Satuan kerja daerah yang disebut SKPD adalah satuan kerja pada pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) yang berperan mengelola anggaran dan SKPD wajib menyusun laporan pertanggungjawaban yaitu Laporan Keuangan SKPD. satuan kerja (SKPD) harus mampu menyajikan informasi yang benar-benar jelas mengenai tujuan, sasaran dan korelasi antara besaran anggaran (beban kerja dan harga satuan) serta manfaat dan hasilnya. Oleh karena itu, penerapan penganggaran berbasis kinerja berarti setiap penyelenggara negara wajib mempertanggungjawabkan hasil, proses dan penggunaan sumber daya melalui berbagai program dan kegiatan di setiap SKPD atau instansi pemerintah daerah. Kepada Pemerintah Kabupaten Karo agar memberikan gagasan sebagai acuan dan bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam rencana anggaran satuan operasi.
32 Tahun 2004, pemerintah daerah berwenang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan pekerjaan pemerintahan, pemerintah daerah mempunyai hubungan dengan pemerintah dan dengan pemerintah daerah lainnya. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah perangkat Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) di Indonesia. SKPD merupakan pelaksana fungsi eksekutif yang harus dikoordinasikan agar penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan baik.
23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum SKPD adalah lembaga pemerintah daerah yang merupakan bagian dari pemerintahan daerah yang bertanggung jawab atas bidang tugas yang dilaksanakan oleh badan layanan umum (BLU). 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD adalah organisasi/lembaga pada pemerintahan daerah yang bertanggung jawab kepada Gubernur/Bupati/Ketua dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri atas sekretaris daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. kecamatan, dan polisi pamong praja sesuai kebutuhan daerah.
Anggaran
Pengertian Anggaran
Menurut Pramono Hariadi dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Keuangan Daerah: “Anggaran adalah pernyataan mengenai perkiraan kinerja yang ingin dicapai selama jangka waktu tertentu, yang dinyatakan dalam ukuran keuangan”.3. Anggaran sektor publik merupakan alat untuk akuntabilitas atau pengelolaan sumber daya publik dan pelaksanaan program yang dibiayai dengan uang publik. Catur Sasongko dan Safrida menyatakan bahwa: “Anggaran adalah suatu rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh manajemen dalam suatu periode dan dinyatakan secara kuantitatif”.4.
Pengertian anggaran menurut Arfan Ikhsan Lubis : “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam satuan moneter serta berlaku untuk periode berikutnya.”5. Sedangkan menurut Indra Bastian : “Anggaran dapat diartikan sebagai suatu paket pernyataan mengenai perkiraan pendapatan dan pengeluaran yang diperkirakan akan terjadi dalam satu atau lebih periode yang akan datang.” 6. Anggaran sektor publik adalah instrumen pertanggungjawaban pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program yang dibiayai dengan uang publik.
Manfaat Anggaran
Fungsi Anggaran
Mendorong adanya keseimbangan dalam perekonomian secara makro
Dengan tekanan kepada distribusi sumber-sumber secara lebih berkeadilan, anggaran dapat menjadi alat untuk mengurangi berbagai
Dengan pengelolaan anggaran yang tepat, memungkinkan adanya pengukuran secara cepat dan bermakna. 7
Anggaran sebagai alat perencanaan 2. Anggaran sebagai alat pengendalian
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal 4. Anggaran sebagai alat politik
Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi 6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
Anggaran sebagai alat motivasi 8
- Tujuan Anggaran
- Karakteristik Anggaran
- Pendekatan Penyusunan Anggaran
- Prinsip Anggaran
- Anggaran Berbasis Kinerja
- Metode Penyusunan Anggaran
- Siklus Penyusunan Anggaran
- Tahap-Tahap Penyusunan Anggaran
- Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
- Perencanaan Tujuan dan Sasaran
- Proses Penyusunan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
- Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
- Kebijakan Umum APBD
- Prioritas dan Plafon Anggaran
- Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
Melalui proses penganggaran dapat membantu pemerintah mewujudkan seluruh rencana keuangan baik rencana pendapatan maupun rencana pengeluaran agar dapat dikelola dan dikoordinasikan agar tidak terjadi pemborosan pada setiap unitnya. Penyusunan anggaran berdasarkan dari mana dana tersebut berasal (pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan (pos pengeluaran). Penyusunan anggaran dengan cara tradisional memiliki beberapa keunggulan, yaitu sederhana dan mudah dalam penyusunannya.
Penganggaran berbasis kinerja atau berdasarkan usaha kerja merupakan penganggaran yang menekankan pada orientasi keluaran dan hasil, yang berimplikasi pada mekanisme penganggaran. Anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja dapat menggagalkan rencana yang telah dibuat. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah pada umumnya berupa pemberian sejumlah uang dari atasan kepada pegawai agar uang tersebut dapat digunakan untuk menjalankan suatu program.
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah dilaksanakan sebelumnya dan anggaran ditentukan kemudian setelah tujuan disusun. Jika menggunakan pendekatan kinerja dan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara), maka langkah yang dilakukan dalam penyusunan anggaran adalah penetapan kegiatan. Kegiatan dipilih berdasarkan strategi organisasi dan tujuan operasional yang telah ditentukan. Organisasi menciptakan suatu unit/paket keputusan yang berisi beberapa alternatif keputusan untuk setiap kegiatan.Alternatif keputusan tersebut menjadi identitas dan penjelasan atas kegiatan yang bersangkutan. Ketika menyusun anggaran program berbasis nol, asumsi yang digunakan adalah bahwa pengambil kebijakan di organisasi akan menerima apapun urutan prioritas yang ditentukan.
Partisipasi adalah proses mengevaluasi individu dan menentukan imbalan berdasarkan pencapaian tujuan anggaran serta keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Proses penganggaran, yang ditafsirkan setiap tahun oleh lembaga eksekutif, memberikan informasi rinci kepada DPR/DPRD dan masyarakat mengenai program apa saja yang direncanakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bagaimana program tersebut dibiayai. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan merupakan serangkaian proses penganggaran. 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 pada Pasal (2), yang meliputi.
Anggaran kas setiap SKPD menjadi dasar penyusunan anggaran kas pemerintah daerah, di bawah pengawasan Bendahara Umum Daerah (BUD). Berdasarkan RKPD, kepala daerah menyusun rancangan umum kebijakan APBD dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan setiap tahun oleh Menteri Dalam Negeri. Berdasarkan kebijakan umum APBD yang disepakati, pemerintah daerah akan menyusun rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS), dengan tahapan sebagai berikut.
TAPD menyusun Rancangan awal Surat Edaran (SE) KDH tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD dan menyerahkannya kepada Sekda
Berdasarkan Nota Kesepahaman KUA dan PPAS, Tim Anggaran Pemerintah telah menyusun pedoman penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) sebagai acuan SKPD dalam menyusun RKA-SKPD. TAPD telah menyusun draf pertama Surat Edaran (SE) KDH tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD dan diserahkan kepada Sekretaris Daerah.
Sekda menyetujui Rancangan awal Surat Edaran KDH tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD dan meneruskannya kepada KDH
KDH mengotorisasi Rancangan Surat Edaran KDH tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD menjadi Surat Edaran KDH tentang Pedoman
Sekda mengoordinasi penyebaran Surat Edaran KDH tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD kepada SKPD. 12
Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD)
Sedangkan anggaran terpadu adalah penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terpadu terhadap semua jenis pengeluaran guna menyelenggarakan kegiatan pemerintahan berdasarkan prinsip pengalokasian dana yang efisien dan menghindari duplikasi pengeluaran yang menghasilkan pekerjaan. dokumen rencana dan anggaran. Sedangkan pendekatan anggaran terpadu di SKPD daerah harus menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran. Dan pendekatan anggaran berdasarkan prestasi kerja, dilakukan dengan memperhatikan hubungan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil yang diharapkan dari program, termasuk efisiensi dalam mencapai hasil keluaran tersebut. Demi terselenggaranya penyusunan rencana kerja anggaran SKPD berdasarkan pendekatan kerangka belanja jangka menengah daerah, anggaran terpadu, anggaran berdasarkan prestasi kerja, dan terciptanya kesinambungan rencana kerja anggaran SKPD, SKPD melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan. program dan kegiatan dua tahun anggaran sebelumnya sampai dengan semester pertama tahun anggaran berjalan. Evaluasi bertujuan untuk menilai program dan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dan/atau belum selesai pada tahun-tahun sebelumnya, yang akan dilaksanakan dan/atau selesai pada tahun rencana atau satu tahun setelah tahun rencana. Dalam hal suatu program dan kegiatan adalah satu tahun.
Dokumen penyusunan anggaran yang disampaikan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan disusun dalam format Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD harus mampu menyajikan informasi yang benar-benar jelas mengenai tujuan, sasaran dan korelasi antara jumlah anggaran (beban kerja) dan satuan kerja. harga) dengan manfaat dan hasil yang ingin dicapai atau diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan yang dianggarkan. Selain itu, terdapat beberapa prinsip disiplin anggaran yang harus diperhatikan dalam penyusunan anggaran daerah: (1) Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang dapat diukur secara rasional yang dapat dicapai untuk sumber pendapatan apa pun, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran. ; (2) Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian tersedianya pendapatan yang cukup dan tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang belum tersedia atau tidak cukup alokasi anggarannya dalam APBD/APBD perubahan; dan (3) Seluruh pendapatan dan belanja daerah pada tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan disalurkan melalui Rekening Kas Umum Daerah.
Kerangka Pengeluaran jangka menengah daerah 2. Penganggaran terpadu
Penggangaran berdasarkan kinerja
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Objek Penelitian
- Jenis Data dan Sumber Data
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Dalam melakukan penelitian perlu adanya perencanaan dan perancangan agar tujuan penelitian jelas dan terarah.Desain penelitian mencakup semua proses yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian adalah kerangka yang digunakan untuk melakukan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan deduktif. Metode deskriptif adalah penulis mengumpulkan data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian dan literatur lain, kemudian menguraikannya secara rinci untuk mengetahui masalah penelitian, dan kemudian mencari solusinya.
Deduktif merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membandingkan teori sastra (data sekunder) dengan praktek bisnis (data primer), kemudian menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk mengatasi permasalahan. Desain penelitian memberikan tata cara memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengembangkan atau memecahkan permasalahan dalam penelitian pada Badan Pengelola Keuangan Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Karo. Objek penelitian adalah suatu permasalahan yang sedang diselidiki dan menjelaskan di mana serta kapan dilakukan. Objek penelitian juga merupakan sasaran ilmiah dengan tujuan dan penerapan tertentu untuk memperoleh data tertentu yang mempunyai nilai, skor, atau ukuran yang berbeda.
Pemerintah Kabupaten Karo khususnya Badan Pengelola Keuangan Pendapatan Properti Daerah baik dalam teknik wawancara maupun pendokumentasian bagian-bagian yang berkaitan dengan permasalahan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang telah disiapkan, baik berupa data hasil penelusuran catatan dan dokumen resmi, serta sumber lain berupa data runtun waktu Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan Daerah atau publikasi yang relevan. terhadap permasalahan yang dibahas antara lain membahas informasi sejarah singkat, struktur organisasi, rencana strategis dan rencana kerja. Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang dipilih atau diteliti.
Data dan informasi yang diperlukan diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan objek penelitian. Wawancara adalah “proses memperoleh informasi untuk keperluan penelitian melalui tanya jawab tatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancara”13 yaitu mengadakan tanya jawab dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan objek penelitian. Dokumentasi adalah proses memperoleh data yang berkaitan dengan proses penyusunan anggaran pada lembaga pengelola ekonomi pendapatan aset daerah mengenai perencanaan dan pelaksanaan anggaran, khususnya yang berkaitan dengan dokumen dan kegiatan pengelolaan anggaran yang bersangkutan.
Dalam penelitian, analisis data sangat diperlukan untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: