di bawah ini terlihat titik-titik tersebar di sekitar garis diagonal dan sebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga model regresi cocok digunakan untuk memprediksi perilaku auditor dalam situasi konflik audit berdasarkan masukan dari variabel independen.
Hasil Uji Multikolinearitas
Nilai ambang batas suatu variabel dikatakan memiliki kolinearitas yang tinggi apabila nilai VIF variabel independennya lebih besar dari 10. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) keempat variabel tersebut lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat permasalahan antar variabel, multikolinearitas dan layak digunakan.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Perhitungan Model Regresi
Untuk mengetahui pengaruh locus of control, self-efisiensi, komitmen profesional terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit, dihitung analisis regresi berganda. Konstanta sebesar 0,754 menyatakan bahwa perilaku auditor dalam situasi konflik audit (Y) adalah sebesar 0,754 satuan jika locus of control (X1), self-efisiensi (X2), komitmen profesional (X3) dan nilai-nilai sosial (X4) dianggap konstan ( cateris) paribus). Koefisien regresi variabel Locus of Control (X1) sebesar 0,226 menunjukkan sejauh mana perubahan perilaku Auditor dalam situasi konflik Audit (Y) sebagai akibat dari pengaruh Locus of Control terhadap perilaku Auditor dalam situasi konflik Audit.
Artinya setiap peningkatan satu satuan skor pada variabel Locus of Control (X1), maka skor Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit akan meningkat sebesar 0,226 dengan faktor lain tetap (cateris paribus). Jadi semakin baik Locus of Control maka akan semakin tinggi (baik) perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Koefisien regresi variabel Self Efficacy (X2) sebesar 0,409 menunjukkan besarnya perubahan Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit (Y) akibat pengaruh variabel Self Efficacy terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit.
Koefisien regresi variabel Komitmen Profesional (X3) sebesar 0,319 menunjukkan besarnya perubahan perilaku auditor dalam situasi konflik audit sebagai akibat dari pengaruh variabel komitmen profesional terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Jadi semakin tinggi komitmen profesional maka akan semakin tinggi (baik) perilaku auditor dalam situasi konflik audit.
Hasil Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis Secara Simultan
Terdapat pengaruh bersama yang signifikan antara locus of control, self-efisiensi dan komitmen profesional terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Fhit yang diperoleh sebesar 30,081 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,84 dan juga dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (sangat kecil) lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu persamaan regresi berganda dapat dinyatakan signifikan yang berarti locus of control, self-efisiensi dan komitmen profesional secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit.
Pengujian hipotesis Secara Parsial
Hasil Koefisien Determinasi (R 2 )
Untuk mengetahui tingkat hubungan dan sejauh mana pengaruh bersama Locus of Control, Self-Efficacy dan Komitmen Profesional terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit dapat dilihat nilai korelasi dan koefisien determinasi (R2). Besarnya pengaruh Locus of Control (X1), Self-Efficacy (X2), Professional Commitment (X3) terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit (Y) dapat dilihat dari nilai korelasi dan koefisien determinasi (R2). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh Locus of Control, Self-Efficacy dan Komitmen Profesional terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit secara simultan merupakan pengaruh.
Jika dilihat tingkat hubungan antara Locus of Control (X1), Self-Efficacy (X2), Professional Commitment (X3) secara bersama-sama dengan Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik, Audit masuk dalam kategori sangat kuat (dekat) dengan korelasi yang besar. sebesar 0,832.
Pembahasan
- Pengaruh locus of control terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit
- Pengaruh self efficacy terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit
- Pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit
- Pengaruh locus of control, self efficacy, dan komitmen profesional terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit
Hal ini terjadi karena auditor dengan locus of control internal yang tinggi mempunyai karakter yang lebih bertanggung jawab dan segala sesuatu yang baik dan buruk bergantung pada dirinya sendiri. Individu dengan locus of control yang tinggi mempunyai persepsi bahwa apa yang dilakukannya merupakan akibat dari tindakannya, sehingga cenderung mampu mengendalikan dirinya meskipun dalam situasi konflik audit, meskipun individu tersebut berada dalam tekanan pihak lain termasuk klien. . . Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal individu terhadap kemampuan diri tergolong baik, hal ini mencerminkan bahwa (1) segala sesuatu yang dicapai individu merupakan hasil usahanya sendiri dengan pantang menyerah dan optimis.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Intiyas, dkk (2007) yang menyatakan bahwa locus of control berpengaruh terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hasil pengujian hipotesis secara bersama-sama (simultan) menunjukkan bahwa locus of control, self-efisiensi dan komitmen profesional mempunyai pengaruh terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh locus of control, self-efisiensi dan komitmen profesional terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit relatif besar secara bersamaan (69,3%).
Hal ini karena individu dengan locus of control internal yang tinggi lebih cenderung berperilaku etis dalam situasi konflik audit. Individu dengan locus of control eksternal merasa kurang puas dengan posisi mereka, sedangkan individu dengan locus of control internal menganggap hasil organisasi berasal dari tindakan mereka sendiri.