Hal ini merupakan indikasi bahwa perkembangan metode pembelajaran bahasa Arab lebih lambat dua dekade dibandingkan metode pembelajaran bahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena konsep-konsep yang ditawarkan para ahli kurang memuaskan para praktisi pembelajaran bahasa Arab.
Sejarah Perkembangan Bahasa Arab
Kata "tahun" adalah sanah dalam bahasa Arab dan shana dalam bahasa Ibrani. Namun yang membedakan adalah bahasa Aram merupakan bahasa yang sama dengan bahasa Arab yaitu rumpun bahasa Semit.
Bahasa Arab dan Islam
Bahasa Arab dipilih untuk menjelaskan pesan-pesan yang dikehendaki Allah SWT, selain karena bahasa Arab mempunyai keindahan, kedalaman makna, kekayaan dan ketelitian. Dalam konteks ini, bahasa Arab mempunyai peranan penting sebagai media untuk lebih memahami pesan-pesan ajaran agama yang dapat dipahami oleh semua kalangan mulai dari masyarakat awam, masyarakat istimewa, hingga masyarakat super istimewa.
ىروشلا﴿
فاقحلأا﴿
رمزلا﴿
فسوي﴿
Lahirnya Bahasa Arab Standar
Al-Aswaaq” sebagai pusat perdagangan dan forum kebudayaan), mulai membutuhkan media komunikasi timbal balik berupa bahasa yang dapat dipahami oleh seluruh suku yang ada. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dapat dikenali, diikuti dan dipahami. oleh semua kelompok atau suku.
Ciri-Ciri Bahasa Arab Standar
Perkembangan bahasa Arab baku sangat pesat karena bermunculan ahli-ahli dari berbagai suku yang mampu menguasai dan cakap menggunakan bahasa baku tersebut dengan lancar serta terampil dalam mengarang puisi dengan struktur bahasa yang tinggi dan indah.
Sejarah Singkat Lahirnya Metode Pembelajaran Bahasa Arab Bahasa Arab
Pada abad ke-19, metode pembelajaran bahasa asing di sekolah mengacu pada standar dan pendekatan pembelajaran bahasa Latin. Pada tahun 1840-an hingga 1940-an, metode tata bahasa dan penerjemahan (Grammar and Translation/Thariqah al-Qawaid wa al-Tarjamah) mendominasi proses pembelajaran bahasa asing di Eropa.
Pengertian Model, Strategi, Pendekatan, Metode, Teknik dan Taktik Metode, Teknik dan Taktik
- Aliran strukturalisme
- Aliran transformational generative
Pandangan tentang apa itu bahasa dan apa hakikat pembelajaran bahasa dapat mempengaruhi lahirnya suatu metode atau cara pengajaran bahasa. Pembelajaran bahasa merupakan suatu kegiatan pembiasaan yang diperkuat melalui pengulangan (tikrar/repetition), praktek (tadrib/exercise), peniruan (taklid/imatim) dan penghafalan (hifdz/hafal).
Landasan Psikologi dalam Pembelajaran Bahasa Bahasa
- Pendahuluan
Dengan cara ini siswa akan memahami konsep atau teori yang dialaminya. Pada prinsipnya teori humanistik ini berpendapat bahwa peran guru adalah sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kebutuhannya.
Penutup
Thariqah al-Qawaid wa al-Tarjamah )
- Latar belakang metode tata bahasa dan terjemah hariqah al-Qawaid wa Al-Tarjamah merupakan
- Konsep dasar metode tata bahasa dan terjemah Metode ini berdasarkan pada asumsi atau sudut
- Kelebihan dan kekurangan metode tata bahasa dan terjemah
- Metode Langsung ( al-Thariqah al- Mubasyirah )
- Konsep dasar metode langsung
Siswa diminta untuk bertanya tentang mufradet dan tata bahasa dalam bahasa ibu mereka. Siswa diberi tugas menyusun beberapa kalimat sesuai dengan contoh pola kalimat. Siswa diminta membaca nyaring atau lantang sekaligus menerjemahkan kalimat demi kalimat.
Pelajar dilatih membuat ayat yang mengandungi kata kerja mudhary mengikut contoh yang diberikan. Qawaid adalah asas untuk melatih pelajar berbahasa Arab dengan betul dan betul.
ءاَوَه
حاَتْفِم اَذ
ةَقاَطِب ِهِذ
باَتِك َكِل
ذاَما َ ت
ييِسْر
ذاَما َ ن
- Teknik penerapan metode langsung
- Beberapa contoh penerapan metode langsung Salah satu contoh penerapan metode langsung dapat
- Kelebihan dan kekurangan metode langsung a. Kelebihan metode langsung adalah
- Pendekatan metode membaca
- Teknik membaca berdasarkan tujuan
- Langkah-langkah pelaksanaan metode membaca a. Guru membaca dengan suara nyaring mufradat yang
- Kekuatan dan kekurangan metode membaca a. Kekuatan
- Metode Audio-Lingual
Berbeda dengan pembelajaran bahasa Arab khususnya pembelajaran kalam yang menekankan pada latihan langsung mengucapkan dan mengungkapkan gagasan atau pikiran siswa. Metode langsung ini dapat digunakan pada pertemuan pertama dengan meminta siswa melihat dan berkata. Kosa kata atau kalimat berkaitan dengan situasi dan keadaan di mana siswa berada.
Tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah agar siswa menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan (istima), berbicara (kalam), membaca (reading) dan menulis (kitabah) serta unsur-unsur kebahasaan lainnya yaitu menguasai mufradat, memahami qawaid dan pengucapan (pronunciation or al-Nuthq). Guru meminta siswa membaca dan menyusun potongan paragraf menjadi cerita yang lengkap dan logis.
Audiolingual Method/Al-Thariqah al- Sam’iyyah al-Syafahiyyah )
Latar belakang munculnya metode audio-lingual Metode ini lahir karena adanya ketidakpuasan terhadap
Pada tahun 1942, ASTP (Army Specialized Training Program) didirikan dan tidak kurang dari 55 universitas di Amerika terlibat dalam program ini yang dimulai pada tahun 1943. Pada tahun 1939, Universitas Michigan mengembangkan sebuah lembaga yang menyediakan pendidikan dan pelatihan khusus dalam bahasa Inggris sebagai bahasa asing. bahasa dan penerapan prinsip linguistik struktural dalam pendidikan bahasa. Amerika dan Texas mengadakan kegiatan serupa yang menekankan pembelajaran pola kalimat dasar.
Lahirnya metode ini tidak lepas dari berkembangnya teori behaviorisme yang menekankan pada pembiasaan berbahasa dan teori stimulus respon (S-R), yang sangat terlihat pada latihan menyimak dimana siswa mendengarkan apa yang dibaca atau diucapkan oleh guru kemudian berkata. itu lagi. Dalam perkembangannya, banyak lembaga pendidikan yang mengadopsi metode ini, termasuk Mesir yang menganggap metode audio-lingual sebagai metode ideal dalam pembelajaran bahasa asing.
Pendekatan metode audiolingual
Metode ini mempunyai kelebihan antara lain 1) siswa dapat menirukan pola kalimat berkali-kali, 2) guru dapat segera mengoreksi jika terdapat kesalahan. Pada tingkat pemula, cara ini bisa diterapkan terutama bagi siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Mereka akan termotivasi jika suasana kelas lebih hidup karena semua orang berbicara, meskipun masih bersifat mekanistik karena mereka lebih menekankan pada menghafal, meniru dan mengulang pola kalimat yang diberikan serta kurang mempunyai kesempatan untuk mengembangkannya.
Selain bersifat mekanis, metode ini juga bersifat refleksif, artinya siswa hanya merefleksikan apa yang diberikan guru, yaitu meniru kalimat yang diucapkan, latihan substitusi, dan latihan transformasi, berbeda dengan pembelajaran keterampilan berbahasa produktif, yaitu agar siswa dapat mengembangkan pola bahasanya sendiri yang diberikan.
Penerapan metode audio-lingual pembelajaran bahasa Arab
Hifdzul al-hiwar atau muhadatzah/Dialog Hafalan Melalui teknik ini guru meminta siswa untuk menghafalkan al-hiwar setelah diperdengarkan. Teknik ini dilakukan dengan cara guru membaca atau mengucapkan kalimat dan siswa mengikuti atau mengulanginya. Cara ini dilakukan berulang-ulang hingga siswa terbiasa menyimak bunyi kalimat dan terbiasa mengucapkan kalimat sesuai makharijul huruf, intonasi, dan tekanan yang benar.
Pelajar pertama memberi salam kepada pelajar kedua atau bertanya soalan, dan seterusnya, seperti rantai yang menghubungkan.
نول ام
هنوَل
Teknik ini dilakukan dengan cara guru mengucapkan atau menyebutkan satu kalimat dan memberikan kata tambahan untuk dimasukkan ke dalam kalimat tersebut. Teknik ini hampir sama dengan cara penggantian slot tunggal di atas, namun dengan penambahan kata lebih dari satu. Teknik ini digunakan dengan cara guru mengucapkan satu kalimat positif dan siswa mengulanginya dengan mengubahnya menjadi kalimat negatif.
Teknik ini dilaksanakan dengan cara guru bertanya kepada siswa dan mereka menjawab dengan jawaban lengkap. Teknik yang digunakan adalah guru mengucapkan atau membacakan pasangan kata yang bunyinya hampir sama.
لاْهَسَو ًلاْهَأ
ةَمَلاَّسلا َعَم
Kekuatan dan kelemahan metode audiolingual a. Kekuatan
Metode Guru Diam
- Lahirnya metode the silent way
- Pendekatan Al-Thariqah al-Shamitah/metode the silent way
Pembelajaran bahasa dengan metode silent teacher memerlukan konsentrasi yang kuat dari siswa karena guru hanya akan mengucapkannya satu kali dan tidak mengulanginya. Saat pembelajaran dimulai, konsentrasi diperkuat karena siswa memahami bahwa apa yang dibicarakan tidak akan terulang kembali. Kemudian guru memberikan instruksi kepada salah satu dari mereka. siswa mengambil tongkat merah sambil berkata: “ءا َرْمَحلا اَصَعلا ْذُخ” kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan “اَصَعلا هِطْعا”.
Untuk melatih siswa menguasai kosakata, guru menunjuk kosakata tersebut dengan tongkat secara teratur dan acak. Guru menunjuk dan berkata satu kali: siswa menirunya, dan kemudian guru menunjuk dengan baik.
ةعمالْا يترشت نآرقلا لخاد نَّأ
Metode Suggestopedia ( Suggestopedia Method )
- Latar belakang lahirnya metode suggestopedia Metode ini dipelopori oleh seorang dokter dan
- Richard dan Rodgers (2003) menawarkan prosedur penerapan metode suggestopedia
- Penerapan metode suggestopedia menurut Diane Larsen-Freeman (1986)
Pada tahap ini siswa diperbolehkan membuka buku teks untuk mengulas materi yang diberikan. Jika mempunyai rasa aman, siswa akan berani berkomunikasi dalam bahasa Arab. Situasi ini diciptakan agar siswa tidak stres, melainkan menjadi lebih rileks dan rileks.
Pada dasarnya pembelajaran dirancang agar siswa merasa seperti berada di negara tempat tinggal penutur asli bahasa Arab. Pada tahap ini siswa akan merasa lucu karena namanya akan diganti dengan nama baru.
دِهاَشُم
ظِفاَُمُ
Metode Respon Fisik Total ( Total Physical Response Method /TPR)
- Pengertian Metode TPR ( Total Physical Response ) Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in
Bahasa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan perkembangan intelektual, emosional, dan sosial seseorang dalam bidang ilmu pengetahuan. Metode yang menarik untuk digunakan ketika belajar bahasa asing atau Arab adalah metode TPR (Total Physical Response). Memahami Metode TPR (Total Physical Response) Richards J mendefinisikan TPR dalam bukunya Approaches and Methods karya Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language Teaching sebagai “metode pengajaran bahasa yang dibangun berdasarkan koordinasi ucapan dan tindakan; belajar melalui aktivitas fisik (motorik)”.
سيردت ةقيرط نم ةغللا ميلعت لوايُ ؛ لمعلاو ملاكلا قيسنت ىلع ةينبم ةغل
يكرلحا( نيدبلا طاشنلا للاخ
Beberapa aktivitas pembelajaran bahasa Arab melalui metode TPR
Kegiatan Qiraah dan Kitabah untuk menambah kosa kata (mufradat) dan juga melatih struktur kalimat berdasarkan fi'il amr dan sebagainya.
Teori pembelajaran TPR
Prosedur pelaksanaan TPR
Kegiatan ini dapat dilakukan secara berulang-ulang dan siswa dapat saling memberi perintah dan siswa yang lain dapat memberikan tanggapan. Siswa yang melakukan kesalahan diminta berperan sebagai guru dengan memberi perintah kepada temannya. Kartu yang telah ditulis siswa dibagikan kembali kepada siswa secara acak. C. Siswa membentuk lingkaran besar. D.
Guru sesekali menghentikan lagu, siswa yang memegang tongkat membacakan kartu perintah dengan lantang, dan siswa yang lain melaksanakan perintah tersebut. Tn. Ketika siswa pertama melakukan segala sesuatu sesuai aturan, siswa secara bergantian maju ke depan, mengambil kartu, membacanya dengan lantang dan segera melaksanakan perintah.
Metode Pembelajaran Bahasa Berkelompok (Thariqah Ta’allum al-Lughah al
- Lahirnya metode CLL
- Hakekat bahasa menurut metode CLL
- Hakikat pembelajaran bahasa
- Pendekatan Komunikatif ( Al-Madkhal al- Ittishaly ) Communicative Approach )
- Latar belakang munculnya pendekatan komunikatif
Siswa dilatih menggunakan bahasa secara kontekstual dan sesuai dengan situasi kehidupan nyata. Pendekatan komunikatif ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi secara cepat dalam bahasa Arab. Keberhasilan penerapan pembelajaran bahasa Arab komunikatif sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam meningkatkan kemampuan fungsional berbahasa siswa.
Kompetensi partisipatif, yaitu kemampuan siswa dalam melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan aturan prosedural di kelas. Siswa diberikan pertanyaan berkaitan dengan pengalamannya namun tetap berkaitan dengan dialog yang telah dipelajarinya.
Mind Maps (Peta Pikiran/Ingatan)
- Konsep Dasar atau Parameter Pedagogi Pascametode ( Postmethod )
- Konsep Pedagogi Pascametode
- Pedagogi Kekhususan
- Pedagogi Kepraktisan
- Pedagogi Kemungkinan
- Implementasi Pedagogi Pascametode
- Peserta didik
- Guru
- Pendidik Guru
- Peneliti
- Kelemahan Postmethod
Dengan demikian, guru dan siswa akan melihat kemungkinan-kemungkinan baru dalam pembelajaran bahasa asing atau bahasa kedua/L2 berdasarkan pedagogi. Seorang pembelajar mandiri adalah seseorang yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri. Dalam hal ini, guru membekali siswa dengan kerangka kognitif, metakognitif, dan afektif yang dapat mereka gunakan untuk keberhasilan pembelajaran.
Berkolaborasi dengan siswa lain untuk mengumpulkan informasi tentang proyek yang sedang mereka kerjakan. Siswa yang belajar sendirian tidak dapat mencapai kompetensi seperti kompetensi yang dicapai melalui usaha bersama.