• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

Penelitian ini berbentuk disertasi dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Pengamalan Nilai-Nilai Agama Islam”. Seberapa kuat pengaruh pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam pada siswa SMP Satap Talun. Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam pada siswa SMP Satap Talun.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana tambahan dalam meningkatkan pengajaran pendidikan agama Islam menuju pengamalan nilai-nilai agama Islam bagi siswa SMP Satap Talun. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman evaluasi SMP Satap Talun untuk pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan agama Islam untuk meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama Islam. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk lebih meningkatkan pengajaran pendidikan agama Islam bagi siswa SMA Satap Talun dalam mengamalkan nilai-nilai agama Islam.

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan agama Islam, menurut Akmal Hawi, adalah “upaya sadar untuk mempersiapkan peserta didik untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui bimbingan, pengarahan, atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain.” Heri menjelaskan dengan mengutip Marimba. sebagaimana dikutip oleh Tafsir yang memberikan pengertian pendidikan agama Islam sebagai pembinaan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam yang mengarah pada pembentukan tokoh-tokoh sesuai dengan norma-norma agama Islam Dari pengertian tersebut sangat jelas bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu proses pendidikan yang mengarah pada pembentukan akhlak atau kepribadian yang baik.

Pengertian pendidikan agama islam secara lebih rinci dan jelas tertuang dalam kurikulum pendidikan agama islam adalah usaha sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik untuk mengetahui, memahami dan mengamalkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia dalam pengamalan ajaran islam. dari sumber utama kitab suci al-Qur'an. -Qur'an dan hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan dan penggunaan praktek. 34 Heri menjelaskan dengan mengutip Majid dan Andayani disertai tuntunan untuk menghormati pemeluk agama lain tentang kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.35. Pengembangan ilmu agama adalah untuk membentuk pribadi-pribadi yang berakhlak mulia, yang bertakwa kepada Allah SWT baik jasmani maupun rohani sesuai dengan ajaran Islam. Yang dimaksud dengan pemahaman luas adalah pemahaman yang melihat Islam sebagai pembawa misi perdamaian dan kesejahteraan dalam berbagai aspek untuk seluruh umat manusia tanpa memandang latar belakang agama, suku dan sebagainya.

هَّنلا تاَي َلَ ِرا

Rochidin menjelaskan dengan mengutip pernyataan Rambay yang disampaikan Bustanil Arifin selaku Founding Chairman Yayasan Anakku bahwa kita ingin sekolah mencetak kader-kader pemimpin dan intelektual Islam yang berwawasan luas. Dengan wawasan seperti itu, siswa dari sekolah dapat berinteraksi dengan siapa saja yang membawa nilai-nilai kebenaran dan perdamaian serta yang berupaya mewujudkan nilai-nilai Islam di tengah kehidupan.

را191

Pengamalan Nilai-Nilai Agama Islam (Shalat)

Armai menjelaskan dengan mengutip Arifin bahwa tujuan dari proses pendidikan Islam adalah cita-cita (cita-cita) yang mengandung nilai-nilai Islam yang ingin dicapai dalam suatu proses pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam secara bertahap. 43 Nilai-nilai ideal tersebut mempengaruhi dan mewarnai pola pendidikan manusia, sehingga bergejala dalam perilaku lahiriahnya. 45 Suhari, “Pendidikan Nilai Kajian Sholat Ibadah Tafsir Al-Mishbah oleh Muhammad Quraish Shihab”, skripsi Universitas Islam Negeri Sunan. Asal usul arti doa menurut bahasa Arab adalah doa, namun yang dimaksud disini adalah ibadah yang tersusun dari berbagai ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir, diakhiri dengan salam dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang telah ditentukan.

Doa adalah menghadapkan hati kepada Allah SWT sebagai ibadah, berupa berbagai ucapan dan perbuatan, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dan sesuai syarat yang ditentukan syara'. Dari beberapa penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa shalat adalah ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat dan rukun tertentu.

لﭐ

ني

  • Hasil Penelitian Yang Relevan
  • Kerangka Berpikir
    • Pengaruh pembelajaran pendidikan agama Islam (X) terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam (Y)
  • Hipotesis Penelitian
  • Tempat Dan Waktu Penelitian
  • Populasi Dan Sample 1. Populasi
    • Sample
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Uji Instrumen

Dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara pendidikan agama Islam dengan pengamalan nilai-nilai Islam. 49 Roviqoh, “Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pengamalan Nilai-Nilai Islam Siswa (Studi Penelitian di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan)”, Skripsi UIN Syarif. Adapun perbedaan dari variabel tersebut, yang ditulis Ria hanyalah pendidikan agama Islam dalam keluarga tentang disiplin agama, sedangkan yang penulis selidiki adalah pembelajaran pendidikan agama Islam tentang pengamalan nilai-nilai agama Islam.

Skripsi Mar'atus Solikha, 2016, (NIM Fakultas Pendidikan Agama Islam Institut Tarbiyah Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC), berjudul “Dampak Pengajaran Pendidikan Agama Islam pada. 51 Arif Widodo, “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Konteks tentang Peningkatan Pengamalan Nilai-Nilai Islam Akide Akhlak Siswa Kelas 5 Madrasah Ibtidaije Islam terhadap Perilaku Siswa, sedangkan yang dikaji oleh penulis mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang pengamalan nilai-nilai agama Islam.

Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (X) terhadap Pengamalan Nilai Agama Islam (Y) Pengamalan Nilai Agama Islam (Y). Dari penjelasan di atas dapat diasumsikan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam berpengaruh signifikan terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara pembelajaran pendidikan agama Islam (X) terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam (Y) pada siswa SMP Satap Talun melalui skema penelitian.

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam pada siswa SMP Satap Talun. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam pada siswa SMP Satap Talun. Penelitian ini akan melakukan observasi terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam pada siswa SMP Satap Talun, mendeskripsikan apa itu variabel melalui angka.

Berikut akan disajikan berbagai kisi-kisi instrumen penelitian variabel pembelajaran pendidikan agama Islam (X) yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dan pengamalan nilai-nilai agama Islam (Y).

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam)

Uji Reliabilitas butir angket

Reliabilitas berasal dari kata trust yang artinya percaya, dan reliabel yang artinya dapat dipercaya.66 Untuk menguji reliabilitas ini, penulis menggunakan rumus Alpha Cronbach.67. Hasil uji reliabilitas instrumen yang dilakukan oleh 40 responden untuk proses perhitungan ada pada lampiran, penulis merangkum hasil masing-masing variabel sebagai berikut.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam) Cronbach’s Alpha Jumlah Item (K) Interpretasi

Teknik Analisis Data

  • Mencari Mean, Median , Modus, Standar Deviasi, dan Varian Mean ( rata-rata) rumus untuk data berkelompok
  • Analisis Kriteria Skor Ideal/Analisis Presentase
  • Uji Prasyarat Analisis
  • Uji Normalitas Data
  • Uji Hipotesis

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data adalah kegiatan setelah data dikumpulkan dari semua responden atau sumber data lainnya. Untuk mendeskripsikan data masing-masing variabel yaitu pembelajaran pendidikan agama Islam (X) dan mengamalkan nilai-nilai agama Islam (Y), diperlukan statistik deskriptif. Langkah-langkah yang harus dilakukan penulis pada setiap variabel adalah sebagai berikut: 71.

Kriteria skor ideal dilakukan untuk mengetahui seberapa baik variabel pembelajaran pendidikan agama Islam (X) dan pengamalan nilai-nilai agama Islam (Y) di SMP Satap Talun. Mengutip Suherman dan Sukjana, Casta menjelaskan tabel interpretasi skor ideal dan masing-masing kuesioner adalah sebagai berikut. Mengutip Ridwan, Casta menjelaskan bahwa penelitian yang datanya berupa interval atau rasio, sebelum menggunakan uji hipotesis dengan uji korelasi product moment, maka salah satu syarat analisis data harus berdistribusi normal (uji normalitas data) dan data harus linier (uji linearitas data).

Berdasarkan tabel bantu di atas, langkah pertama adalah menentukan batas kelas, yaitu skor kiri interval kelas pertama dikurangi 0,5, kemudian skor interval kelas kanan ditambah 0,5. Untuk mencari luas setiap interval kelas caranya adalah dengan mengurangkan bilangan 0-Z yaitu baris pertama dikurangi baris kedua, baris kedua dikurangi baris ketiga, dan seterusnya. Untuk mencari frekuensi harapan (fe), caranya dengan mengalikan luas setiap interval kelas dengan jumlah responden.

Setelah diketahui harga r, langkah selanjutnya adalah menghitung kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus mencari determinan/koefisien determinan. Selanjutnya untuk menguji apakah signifikansi rasio tersebut signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian signifikansinya dengan menggunakan rumus 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebagai berikut.

Tabel 3.9  Analisis Data  No  Pertanyaan Penelitian
Tabel 3.9 Analisis Data No Pertanyaan Penelitian

Deskripsi Data

  • Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (X)

Adapun distribusi frekuensi variabel pembelajaran pendidikan agama Islam (X) dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Selain itu, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang distribusi frekuensi pada Tabel 4.2, Anda dapat menampilkannya dalam bentuk poligon sebagai berikut. Selain itu, hasil skor ideal variabel pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebesar 78,68%, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SMA Satap Talun dinilai baik.

Frekuensi Variabel X

Pengamalan Nilai-Nilai Agama Islam (Y)

Distribusi frekuensi variabel implementasi nilai-nilai agama Islam ditunjukkan pada Tabel 4.X sebagai berikut. Dari X di atas terlihat bahwa skor untuk mengamalkan nilai-nilai agama Islam (Y) adalah untuk 2 orang dengan skor interval 17-18, interval 19-20 untuk 3 orang, interval 21-22 untuk 6 orang, interval 23 -. Selain itu, untuk lebih jelas gambaran distribusi frekuensi pada Tabel 4.X ditampilkan dalam bentuk poligon sebagai berikut.

Selanjutnya hasil skor ideal untuk variabel pengamalan nilai-nilai agama Islam adalah 75,08%, maka dapat disimpulkan bahwa pengamalan nilai-nilai agama Islam pada siswa SMP Satap Talun termasuk dalam kategori baik.

Frekuensi Variabel Y

  • Pengujian Persyaratan Analisis
    • Uji Linearitas
  • Pengujian Hipotesis
  • Pembahasan Hasil Penelitian
  • Keterbatasan Penelitian
  • Saran-Saran

Praktek nilai agama Islam (Y) chi square hitung adalah 9,09, maka chi square tabel menunjukkan 9,48773, karena hasil hitung chi square lebih kecil dari chi square tabel (9,09

Oleh karena itu pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam (X) terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam (Y) adalah sebesar 3,88. Persamaan regresi digunakan untuk memprediksi implementasi nilai-nilai agama Islam berdasarkan pembelajaran pendidikan agama. Artinya jika kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam meningkat menjadi nilai 20, maka pengamalan nilai-nilai agama Islam menjadi 23,97.

Berdasarkan data deskriptif, tingkat pembelajaran pendidikan agama Islam siswa SMP Satap Talun termasuk dalam kategori baik yang ditunjukkan dengan nilai ideal yang menunjukkan variabel X sebesar 78,68%. Demikian pula untuk pengamalan nilai-nilai agama Islam (Y), siswa SMP Satap Talun termasuk dalam kategori baik yaitu dengan skor ideal sebesar 75,08%. Korelasi Pearson Product Moment (PPM) antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan pengamalan nilai-nilai agama Islam pada siswa SMP Satap Talun adalah sebesar 0,197 yang menunjukkan bahwa korelasi tersebut sangat rendah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam siswa SMP Satap Talun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengamalan nilai-nilai agama Islam apabila dikontrol pada taraf signifikansi 5%. Besarnya sumbangan efektif pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap implementasi nilai-nilai agama Islam di SMP Satap Talun adalah sebesar 3,88%. Hasil tersebut berarti bahwa 3,88% implementasi nilai-nilai agama Islam pada siswa SMP Satap Talun dipengaruhi oleh pembelajaran pendidikan agama Islam.

Semakin efektif pengajaran pendidikan agama Islam maka akan semakin meningkat pengamalan nilai-nilai agama Islam di kalangan siswa SMP Satap Talun. Dengan demikian akan diperoleh lebih banyak informasi tentang pengajaran pendidikan agama Islam pada pengamalan nilai-nilai agama Islam bagi siswa SMP Satap Talun. Hasil penelitian korelasi antara pembelajaran pendidikan agama Islam (X) dengan pengamalan nilai-nilai agama Islam (Y) pada siswa SMP Satap Talun.

Gambar 4.3 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak  Variabel    Pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  (X)  Dengan  Pengamalan Nilai-Nilai Agama Islam (Y)
Gambar 4.3 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak Variabel Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (X) Dengan Pengamalan Nilai-Nilai Agama Islam (Y)

Gambar

Tabel 3.6  Interpretasi nilai r
Tabel 3.9  Analisis Data  No  Pertanyaan Penelitian
Gambar  4.1  Polygon  Frekuensi  Skor  Variabel    Pembelajaran  Pendidikan Agama Islam
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Pengamalan Nilai- Nilai-Nilai Agama Islam (Y)
+4

Referensi

Dokumen terkait

In other words, the research results show that the greater the angle of inclination of the nozzle, the more water flow will increase the rotational speed when it enters the