• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Kinerja a)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Kinerja a)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Sesuai dengan pengertian kinerja menurut para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dilakukan seseorang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan organisasi tersebut. b) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa disiplin waktu dan disiplin berpakaian, serta kemauan untuk menaati peraturan atau kesepakatan yang ditetapkan dan berlaku dalam organisasi. Dari 13 faktor yang mempengaruhi kinerja, dalam penelitian ini faktor yang akan diteliti adalah komunikasi, lingkungan kerja dan disiplin kerja.

Hasibuan menyatakan disiplin kerja merupakan kesadaran dan kemauan seseorang untuk menaati segala peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku. Rivai menjelaskan disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar bersedia mengubah perilakunya dan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kemauan seseorang untuk mematuhi segala aturan perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut, disiplin dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mematuhi dan melaksanakan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan ditegakkan dalam suatu organisasi.

Disiplin korektif: merupakan upaya untuk menggerakkan karyawan dalam suatu peraturan dan mengarahkan mereka untuk terus mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Sesuai dengan pendapat Hasibuan dan Sutrisno diatas maka indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur disiplin kerja pegawai SAMSAT Kota. Pada dasarnya, proses utama komunikasi adalah proses penyampaian perasaan dan/atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan simbol-simbol sebagai medianya.

Sekunder Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah menggunakan simbol-simbol sebagai media pertama.

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang baik akan memberikan dampak positif bagi karyawan dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. Hal ini merupakan cara yang dapat ditempuh agar pegawai dapat melaksanakan tugasnya tanpa mengalami gangguan, karena lingkungan kerja sangat mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Lingkungan kerja juga dapat diartikan sebagai keseluruhan lingkungan kerja dan prasarana di sekitar pegawai dalam melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi kinerja kerja.

Lingkungan kerja ini meliputi tempat kerja, fasilitas, alat bantu kerja, kebersihan, penerangan, ketenangan, termasuk hubungan kerja antar orang di tempat tersebut. Menurut Sunyoto, lingkungan kerja merupakan komponen yang sangat penting bagi karyawan dalam melakukan aktivitas pekerjaannya. Sedangkan menurut Nitisemito, lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas yang diberikan kepadanya.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar seorang pegawai selama ia bekerja, baik fisik maupun non fisik, langsung maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya selama ia bekerja. Sedarmayanti menyatakan, jenis lingkungan kerja secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik. Lingkungan kerja fisik Segala kondisi fisik di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik langsung maupun tidak langsung, seperti peralatan kerja, penataan ruangan, kebersihan, suhu udara dan pencahayaan yang dapat mempengaruhi kenyamanan kerja.

Lingkungan kerja non fisik Segala situasi yang terjadi berkaitan dengan hubungan yang ada di lingkungan kerja, seperti hubungan dengan atasan, hubungan antar rekan kerja atau hubungan dengan bawahan. Keselamatan Tempat Kerja Untuk menjaga kondisi tempat kerja dan lingkungan kerja tetap aman, perlu diperhatikan adanya upaya keselamatan kerja, yang dapat memanfaatkan kekuatan aparat penegak hukum keamanan (satpam). Menurut Septiantos, ada dua dimensi yang mempengaruhi lingkungan kerja, yaitu lingkungan fisik, lingkungan non fisik dengan indikator suasana kerja, hubungan dengan rekan kerja dan ketersediaan fasilitas kerja.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pegawai untuk bertahan dalam suatu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis antar rekan kerja. Keharmonisan dan hubungan kekeluargaan rekan kerja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. 36 Nursasongko (2012:3) menjelaskan bahwa kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau cocok apabila masyarakat dapat melakukan aktivitas secara maksimal, sehat, aman dan nyaman.

Hasil kesesuaian lingkungan kerja terlihat dalam jangka waktu yang lebih lama. Jika lingkungan kerja tidak baik, mungkin memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu. Dengan adanya lingkungan kerja yang menyenangkan diharapkan pegawai cenderung bekerja dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan yang mungkin timbul, dan semangat kerja juga akan meningkat, begitu pula mem.

Hasil Penelitian Lain Yang Relevan

Komunikasi tentang kinerja karyawan yang dimediasi oleh kepuasan kerja Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komunikasi dan kinerja karyawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah (probability sampling) sedangkan teknik pengambilan sampelnya menggunakan (simple random sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi tentang kepuasan kerja, komunikasi tentang kinerja, kepuasan kerja terhadap kinerja dan peran mediasi kepuasan kerja terhadap komunikasi dan kinerja karyawan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan a) lingkungan kerja terhadap disiplin kerja b) lingkungan kerja terhadap semangat kerja sebesar 0,215. Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang untuk memperhatikan kondisi lingkungan kerja khususnya di ruang kerja, hendaknya melakukan pengawasan terhadap pegawai agar menggunakan waktu istirahat. secara tepat, memberikan pengarahan mengenai tugas yang diberikan kepada pegawai agar penyelesaian pekerjaan dapat tercapai dengan cepat dan terselesaikan tepat waktu, memberikan perhatian lebih dan memberikan dukungan agar pegawai tidak mengeluh dalam bekerja. Audrey Josephine (2017) Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening pada PT.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi melalui motivasi kerja sebagai variabel perantara pada PT. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja; Lingkungan kerja mempunyai dampak. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan skala Likert 5 poin. Dari hasil pengujian diketahui bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Ita Kusumastuti (2019) Analisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh kepuasan kerja karyawan pada Sp Alumunium di Yogyakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh kepuasan kerja karyawan SP Alumunium Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan lingkungan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh kepuasan kerja pegawai. Implementasi dari hasil penelitian adalah sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan memperbaiki lingkungan kerja karyawannya, misalnya dengan mengatasi kebisingan dan memperbaiki sirkulasi udara, sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja bisnis yang diiringi dengan keharmonisan antar karyawan. .

Kerangka Berpikir

  • Pengaruh Komunikasi terhadap Disiplin Kerja
  • Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Disiplin Kerja
  • Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja
  • Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja

Disiplin kerja merupakan salah satu hal yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja, baik fisik maupun non fisik (Helmi, 2013). Ketersediaan peralatan kerja yang sesuai, ruang kerja yang lengkap dan desain tempat kerja yang nyaman dapat mendorong pegawai untuk menerapkan disiplin kerja. Dengan adanya tempat yang memadai maka karyawan tidak akan mempunyai alasan untuk melakukan pelanggaran terkait fisik lingkungan kerja.

Hubungan kerja yang baik dengan terciptanya iklim organisasi antara pegawai dengan atasan yang selalu menjaga kedisiplinan akan menjadikan seorang pegawai termotivasi untuk mengikuti disiplin kerja. Kurangnya kenyamanan karyawan dalam bekerja, karena lingkungan kerja yang tidak kondusif, akan mengakibatkan karyawan cenderung bertindak tidak disiplin. Dampak lingkungan kerja merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh suatu perusahaan atau organisasi karena akan berdampak pada kinerja karyawan yang berdampak pada organisasi.

Pengaruh lingkungan kerja adalah segala hal atau unsur yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi organisasi yang akan berdampak baik atau buruk terhadap kinerja pegawai (Sutrisno, 2016). Sehubungan dengan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja mempunyai arti penting bagi setiap pihak yang akan bekerja pada organisasi dan lingkungan kerja apapun, serta berdampak pada semangat kerja. Sebab setiap orang akan bersedia bekerja (memiliki motivasi kerja yang tinggi) apabila didukung dengan lingkungan kerja baik secara fisik maupun dalam hubungan kerjasama yang harmonis antar seluruh elemen terkait.

Disiplin merupakan salah satu fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang penting, karena semakin baik disiplin kerja pegawai maka semakin baik pula kinerja yang dapat dicapai. Disiplin yang baik mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, setiap pemimpin selalu berusaha memastikan bahwa bawahannya memiliki disiplin kerja yang baik.

Disiplin kerja yang tinggi dan optimal merupakan salah satu faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Dengan disiplin kerja yang tinggi maka pegawai akan bekerja lebih giat dan semangat dalam bekerja, sehingga pada akhirnya akan menjadi pegawai yang tangguh, berkualitas dan mampu melaksanakan tugasnya. Buktinya, semakin tinggi disiplin kerja seseorang dalam bekerja maka akan semakin mempengaruhi kinerjanya.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar