• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

penelitian penulis. Objek pembahasannya membahas..Komunikasi Kelompok Masyarakat Puisi Dalam Membangun Kreativitas Anggota Menggunakan Kajian Kualitatif Berperspektif Etnografi Pada Komunikasi Dell Hyme. Komunikasi Kelompok Komunitas Sastra Simpony Dalam Membangun Kreativitas Literasi Novel Sastra Indonesia”, penelitian ini membuat penelitian studi kasus dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang lebih menekankan pada identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, presentasi, penilaian kreativitas anggota komunitas sastra. pencarian literasi informasi, desain kartun untuk membangun kreativitas anggota." Penelitian ini menggunakan perspektif interaksi simbolik dari Helbert Mead dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep pikiran, diri, masyarakat dalam komunikasi kelompok komunitas Liteler dalam penelitian literasi informasi desain kartun dapat membangun kreativitas anggota dalam membuat desain kartun.

Pertama, anggota kelompok merasa terikat dengan kelompoknya (ada rasa memiliki) yang tidak dimiliki oleh non anggota. Komunikasi kelompok adalah “bidang studi, penelitian dan penerapan yang tidak berfokus pada proses kelompok secara umum, tetapi pada perilaku individu dalam diskusi kelompok kecil secara tatap muka” (Mulyana, 2003:6). Komunikasi kelompok merupakan studi tentang segala sesuatu yang terjadi ketika individu berinteraksi dalam kelompok kecil, dan bukan merupakan gambaran tentang bagaimana komunikasi seharusnya berlangsung, juga bukan merupakan sejumlah saran tentang bagaimana seharusnya komunikasi tersebut dilakukan.

Komunikasi kelompok berarti komunikasi yang terjadi antara seorang komunikator dengan sekelompok lebih dari dua orang. Jika jumlah orang dalam kelompok sedikit, berarti kelompoknya kecil, maka komunikasi yang terjadi disebut komunikasi kelompok kecil. Berkaitan dengan hal tersebut sering muncul pertanyaan-pertanyaan antara lain komunikasi kecil, jumlah orang yang berkomunikasi, serta komunikasi kelompok besar.

Secara teoritis, dalam ilmu komunikasi, pembedaan komunikasi kelompok kecil dengan komunikasi kelompok besar bukan didasarkan pada jumlah komunikator dalam perhitungan matematisnya, melainkan pada kualitas proses komunikasinya.

Ciri Komunikasi Kelompok Kecil

Ciri Komunikasi Kelompok Besar

Komunikasi dalam kelompok kecil pada umumnya bersifat homogen (meliputi sekelompok orang yang berjenis kelamin sama, pendidikan yang sama, status sosial yang sama), sehingga komunikator dalam komunikasi dalam kelompok besar pada umumnya bersifat heterogen, terdiri dari individu-individu yang berbeda jenis kelamin, usia. , dan profesi. , tingkat pendidikan, agama dan sebagainya. Proses komunikasi dalam kelompok besar bersifat linier, satu arah dari satu titik ke titik lain, dari lawan bicara ke lawan bicara (Effendi. Komunikasi linier dari komunikasi dalam kelompok besar dapat berdampak langsung karena membicarakan situasi obyektif dan pesan yang disampaikan. memiliki perhatian dan sentuhan, emosi, persekutuan.

Artinya proses ini dijadikan sebagai proses pengaruh yang luas terhadap komunikator tanpa batasan dan tentunya pesan yang disampaikan oleh komunikator lebih berwibawa.

Ciri-ciri Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok berfokus pada deskripsi dan analisis, yang keduanya penting untuk efektivitas dan pengembangan keterampilan kelompok dalam jangka panjang. Komunikasi kelompok adalah situasi yang terorganisir, di mana para peserta mengidentifikasi diri mereka sebagai sebuah kelompok dan lebih sadar akan proposisi bersama. Komunikasi kelompok lebih cenderung terjadi secara langsung dalam pertemuan tatap muka, lebih spontan, kurang terorganisir dan berorientasi pada tujuan (dalam Soemiati, 2007: 15).

Komunikasi kelompok cenderung memberikan pengertian terhadap komunikasi yang diberikan oleh seorang komunikator secara langsung kepada kelompoknya sehingga mereka mengetahui sasaran kepada siapa pesan tersebut akan disampaikan. Komunikasi kelompok cenderung berfokus pada deskripsi dan analisis, yang keduanya penting untuk efektivitas dan pengembangan keterampilan kelompok dalam jangka panjang.

Fungsi Komunikasi Kelompok

Beberapa fungsi komunikasi kelompok memberikan pemahaman bahwa kelompok harus mempunyai hubungan sosial, pendidikan, persuasi dan pemecahan masalah dengan tujuan kelompok mempunyai dinamika dalam komunikasi dan interaksi timbal balik.

Komunikasi dan Informasi Dalam Kelompok

Komunikasi kelompok kecil merupakan komunikasi yang diarahkan pada kognisi komunikator dan prosesnya berlangsung secara dialogis. Dalam komunikasi kelompok kecil, komunikator memperlihatkan pesannya ke dalam pikiran komunikator, misalnya ceramah, ceramah, diskusi, seminar, rapat, dan sebagainya. Ciri komunikasi kelompok kecil yang kedua adalah prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linier, melainkan sirkuler.

Komunikator bisa menanggapi penjelasan komunikator, bisa bertanya jika kurang paham, bisa membantah jika tidak setuju, dan sebagainya. Berbeda dengan komunikasi kelompok kecil, komunikasi kelompok besar merupakan komunikasi yang diarahkan pada efektivitas komunikator, dan prosesnya berlangsung secara linier. Pesan yang disampaikan komunikator dalam situasi komunikasi kelompok besar diarahkan pada rasa cinta komunikator, pada hatinya atau pada perasaannya.

Jika komunikan dalam komunikasi kelompok kecil umumnya homogen (meliputi sekelompok orang yang berjenis kelamin sama, pendidikan sama, status sosial sama), maka komunikan dalam komunikasi kelompok besar umumnya heterogen, yaitu terdiri dari individu-individu yang beragam dalam hal jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dan lain sebagainya. Berdasarkan kutipan di atas, 100 orang atau 200 orang dianggap kelompok kecil atau kelompok besar. Misalnya, sekelompok kecil orang yang menonton film bertema puisi-sastra pada kegiatan komunitas Lampu Baca, secara psikologis tidak merupakan suatu kelompok, melainkan kumpulan orang yang berkumpul sejenak.

Faktor dasarnya adalah interaksi yang intensif antar anggotanya, dibandingkan dengan masyarakat di luar batas wilayahnya. Kandungan unsur-unsur bersama tersebut sangat luas, yaitu mulai dari situasi, minat dalam hidup, bahkan nilai-nilai. Hal ini dapat diartikan sebagai sekelompok dari satu masyarakat (Membentuk segmen masyarakat yang terpisah), atau sebagai sekelompok orang di suatu wilayah (A group of people yang tinggal di wilayah lokal tertentu) yang memiliki ciri-ciri etnis dan budaya yang sama.

Jika kita berangkat dari pengertian ekologi, maka komunitas adalah sekelompok organisme yang saling bergantung satu sama lain dalam satu kawasan dan berinteraksi satu sama lain. Artinya, interaksi informal dan spontan harus lebih banyak jumlahnya dibandingkan interaksi yang diformalkan secara prosedural (seperti dalam birokrasi), dan mempunyai orientasi yang jelas (berorientasi pada tujuan). Keanggotaan dalam suatu komunitas lebih banyak terbentuk karena adanya struktur alami (struktur rapat seperti jaring 3 rajutan); lebih merupakan struktur hierarki.

Ciri utama suatu masyarakat adalah keharmonisan, egalitarianisme, dan sikap berbagi nilai dan kehidupan. Komunitas sangat penting karena dapat mewakili kebutuhan individu yang ada di dalamnya, dapat menciptakan keselarasan dengan alam dan memungkinkan terjadinya interaksi dengan institusi di luarnya. Suatu komunitas terpelihara karena kohesi sosial di antara mereka sendiri, dalam situasi di mana individu terhubung dengan orang lain melalui komitmen sosial dan budaya.

  • Pengertian Komunitas Puisi
  • Situasi Komunikasi
  • Peristiwa Komunikasi
  • Tindakan Komunikasi

Waluyo (2003:6) mengartikan puisi sebagai suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memusatkan seluruh kekuatan bahasa dengan memusatkan pada struktur fisik dan struktur batinnya. Ada juga yang mengatakan bahwa puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara ringkas, disusun dalam bentuk dan bahasa yang paling mengesankan. Sajak (puisi) adalah bunyi yang dihasilkan oleh huruf atau kata dalam baris dan bait.

Karena puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang beberapa kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka pemilihan kata harus hati-hati. Imajinasi, yaitu kata-kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti melihat, mendengar, dan merasakan. Dalam puisi kontemporer seperti karya Calzoum Bachri, tipografi dipandang begitu penting hingga mengubah posisi makna kata.

Dalam puisi tipografi, seorang penyair berusaha mengungkapkan gejolak hatinya dengan menonjolkan bentuk puisinya selain kata-kata secara alami. Komunitas puisi sampai batas tertentu merupakan hasil dari kuatnya karakter komunal dalam masyarakat, sekaligus juga merupakan hasil dari kuatnya tradisi lisan dalam masyarakat Indonesia itu sendiri. Sejak saat itu muncul kesadaran baru bahwa komunitas puisi merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan sastra, bahkan menjadi pembentuk dan produser sastrawan Indonesia.

Dimana sifat manusia tidak bisa hidup sendiri, dan manusia harus berkomunikasi dalam kelompok komunitas puisi Lampu Baca. Dalam hal ini penulis mencoba menonjolkan komunikasi dalam kelompok masyarakat puisi dalam membangun kreativitas anggotanya. Ketiga unsur yang terkait dengan situasi komunikasi tersebut menjelaskan bahwa komunitas puisi Lingkaran Penulis Lampu Baca di Bandung merupakan bagian dari identitas komunitas puisi.

Karena komunitas puisi merupakan fenomena yang menarik dan unik, hal ini dikarenakan komunitas puisi tidak seperti komunitas penulis artikel, novel, cerpen, pemutaran film dan lain sebagainya. Situasi tutur, yaitu puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra tradisional yang diungkapkan melalui perasaan seseorang terhadap realitas kehidupannya yang timbul dari perasaan terdalamnya, melalui puisi tentang realitas kehidupan, budaya, politik dan sebagainya (2) . Acara pidato yaitu komunitas puisi Lingkaran Penulis Lampu Baca di Bandung yang setiap minggunya sering menyelenggarakan diskusi puisi-sastra dan workshop kecil-kecilan serta peninjauan kelompok terhadap karya-karya puisi para penulis ternama baik Indonesia maupun mancanegara.

Tujuh poin terkait peristiwa komunikasi kelompok dari komunitas puisi Reading Light Write's Circle menjelaskan bahwa peristiwa komunikasi dalam komunitas Reading Light Write's Circle dapat digambarkan melalui media puisi berupa mediasi bahasa. Pesan komunitas puisi Lingkaran Penulis Lampu Baca dalam meningkatkan kreativitas anggota dalam pemilihan bahasa dengan enam poin terkait tindakan komunikatif adalah.

Referensi

Dokumen terkait

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa tinjauan pustaka yang mendukung penelitian dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini :