• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Dalam penguatan Aparatur Sipil Negara (ASN) banyak terjadi kasus khususnya di kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Nias Utara. Kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor tersebut saat ini jauh di bawah harapan. Bagaimana pemberdayaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Nias Utara?”

“Untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan kinerja pegawai di kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Nias Utara.” Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pemberdayaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan kinerja pegawai di kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Nias Utara. Sebagai kontribusi instansi dalam meningkatkan dan menganalisis pemberdayaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan kinerja pegawai.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebutan untuk kelompok profesi bagi pegawai yang bekerja di instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Konsep Kinerja

Indikator Kinerja

Tujuan adalah keadaan berbeda yang ingin dicapai secara aktif oleh individu atau organisasi. Pemahaman ini mengandung makna bahwa tujuan bukanlah suatu keharusan dan bukan pula keinginan. Oleh karena itu tujuan menunjukkan arah kinerja yang harus dilakukan guna mencapai tujuan.Untuk mencapai tujuan diperlukan kinerja individu, kelompok, dan organisasi. Standar mempunyai arti penting karena memberi tahu kita kapan suatu tujuan dapat tercapai. Standar merupakan ukuran apakah tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Standar menjawab pertanyaan kapan kita mengetahui kita berhasil atau gagal. Kinerja seseorang dikatakan mampu memenuhi standar yang ditetapkan atau disepakati bersama antara atasan dan bawahan.

Tujuan, standar, dan umpan balik saling terkait. Umpan balik melaporkan kemajuan, baik kualitatif maupun kuantitatif, dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh standar. Umpan balik sangat penting ketika mempertimbangkan tujuan sebenarnya. Umpan balik adalah data yang digunakan untuk mengukur kemajuan kinerja, standar kinerja, dan pencapaian tujuan. Alat dan sarana adalah sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu mencapai tujuan dengan sukses. Sarana atau sarana merupakan faktor pendukung tercapainya tujuan. Tanpa alat atau tools, tugas pekerjaan tertentu tidak dapat dilaksanakan dan tujuan tidak dapat tercapai dengan baik. Kompetensi merupakan suatu keharusan, terutama dalam kinerja. Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan dengan baik pekerjaan yang diberikan kepadanya. Orang perlu melakukan lebih dari sekedar belajar tentang sesuatu, orang harus mampu melakukan pekerjaannya dengan baik. Kompetensi memungkinkan seseorang untuk melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Manajer memfasilitasi motivasi karyawan dengan insentif dalam bentuk uang, memberikan pengakuan, menetapkan tujuan yang menantang, menetapkan standar yang terjangkau, meminta umpan balik, memberikan kebebasan dalam melakukan pekerjaan, termasuk waktu untuk melakukan pekerjaan, menyediakan sumber daya yang diperlukan dan menghilangkan tindakan yang mengakibatkan keputusasaan. Pekerja harus diberikan kesempatan untuk menunjukkan prestasi kerjanya.Ada dua faktor yang menyebabkan kurangnya kesempatan berprestasi, yaitu ketersediaan waktu dan kemampuan memenuhi persyaratan. Tugas diberi prioritas lebih tinggi, mendapat perhatian lebih, dan menyita waktu yang tersedia. Jika pekerja dijauhi karena pemimpin tidak percaya pada kualitas atau kepuasan pelanggan, mereka akan dicegah untuk memenuhi syarat untuk bekerja.

Dimana tujuan lembaga akan tercapai apabila pegawai mempunyai prestasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan mempengaruhi kinerja yang diberikan kepada pegawai.

Penelitian Terdahulu

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan. Penelitian Febi Cahyani Zebua (2021) dengan judul “Analisis Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Nias Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di lingkungan kantor sekretariat DPRD.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dimana data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan untuk memperoleh hasil yang absolut. Penelitian ini melanjutkan penelitian Indah Tri Handayani, Irwani, Farid Zaky Yopiannor, Suffianor (2018) dengan judul “Pemberdayaan” Aparatur Sipil Negara Dalam Meningkatkan Efisiensi Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Katingan. Namun penelitian ini melakukan penelitian studi kasus di kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Nias Utara.

Kerangka Berpikir

Hal ini dilakukan karena Aparatur Sipil Negara merupakan pelaksana dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan, visi dan misi suatu instansi. Baik dari pemberian motivasi kepada para pegawai hingga memicu semangat dalam menjalankan tugas yang diberikan kepada setiap pegawainya dan juga pihak pengelola dapat memahami segala keluhan atau kekurangan para pegawai dalam melaksanakan tugasnya. memberikan dorongan kepada pegawai, sehingga munculnya motivasi aparatur sipil negara dapat menjadi pendorong dalam meningkatkan kinerja dan dapat memberikan hasil yang optimal. Motivasi kerja yang baik yang diberikan manajer kepada para pegawainya akan mendorong minat dan semangat para pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada setiap pegawainya sehingga kinerja para pegawai akan semakin meningkat dan akan memberikan pengaruh yang baik terhadap tujuan instansi.

Sehingga para manajer dan karyawan dapat menikmati hasil kegiatan yang dilakukan dalam instansi tersebut.

Definisi Konsep

Suatu organisasi akan mampu menjalankan fungsinya secara efisien dan efektif apabila didukung oleh pejabat yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya. Hal ini diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam pemberian pelayanan.Berbagai bentuk pelayanan baik berupa barang, jasa maupun administrasi sangat ditentukan oleh bagaimana pegawai dalam organisasi melaksanakan pekerjaannya. Oleh karena itu, menjadi tantangan bagi setiap organisasi pemerintahan baik di pusat maupun daerah yaitu bagaimana mengelola pegawai dengan sebaik-baiknya. Strategi yang biasa digunakan dalam pengelolaan pegawai untuk mencapai pelayanan yang optimal adalah pemberdayaan pegawai. Ini adalah proses yang melibatkan karyawan di semua tingkatan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

Aparatur Sipil Negara mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pemikir, pelaksana, perencanaan dan pengendalian pembangunan sehingga Aparatur Sipil Negara mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemerataan pengelolaan dan pelaksanaan pembangunan nasional. Mengingat pentingnya peran tersebut, maka ASN harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan ASN yang setia dan taat sepenuhnya pada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah, serta bersatu, bermental baik, bermartabat, kuat, efektif dan efisien. , bersih, bermutu dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai bagian dari aparatur negara. Dalam hal ini motivasi juga diperlukan sebagai suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai sesuatu.

Motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong seseorang atau suatu kelompok kerja dari luar agar mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai daya penggerak yang dimaksudkan sebagai dorongan alamiah untuk memuaskan dan mempertahankan kehidupan.Motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situasi). Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai pegawai, dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan organisasi, dan hasil kerjanya disesuaikan dengan hasil kerja yang diharapkan organisasi, melalui kriteria atau standar kinerja pegawai yang berlaku dalam organisasi.

Kinerja pegawai dinilai oleh manajemen, yang kemudian hasil tugas dan pelayanannya sesuai dengan tujuan organisasi. Kinerja organisasi publik tidak bisa dilihat hanya dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi publik atau pemerintah, seperti pencapaian target. Kinerja sebaiknya dinilai berdasarkan ukuran eksternal, seperti nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Kegiatan suatu organisasi publik mempunyai tanggung jawab yang tinggi apabila kegiatan tersebut dianggap benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.

Bentuk Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Informan Penelitian

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Persoalan ini bukan menyangkut penelitian, melainkan apa yang disebut dengan tingkat analisis. Dari tingkat analisis yang telah ditentukan itulah data dapat diperoleh, dalam arti siapa atau apa, yang menjadi pedoman dalam proses pengumpulan data. Pada penjelasan gambar diatas, penyajiannya dimulai dari bawah ke atas. Dalam praktiknya, pendekatan ini lebih interaktif, fase-fase yang berbeda saling berhubungan dan tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang disajikan. data diolah dan data disiapkan agar dapat dianalisis di tempat penelitian, yang dapat berupa transkrip wawancara, pemindaian bahan, pengetikan data lapangan, atau pemilahan dan pengorganisasian data ke dalam jenis yang berbeda-beda tergantung pada sumbernya. informasi. Dalam mengumpulkan dan menyiapkan data untuk dianalisis hendaknya sesuai dengan keinginan peneliti.

Setelah data disusun dan dipersiapkan, sebaiknya diteliti kembali agar tidak terjadi kesalahan ketik dan juga dapat diberikan kode untuk setiap data yang telah disusun agar mudah dipahami oleh peneliti. Setelah itu muncul tema-tema dari penelitian yang dapat memudahkan dalam mendeskripsikan dan menyajikan data yang saling berkaitan antara tema dan deskripsi.

Analisa Data

Dari analisa data gambar, pengumpulan data diawali dengan pengumpulan informasi atau fakta yang terjadi di lapangan, kegiatan ini dilakukan dengan cara wawancara kepada informan yang ada di lokasi penelitian, kemudian dilakukan reduksi dari pengumpulan data, diawali dengan rangkuman, pengkodean. , mengeksplorasi topik, membuat cluster – grup, menulis memo, dan sebagainya, guna menghilangkan data atau informasi yang tidak relevan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang mempertajam, mengklasifikasikan, mengkategorikan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga pada akhirnya data yang terkumpul dapat diverifikasi kebenarannya. lapangan disusun secara sistematis, setelah itu dilakukan seleksi apakah data tersebut relevan atau tidak dengan tujuan penelitian. , atau jika sesuai dengan masalah utama. Data yang direduksi tidak akan masuk akal atau memberikan gambaran menyeluruh. Oleh karena itu, data-data tersebut perlu disajikan dan disajikan dalam bentuk teks naratif, yang semuanya dirancang untuk menggabungkan informasi-informasi yang tercantum dalam bentuk yang runtut dan mudah dipahami.

Dalam menarik kesimpulan dan memverifikasi baik makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitian dilakukan, maka makna yang dirumuskan peneliti berdasarkan data tersebut harus diuji kebenarannya, kesesuaiannya dan kekokohannya.

Gambar

Tabel 2.4  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.5  Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dijelaskan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Kurs, Jumlah Uang Beredar