• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4 - Narotama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4 - Narotama"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

75 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kestabilan Lereng

Kegiatan penambangan dipermukaan tanah sering kali dihadapkan pada permasalahan stabilitas struktur dan infrastruktur, sehingga perlu dilakukan analisis balik terhadap kestabilan lereng yang terjadi karena proses penggalian untuk memberikan kontribusi terhadap rancangan yang aman dan ekonomis.

Kegiatan penambangan di PT. Semen Indonesia Pabrik Tuban sendiri telah memiliki standar parameter geometri lereng sesuai dengan ketentuan peraturan Amdal yang telah ditetapkan yaitu kemiringan maksimal 60°, ketinggian lereng tunggal 2 m dan nilai FK ≥1,25, sedangkan untuk analisis balik penelitian ini dilakukan dengan Faktor Keamanan lereng yaitu FK ≥1,5, untuk mencegah longsoran yang telah terjadi sebelumnya pada lokasi titik Blok T-03 serta pada lokasi-lokasi yang rawan terjadinya longsoran.

Material tanah liat yang akan ditambang pada lokasi penelitian dibedakan menjadi lapisan low alumina pada kedalaman 0-4 m dan lapisan high alumina pada kedalaman >4 m.

4.2 Analisis dan Rekomendasi Lereng Penggalian Berdasarkan Faktor Keamanan

Analisis kemantapan lereng dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut:

1) Lereng yang akan dikaji berupa lereng tanah liat

2) Analisis pada lereng tunggal dilakukan pada masing-masing lapisan tanah liat yaitu low alumina dan high alumina. Hasil analisis low alumina dan high alumina akan digabung pada lereng keseluruhan.

3) Pada pemodelan lereng tunggal dilakukan simulasi dengan variasi sudut kemiringan lereng tunggal, yaitu :

 Tinggi 2 m dengan sudut kemiringan 50°, 48°, 47°, 45°, 42°, 38°.

4) Nilai faktor keamanan yang dijadikan dasar pada lereng tunggal maupun lereng keseluruhan dalam kondisi aman adalah FK ≥1,5.

(2)

76 5) Analisa kondisi air pada lereng diasumsikan jenuh karena penelitian

dilakukan pada musim hujan.

6) Tidak ada faktor getaran, seperti alat dan tidak ada faktor pembebanan dari luar

7) Nilai kohesi (c), sudut geser dalam (ø), dan bobot isi (γ), yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng keseluruhan diambil dari hasil pengujian di laboratorium.

8) Pemodelan diaplikasikan dengan pendekatan properties dari hasil uji laboratorium

9) Rekomendasi lereng yang diberikan adalah rekomendasi lereng jenuh.

Berdasarkan pendekatan yang dilakukan diatas, berikut adalah hasil analisis lereng terhadap faktor keamanan di setiap titik lokasi pengambilan contoh : 4.2.1 Analisis Lereng Penambangan Lokasi Titik Contoh Blok T-03

Lereng penambangan lokasi contoh blok T-03 terletak pada koordinat UTM Zona 49 M yaitu 600343, 9245379, Lihat Gambar 4-1. Pada lereng ini memiliki elevasi puncak yaitu 21 mdpl (meter diatas permukaan laut) dan elevasi terendahnya adalah 0 mdpl.

Gambar 4-1. Lokasi Analisis Lereng Titik Blok T-03

Lokasi Penelitian Blok T - 03

(3)

77 Tabel 4-1. Faktor Keamanan Hasil Analisis Lereng Aktual Tunggal pada Material Tanah Liat Low Alumina dan High Alumina Titik Blok T-03

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN LOW ALUMINA HIGH ALUMINA

JENUH JENUH

T - 03 2 57 3.672 4.612

2 54 3.640 4.575

2 55 3.646 4.582

2 52 3.748 4.672

2 53 3.692 4.641

Tabel 4-2. Faktor Keamanan Hasil Analisis Lereng Desain Tunggal pada Material Tanah Liat Low Alumina dan High Alumina Titik Blok T-03

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN LOW ALUMINA HIGH ALUMINA

JENUH JENUH

T - 03 2 50 3.865 4.685

2 47 3.873 4.733

2 45 4.018 4.774

2 42 4.073 4.845

2 38 4.180 4.983

Keterangan:

Rekomendasi

Tabel 4-3. Faktor Keamanan Analisa Lereng Aktual Keseluruhan Blok T-03

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG KESELURUHAN

(m)

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

LEBAR BANK WIDHT (m)

SUDUT LERENG KESELURUHAN

(°)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN

JENUH

T-03 21 2 4,5-5,5 38 52-57 1.297

FK ≥ 1,5 (Aman) FK< 1,5 (Bahaya Atau Longsor)

(4)

78 Tabel 4-4. Faktor Keamanan Analisa Desain Lereng Keseluruhan Blok T-03

Keterangan:

Rekomendasi

Low Alumina High Alumina Gambar 4-2. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Aktual lereng Tunggal Tanah

Liat Low Alumina & High Alumina Titik Blok T-03 Software Slide v6.0 Low Alumina High Alumina

- Bobot Isi (γ) = 20,39 kN/m3 - Bobot Isi (γ) = 16,64 kN/m3 - Kohesi (c) = 31,15 kN/m2 - Kohesi (c) = 33,43 kN/m2 - Sudut Geser Dalam (ᴓ) = 20.54° - Sudut Geser Dalam (ᴓ) = 14,25°

TITIK CONTOH

TINGGI LERENG KESELURUHAN

(m)

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

LEBAR BANK WIDHT

(m)

SUDUT LERENG KESELURUHAN

(°)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN

JENUH

T-03

21 2 4.5 37 50 1.334

21 2 4.5 33 47 1.412

21 2 4.5 30 45 1.483

21 2 4.5 27 42 1.502

21 2 4.5 22 38 1.576

FK ≥ 1,5 Aman

FK < 1,5 Bahaya atau Longsor

(5)

79 Low Alumina High Alumina

Gambar 4-3. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Desain lereng Tunggal Tanah Liat Low Alumina & High Alumina Titik Blok T-03 Software Slide v6.0

Gambar 4-4. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Aktual Lereng Keseluruhan Tanah Liat Titik Blok T-03 dengan Software Slide v6.0

(6)

80 Gambar 4-5. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Desain Lereng Keseluruhan

Tanah Liat Titik Blok T-03 dengan Software Slide v6.0

Nilai faktor keamanan hasil pemodelan lereng tunggal maupun lereng keseluruhan diperoleh nilai faktor keamanan pada kondisi jenuh memenuhi kriteria aman yaitu FK ≥ 1,5.

Pada titik blok T-03 rekomendasi lereng dipilih dengan geometri tinggi lereng tunggal 2 m dan kemiringan lereng tunggal yaitu 42° dengan nilai FK low alumina 4,073 dan FK high alumina 4,845. Geometri tinggi lereng keseluruhan 21 m dan kemiringan lereng keseluruhan yaitu 27° dengan nilai FK 1,502.

(7)

81 4.2.2 Analisis Lereng Penambangan Lokasi Titik Contoh Blok W - 06

Lereng penambangan lokasi contoh blok W-06 terletak pada koordinat UTM Zona 49 M yaitu 600642, 9245322, Lihat Gambar 4-2. Pada lereng ini memiliki elevasi puncak yaitu 25 mdpl (meter diatas permukaan laut) dan elevasi terendahnya adalah 0 mdpl.

Gambar 4-6. Lokasi Analisis Lereng Titik Blok W-06

Tabel 4-5. Faktor Keamanan Hasil Analisis Lereng Aktual Tunggal pada Material Tanah Liat Low Alumina dan High Alumina Titik Blok W-06

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

SUDUT LERENG TUNGGAL (°)

FAKTOR KEAMANAN

LOW ALUMINA HIGH ALUMINA JENUH JENUH

W - 06 2 53 3.883 4.157

2 54 3.862 4.113

2 51 3.947 4.227

2 50 4.030 4.330

2 52 3.609 3.848

Lokasi Penelitian Blok W- 06

(8)

82 Tabel 4-6. Faktor Keamanan Hasil Analisis Lereng Desain Tunggal pada Material

Tanah Liat Low Alumina dan High Alumina Titik Blok W-06

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG TUNGGAL (m)

SUDUT LERENG TUNGGAL (°)

FAKTOR KEAMANAN LOW ALUMINA HIGH ALUMINA

JENUH JENUH

W - 06 2 50 4.852 5.235

2 47 5.094 5.494

2 45 5.687 5.927

2 42 5.798 6.092

2 38 6.055 6.366

Keterangan:

Rekomendasi

Tabel 4-7. Faktor Keamanan Analisa Aktual Lereng Keseluruhan Blok W-06

Tabel 4-8. Faktor Keamanan Analisa Desain Lereng Keseluruhan Blok W-06

Keterangan:

Rekomendasi

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG KESELURUHAN

(m)

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

LEBAR BANK WIDHT (m)

SUDUT LERENG KESELURUHAN

(°)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN

JENUH

W-06 25 2 4,5-5,5 38 50-54 1.308

TITIK CONTOH

TINGGI LERENG KESELURUHAN

(m)

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

LEBAR BANK WIDHT

(m)

SUDUT LERENG KESELURUHA

N (°)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN

JENUH

W-06

25 2 4.5 37 50 1.330

25 2 4.5 33 47 1.417

25 2 4.5 30 45 1.472

25 2 4.5 27 42 1.504

25 2 4.5 22 38 1.582

FK ≥ 1,5 Aman

FK < 1,5 Bahaya atau Longsor

FK ≥ 1,5 (Aman) FK< 1,5 (Bahaya Atau Longsor)

(9)

83 Low Alumina High Alumina

Gambar 4-7. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Aktual lereng Tunggal Tanah Liat Low Alumina & High Alumina Titik Blok W-06 Software Slide v6.0 Low Alumina High Alumina

- Bobot Isi (γ) = 17,39 kN/m3 - Bobot Isi (γ) = 17,64 kN/m3 - Kohesi (c) = 25,71 kN/m2 - Kohesi (c) = 28,28 kN/m2 - Sudut Geser Dalam (ᴓ) = 21,27° - Sudut Geser Dalam (ᴓ) = 17,08°

Low Alumina High Alumina Gambar 4-8. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Desain lereng Tunggal Tanah

Liat Low Alumina & High Alumina Titik Blok W-06 Software Slide v6.0

(10)

84 Gambar 4-9. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Aktual Lereng Keseluruhan

Tanah Liat Titik Blok W-06 dengan Software Slide v6.0

Gambar 4-10. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Desain Lereng Keseluruhan Tanah Liat Titik Blok W-06 dengan Software Slide v6.0

Nilai faktor keamanan hasil pemodelan lereng tunggal maupun lereng keseluruhan diperoleh nilai faktor keamanan pada kondisi jenuh memenuhi kriteria aman yaitu FK ≥ 1,5.

Pada titik blok W-06 rekomendasi lereng dipilih dengan geometri tinggi lereng tunggal 2 m dan kemiringan lereng tunggal yaitu 42° dengan nilai FK low

(11)

85 alumina 5,798 dan FK high alumina 6,092. Geometri tinggi lereng keseluruhan 25 m dan kemiringan lereng keseluruhan yaitu 27° dengan nilai FK 1,504.

4.2.3 Analisis Lereng Penambangan Lokasi Titik Contoh Blok Z - 04

Lereng penambangan lokasi contoh blok Z - 04 terletak pada koordinat UTM Zona 49 M yaitu 600879, 9245599, Lihat Gambar 4-3. Pada lereng ini memiliki elevasi puncak yaitu 26 mdpl (meter diatas permukaan laut) dan elevasi terendahnya adalah 0 mdpl.

Gambar 4-11. Lokasi Analisis Lereng Titik Blok Z-04

Tabel 4-9. Faktor Keamanan Hasil Analisis Lereng Aktual Tunggal pada Material Tanah Liat Low Alumina dan High Alumina Titik Blok Z-04

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN LOW ALUMINA HIGH ALUMINA

JENUH JENUH

Z - 04 2 50 5.771 6.981

2 57 4.764 6.690

2 55 4.887 6.875

2 58 4.852 6.859

2 52 5.242 7.144

Lokasi Penelitian Blok Z - 04

(12)

86 Tabel 4-10. Faktor Keamanan Hasil Analisis Lereng Desain Tunggal pada

Material Tanah Liat Low Alumina dan High Alumina Titik Blok Z-04

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

SUDUT LERENG TUNGGAL (°)

FAKTOR KEAMANAN LOW ALUMINA HIGH ALUMINA

JENUH JENUH

Z - 04 2 55 5.087 7.171

2 52 5.323 7.506

2 50 5.521 7.787

2 48 5.819 8.207

2 45 6.742 9.506

Keterangan:

Rekomendasi

Tabel 4-11. Faktor Keamanan Analisa Aktual Lereng Keseluruhan Blok Z-04

Tabel 4-12. Faktor Keamanan Analisa Desain Lereng Keseluruhan Blok Z-04

Keterangan:

Rekomendasi

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI LERENG KESELURUHAN

(m)

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

LEBAR BANK WIDHT (m)

SUDUT LERENG KESELURUHAN

(°)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN

JENUH

Z-04 26 2 3-4,5 40 50-58 1.414

TITIK CONTOH

TINGGI LERENG KESELURUHAN

(m)

TINGGI LERENG TUNGGAL

(m)

LEBAR BANK WIDHT

(m)

SUDUT LERENG KESELURUHAN

(°)

SUDUT LERENG TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN

JENUH

Z-04

26 2 4 42 55 1.427

26 2 4 40 52 1.466

26 2 4 37 50 1.485

26 2 4 34 48 1.508

26 2 4 30 45 1.643

FK ≥ 1,5 Aman

FK < 1,5 Bahaya atau Longsor

FK ≥ 1,5 (Aman) FK< 1,5 (Bahaya Atau Longsor)

(13)

87 Low Alumina High Alumina

Gambar 4-12. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Aktual lereng Tunggal Tanah Liat Low Alumina & High Alumina Titik Blok Z-04 Software Slide v6.0 Low Alumina High Alumina

- Bobot Isi (γ) = 17,64 kN/m3 - Bobot Isi (γ) = 17,33 kN/m3 - Kohesi (c) = 33,43 kN/m2 - Kohesi (c) = 46,29 kN/m2 - Sudut Geser Dalam (ᴓ) = 15,8° - Sudut Geser Dalam (ᴓ) = 23,33°

Low Alumina High Alumina Gambar 4-13. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Desain lereng Tunggal Tanah

Liat Low Alumina & High Alumina Titik Blok Z-04 Software Slide v6.0

(14)

88 Gambar 4-14. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Aktual Lereng Keseluruhan

Tanah Liat Titik Blok Z-04 dengan Software Slide v6.0

Gambar 4-15. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Desain Lereng Keseluruhan Tanah Liat Titik Blok Z-04 dengan Software Slide v6.0

Nilai faktor keamanan hasil pemodelan lereng tunggal maupun lereng keseluruhan diperoleh nilai faktor keamanan pada kondisi jenuh memenuhi kriteria aman yaitu FK ≥ 1,5.

Pada titik blok Z-04 rekomendasi lereng dipilih dengan geometri tinggi lereng tunggal 2 m dan kemiringan lereng tunggal yaitu 48° dengan nilai FK low alumina 5,819 dan FK high alumina 8,207. Geometri tinggi lereng keseluruhan 26 m dan kemiringan lereng keseluruhan yaitu 34° dengan nilai FK 1,508.

(15)

89 4.2.4 Rekomendasi Lereng Penambangan Terpilih

Lereng penambangan terpilih berdasarkan faktor keamanan pada lokasi Mliwang Timur adalah sebagai berikut:

Tabel 4-13. Rekomendasi Lereng Penambangan Terpilih

TITIK PENGAMBILAN

CONTOH

TINGGI OVERALL

(m)

TINGGI TUNGGAL

(m)

LEBAR BANK WIDHT

(m)

SUDUT OVERALL

(°)

SUDUT TUNGGAL

(°)

FAKTOR KEAMANAN

JENUH

T - 03 21 2 4.5 27 42 1.502

W - 06 25 2 4.5 27 42 1.504

Z - 04 26 2 4 34 48 1.508

4.3 Potensi Bentuk Longsor

Dilakukan pengujian sifat fisik dan mekanik material pembentuk lereng di semua lokasi titik penelitian dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3-4 dan Tabel 3-5, terlihat bahwa kondisi fisik dan mekanik contoh tanah tersebut memiliki sifat isotrop (kesamaan penyebaran gaya merata ke segala arah ), mudah hancur dan bersifat lepas (loose). Kondisi fisik dan mekanik yang dimiliki material pembentuk lereng dari setiap lokasi inilah yang memperkuat asumsi longsoran yang terjadi di lereng penambangan yaitu berupa longsoran berbentuk busur.

4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng

Penelitian kestabilan lereng dilakukan di 3 titik lokasi, yaitu Blok T-03, W-06, dan Z-04. Masing-masing titik penelitian meliputi tanah liat berkadar low alumina untuk lapisan atas dan high alumina untuk lapisan bawah. Didalam penelitian ditemukan adanya perbedaan faktor keamanan di setiap titik lokasi.

Penyebab perbedaan faktor keamanan dalam analisis kestabilan lereng, meliputi:

4.4.1 Kondisi Geologi

Wilayah Mliwang TImur termasuk ke dalam formasi Tuban. Ditinjau dari peta geologi regional untuk daerah tuban (lihat Gambar 2-24), ditemukan adanya jalur sesar normal atau sesar turun yaitu pertemuan Tpp (Formasi Paciran) dengan

(16)

90 Tmtn (Formasi Tuban) yang melintas wilayah Miliwang, namun jarak keberadaan sesar tersebut berada jauh diluar wilayah Ijih Usaha Pertambangan.

Tanah liat di lokasi penelitian merupakan hasil pengendapan yang didominasi oleh silica dan alumunium. Ketebalan lapisan tanah liat low alumina di semua titik penelitian hampir sama (berkisar 0-4 m) dan dibawahnya terdapat lapisan tanah liat high alumina dengan ketebalan yang berbeda-beda berkisaran antara 20-22 m.

4.4.2 Karakteristik Material

Berdasarkan hasil pengujian contoh tanah liat berkadar low alumina dan high alumina, didapatkan sifat karakteristik material yang berbeda-beda (lihat Tabel 3-4 dan Tabel 3-5). Besar kecilnya nilai tersebut sangat berpengaruh terhadap nilai faktor keamanan yang dihasilkan.

Pada titik pengambilan contoh di lokasi Blok T-03, W-06, dan Z-04 memiliki nilai kohesi pada tanah liat low alumina lebih rendah dibandingkan dengan tanah liat high alumina. Terlihat bahwa terjadi perbedaan faktor keamanan, yaitu pada tanah liat low alumina lebih rendah dibandingkan dengan tanah liat high alumina yang lebih tinggi. Faktor keamanan lereng tunggal tanah liat low alumina masing-masing bernilai T-03: 4,073, W-06: 5.798, Z-04: 5,819, dan tanah liat high alumina memiliki faktor keamanan lereng tunggal masing- masing bernilai T-03: 4.845, W-06: 6,092, Z-04: 8.207.

Nilai kohesi dan faktor keamanan di titik penelitian blok T-03 dan W-06 pada lapisan high alumina memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan di titik penelitian blok Z-04. perbedaan nilai tersebut karena adanya perbedaan pengendapan dari tanah liat di titik Z-04 yang bersifat lokal, dan tingginya kadar alumunium untuk tanah liat high alumina yang mencapai 21,69% yang berpengaruh terhadap kekerasan tanah liat tersebut, sedangkan kadar alumunium tanah liat low alumina di titik penelitian Z-04 mencapai 14,35%.

(17)

91 Tabel 4-14. Kualitas Kimia Tanah Liat Blok Z-04

Kualitas Clay SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO K2O Na2O H20 Low Alumina 62.91 14.35 5.05 3.95 1.13 0.52 0.19 23.00 High Alumina 55.18 21.69 6.24 1.12 2.11 2.34 0.97 21.00

Nilai kohesi tersebut dipengaruhi oleh kadar alumunium dan silika.

Semakin besar nilai kohesi, maka gaya tarik menarik antara butirannya akan semakin tinggi sehingga ikatan antara butiran semakin padat, begitupun sebaliknya.

Gambar 4-16. Faktor Keamanan Terhadap Kohesi Pada Lereng Tunggal Low Alumina

Gambar 4-17. Faktor Keamanan Terhadap Kohesi Pada Lereng Tunggal High Alumina

(18)

92 4.4.3 Kondisi Air Tanah

Pada desain lereng akhir penambangan daerah penelitian digunakan asumsi lereng dengan kondisi jenuh air, karena di lokasi penelitian banyak dikelilingi sawah penduduk dan elevasi yang lebih tinggi dari lokasi penambangan. Hal ini membuat air mudah masuk ke dalam area tambang pada musim penghujan dan menyebabkan muka air tanah menjadi tinggi, sehingga tanah liat cepat berubah menjadi jenuh air. Kondisi ini menyebabkan tanah akan semakin berat oleh beban air dan mempengaruhi faktor keamanan lereng penelitian. Pendekatan ini merupakan nilai yang dapat mewakili keadaan lapangan.

Untuk mencegah air masuk ke dalam area tambang dan menjaga agar lereng penambangan selalu stabil, dibuat paritan air (trenching) di sekeliling area penambangan, kemudian air akan dialirkan ke drainase jalan utama pelabuhan khusus menuju Kedung Kiter.

4.4.4 Geometri Lereng

Desain geometri lereng pada di titik lokasi blok T-03, W-06, dan Z-04 dengan dibuat tinggi lereng tunggal 2 m dan variasi sudut lereng tunggal untuk mendapatkan kombinasi geometri lereng keseluruhan mencapai nilai FK ≥ 1,5.

Lereng keseluruhan merupakan gabungan dari lereng tunggal low alumina dan high alumina.

Pada titik lokasi blok T-03, W-06, dan Z-04 terdapat perbedaan desain geometri lereng. Lapisan low alumina blok T-03 dan W-06 didapatkan geometri tinggi lereng tunggal 2 m dengan sudut lereng tunggal 42° dengan nilai FK masing-masing 4,073 dan 5,798. Untuk lapisan high alumina didapatkan geometri tinggi lereng tunggal dan sudut lereng tunggal sama sperti low alumina, namun nilai FK yang didapatkan untuk masing-masing lokasi yaitu 4.845 dan 6.092.

Ditemukan bahwa geometri lereng untuk titik lokasi T-03 dan W-06 lebih landai dibandingkan dengan geometri lereng titik lokasi blok Z-04. Hal ini

(19)

93 disebabkan karena penyesuaian untuk mencapai nilai FK ≥ 1,5, agar lereng dalam keadaan stabil.

Pada jenis batuan penyusun yang sama, pembuatan lereng yang terlalu tinggi akan berakibat tidak stabil dan cenderung lebih mudah longsor dibandingkan dengan lereng yang rendah. Demikian pula dengan sudut lereng, semakin besar sudut kemiringan lereng, maka akan semakin tidak stabil.

4.4.5 Pemilihan Rekomendasi Geometri Lereng

Proses desain geometri lereng merupakan suatu analisis untuk merekomendasikan sudut lereng, lebar lereng dan tinggi lereng dengan mempertimbangkan faktor keamanan. Pemahaman terhadap faktor keamanan merupakan hal penting dalam rekomendasi geometri lereng. Salah satu fungsi rekomendasi geometri lereng adalah untuk menjaga tingkat kepercayaan terhadap data yang digunakan dalam melakukan analisis.

Pemilihan Rekomendasi Geometri Lereng didasarkan pada beberapa hal, yaitu:

1. Standar parameter geometri lereng sesuai dengan ketentuan peraturan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) dalam AMDAL yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu tinggi maksimal pada lereng tunggal 2 m dan memiliki sudut lereng tunggal maksimal 60°, serta memiliki nilai faktor keamanan untuk lereng tunggal dan lereng keseluruhan FK ≥ 1,25.

2. Peraturan Kepmen 555 tahun 1995 pasal 241 no.2, yaitu tinggi jenjang (bench) untuk pekerjaan yang dilakukan pada lapisan yang mengandung pasir, tanah liat, kerikil, dan material lepas lainnya harus: (point b) tidak boleh lebih dari 6 m apabila dilakukan secara mekanis.

3. Jangkauan maksimal digging height menurut spesifikasi alat Excavator CP 300 yaitu 9,46 m.

A. Rekomendasi Lereng Tunggal Area Tambang

Lereng tunggal area tambang dianalisis berdasarkan tiap lapisan material yang membentuk lereng tambang yaitu tanah liat low alumina dan high alumina.

(20)

94 a. Lokasi Blok T-03

Pemilihan rekomendasi geometri lereng tunggal area tambang di lakukan dengan ketentuan nilai faktor keamanan pada model lereng berada pada nilai FK ≥ 1,5 pada kondisi muka air tanah jenuh. Sesuai hasil olah data pada Gambar 4-18 dan Gambar 4-19, maka dapat disimpulkan bahwa sudut dan ketinggian lereng optimal dengan nilai faktor keamanan low alumina dan high alumina masih dalam kriteria aman pada ketinggian lereng 2 m dan sudut lereng tunggal sebesar 42°.

Gambar 4-18. Geometri Lereng Tunggal Low Alumina

Gambar 4-19. Geometri Lereng Tunggal High Alumina

(21)

95 b. Lokasi Blok W-06

Pemilihan rekomendasi geometri lereng tunggal area tambang di lakukan dengan ketentuan nilai faktor keamanan pada model lereng berada pada nilai FK ≥ 1,5 pada kondisi muka air tanah jenuh. Sesuai hasil olah data pada Gambar 4-20 dan Gambar 4-21, maka dapat disimpulkan bahwa sudut dan ketinggian lereng optimal dengan nilai faktor keamanan low alumina dan high alumina masih dalam kriteria aman pada ketinggian lereng 2 m dan sudut lereng tunggal sebesar 42°.

Gambar 4-20. Geometri Lereng Tunggal Low Alumina

Gambar 4-21. Geometri Lereng Tunggal High Alumina

(22)

96 c. Lokasi Blok Z-04

Pemilihan rekomendasi geometri lereng tunggal area tambang di lakukan dengan ketentuan nilai faktor keamanan pada model lereng berada pada nilai FK ≥ 1,5 pada kondisi muka air tanah jenuh. Sesuai hasil olah data pada Gambar 4-22 dan Gambar 4-23, maka dapat disimpulkan bahwa sudut dan ketinggian lereng optimal dengan nilai faktor keamanan low alumina dan high alumina masih dalam kriteria aman pada ketinggian lereng 2 m dan sudut lereng tunggal sebesar 48°.

Gambar 4-22. Geometri Lereng Tunggal Low Alumina

Gambar 4-23. Geometri Lereng Tunggal High Alumina

(23)

97 B. Rekomendasi Lereng Tunggal Area Tambang

Lereng keseluruhan tambang di analisis dengan penggabungan lereng tunggal dari dua simulasi komposisi material tanah liat yang berbeda, yaitu komposisi material low alumina dan high alumina.

Pemilihan rekomendasi geometri lereng keseluruhan area tambang dilakukan dengan ketentuan nilai faktor keamanan model lereng dengan nilai FK

≥ 1,5 pada kondisi muka air tanah jenuh di kedua simulasi komposisi material.

a. Loaksi Blok T-03

Sesuai faktor keamanan, didapatkan bahwa sudut dan ketinggian lereng masih dalam kriteria aman, yaitu nilai FK sebesar 1,502 pada sudut lereng sebesar 42°

dengan ketinggian keseluruhan 21 meter.

Gambar 4-24. Geometri Lereng Keseluruhan b. Loaksi Blok W-06

Sesuai faktor keamanan, didapatkan bahwa sudut dan ketinggian lereng masih dalam kriteria aman, yaitu nilai FK sebesar 1,504 pada sudut lereng sebesar 42° dengan ketinggian keseluruhan 25 meter.

(24)

98 Gambar 4-25. Geometri Lereng Keseluruhan

c. Loaksi Blok Z-04

Sesuai faktor keamanan, didapatkan bahwa sudut dan ketinggian lereng masih dalam kriteria aman, yaitu nilai FK sebesar 1,508 pada sudut lereng sebesar 48° dengan ketinggian keseluruhan 26 meter.

Gambar 4-26. Geometri Lereng Keseluruhan

Gambar

Gambar 4-1. Lokasi Analisis Lereng Titik Blok T-03
Tabel 4-2. Faktor Keamanan Hasil Analisis Lereng Desain Tunggal pada  Material Tanah Liat Low Alumina dan High Alumina Titik Blok T-03
Gambar 4-3. Hasil Perhitungan Faktor Kemanan Desain lereng Tunggal Tanah  Liat Low Alumina &amp; High Alumina Titik Blok T-03 Software Slide v6.0
Gambar 4-6. Lokasi Analisis Lereng Titik Blok W-06
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan dalam penentuan tingkat kerusakan jalan terdapat enam parameter yang digunakan, yaitu: kemiringan lereng,

Buah sawit/tandan yang telah dipanen selanjutnya akan diproses di pabrik. Berbeda dengan pengolahan pada kebun produksi, output dari pabrik pengolahan ini bukanlah minyak sawit,

Permodelan untuk stabilitas lereng menggunakan jenis tanah yang sesuai dengan data parameter tanah proyek jalan tol sumatera-indralaya pada lampiran 3. permodelan dilakukan

Berikut ini merupakan hasil analisis lereng tunggal kering dan basah dengan tinggi 5 dan 10 meter pada sudut 60˚, 65˚, 70˚, dan 75˚ dengan material CLAY A (CLAY

Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan dalam penentuan tingkat kerusakan jalan terdapat enam parameter yang digunakan, yaitu: kemiringan lereng,

Waktu konsentrasi dapat dihitung dengan rumus : Tc = To-Tf Keterangan : Tc = Waktu konsentrasi jam To = Waktu yang diperlukan waktu hujan yang mengalir dari permukaan hingga mencapai

Gambar 4.27Displacement dan Deformed Mesh Fase 8 Sumber: Software Plaxis V8.6 Dari hasil analisis setelah dilakukan perkuatan terhadap timbunan badan jalan di atas tanah lunak dengan

59 Tabel 4.11 Matriks Normalisasi Sub-Kriteria Mesin / Peralatan Sumber: Olah Data Microsoft Excel Peneliti Dalam perhitungan matriks berpasangan antar indikator terhadap kriteria