• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kejadian penyakit kardiovaskuler menurut World Health Organization (WHO) dalam (Riyanto, 2021) di dunia pada tahun 2019 sebanyak 17,9 juta jiwa. Salah satu penyakit kardiovaskuler karena tidak bisa diprediksi kejadiannya adalah Coronary Artery Disease (CAD). Coronary Artery Disease (CAD) merupakan suatu gangguan fungsi jantung yang disebabkan karena otot miokard kekurangan suplai darah akibat adanya penyempitan arteri koroner dan tersumbatnya pembuluh darah jantung (AHA, 2017). Menurut (Tuslamia, 2022) salah satu penatalaksanaan medis Coronary Artery Disease (CAD) adalah dengan melakukan tindakan operasi bedah jantung yaitu Coronary Artery Bypass Graft (CABG).

Coronary Artery Bypass Graft (CABG) merupakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) merupakan prosedur bedah pintas koroner tatalaksana pilihan untuk : kerusakan pada arteri koroner utama kiri (LMCA), kerusakan pada ketiga arteri koroner utama (LAD,LCX dan RCA), dan kerusakan difus yang tidak dapat ditangani dengan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) (AHA, 2017). Menurut (Riyanto, 2021) perubahan atau dampak yang paling banyak dikeluhkan ketika post operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) adalah salah satu nya masalah fisik dan psikologis seperti nyeri, sesak, mudah lelah, dan cemas. Nyeri terjadi akibat dari sensitasi pada perifer yang akan dilanjutkan pada media sensitasi sentral, nyeri terjadi akibat

(2)

robeknya lapisan kulit dan jaringan akibat pembedahan, nosiseptor akan menghantarkan stimulus nyeri ke otak, tranduksi dimulai dari perifer ketika stimulus mengirimkan impuls yang melewati serabut saraf nyeri perifer yang terdapt di panca indra, kemudian terjadi proses transmisi impuls nyeri, kerusakan sel mengakibatkan pelepasan neurotransmitter eksitatori (histamin, bradikinin, prostaglandin, dll), serabut nyeri memasuki medula spinalis yang akan mengirimkan sensasi yang tajam, terlokalisasi secara jelas, terbakar atau sangat panas, dan menetap, stimulus nyeri akan sampai ke kortes serebral, maka otak akan menginterpretasikan kualitas nyeri dan memproses informasi yang berhubungan dengan persepsi nyeri (Yussuf, 2020).

Nyeri yang bersifat akut dirasakan secara terus menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, intensitas nyeri yang terus menerus berhubungan dengan rendahnya kualitas hidup pasien setelah operasi jantung dan terjadi karena adanya kerusakan jaringan akibat proses pembedahan (Prasetyaningrum et al., 2021). Pasien yang mengalami post Coronary Artery Bypass Graft (CABG) rentan masuk ruang intensif sebanyak 49,0%

(Mansjoer & Sutrisna, 2020). Adapun beberapa terapi yang dapat menurunkan nyeri baik itu farmakologi seperti pemberian obat morfin dan terapi nonfarmakologi seperti distraksi, imajinasi terbimbing, akupresur, akupuntur, murattal, musik, pemijatan, relaksasi, dan sentuhan (Tim Pokja PPNI, 2018) hal ini merupakan terapi komplementer dari terapi farmakologi ke non farmakologi.

(3)

Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diterapkan pada pasien untuk mengurangi nyeri yang sudah diuji sebelumnya adalah terapi murattal (Aswad, 2020). Mendengarkan surah Ar-Rahman 78 ayat membuat pasien merasa tenang, rileks, dan perhatian pasien teralihkan untuk mengingat kebesaran Allah SWT yang membuat pasien itu berserah diri, ikhlas, dna percaya kepada Allah SWT bahwa Allah SWT akan menyembuhkannya dari sakit atau mengurangi/menghilangkan nyeri yang dirasakannya, manfaat yang terbesar selain mengurangi nyeri pasien, juga dapat meningkatkan keimanan pasien kepada Allah SWT (Rahayu et al., 2022)

Berdasarkan penelitian (Sari et al., 2023) menunjukkan bahwa terapi murrotal al-quran berpengaruh terhadap nyeri dan status hemodinamik pasien penyakit jantung koroner, terapi ini dijadikan salah satu intervensi mandiri perawat dalam menangani nyeri dan menstabilkan status hemodinamik secara non farmakologis. Dari 32 responden sebelum diberikan intervensi sebagian besar (75,0%) mengalami nyeri sedang dan sebagian kecil (9,40%) mengalami nyeri berat. Sedangkan setelah diberikan intervensi menunjukan 32 responden di dapatkan hampir setengah responden tidak mengalami nyeri dan sebagian besar (75%) responden mengalami nyeri ringan dengan ρ-Value sebesar 0,000.

Sedangkan dari penelitian (Imran et al., 2021) menunjukan bahwa mendengarkan bacaan Surah Ar-Rahman dapat menurunkan tingkat nyeri, respirasi, diastolic blood preasure (DBP) dan meningkatkan saturasi oksigen pada pasien pasca coronary artery bypass graft (CABG). Perbedaan rata-rata

(4)

tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi ditunjukkan bahwa tingkat nyeri berkurang setelah intervensi dibandingkan dengan sebelum intervensi dengan ρ-Value sebesar 0,001.

Pasien masuk ruang GICU B pada tanggal 29 November 2022 dalam keadaan sadar penuh tanpa ventilator, mengeluh nyeri, mengeluh sesak, dan mengeluh mudah lelah. Sebelumnya pasien memiliki riwayat penyakit CAD (coronary artery disease), pasien pernah dirawat dengan diagnosa medis yang sama dan sudah dilakukan tindakan PCI (Percutaneous Coronary Intervention) sebanyak 2 kali namun masih belum ada perubahan, setelah itu pasien dilakukan tindakan pembedahan Coronary Artery Bypass Graft CABG.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Mendengarkan Murattal Al-Qur’an : Surah Ar Rahman Pada Tn. H Usia 59 Tahun Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Dan Diagnosa Medis Post Coronary Artery Bypass Graft Di Ruang GICU B RSUP Dr. Hasan Sadikin Provinsi Jawa Barat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Dengan Pemberian Terapi Murattal Al-Qur’an : Surah Ar Rahman Pada Tn.H Usia 59 Tahun Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Dengan Diagnosa Medis Post Coronary Artery Bypass Graft Di Ruang GICU B RSUP Dr. Hasan Sadikin Provinsi Jawa Barat.

(5)

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian pada pasien dengan diagnosa medis post coronary artery bypass graft di ruang GICU B RSUP Dr. Hasan Sadikin Provinsi Jawa Barat.

b. Mampu menetapkan diagnosis keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis post coronary artery bypass graft di ruang GICU B RSUP Dr. Hasan Sadikin Provinsi Jawa Barat.

c. Mampu menyusun perencanaan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis post coronary artery bypass graft di ruang GICU B RSUP Dr. Hasan Sadikin Provinsi Jawa Barat.

d. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis post coronary artery bypass graft di ruang GICU B RSUP Dr. Hasan Sadikin Provinsi Jawa Barat.

e. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis post coronary artery bypass graft di ruang GICU B RSUP Dr. Hasan Sadikin Provinsi Jawa Barat.

f. Mampu memaparkan hasil pemberian terapi murattal pada pasien dengan diagnosa medis post coronary artery bypass graft di ruang GICU B RSUP Dr. Hasan Sadikin Provinsi Jawa Barat.

C. Manfaat

1. Manfaat Keilmuan

Untuk pengembangan ilmu keperawatan, dan manjadi salah satu sumber referensi terkait asuhan keperawatan pada pasien post coronary

(6)

artery bypass graft di ruang GICU B dengan menggunakan terapi mendengarkan murattal Al –Qur’an : surah Ar-Rahman.

2. Manfaat Aplikatif a. Penulis

Diharapkan setelah mengetahui hasil laporan ini, penulis dapat menambah wawasan dan memperkaya pengetahuan terkait asuhan keperawatan pada pasien post coronary artery bypass graft dengan menggunakan terapi murattal Al –Qur’an : surah Ar-Rahman.

b. Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperoleh dalam pelaksanaan praktek keperawatan yang tepat khususnya untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan post coronary artery bypass graft di ruang GICU B.

c. Pasien

Hasil laporan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan perawatan yang diterima oleh pasien/penderita post coronary artery bypass graft dengan menggunakan terapi murattal Al –Qur’an : surah Ar-Rahman.

Referensi

Dokumen terkait

Objective: This paper focuses on those challenging experiences that Malaysian women entrepreneurs faced during their business startup; the strategies they embark in maintaining their

• Ethernet is a certain type of a local area network LAN • Ethernet is a system for connecting a number of computer systems to form a local area network, with protocols to control the