• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Didalam penelitian ini memerlukan beberapa tinjauan pustaka yang diambil dari beberapa jurnal penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian, yang nantinya digunakan sebagai rujukan atau bahan pendukung penelitian yang sedang dilakukan, berikut ini adalah tinjauan pustaka yang telah dilakukan oleh penelitian yang pernah dilakukan :

Table 1.1 Daftar Jurnal

No Penulis Informasi

Publikasi (Volume, Tahun, ISSN,

Penerbit)

Judul Jurnal

Tinjauan Terhadap Jurnal 01

Febi Eka

Febriansyah, dkk

Volume 07, No. 3 Oktober 2020, ISSN: 2406-7857, Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer (KLIK)

Kamus Bahasa Indonesia-

Lampung Dialek A Berbasis Android

Tinjauan Terhadap Jurnal 02

Jafar Fakhrurozi, dkk 2019 Purwarupa Aplikasi Mesin Penerjemah Bahasa Lampung Dialek Api berbasis Kamus Bahasa Lampung

(2)

Pemrograman Python Tinjauan

Terhadap Jurnal 03

Zaenal Abidin, dkk Volume 05, Nomor 1 Januari 2021, ISSN 2548-8368 (media online), Jurnal media informatika

Budidarma.

Aplikasi

Steaming Kata Bahasa Lampung Dialek API Menggunakan Pendekatan Brute Force dan Pemrograman C#

Tinjauan Terhadap Jurnal 04

Indera Volume 06, Nomor

02, Desember 2016, ISSN 2088-5555, Jurnal Sistem Informasi

Rancang Bagun Aplikasi

Visualisasi Kamus Bahasa Lampung

Berbasis Android Tinjauan

Terhadap Jurnal 05

Permata, Zaenal Abidin

Vol 4, Nomor 3, Juli 2020, ISSN 2548- 8368 (media online), Jurnal Media Informatika

Budidarma

Statistical Machine

Translation Pada Bahasa Lampung Dialek API ke Bahasa Indonesia

(3)

2.1.1 Tinjauan Terhadap Jurnal 01

Menjelaskan bahwa aplikasi ini dibangun dengan platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan basis SQLite. Aplikasi ini bertujuan untuk melakukan terjemahan bahasa Indonesia ke bahasa Lampung atau sebaliknya. pengembangan aplikasi ini dimulai dengan mengumpulkan informasi/data kosa kata kamus dan membuat database dari kamus. Selain informasi referensi kata, untuk mendapatkan lebih banyak data tentang ujian, studi menulis juga dipimpin. Pencarian interpretasi dalam aplikasi diselesaikan melalui pemindaian kata-kata yang persis sama dalam referensi kata. Ketika ada kata dengan tambahan, kata tersebut akan berakar untuk mencari kata dasar. Siklus stemming menggunakan algoritma Nazief dan Adriani. Setelah stemming cycle selesai dilakukan interaksi untuk mencari imbuhan pada kalimat terjemahanya.

Metode yang digunakan dalam pengujian ini meliputi beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan adalah studi literatur, pengumpulan data, perancangan sisteem yang meliputi desain interface dan UML, pengkodean atau implementasi dan pengujian. Untuk implementasi aplikasi penerjemah bahasa Indonesia ke Lampung pada Platform Android, digunakan metode pengembangan sistem eXtreme Programming.

2.1.2 Tinjauan Terhadap Jurnal 02

Menjelaskan bahwa Pendekatan pembuatan mesin penerjemah dapat dilakukan dalam tiga metodologi, yaitu metodologi secara langsung atau Direct Machine Translation (DMT) menggunakan referensi kata, metodologi berbasis standar atau Rule-based Machine Translation (RBMT) dengan menggunakan sekumpulan keputusan yang ada di bahasa dan metodologi yang didorong oleh

(4)

informasi. khususnya memanfaatkan korpus yang setara (Bhattacharyya, 2015).

Dalam DMT, segmen utama yang dibutuhkan adalah referensi kata bilingual.

Pengembangan penerjemah mesin dengan metodologi berbasis prinsip akan membutuhkan aturan untuk memecah kalimat bahasa sumber, aturan untuk mengubah penggambaran hasil penyelidikan bahasa sumber, serta aturan untuk membuat kalimat dalam bahasa tujuan.

Dalam membangun aplikasi ini digunakan pendekatan metode Waterfall dengan fokus utama pada algoritma penerjemahan kalimat. Aplikasi dapat menerjemahkan kalimat bahasa lampung sesuai dengan kosakata yang terdapat pada kamus rujukan yang digunakan.

2.1.3 Tinjauan Terhadap Jurnal 03

Penelitian stemming kata bahasa Lampung dialek api didasari oleh temuan fakta bahwa mesin penerjemah bahasa Lampung dialek api berbasis kamus tidak dapat menerjemahkan kata-kata yang berimbuhan. Penelitian ini dilakukan khusus untuk mencoba membangun aplikasi stemming kata berimbuhan bahasa Lampung dialek api dengan pendekatan Brute-force, dimana aplikasi dibuat secara terpisah dari aplikasi mesin penerjemah kalimat bahasa Lampung dialek api. Tujuan penelitian ini adalah melakukan stemming kata dengan pendekatan Brute-force, menghasilkan aplikasi sebagai Stemmer kata bahasa Lampung dialek api menggunakan bahasa pemograman C#. Metode dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu, Peneliti mencari, mengidentifikasi, mendata, mengetikkan secara manual 2000 kata berimbuhan berikut kata dasar bahasa Lampung dialek api, membuat algoritma stemming dengan pendekatan Brute-force, menguji coba aplikasi yang telah dibuat.

(5)

2.1.4 Tinjauan Terhadap Jurnal 04

Oleh (Indera, 2019), dari program studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya. Dengan judul “Rancang Bagun Aplikasi Visualisasi Kamus Bahasa Lampung Berbasis Android”.

Menjelaskan bahwa Dalam melakukan pengembangan sistem informasi, terdapat berbagai metodologi yang dapat digunakan. Setiap metodologi akan menguraikan tahapan-tahapan dan aturan dalam pengembangan system informasi. Adapun tujuan dari semua metodologi tersebut adalah keberhasilan mengembangkan sistem informasi dengan tepat waktu, tepat biaya dan sesuai kebutuhan yang diharapkan pengguna. Dari beberapa model yang sudah dikenal, metodologi dengan teknik waterfall adalah yang paling mudah dan sering digunakan. Tahapan pengembangan dengan teknik waterfall. Visualisasi dari aplikasi ini adalah mengkonversi dari bahasa lampung ke bahasa Indonesia dan bisa mendengarkan suara dari terjemahan tersebut, bagaimana cara membaca yang benar dari hasil konversi kata yang telah di terjemahkan.

2.1.5 Tinjauan Terhadap Jurnal 05

Menjelaskan bahwa Bahasa Lampung sendiri sebagai bahasa teritorial yang harus dijaga, penting untuk mewujudkannya. Pembangunan aplikasi ini menggunakan pendekatan Neural Machine Interpretation (NMT) tanpa pertimbangan dan Neural Machine Interpretation (NMT) dengan pertimbangan.

Penilaian presisi yang digunakan dalam penelitian SMT dan NMT adalah menggunakan penghargaan Bilingual Assessment Under-study (BLEU).

Dalam Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji interpretasi bahasa Lampung dialek api dengan memanfaatkan Moses Decoder untuk penerjemah bahasa Lampung – Indonesia. Batasan masalah yang diterapkan dalam penelitian ini adalah persamaan korpus yang didapat dari buku ajar antarmuka pemrograman

(6)

bahasa yang digunakan di sekolah-sekolah di wilayah Lampung dan kalimat melalui penutur asli bahasa tersebut.

Dari bebebrapa tinjauan jurnal di atas yang penulis amati, dalam setiap jurnal rata-rata hanya melakukan penelitian pada satu dialek saja. Perbedaan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di lakukan adalah dari segi dialek, penerjemahan dan penggunaan bahasa pemrograman, di mana belum ada penelitian dengan menggunakan dua dialek yang akan di gunakan dalam pembuatan aplikasi web penerjemah kalimat bahasa indonesia ke bahasa lampung.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Definisi Kamus

Kamus merupakan sebuah karya yang berfungsi sebagai referensi dan sumber belajar. Pada umumnya kamus berupa kata yang disusun secara alfabet.

Selain itu, disertakan pada suatu informasi, pelafalan, kelas kata, makna kata kadangkala, sejarah kata, dan contoh pemakaian, kata dalam kalimat.

2.2.2 Definisi Penerjemahan

Terjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada pengalihan pikiran dan atau ide dari satu bahasa (bahasa sumber) ke bahasa lain (bahasa target) baik itu dalam bentuk tertulis atau dalam bentuk lisan, ataukah telah terbentuk otografi atau belum memiliki standarisasi atau apakah kedua bahasa tersebut berdasarkan atas tanda-tanda seperti bahasa isyarat (Brislin, 1976).

2.2.3 Bahasa Lampung

Bahasa lampung adalah bahasa daerah masyarakat yang ada di daerah Provinsi Lampung. Pemerintah daerah terus berupaya melakukan berbagai cara untuk melestarikan dan mempertahankan bahasa Lampung. Pemerintah daerah melalui Peraturan Gubernur nomor 39 Tahun 2014 tentang mata pelajaran bahasa

(7)

dan aksara Lampung. Menetapkan bahwa bahasa Lampung sebagai muatan lokal wajib di tingkat SD hingga SMA dan didukung dengan tersedianya buku ajar mulai dari SD, SMP, SMA, berikut kamus Bahasa Lampung. Bahasa Lampung di gunakan oleh masyarakat lampung untuk berkomunikasi sehari-hari baik dlam lingkungan keluarga maupun pada acara adat. Bahasa Lampung mempunyai dua dialek utama yaitu dialek API (A) dan dialek NYOW (O), (Megaria, 2013).

2.2.4 Karakteristiik Bahasa Lampung

Bahasa lampung mempunyai struktur tata bahasa yang serupa dengan Bahasa Indonesia. Di dalamnya terdapat subjek, predikat, objek, keterangan dan lain- lain. Kalimat dalam bahasa Lampung juga serupa dengan kalimat dalam Bahasa Indonesia, yaitu kalimat tunggal, kalimatmajemuk, kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat berita dan lain-lain (Megaria, 2013, dalam jurnal Jafar Fakhrurozi, Zaenal Abidin, Farida Ariyani).

Pada bagian ini disajikan berbagai kalimat dalam bahasa Lampung berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

a. Kalimat tunggal

Contoh dalam bahasa Lampung ‘Burhan lapah mit sekula’.

b. Kalimat majemuk

Contoh dalam bahasa Lampung ‘Burhan lapah mit sekula walau badan ni mak sihat’.

c. Kalimat perintah

Contoh dalam bahasa Lampung ‘Mejong pai!.

d. Kalimat Tanya

Contoh dalam bahasa Lampung „Ulah api sanak lunik miwang teghus?.

(8)

e. Kalimat berita

Contoh dalam bahasa Lampung „Indui becawa, nyak mak haga lijung mit Jakarta‟.

f. Kalimat sempurna

Contoh dalam bahasa Lampung „Nyak ngebattu ulun tuhani di ghani minggu‟.

2.2.5 Definisi Mesin Penerjemah

Tiga paradigma utama pada mesin penerjemah yaitu Direct Machine Translation, Rule Based Machine Translation, Statistical Machine Translation dan Example-Based Machine Translation. Ke tiga paradigma tersebut ada pada gambar 2.1 :

Gambar 1.1 Paradigma Mesin Penerjemah (Bhatacharya, 2015) 2.2.6 Direct Machine Translation

Penerjemahan kalimat secara langsung di lakukan dengan cara memproses pemetaan satu persatu kata yang terdapat dalam kalimat dari bahasa sumber menuju bahasa tujuan dengan menggunakann kamus Dwi Bahasa. Dala proses penerjemahan secara langsung mesin penerjemah tidak mengamati struktur

(9)

kalimat bahasa sumber melainkan hanya melakukan pra-pemrosesan dan analisis morfologi yang dadngkal guna menjadikan kalimat ersebut menjadi sebuah daftar kata-kata. Daftar padaanan kata-kata dari bahasa sumber menuju bahasa target, yang menemui kecocokan dengan kamus Dwi Bahasa akan di kumpulkan kembali guna di lakukan penyusunan ulang sesuai taata susunan bahasa target. Selanjutnya yang terahir adalah pembangkitan hasil terjemahan secara langsung untuk mendapatakan susunan kalimat yang sesuai dengan bahasa tujuan (Jurafsky dan Martin, 2009).

Gambar 1.2 Direct Machine Translation (Jurafsky Dan Martin, 2009)

(10)

2.2.7 BLEU

BLEU (Bilingual Evaluation Understudi) adalah sebuah perhitungan atau algoritma yang mampu menilai sifat suatu interpretasi yang telah diuraikan oleh mesin dimulai dengan satu bahasa normal kemudian ke bahasa berikutnya.

Nilai BLEU di dapat dari hasil peerkalian antara brevity penalty dengan rata-rata geometri dari modifed precision score. Semakin tinggi nilai BLEU maka semakin akurat dengan nilai rujukan. Oleh karena itu, meskipun dengan penerjemahan oleh manusia tidak mungkin akan menghasilkan nilai 1. bahwa semakin banyak referensi interpretasi per kalimat, semakin tinggi nilainya. Untuk memberikan penghargaan BLEU yang tinggi, panjang kalimat yang diuraikan harus mendekati panjang kalimat referensi dan kalimat yang ditafsirkan harus memiliki kata-kata dan urutan setara dengan kalimat referensi. (Tunawijaya, 2009).

2.2.8 Definisi Database

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, yang tersimpan di luar komputer dan di gnakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Menurut (Stephens, 2000), basis data adlah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data.

Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan.

Dengan basis data penggna dapat menyimpan data secara terrorganisir, setelah data disimpan maka informasi akan mudah di dapat.

Ada beberapa istilah umum yang sering dipakai pada database, yaitu sebagai berikut :

a. Field, yaitu sekumpulan kecil dari kata atau sebuah deretan angka-angka.

(11)

b. Record, yaitu kumpulan dari field yang berelasi secara logis.

c. File, yaitu kumpulan dari record yang berelasi secara logis.

d. Entity, yaitu orang, tempat, benda, atau kejadian yang berkaitan dengan informasi yang disimpan.

e. Attribute, yaitu setiap karakteristik yang menjelaskan suatu entity.

f. Primary key, yaitu sebuah field yang nilainya unik yang tidak sama antara satu record dengan record yang lain.

g. Foreign Key, yaitu sebuah field yang nilainya berguna untuk menghubungkan primary key yang berbeda pada tabel yang berbeda.

2.2.9 Definisi Web

Dalam dunia teknologi yang pesat ini diperlukansuatu jaringan yang biasa mempermudahkan serta memperepat penyampaian secara luas, yang dapat dengan mudah dan cepat di akses oleh siapapun yang mendapatkan akses intenet.

Web adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa halaman yang berisi data sebagai informasi lanjutan seperti teks, gambar, video, suara, dan berbagai animasi yang diberikan melalui internet. (Rohi Abdullah, 2015, dalam jurnal Mara Destiningrum, Qadhli Jafar Adrian).

Website itu sendiri di bagi dalam dua golongan yaitu golongan kanan dan golongan kiri. Dalam website dikenal dengan sebutan website dinamis dan website statis.

Dari pengertian diatas dapat diambil bahwa website adalah kumpulan halaman - halaman yang dapat menampilkan teks, gambar, animasi, suara, video yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan. Website itu terbagi menjadi dua golongan yaitu dinamis dan statis.

(12)

2.2.10 Definisi Xampp

XAMPP merupakan salah satu paket instalasi Apache, PHP dan MySQL instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut. Selain paket instalasi instant XAMPP juga memberikan fasiltias pilihan pengunaan PHP4 atau PHP5 Untuk berpindah versi PHP yang ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP Switch yang telah disertakan oleh XAMPP, dan yang terpenting XAMPP bersifat free atau gratis untuk digunakan (kadir, 2002, dalam jurnal Dian Noval).

2.2.11 Definisi MySql

MySQL (My Structured Query Language) adalah suatu sistem basis data relation atau Relational Database managemnt System (RDBMS) yang mampu bekerja secara cepat dan mudah digunakan MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga sapat digunakan untuk aplikasi multi user (banyak pengguna). Di mana setiap program bebas menggunakan MySQL namun tidak bisa dijadikan produk turunan yang dijadikan closed source atau komersial. (Adi Nugroho, 2011, dalam jurnal Mara Destiningrum, Qadhli Jafar Adrian).

2.2.12 Definisi Dreamweaver

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi peningkatan dan komposisi situs web yang menyediakan manajer editor visual (secara informal disebut sebagai lihat Desaign View) dan kode editor dengan sorotan standar, misalnya, fitur struktur kalimat, puncak kode, dan penurunan kode seperti sorotan yang dikembangkan lebih lanjut, untuk contoh, pemeriksaan tanda baca yang sedang berlangsung dan perenungan kode untuk membuat petunjuk kode untuk membantu klien dicatat

(13)

sebagai kode hard copy.

2.2.13 Definisi Flowhart

Flowchart adalah bagan dengan simbol – simbol yang menggambarkan secara detail urutan proses dan hubungan antara suatu proses. Secara umum bagan alir digunakan sebagai pembaca alur kerja dan algoritma yang disusun sedemikian rupa supaya mudah dimengerti. Setiap simbol memiliki fungsi tersendiri, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Table 1.2 Simbol dan Fungsi Flowhart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Permulaan dan akhir program Garis Alir Arah aliran program

PREPARATION Proses inisialisasi

Proses Proses perhitungan Input dan Output

Data

Proses input / Output data, parameter, informasi

Proses (Sub Program) Permulaan bagian program / proses menjalankan bagian program Decision (Keputusan) Perbandingan, Penyeleksian, untuk

pilihan selanjutnya On Page Connector

(Pada Konektor Halaman)

Penghubung flowchart yang ada pada satu halaman

Of page Connector (Dari Konektor halaman)

Penghubung flowchart yang ada pada satu halaman yang berebeda

(14)

2.2.14 Definisi PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah pemrograman yang di gunakan dalam pembuatan website bersama dengan CSS dan HTML. PHP merubah website statis menjadi lebih dinamis dan mengubah isi serta fungsi website yang lebih interaktif untuk keperluan pengguna.

PHP merupakan bahas pemrograman yang sangat populer hingga saat ini, mengalahkan beberapa bahasa pemrograman lainya termasuk ASP.NET.

Berdasarkan hasil survey dari W3Techs.com, PHP mendapatkan persentase 78.9%

mengalahkan bahasa pemrograman lainya.

Adapun fungsi dari PHP itu sendiri adalah PP biasa di sebut CRUD, CRUD adalah singkatan dari Create, Read, Update dan Delete. Berikut Penjelasan nya :

1. Create adalah fungsi yang di gunakan untuk membuat data baru dalam website.

2. Read adalah fungsi yang di gunakan untuk membaca atau menampilkan data yang berada di dalam database.

3. Update adalah fungsi untu melakukan edit data dari database.

4. Delete adalah fungsi yang digunakan untuk menghapus database.

2.2.15 ISO 25010

ISO/IEC 25010 (Babar dan Iqbal 2016) merupakan model kualitas sistem dan perangkat lunak yang menggantikan ISO 9126 tentang software enginering.

Product quality ini juga di gunaakan untuk tiga model kualitas yang berbeda

(15)

untuk produk perangkat lunakk yaitu, Kualitas dalam model penggunaan, model kualitas produk dan data model kualitas.

Gambar 1.3 Model kualitas ISO / IEC 25010

Menurut ( Triantoro dan Gunawan, 2017) karakteristik kualitas ISO/IEC 25010 adalah sebagaai berikut :

5. Functional Suiability

Sejauh mana perangkat lunak mampu menyediakan fungsi yang memenuhi kebutuhan yang dapat digunakan dalam kondisi tertentu.

Karakteristik ini dibagi menjadi beberapa karakteristik yaitu:

a. Functional completeness, sejauh mana fungsi yang disediakan mencakup semua tugas dan tujuan pengguna secara spesifik.

b. Functional correctness, sejauh mana produk atau sistem menyediakan hasil yang benar sesuai kebutuhan.

(16)

c. Functional appropriateness, sejauh mana fungsi yang disediakan mampu memfasilitasi penyelesaian tugas dan tujuan tertentu.

6. Compatibility

Sejauh mana sebuah produk, sistem atau komponen dapat bertukar informasi dengan produk, sistem atau komponen dan/atau menjalankan fungsi lain yang diperlukan secara bersamaan ketika berbagi perangkat keras dan environment perangkat lunak yang sama. Karakteristik ini dibagi menjadi 2 karakteristik yaitu:

a. Co-existence, sejauh mana produk atau sistem dapat menjalankan fungsi yang dibutuhkan secara efisien sementara berbagi sumber daya dengan produk atau sistem yang lain tanpa merugikan produk atau sistem tersebut.

b. Interoperability, sejauh mana dua atau lebih produk,sistem atau komponen dapat bertukar informasi dan menggunakan informasi tersebut.

7. Usability

Sejauh mana sebuah produk atau sistem dapat digunakan oleh user tertentu untuk mencapai tujuan dengan efektif, eficiency, dan kepuasan tertentu dalam konteks penggunaan. Karakteristik ini terbagi menjadi beberapa karakteristik yaitu:

a. Appropriateness recognizability, sejauh mana pengguna dapat mengetahui apakah sistem atau produk sesuai kebutuhan mereka.

(17)

b. Learnability, sejauh mana produk atau sistem dapat digunakan oleh pengguna untuk mencapai tujuan tertentu yang belajar menggunakan sistem atau produk dengan efisien, efektif, kebebasan dari resiko dan kepuasan dalam konteks tertentu.

c. Operability, sejauh mana produk atau sistem mudah dioperasikan dan dikontrol.

d. User error protection, sejauh mana produk atau sistem melindungi pengguna terhadap membuat kesalahan.

e. User interface aesthetics, sejauh mana antarmuka pengguna dari produk atau sistem memungkinkan interaksi yang menyenangkan dan memuaskan pengguna.

f. Accessibility, sejauh mana produk atau sistem dapat digunakan oleh semua kalangan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai konteks penggunaan.

8. Reliability

Sejauh mana sebuah sistem, produk atau komponen dapat menjalankan fungsi tertentu dalam kondisi tertentu selama jangka waktu yang ditentukan. Karakteristik ini terbagi menjadi beberapa subkarakteristik yaitu:

a. Maturity, sejauh mana produk atau sistem mampu memenuhi kebutuhan secara handal di bawah keadaan normal.

b. Availability, sejauh mana produk atau sistem siap beroperasi dan dapat diakses saat perlu digunakan.

(18)

c. Fault tolerance, sejauh mana produk atau sistem tetap berjalan sebagaimana yang dimaksud meskipun terjadi kesalahan pada perangkat-keras atau perangkat lunak.

d. Recoverability, sejauh mana produk atau sistem mampu dapat memulihkan data yang terkena dampak secara langsung dan menata ulang kondisi sistem seperti yang diinginkan ketika terjadi gangguan.

9. Security

Sejauh mana sebuah produk atau sistem melindungi informasi dan data sehingga seseorang atau sistem lain dapat mengakses data sesuai dengan jenis dan level otorisasi yang dimiliki. Karakteristik ini terbagi menjadi beberapa karakteristik yaitu:

a. Confidentiality, sejauh mana produk atau perangkat lunak memastikan data hanya bisa diakses oleh mereka yang berwenang untuk memiliki akses.

b. Integrity, sejauh mana produk atau perangkat lunak mampu mencegah akses yang tidak sah untuk memodifikasi data.

c. Non-repudiation, sejauh mana peristiwa atau tindakan dapat dibuktikan telah terjadi, sehingga tidak ada penolakan terhadap peristiwa atau tindakan tersebut.

d. Accountability, sejauh mana tindakan dari suatu entitas dapat ditelusuri secara unik untuk entitas.

e. Authenticity, sejauh mana identitas subjek atau sumber daya dapat terbukti menjadi salah satu yang diklaim.

(19)

10. Portability

Sejauh mana keefektifan dan efisiensi sebuah sistem, produk atau komponen dapat dipindahkan dari satu perangkat keras, perangkat lunak atau digunakan pada lingkungan yang berbeda. Karakteristik ini dibagi menjadi beberapa karakteristik yaitu:

a. Adaptability, sejauh mana produk atau sistem dapat secara efektif dan efisien disesuaikan pada perangkat lunak, perangkat keras dan lingkungan yang berbeda.

b. Installability, sejauh mana produk atau sistem dapat berhasil dipasang atau dihapus dalam lingkungan tertentu.

c. Replaceability, sejauh mana produk atau sistem dapat menggantikan produk atau sistem lain yang ditentukan untuk tujuan yang sama pada lingkungan yang sama.

11. Performance Eficiency

Kinerja relatif terhadap sumber daya yang digunakan dalam kondisi tertentu. Karakteristik ini terbagi menjadi beberapa subkarakteristik yaitu:

a. Time behaviour, sejauh mana respon dan pengolahan waktu produk atau sistem dapat memenuhi persyaratan ketika menjalankan fungsi.

b. Resource utilization, sejauh mana jumlah dan jenis sumber daya yang digunakan oleh produk atau sistem dapat memenuhi persyaratan ketika menjalankan fungsi.

(20)

c. Capacity, sejauh mana batas maksimum parameter produk atau sistem dapat memenuhi persyaratan.

12. Maintainability

Sejauh mana keefektifan dan efisiensi dari sebuah produk atau sistem dapat dirawat. Karakteristik ini terbagi menjadi beberapa subkarakteristik yaitu:

a. Modularity, sejauh mana sistem terdiri dari komponen terpisah sehingga perubahan atau modifikasi pada salah satu komponen tersebut memiliki dampak yang kecil terhadap komponen yang lain.

b. Reusability, sejauh mana aset dapat digunakan lebih oleh satu sistem atau digunakan untuk membangun aset lain.

c. Analyzability, tingkat efektivitas dan efisiensi untuk mengkaji dampak perubahan pada satu atau lebih bagian-bagian produk atau sistem, untuk mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan produk, untuk mengidentifikasi bagian yang akan diubah.

d. Modifiability, sejauh mana produk atau sistem dapat dimodifikasi secara efektif dan efisien tanpa menurunkan kualitas produk yang ada.

e. Testability, tingkat efektivitas dan efisiensi untuk membentuk kriteria uji dari produk, sistem atau komponen dan uji dapat dilakukan untuk menentukan apakah kriteria tersebut telah terpenuhi.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

To limit the scope of the study, this research only focuses on aspect multisensory learning and assessment rubric for the young learner English which is suitable for