• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Bab I Pendahuluan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang

Asuhan antenatal adalah upaya untuk prenventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2010 : 278 ), dampak yang terjadi apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan adalah ibu hamil akan kurang mendapat informasi tentang cara perawatan kehamilan yang benar, tidak terdeteksinya tanda bahaya kehamilan secara dini, tidak terdeteksinya tanda penyulit persalinan sejak awal seperti kelainan bentuk panggul atau kelainan pada tulang belakang atau kehamilan ganda, dan tidak terdeteksinya penyakit penyerta dan komplikasi selama kehamilan seperti pre eklampsia, penyakit kronis seperti penyakit jantung, paru dan penyakit karena genetic seperti diabetes, hipertensi, atau cacat congenital ( Kusmiyati, 2009 : 7 ). Berdasarkan tahun 2013 di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali kunjungan pada trimester 1 sebanyak 1 kali, trimester 2 sebanyak 1 kali dan trimester 3 sebanyak 2 kali sebesar 70%.

Menurut penelitian para ahli, terdapat beberapa hal penting yang menyebabkan perbedaan status kesehatan ibu di Negara miskin /

(2)

berkembang dengan ibu di Negara maju minimal 10 kali melakukan pemeriksaan kehamilan di tenaga kesehatan yang terampil. Sebaliknya, wanita dinegara miskin atau berkembang rata – rata hanya memeriksakan kehamilan satu atau dua kali selama kehamilannya. ( Depkes RI, 2001 )

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2006 juga diketahui bahwa cakupan kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 sebesar 90,38% dan K4 sebanyak 79,63%. Diketahui bahwa ditingkat Provinsi, cakupan kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 yang terendah adalah Provinsi Papua sebesar 58,92% dan tertinggi yaitu Provinsi Jawa tengah dan DKI Jakarta 109,39%, K4 Provinsi terendah adalah Irian Jaya Barat sebesar 29,54% dan tertinggi DKI Jakarta sebesar 91,89%. ( Depkes RI, 2008 )

Di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok banyak ibu hamil yang datang untuk memeriksakan kehamilannya tetapi masih ada ibu hamil yang tidak tahu pentingnya pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan kasus tersebut penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priuk Jakarta Utara”. Penulis ingin mengetahui apakah tingkat pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok sudah baik, cukup atau kurang. Dan berdasarkan latar belakang diatas penulis memilih Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara sebagai tempat penelitian periode April 2014.

(3)

1.2. Rumusan Masalah

Dari hasil wawancara di ketahui rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode 2013 adalah 60%. Di bandingkan dengan penelitian yang sudah ada di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado dengan hasil penelitian 76,6 % responden berpengetahuan baik ( Jurnal Kesehatan ).

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Utama

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode April 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1 Diketahuinya jumlah presentasi (%) gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode 15 April 2014

1.3.2.2 Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode 15 April 2014 berdasarkan usia

(4)

1.3.2.3 Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode 15 April 2014 berdasarkan pendidikan

1.3.2.4 Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode 15 April 2014 berdasarkan paritas

1.3.2.5 Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode 15 April 2014 berdasarkan sumber informasi ibu

1.4. Manfaat Penelitian

Diharapkan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan dapat memberikan motivasi bagi ibu hamil untuk mengerti dan memahami pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin agar dapat mendeteksi sedini mungkin komplikasi penyulit yang dapat diatasi, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan menghasilkan kehamilan yang sehat serta dapat membuahkan persalinan yang aman bagi ibu dan bayi. Dan untuk tenaga kesehatan tetap memberikan penyuluhan atau penjelasan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan kepada ibu hamil.

(5)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah “ Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara periode April 2014 “, berdasarkan usia, pendidikan, paritas, dan sumber informasi. Penelitian ini di dasari banyaknya ibu hamil yang datang untuk memeriksakan kehamilannya tetapi masih ada ibu hamil yang tidak tahu pentingnya pemeriksaan kehamilan dan jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan mengalami penurunan dari bulan Febuari 2014 – Maret 2014. Pengambilan data dengan menggunakan desain penelitian deskriptif.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 1 dengan jumlah total responden yaitu sejumlah 90 responden dapat diketahui bahwa pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil

Gambaran Pendidikan Ibu Hamil Di Puskesmas Perawatan Namrole Hasil Penelitian menyatakan bahwa pendidikan ibu hamil tentang anemia di Wilayah Puskesmas Perawatan Namrole berkategori