Letter of Credit (L/C) merupakan jasa perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan arus barang, baik arus barang dalam negeri (antar pulau) maupun arus barang ke luar negeri (ekspor). -impor). . . Pertimbangan Dewan Syari'ah Nasional dalam menetapkan fatwa tentang Letter of Credit (L/C) dengan akad kafalah bi al-uxrah adalah bentuk pelayanan LKS adalah pemberian fasilitas penjaminan atas transaksi perdagangan luar negeri yang dilakukan. dikeluarkan oleh nasabah yang dikenal dengan Letter of Credit (L/C); Untuk. 57.
57/DSN-MUI /V/2007 Tentang Letter of Credit with Akad Kafalah Bi Al-Ujrah Perspektif Medeb Syafi'I dan Mazhab Hanafi". Apakah pandangan mazhab Syafi'i dan Hanafi tentang pembiayaan Letter of Credit with Akad Kafâlah bi al-Uxrah Menghuraikan pandangan mazhab Syafi'i dan mazhab Hanafi mengenai pembiayaan Huruf Kredit dengan aqad kafâlah bi al-Uxrah.
Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis
Definisi Istilah/Pengertian Judul
Mazhab ialah cara berfikir atau kaedah ijtihad yang digunakan oleh imam atau mujtahid untuk menentukan perkara yang betul berdasarkan al-Quran dan hadis. satu metodologi kehakiman khusus yang dijalankan oleh ahli fiqh mujtahid, berbeza dengan pakar kehakiman lain yang menghantarnya untuk memilih bilangan hukum dalam bidang ilmu furu'. 15. Mazhab Hanafi ialah mazhab yang dimulakan oleh seorang imam Hanafi, kemudian sebahagian umat Islam mengikut kaedah istinbatnya atau mengikut mazhab Hanafi dalam masalah hukum Islam. Manakala mazhab Syafi'I ialah mazhab yang dimulakan oleh Imam Syafi'I, kemudian sebahagian umat Islam mengikut jalan istinbatnya atau mengikut mazhab Syafi'I dalam masalah hukum Islam.
Berdasarkan pemahaman di atas, yang dimaksudkan dalam tajuk penelitian ini ialah mengkaji akad kafalah bi al-ujrah pembiayaan transaksi import-eksport dengan Surat Kredit menurut mazhab Syafi'i dan mazhab Hanafi.
Tinjauan Penelitian Relevan
34 dan 35 Tentang Letter of Credit (L/C) Ekspor-Impor pada Bank Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk)". Tesis ketiga Nurhalimah dari Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung berjudul “Letter of Credit Produk Perbankan Syariah (Kajian Fatwa DSN-MUI Tentang Letter of Credit Impor dan Ekspor Syariah)”. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk akad dalam Fatwa Letter of Credit Syariah DSN-MUI untuk ekspor dan impor dan untuk mengetahui apakah akad-akad fatwa DSN-MUI tersebut sudah sesuai dengan hakikat dari akad-akad tersebut. pembentukan sebuah surat. dari pinjaman tersebut.
18 Nurhalimah, “Letter of Credit Produk Bank Syariah (Kajian Fatwa DSN-MUI Tentang Surat Impor dan Ekspor Syariah)” (Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah IAIN Raden Intan: Lampung, 2017). 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang letter of credit dengan akad Kafalah Bi AL-Ujrah dengan perbandingan 2 mazhab. Dan yang dilakukan Nurhalimah, fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk akad yang ada pada Letter of Credit Fatwa DSN-MUI Syariah Ekspor dan Impor serta mengetahui apakah akad-akad Fatwa DSN-MUI tersebut sudah sesuai dengan hakikatnya. membentuk surat kredit.
Landasan Teori
Dan fokus pada apa yang dipikirkan oleh para fuqaha mazhab Syafii dan mazhab Hanafi tentang akad kafala yang disertai ujrah (upah) dalam transaksi ekspor-impor dengan menggunakan jasa pembiayaan Letter of Credit. Sedangkan penelitian yang dilakukan Siti Nurbaya fokus pada pencarian konsep dan operasionalisasi L/C Ekspor-Impor yang sesuai dengan ketentuan Fatwa Dewan Syariah Nasional (NSC). Dewan Syariah Nasional (DSN) merupakan salah satu lembaga yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengatasi permasalahan terkait aktivitas lembaga keuangan syariah.21 Terdapat 34 fatwa DSN yang diturunkan dari pertanyaan yang diajukan.
21 Yeni Salma Barlinti, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional dalam Sistem Hukum Nasional di Indonesia, Disertasi, hal. 57/DSN-MUI/V/2007 tentang Letters of Credit dengan akad Kafalah bi al-ujrah termasuk dalam kelompok fatwa yang tidak menunjukkan adanya pertanyaan atau permasalahan yang dikemukakan oleh fatwa Mustafti 34. Dan pada tanggal 30 Mei 2007, Dewan Syariah Nasional (NSC) mengeluarkan fatwa terkait kegiatan perdagangan ekspor-impor luar negeri yaitu Letter of Credit dengan akad kafâlah bi al-ujrah.
Akaun kontrak L/C Kafalah ujrah ialah transaksi perdagangan eksport-import yang menggunakan perkhidmatan LKS di bawah kontrak Kafalah, dan untuk perkhidmatan ini LKS mendapat bayaran (ujrah). Semua rukun dan syarat akad Kafalah Bil Ujrah dalam fatwa ini merujuk kepada Fatwa No. Fatwa ini berkuat kuasa mulai tarikh yang ditetapkan dengan peruntukan sekiranya berlaku kesilapan di kemudian hari akan dipinda dan disempurnakan sebagaimana mestinya. jadilah.
Dalam fatwa tersebut Dewan Syariah Nasional merumuskannya berdasarkan No. 57/DSN-MUI/V/2007 dengan mengacu pada Fatwa No. 35/DSN-MUI/IX/2002 bahwa kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukannya. Dan letter of credit (L/C) adalah suatu jenis jasa yang ditawarkan oleh bank sehubungan dengan pembelian barang berupa penangguhan pembayaran dari pembeli dan atas jasa transaksi tersebut menerima upah sesuai kesepakatan dan ditentukan dalam kontrak. .
Bahwa agar kegiatan L/C dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah, DSN-MUI memandang perlu untuk menetapkan fatwa Letter of Credit (L/C) dengan akad Kafalah bil Ujrah yang menjadi pedoman bagi LKS. .
باَقِعۡلٱ٢
Teori Akad Kafalah a. Definisi Kafalah
Di kalangan fuqaha terdapat beberapa nama lain bagi akad kafalah ini iaitu akad Hamalah, Dhamanah dan Za'amah, tetapi yang paling masyhur ialah akad kafalah. Maksud akad kafala ialah penggabungan tanggungjawab orang (kafil) menjadi tanggungjawab penjamin berhubung dengan nyawa, harta benda atau barang berharga.34 Dan menurut mazhab Hanafi, hutang dalam akad kafala tidak dipindahkan. kepada orang lain -Kafil (orang yang memikul) dan tidak gugur dari tanggungjawab al-Ashil (berhutang). Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh ulama Syafi'iyyah, hutang yang sedia ada adalah tanggungjawab kedua-dua pihak iaitu penjamin dan penjamin.
Sebab walaupun utang itu menjadi tanggungan kafil, namun pihak yang berhutang berhak memperoleh kembali dan memperoleh haknya hanya sebesar apa yang telah ia berikan dari salah seorang di antara mereka, yakni dari kafil atau dari ashil. 57/DSN-MUI/V/2007 bahwa kafalah adalah akad jaminan yang diberikan oleh penjamin (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak lain atau tertanggung (makful'anhu, ashil);. Kafalah ini merupakan jaminan yang diberikan oleh penjamin kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban yang diembannya.
Pada hakikatnya pemberian kafalah ini akan memberikan keamanan dan keselamatan bagi pihak ketiga untuk menjalankan isi akad/perjanjian yang telah disepakati tanpa rasa khawatir jika terjadi sesuatu pada pelanggan. Terkait akad kafalah dalam perbankan syariah, DSN telah mengeluarkan fatwa nomor 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang kafalah mengingat untuk menjalankan usahanya seringkali seseorang membutuhkan jaminan dari pihak lain melalui akad kafalah, dan hal tersebut dapat dilakukan. oleh LKS. Agar kegiatan kafalah dapat terlaksana sesuai dengan ajaran Islam, DSN memandang perlu untuk menetapkan fatwa tentang kafalah untuk menjadi pedoman bagi LKS dalam memberikan skema penjaminan (kafalah) berdasarkan prinsip syariah.
Dengan adanya jaminan, maka pihak tersebut dijamin dapat menyelesaikan proyek atau pekerjaan dengan pekerjaan yang ditanggungnya dan dapat diselesaikan tepat waktu dengan jaminan pihak ketiga. Sedangkan pihak yang menerima jaminan akan dibebaskan dari tanggung jawab pada waktu dan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dalam menjalankan suatu usaha seringkali seseorang memerlukan jaminan dari pihak lain melalui akad kafalah, yaitu jaminan yang diberikan oleh penjamin (kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau tertanggung (makfuul’anhu). . , Achilles);
Bahwa agar kegiatan kafalah terlaksana sesuai dengan ajaran Islam, DSN memandang perlu untuk menetapkan fatwa tentang kafalah untuk dijadikan pedoman oleh LKS.
باَقِعۡلٱ
Bahwa untuk memenuhi kebutuhan usaha tersebut, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) wajib menyediakan skema penjaminan (kafalah) yang berdasarkan prinsip syariah;
ث :اوُلاَق ،
لَ :اوُلاَق ،
لاَق
وُبَأ َلاَق ،
Ujrah ialah perkiraan yang membenarkan pemilikan manfaat yang diketahui dan diniatkan bagi sesuatu bahan yang dipajak sebagai pertukaran. Ulama Hanafi hanya mensyaratkan adanya ijab dan kabul antara kedua belah pihak, maka dapat difahamkan bahwa suatu perjanjian sama ada menyebut ujrahnya atau tidak, tetap sah selagi tidak ada unsur paksaan ke atas salah satu pihak. Akad ijarah/ujrah ialah akad manfaat yang mengandungi tujuan tertentu yang boleh diberikan dan dibenarkan dengan ganjaran tertentu.
Kerangka Pikir
Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Jenis Data
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Pengolahan Data
Karena sumber data dan hasil penelitian dalam penelitian kepustakaan berupa uraian kata. Dalam penelitian ini penulis akan menggali makna informasi atau data empiris yang diperoleh dari buku-buku, hasil laporan penelitian ilmiah atau resmi, atau dari literatur lain. Data primer adalah sumber data penelitian dari referensi yang dijadikan sumber utama referensi penelitian.
Penyelidikan ini menggunakan sumber utama buku dan jurnal ilmiah yang menjadi rujukan rasmi dalam pembelajaran ekonomi, dan buku yang berkaitan dengan pemikiran mazhab Syafi'I dan Hanafi tentang surat kredit dengan akad kafalah bi Al-Ujrah dan Fatwa DSN no. Salah satunya ialah buku berjudul Fiqh Islam Wa Adillatuhu yang disusun oleh Wahbah Zuhailiy. Data sekunder adalah data tambahan yang dapat dikorelasikan dengan data primer, data sebagai bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis yang terdiri dari sumber buku, jurnal ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi, disertasi atau tesis, jurnal dan dokumen resmi.
Data sekunder tersebut dapat menjadi bahan tambahan penelitian yang membuktikan penelitian tersebut lebih valid sehingga membantu peneliti dalam memecahkan permasalahan dan menyelesaikannya dengan baik. Dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperoleh data dari dokumen-dokumen seperti buku dan internet yang berkaitan dengan DSN Fatwa no. Editing adalah pemeriksaan ulang terhadap seluruh data yang diperoleh, terutama dari segi kelengkapan data yang diperoleh, kejelasan makna, konsistensi antara data yang ada dan relevansi penelitian.
Data-data yang diperoleh dalam penelitian perlu diorganisasikan kembali, kemudian dilakukan pengkodean yang dilanjutkan dengan pelaksanaan kategorisasi yang artinya penyusunan kategori-kategori.