• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Bab I Pendahuluan"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Apakah pengelolaan keuangan Desa Sei Kepayang Kiri Kecamatan Sei Kepayang Barat Kabupaten Asahan sudah tepat berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor. Untuk memberikan masukan kepada pemerintah Desa Sei Kepayang Kiri Kecamatan Sei Kepayang Barat Kabupaten Asahan khususnya mengenai pengelolaan.

Desa

Otonomi Desa

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah dan berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia ( Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 1 ayat 12). Otonomi desa adalah hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur sendiri dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat berdasarkan hak asasi manusia dan nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam masyarakat yang tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan kota.

Pemerintahan Desa

Namun demikian, pelaksanaan hak, wewenang dan kebebasan dalam pelaksanaan otonomi desa harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas terhadap negara kesatuan Republik Indonesia dengan menekankan bahwa desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa dan negara Indonesia ( Widjaya, 2003: 166). 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pasal 30 menjelaskan bahwa Badan Permusyawaratan Desa adalah “wakil masyarakat yang bersangkutan, yang keterwakilannya ditentukan berdasarkan musyawarah dan mufakat, terdiri atas ketua perkumpulan masyarakat, tokoh adat, kelompok profesi, tokoh agama, dan lain-lain. orang atau tokoh masyarakat Apabila masa jabatannya 6 tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan yang sama, dalam jumlah ganjil paling sedikit 5 orang dan paling banyak 11 orang sesuai dengan wilayah, jumlah penduduk, dan kemampuan keuangan desa.

Kepala Desa

Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan desa yang bertanggung jawab, transparan, profesional, sukses dan efisien, bersih dan bebas dari perjanjian rahasia, korupsi dan nepotisme.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Sekretaris

Pelaksanaan Teknis Desa

Tugas Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (KAUR KESRA) adalah membantu kepala desa dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan, teknik penyusunan program keagamaan, serta pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dan sosial. Tugas Kepala Urusan Keuangan (KAUR KEU) adalah membantu sekretaris desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan desa, pengelolaan administrasi, keuangan desa dan penyiapan bahan penyusunan APBD desa, serta sebagai laporan keuangan desa yang diminta oleh desa. Tugas Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM) adalah membantu sekretaris desa dalam melaksanakan administrasi umum, administrasi dan kearsipan, mengurus inventarisasi aset desa, serta menyiapkan bahan rapat dan laporan.

Pelaksanaan Kewilayahan

Keuangan Desa

Keuangan desa adalah segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban tersebut. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dinilai dari APBD, sedangkan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dinilai dari APBD, sedangkan pelaksanaan urusan pemerintahan pusat yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dibiayai dari APBN. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014, perekonomian desa adalah segala hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu yang berupa uang dan barang yang berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa.

Sumber keuangan desa atau pendapatan desa, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005, Pasal 68 ayat (1). Pendapatan asli desa, yang terdiri atas hasil usaha desa, hasil kekayaan desa, hasil swadaya dan gotong royong, hasil gotong royong, dan pendapatan asli desa lainnya yang sah. Pemerintah desa berkewajiban mengelola keuangan desa secara transparan, bertanggung jawab, partisipatif, dan tertib serta disiplin. Transparan artinya pengelolaannya terbuka, bertanggung jawab artinya melibatkan masyarakat dalam penyusunannya. Selain itu, keuangan desa harus dicatat dalam sistem pembukuan yang benar sesuai dengan kaidah sistem akuntansi keuangan negara.

Yiatu dimulai dari 1 Januari hingga 31 Desember. Kepala desa sebagai kepala pemerintahan desa adalah pemegang kekuasaan mengelola keuangan desa dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan aset desa tersendiri. Dalam melaksanakan pengelolaan barang milik desa, kepala desa dibantu oleh teknis pelaksanaan pengelolaan keuangan desa (PTPKD), yaitu sekretaris desa dan aparatur sipil negara. Sekretaris Desa berperan sebagai koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan desa dan bertanggung jawab kepada kepala desa. Penjaga kas desa adalah bendahara desa. Kepala desa mengangkat bendahara desa berdasarkan keputusan kepala desa.

APBDesa

Meliputi seluruh uang yang diterima melalui rekening desa yang merupakan hak desa selama 1 (satu) tahun anggaran, tidak dapat dilunasi oleh desa, seperti pendapatan asli desa, transfer (dana desa, bagi hasil pajak dan retribusi daerah). , dan alokasi dana desa) dan kelompok dana lainnya (hibah dan sumbangan) dari pihak ketiga). Dana Desa adalah sumber dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan desa, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Alokasi dana desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf D paling sedikit sebesar 10% (sepuluh persen) dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota setelah dikurangi dana alokasi khusus.

Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Pendapatan desa lainnya yang sah, antara lain hasil kerjasama dengan pihak ketiga, bantuan dari perusahaan yang berada di desa. Mencakup seluruh pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 tahun anggaran, yang tidak mendapat imbalan apa pun dari desa, dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa, yang terdiri atas:

Pendapatan dan tunjangan tetap, yang terdiri dari pengeluaran pegawai (penghasilan tetap kepala, tunjangan kepala, tunjangan BPD). Pengeluaran jenis ini digunakan untuk pengembangan masyarakat desa, misalnya membiayai pelatihan perangkat desa, membiayai kegiatan taruna. Belanja jenis ini digunakan untuk pemberdayaan masyarakat desa, misalnya pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan sampah mandiri.

Pengelolaan Keuangan Desa Menurut Rahardjo Adisasmita

Siklus Pengelolaan Keuangan Desa Permendagri 113 Tahun 2014

  • Pelaksanaan
  • Penatausahaan
  • Pelaporan
  • Pertanggungjawaban

Kepala desa menyerahkan rancangan peraturan desa tentang APBD desa kepada BPD (badan permusyawaratan desa) untuk ditindaklanjuti. Rencana yang disepakati bersama tersebut disampaikan oleh kepala desa kepada bupati/walikota melalui camat atau penunjukan lain paling lambat 3 hari setelah disepakati untuk mengevaluasi rancangan peraturan desa pada sub APBD desa. bupati atau penunjukan lainnya. Apabila bupati/walikota menilai hasil evaluasi rancangan peraturan desa tentang APBD desa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepala desa harus melakukan perbaikan paling lambat 7 hari kerja setelah menerima hasil evaluasi. .

Apabila kepala desa tidak memperhatikan hasil evaluasi dan kepala desa tetap menetapkan rancangan peraturan desa tentang APBD desa menjadi peraturan desa, bupati/walikota membatalkan peraturan desa tersebut dengan keputusan bupati/walikota. Dalam hal pembatalan ini, kepala desa hanya dapat menanggung biaya operasional pemerintahan desa. 10. Kepala Desa mengurus pelaksanaan Peraturan Desa paling lambat 7 hari setelah pembatalan, selanjutnya Kepala Desa bersama BPD membatalkan Peraturan Desa yang bersangkutan.

Berdasarkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang telah diverifikasi oleh sekretaris desa, kepala desa menyetujui permohonan izin bendahara untuk melakukan pembayaran. Walikota desa yang menyelenggarakan keuangan desa wajib mengangkat seorang bendahara desa, penunjukan bendahara desa tersebut harus dilakukan sebelum dimulainya tahun anggaran yang bersangkutan dan berdasarkan keputusan walikota desa. Kepala desa menyampaikan tanggung jawab pelaksanaan APBD desa kepada Bupati/Walikota melalui Camat setiap tahun anggaran.

Asas Pengelolaan Keuangan Desa

Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir tahun anggaran yang bersangkutan. Asas akuntabilitas menyatakan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Laporan Keuangan Desa

Desain Penelitian

Jenis Penelitian

Sumber Data

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Pemerintahan, Kepala Umum, Kepala Pembangunan, Kepala Daerah. Data primer adalah data yang digunakan seperti kuesioner, wawancara pertama diperoleh langsung dari narasumber berupa informasi di lapangan yang meliputi pengelolaan keuangan desa yang dipimpin oleh Permendagri No.

Teknik pengumpulan Data

Kuesioner dilakukan untuk mengetahui informasi bagaimana keuangan desa dikelola dalam kaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, berdasarkan amanat undang-undang no. 6 Tahun 2014 yang diatur dengan Perdagri No.114 Tahun 2014 khusus di Desa Sei Kepayang Kiri Kecamatan Sei Kepayang Barat Kabupaten Asahan. Kuesioner ini diberikan kepada kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Pemerintahan KAUR, Pembinaan KAUR, Masyarakat KAUR yang penulis jadikan sebagai sampel.

Dalam menerapkan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, jurnal, dokumen, peraturan, risalah rapat, catatan harian, dan lain-lain.” 14. Metode dokumentasi biasanya digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik pribadi maupun lembaga. Penelitian ini menggunakan teknik. Dokumen ini harus dianalisis dengan APBDes Desa, Buku Kas Umum, Buku Bank, Buku Asisten Kas dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan secara utuh di Desa Sei Kepayang Kiri Kecamatan Sei Kepayang Barat Kabupaten Asahan.

Defenisi Operasional

Bupati/walikota menetapkan hasil evaluasi rancangan APBDesa dalam jangka waktu paling lama 20 hari kerja sejak diterimanya rancangan APBDesa, apabila dalam jangka waktu 20 hari kerja sejak bupati/walikota menerima rancangan APBDesa. Apabila bupati/walikota menyatakan hasil evaluasi terhadap rancangan peraturan desa tentang APBD desa tidak sesuai dengan kepentingan umum peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka pengelola desa akan melakukan hal tersebut. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh kepala desa dan kepala desa tetap memutuskan bahwa rancangan peraturan desa tentang APBD desa menjadi peraturan desa.

Belanja desa yang membebani APBDes desa tidak dapat dilaksanakan sampai rancangan peraturan desa untuk APBDes desa telah disusun. Belanja desa tidak termasuk belanja pegawai dan kegiatan perkantoran yang mengikat yang diatur dalam peraturan kepala desa 6. 10. Pelaksanaan kegiatan penyampaian Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada desa. SPP tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau barang atau jasa diterima.

11. Berdasarkan SPP yang diverifikasi oleh sekretaris desa, kepala desa menyetujui permintaan pembayaran, dan bendahara melakukan pembayaran. Buku kas umum untuk mencatat berbagai kegiatan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas, baik tunai maupun kredit, yang juga digunakan untuk mencatat perubahan bank atau kesalahan pembukuan 3. Menyampaikan laporan realisasi APBDes kepada bupati/walikota dalam bentuk : Laporan semester I berupa Laporan Realisasi APBDes paling lambat akhir bulan Juli tahun berjalan.

  • Sampel

Kriterianya adalah pejabat yang menjabat lebih dari satu tahun, karena penulis yakin pemerintah desa memahami pengelolaan keuangan yang benar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai pengelolaan keuangan desa, sehingga dapat diambil sampel dalam penelitian ini dan pemerintah desa berjumlah 8 orang. di desa Sei Kepayang Kiri Kecamatan Sei Kepayang Barat Kabupaten Asahan.

Skala Pengukuran

Referensi

Dokumen terkait

dan Desa kabupaten Sinjai dan Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah KabupatenSinjai menunjukkan bahwa pelaksanaan penetapatan rancangan APBDesa tidak sesuai dengan