• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Bab I Pendahuluan"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Untuk mencapai pengelolaan keuangan desa yang sehat, maka pemerintahan desa harus bersifat terbuka sehingga dapat diakses oleh semua pihak yang memerlukan (transparan), akuntabel dalam setiap proses dan hasil pelayanan publik (accountable), dan pelayanan publik hanya dapat maksimal. jika ada partisipasi masyarakat (partisipatif). Dengan latar belakang tersebut penulis ingin mendalami lebih jauh permasalahan diatas dengan lokasi penelitian di Desa Hutaraja Hadunsutan Kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanuli Utara yaitu “Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanuli Utara Bagaimana akuntabilitas pengelolaan keuangan di desa Hutaraja Hasundutan kecamatan Sipaholon kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Permendgari nomor 20 tahun 2018 pada tahun 2019.

Bagaimana transparansi pengelolaan keuangan di Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanuli Utara menurut Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 Tahun 2019. Untuk mengetahui bagaimana akuntabilitas pengelolaan keuangan di Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018. Untuk mengetahui Bagaimana Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanuli Utara Sesuai Nomor 20 Permendagri Tahun 2018.

Bagi para akademisi, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan dan pemahaman mereka tentang akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa di Desa Hutaraja Hasundutan, Kecamatan Sipaholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Masyarakat desa mempunyai pemahaman yang lebih baik mengenai akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa sehingga dapat ikut serta dalam pengawasan kegiatan pengelolaan keuangan desa. Kata “desa” sendiri berasal dari bahasa India yaitu “swadesi” yang berarti tempat asal, negara asal, tempat tinggal, negara asal atau tanah leluhur yang mengacu pada satuan batas yang jelas.

Gambar 2.1  Struktur organisasi Desa
Gambar 2.1 Struktur organisasi Desa

Keuangan Desa

Pengertian Keuangan Desa

Pemerintahan desa adalah kegiatan pencatatan data dan informasi tentang pemerintahan desa dalam buku pemerintahan desa. Pendapatan asli desa terdiri dari hasil usaha, swadaya, dan partisipasi, gotong royong serta pendapatan asli desa lainnya. Bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi dan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Menurut Hanif Nurchilis menyatakan bahwa

Mencakup seluruh penerimaan yang harus dilunasi dan/atau biaya-biaya yang harus dilunasi, baik pada tahun anggaran berjalan maupun tahun berikutnya. Pendapatan desa meliputi seluruh pendapatan desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang menjadi milik desa dan tidak harus dibayar kembali oleh desa.

Pengelolaan Keuangan Desa

Transparansi berarti pengelolaan yang terbuka, akuntabilitas berarti alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam prosesnya. Selain itu, keuangan desa harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan aturan sistem akuntansi keuangan pemerintah. Kepala desa sebagai pimpinan tertinggi dalam pemerintahan desa mempunyai kewenangan mengelola keuangan desa dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan aset-aset yang dimiliki desa dengan dibantu oleh perangkat desa. dilakukan secara teratur dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pengelolaan keuangan desa harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan pengelolaan yang berkaitan dengan alokasi, penggunaan, dan pemantauan serta evaluasi Dana Desa yang dialokasikan dalam APBDesa.

Tahapan Pengelolaan Keuangan Desa .1 Tahap Perencanaan

  • Tahapan Pelaksanaan
  • Tahap Penatausahaan
  • Tahapan Pelaporan
  • Tahap Pertanggungjawaban

Perencanaan keuangan desa dirumuskan dalam Musrenbang desa (Musyawarah Rencana Pembangunan Desa) untuk menampung berbagai aspirasi masyarakat yang terhimpun dari setiap dusun yang ada. Perencanaan pengelolaan keuangan desa merupakan langkah awal pemerintah desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dimana pemerintah desa harus menetapkan tujuan dan strategi pembangunan desa harus menetapkan tujuan dan strategi pembangunan desa yang harus dilaksanakan secara responsif, transparan dan akuntabel. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, kepala desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa, yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh perangkat desa.

Tahapan pelaksanaan pengelolaan perekonomian desa diatur dalam Pasal 43 sampai dengan Pasal 62 Permendagri nomor 20 Tahun 2018, yang dapat disimpulkan kegiatan pada tahap pelaksanaan antara lain. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan desa adalah yang dilakukan melalui rekening kas desa pada bank yang ditunjuk oleh bupati/walikota dengan tanda tangan kepala desa dan pengelola keuangan. Pengurus Desa yaitu Kaur dan Kasi melaksanakan kegiatan anggaran sesuai dengan tugasnya dengan menyiapkan DPA dalam waktu 3 (tiga) hari kerja dan disampaikan kepada Pengurus Desa dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja setelah penugasan.

Kaur dan Kasi yang melaksanakan kegiatan anggaran wajib menyampaikan laporan akhir pencapaian pelaksanaan kegiatan dan anggaran kepada kepala desa paling lambat 7 (tujuh) hari setelah seluruh kegiatan selesai. Administrasi dapat dikatakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pembukuan dan pengelolaan rekening keuangan desa yang dilakukan oleh pemerintah desa. Pengelolaan keuangan desa merupakan kegiatan pencatatan proses pencatatan seluruh transaksi keuangan yang terjadi dalam satu tahun anggaran. Dalam melaksanakan administrasi keuangan desa, kepala desa harus menetapkan Kaur keuangan desa.

Pengelola keuangan adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh kepala desa untuk menerima, menyimpan, menyetor, mengelola, membayar, dan bertanggung jawab atas keuangan desa dalam rangka pelaksanaan anggaran desa. Pendapatan desa disetorkan ke rekening kas desa melalui transfer bank langsung, penyetoran melalui bank lain, penyetoran oleh kepala keuangan. Buku kas umum yang ditutup setiap akhir bulan dilaporkan oleh pengelola keuangan kepada sekretaris desa dan kemudian diserahkan kepada kepala desa untuk disetujui.

Tahapan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa diatur dalam Pasal 70 sampai dengan Pasal 73 Permendagri nomor 20 Tahun 2018, yang dapat disimpulkan bahwa kegiatan pada tahap akuntabilitas meliputi. Pengurus desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi APBD desa kepada bupati/walikota melalui camat pada setiap akhir tahun anggaran sesuai dengan yang ditetapkan dalam peraturan desa.

Akuntabilitas

Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau satuan organisasi untuk bertanggung jawab atas pengelolaan dari awal sampai akhir guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui media akuntabilitas secara berkala. Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban sumber daya kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban satuan kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dan pertanggungjawaban pemerintah pusat kepada MPR. Akuntabilitas harus dilakukan melalui media, yang kemudian dapat dikomunikasikan kepada pihak internal, maupun pihak eksternal (publik), secara berkala atau tidak terduga sebagai kewajiban hukum dan bukan secara sukarela.

Akuntabilitas internal berlaku bagi setiap tingkatan dalam internal organisasi penyelenggaraan negara, termasuk pemerintahan dimana setiap jabatan atau pejabat publik, baik perorangan maupun kelompok, wajib mempertanggungjawabkan kepada atasan langsungnya sehubungan dengan perkembangan kinerja atau kinerjanya. hasil pelaksanaan kegiatan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu. Akuntabilitas eksternal, terdapat pada setiap lembaga negara sebagai suatu organisasi untuk mempertanggungjawabkan seluruh amanah yang telah diterima dan juga dilaksanakan untuk kemudian dikomunikasikan kepada pihak eksternal dan lingkungannya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat atas pengelolaan dana yang digunakan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, yang mana nantinya ada berhasil atau tidaknya pelaksanaan tugas tersebut. akan. dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Indikator Akuntabilitas

  • Tahap Perencanaan
  • Tahap Pelaksanaan
  • Tahap Penatausahaan
  • Tahap Pelaporan
  • Tahap Pertanggungjawaban

3 Kepala desa menyerahkan buku peraturan desa tentang APB desa dan peraturan kepala desa tentang penyusunan APB desa. 4 Sekretaris desa melaporkan hasil verifikasi, evaluasi dan analisis dan menyampaikannya kepada kepala desa untuk dikonfirmasi. 1 Kepala desa menyampaikan laporan pelaksanaan APB desa semester I kepada bupati/walikota melalui Camat.

3 Pengurus Desa membuat laporan pelaksanaan APB Desa dan laporan pelaksanaan kegiatan dengan menggabungkan seluruh laporan paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun berjalan. 1 Pengurus Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi APB Desa kepada Bupati/Walikota melalui Camat pada setiap akhir tahun anggaran. 2 Laporan pertanggungjawaban disampaikan paling lambat 3 bulan setelah akhir tahun anggaran sesuai dengan Peraturan Desa.

3 Laporan pertanggungjawaban yang disampaikan kepada Peraturan Desa berupa laporan keuangan, laporan kegiatan, daftar program sektoral, program daerah, dan program lain yang masuk ke desa.

Tabel 2.2  Indikator Pelaksanaan
Tabel 2.2 Indikator Pelaksanaan

Transparansi

Pengertian Transparansi

Karena pemerintah mempunyai wewenang untuk mengambil beberapa keputusan penting yang mempengaruhi banyak orang, maka pemerintah harus memberikan informasi yang lengkap tentang apa yang dilakukannya.

Indikator Transparansi

Transparansi adalah pelaksanaan tugas dan kegiatan yang terbuka untuk umum, mulai dari proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian, yang mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi tersebut.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Metode Penelitian
  • Subjek, Objek dan Lokasi Penelitian .1 Subjek Penelitian
    • Objek Penelitian
    • Lokasi Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data

Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa informasi yang diyakini mampu memberikan informasi yang dibutuhkan secara akurat. Kepala Desa merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan aset desa yang dipisahkan. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalah unsur perangkat desa yang membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, yang terdiri atas:

Bendahara sebagaimana disebutkan mempunyai tugas: penerimaan, penyimpanan, penyetoran/pembayaran, penatausahaan dan tanggung jawab penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan anggaran desa. Objek penelitian ini adalah pengumpulan data penelitian dalam menganalisis Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan di Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanul Utara. Dalam penelitian ini lokasi yang dimaksud adalah wilayah desa Hutaraja Hasundutan kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanul Utara khususnya pada analisis Akuntabilitas dan Transparansi pengelolaan keuangan desa di desa.

Data yang digunakan adalah data kualitatif dengan deskripsi deskriptif yang menggambarkan suatu fenomena dan suatu kondisi. Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis. Ciri-ciri data primer adalah data yang dikumpulkan dan digunakan oleh peneliti sendiri.

Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan pengisian kuesioner untuk memperoleh data dan informasi yang valid dan akurat tentang informan yang dijadikan sumber informasi yaitu Pemerintah Desa sebagai Tim Pelaksana Desa. Data sekunder merupakan data yang sudah ada atau telah dikumpulkan oleh orang atau instansi lain dan siap digunakan oleh orang ketiga. Biasanya data ini dikumpulkan oleh orang atau instansi tertentu untuk tujuan tertentu. Data ini dapat digunakan oleh siapa saja untuk tujuan tertentu. Dalam tulisan ilmiah seperti jurnal, buku, tesis, tesis atau disertasi.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh berupa arsip (dokumen) Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanul Utara masing-masing berupa gambaran Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipaholon Kabupaten Tapanul Utara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. (APBDesa), dan dokumen serta literatur lain berupa undang-undang, peraturan pemerintah dan buku-buku yang berkaitan dengan skripsi. Agar dapat menganalisis dan menginterpretasikan data dengan baik, diperlukan data yang akurat dan sistematis agar hasil yang diperoleh mampu menggambarkan secara akurat keadaan objek yang diteliti.

Gambar

Gambar 2.1  Struktur organisasi Desa
Tabel 2.2  Indikator Pelaksanaan
Tabel 2.4  Indikator Pelaporan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 37 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APBDESA adalah

Penyusunan Laporan Keuangan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014, merupakan pelaksanaan rencana keuangan tahunan Pemerintah Kabupaten

Hak dan kewajiban desa menimbulkan pendapatan, belanja dan pengelolaan keuangan desa yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa, “dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Proses perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) dimulai dari Sekretaris Desa menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Garon sesuai

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemer intahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemer

Menurut Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 tahun

Keuangan desa seluruhnya tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDesa yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 pada Bab IV Pasal 8 sebagai