32 DAFTAR PUSTAKA
Aframian DJ, Davidowitz T dan Benoliel R. 2006. The distribution of oral mucosal pH values in healthy saliva secretor. Oral Diseases. doi: 10.1111/j.1601- 0825.2005.01217.x (Diakses pada tanggal 23 November 2018).
AL-Qur’an dan Terjemahnya. 1978. Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran AL-Qur’an, Departemen Agama RI, Jakarta.
Audiawati. 2013. Tesis Identifikasi Faktor Resiko Terjadinya Kolonisasi Spesies Candida sp. Di Rongga Mulut Pada Individu Sehat (Penelitian pada Mahasiswa dan Mahasiswi FKG UI). Jakarta: Pascasarjana Universitas Indonesia.
Angela A. Pencegahan Primer pada Anak yang Berisiko Karies Tinggi. Majalah Kedokteran Gigi. 2005;38(3):130-134. (Diakses pada tanggal 13 November 2018)
Bramanti, Iwa Sutardjo RS, Navilatul Ula, Muhammmad Isa. 2014. Efektifitas Siwak (Salvadora persica) dan Pasta Gigi Siwak Terhadap Akumulasi Plak Gigi Pada Anak-Anak. Dental Jurnal Majalah Kedokteran Gigi.
http://dx.doi.org/10.20473/j.djmkg.v47.i3.p153-157 (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018)
Carlson J. 2017. pH Meter Versus pH Paper. USA: Sciencing.
https://sciencing.com/ph-meter-versus-ph-paper-5840578.html. (Diakses pada tanggal 10 Desember 2017).
Cheesbrough M. 1984. District Laboratory Practice in Tropical Countries. UK:
Cambridge University Press. p:46. (Diakses pada tanggal 23 November 2017).
Cheng dan Da-Ming Zhu. 2005. On Calibration of pH Meters. Sensors MDPI. https://doi.org/10.3390/s5040209. (Diakses pada tanggal 23 November 2017).
Cunha-Cruz J, Scott J, Rothen M et al. 2013. Salivary Characteristics and Dental Caries: Evidence From General Dental Practice. University of Washington:
NIH Public Access. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23633704 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2017).
33 Desai RA dan Assimos DG. 2008. Accuracy of Urinary Dipstick Testing for pH Manipulation Therapy. Journal Of Endourology.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18578664 doi: 10.1089/end.2008.0053 (Diakses pada tanggal 13 Desember 2018).
Foster L.S. dan Gruntfest I.J., 1937. Demonstration Experiments Using Universal
Indicators. Journal of Chemical Education.
https://pubs.acs.org/doi/pdfplus/10.1021/ed014p274 (Diakses pada tanggal 25 November 2018).
Hidayati NA, Siti Kaidah dan Bayu Indra Sukmana. 2014. Efek Pengunyahan Permen Karet yang Mengandung Xylitol Terhadap Peningkatan pH Saliva.
Dentino Jurnal Kedokteran Gigi Vol II. No. 1. Maret 2014.
https://docplayer.info/35144857-Dentino-jurnal-kedokteran-gigi-vol-ii-no-1- maret-efek-pengunyahan-permen-karet-yang-mengandung-xylitol-terhadap- peningkatan-ph-saliva.html (Diakses pada tanggal 13 Desember 2018).
Huda, Grahita dan Rahmawati S. 2015. Efektivitas Konsumsi Buah Apel (Pyrus Malus) Jenis Fuji Terhadap Skor Plak Gigi dan pH Saliva.
Media Dental Intelektual Medali Journal.
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/medali/article/view/443/370 (Diakses pada tanggal 13 Desember 2017).
Humphrey Sue P. dan. Williamson Russell T. 2001. A review of saliva: Normal composition, flow, and function. University of Kentucky. The Journal Of Prosthetic Dentistry. https://doi.org/10.1067/mpr.2001.113778 (Diakses pada tanggal 23 November 2017).
Indriana Tecky. 2011. Perbedaan Laju Alir Saliva dan pH Karena Pengaruh Stimulus Kimiawi dan Mekanis. Jurnal Kedokteran Meditek. Vol 17, No. 44 http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Ked/article/view/207/202 (Diakses pada tanggal 25 November 2017).
Jannah M, Hidayati dan Afriward. 2016. Perbedaan pH Saliva Antara Berkumur dan Tanpa Berkumur Air Putih Setelah Mengunyah Makanan Berkarbohidrat Sederhana. Andalas Dental Journal
34 http://adj.fkg.unand.ac.id/index.php/adj/article/view/54 (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018)
Jensen SB, Pedersen AM, Reibel J et.al. 2003. Xerostomia and hypofunction of the salivary glands in cancer therapy. Diabetology & Metabolic Syndrome.
https://doi.org/10.1186/1758-5996-4-4 (Diakses pada tanggal 13 Desember 2018)
Julirni Y dan Gunawan. 2016. Pengaruh Menyikat Gigi dengan Siwak (Salvadora persica) Terhadap pH Saliva. Andalas Dental Journal.
http://adj.fkg.unand.ac.id/index.php/adj/article/view/52 (Diakses pada tanggal 13 November 2018)
Johnson KY, Lulich JP dan Osborne CA. 2007. Evaluation of the reproducibility and accuracy of pH-determining devices used to measure urine pH in dogs.
J Am Vet Med Assoc.
https://avmajournals.avma.org/doi/abs/10.2460/javma.230.3.364 (Diakses pada tanggal 13 Desember 2018).
Kasuma N, Tiara dan Indrawati. 2015. Pengaruh Berkumur dengan Larutan Ekstrak Siwak (Salvadora persica) Terhadap pH Saliva Rongga Mulut. Sumatera Barat: Ikatan Apoteker Indonesia. Jurnal Sains Farmasi & Klinis. (Diakses pada tanggal 13 November 2018)
Kwong T, Robinson C, Spencer D et.al. 2013. Accuracy of urine pH testing in a regional metabolic renal clinic: is the dipstick accurate enough?. Urolithiasis.
Springer.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23435644
doi:10.1007/s00240-013-0546-y (Diakses pada tanggal 13 Desember 2018) Loke C, Lee J, Sander S et al. 2016. Factors Affecting Intra-oral pH – a review.
New Zealand: Journal of Oral Rehabilitation. doi: 10.1111/joor.12429 (Diakses pada tanggal 23 November 2017).
Najoan SB, Kepel BJ, Wicaksono DA. Perubahan pH Saliva Siswa Ma Darul Istiqamah Manado Sesudah Menyikat Gigi dengan Pasta Gigi Mengandung Xylitol. Jurnal e-GIGI(eG). 2014;2(2). (Diakses pada tanggal 13 November 2018)
Nismal. 2018. Islam dan Kesehatan Gigi. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
35 Nurlila, Jumarddin dan Meliana. 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Pada Siswa di SD Kartika XX-10 Kota Kendari Tahun 2015. Jurnal Al-Ta’dib Vol. 9 No. 1.
http://ejournal.iainkendari.ac.id/al-tadib/article/view/504 (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018)
Pandey A. K. 2014. Physiology Of Saliva: An Overview. Journal of Dentistry Indonesia 2014, Vol. 21, No. 1, 32-38. doi: 10.14693/jdi.v0i0.186 (Diakses pada tanggal 22 Februari 2018).
Peacock JL dan Peacock PJ. 2011. Oxford Handbook Medical Statistics. New York:
Oxford University Press Inch.
Permatasari, Henry Setyawan S, Ari Udiyono et al. 2016. Gambaran Beberapa Faktor Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Tunagrahita di SLB C, Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 4, Nomor 4.
(ISSN:2356-3346).
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/14148/13682 (Diakses pada tanggal 15 April 2018).
Rahma Aulia. 2015. Pengaruh Game Edukatif Terhadap Pengetahuan Menyikat Gigi Pada Anak Prasekolah TK Raudhatul Al- Jihad Kabupaten Gowa SKRIPSI. Universitas Negeri Islam Alauddin Makassar. (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018)
Rathnayake, Dirk-Rolf, Anna et.al. 2017. Salivary Diagnostics—Point-of-Care diagnostics of MMP-8 in dentistry and medicine. MDPI diagnosticts. Published online 2017 Jan 20. doi: 10.3390/diagnostics7010007 (Diakses pada tanggal 30 November 2017).
Rigmor E, Kenneth T, Edmon L et.al. 1991. Differences in salivary flow rates in elderly subjects using xerostomatic medications. Oral Surgery Oral Medicine Oral Pathology Oral Radiology. https://doi.org/10.1016/0030-4220(91)90187- H (Diakses pada tanggal 29 April 2018).
Sebastien J.C, Farnaud, Ourania et. al. 2010. Saliva: Physiology and Diagnostic Potential in Health and Disease. The Scientific World Journal.
36 http://dx.doi.org/10.1100/tsw.2010.38 doi: 10.1100/tsw.2010.38 (Diakses pada tanggal 12 Desember 2017).
Shandy Hidayat, Rosihan Adhani, I Wayan Arya 2014. Perbedaan pH Saliva Menggosok Gigi Sebelum dan Sesudah Mengkonsumsi Makanan Manis dan Lengket. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. http://fkg.ulm.ac.id/id/wp- content/uploads/2016/01/Perbedaan-pH-Saliva-Menggosok-Gigi-Sebelum- Dan-Sesudah-Mengkonsumsi-Makanan-Manis-Dan-Lengket.pdf
(Diakses pada tanggal 22 Februari 2018).
Singh S, Sharma A, Sood PB, et al. 2015. Saliva as a prediction tool for dental caries: An in vivo study. Journal of Oral Biology and Craniofacial Research Volume 5. https://doi.org/10.1016/j.jobcr.2015.05.001 (Diakses pada tanggal 12 Desember 2017).
Soedarto. 2015. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto.
Suratri A.L, Tince A dan Indirawati N. 2017. Pengaruh (pH) Saliva terhadap Terjadinya Karies Gigi pada Anak Usia Prasekolah. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45 No. 4. http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v45i4.6247.241- 248 (Diakses pada tanggal 15 April 2018).
Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi. 2013. Fadhilah Siwak. Islam House.com.
p: 3-9.
Tremblay M, Loucif Y, Methot J et.al. 2012. Salivary pH as a marker of plasma adiponectin concentrations in Women. Diabetol Metab Syndr.
doi: 10.1186/1758-5996-4-4
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3306272/ (Diakses pada tanggal 13 Desember 2018).
Tumbelaka dan Alan R. 2002. Telaah Kritis Makalah Uji Diagnostik. Sari Pediatri.
Edisi Vol 2. Hal. 98-102.
Utami, Lilis Suryani. 2013. Efektifitas Penerapan Berwudhu dalam Menurunkan Angka Kuman pada Tangan, Mulut dan Hidung Perawat Mutiara Medika Vol.13. http://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/1055 (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018)
37 Vesthi NA, Grahita Aditya, Rizki Amalina. 2015. Hubungan Kadar Urea Saliva Terhadap Derajat Keasaman (pH) Saliva Pada Anak Usia 12-15 Tahun.
ODONTO Dental Journal. Volume 2 Nomor 2.
http://dx.doi.org/10.30659/odj.2.2.57-61 (Diakses pada tanggal 22 Februari 2018).
Woo Song, Kyoung Kim, Eun Kim. 2015. Clinical Usefulness of pH Papers in the Measurement of Salivary pH. Korea: Journal of Oral Medicine and Pain.
doi: 10.14476/jomp.2015.40.3.124 (Diakses pada tanggal 29 April 2018).
Zaenab, Mardiastuti, Anny, B Logawa. 2004. Uji Antibakteri Siwak (Salvadora persica Linn.) Terhadap Streptococcus mutans (ATC31987) dan Bacteroides melaninogenicus. Makara, Kesehatan, VoL. 8, No. 2.
http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/viewFile/287/283 (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018)
