• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF DASAR PEMULIAAN TERNAK - Repository PPNP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF DASAR PEMULIAAN TERNAK - Repository PPNP"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

DASAR-DASAR GENETIKA

Tujuan Instruksional Khusus

Prinsip Dasar Genetika Klasik (Hukum Mendel)

Prinsip Dasar Pemuliaan Hewan 11 Contoh kombinasi sifat yang dikendalikan oleh gen mematikan dan kerja gen lain ditunjukkan pada Tabel 5. Prinsip Dasar Pemuliaan Hewan 42 Totalitas suatu populasi disebabkan oleh perbedaan permanen antar individu.

Sistem Persilangan Untuk Pewarisan Satu,

  • Sistem Persilangan Untuk Pewarisan
  • Sistem Persilangan Untuk Pewarisan
  • Sistem Persilangan untuk Pewarisan

Perhitungan Kombinasi yang Bersifat Epistasis

  • Prinsip Epistasis
  • Epistasis Sederhana
  • Epistasis Ganda
  • Interaksi yang Tidak Mengubah Rasio

Gen penghambat dominan (W) menekan munculnya warna hitam dan coklat, yang dikendalikan oleh gen yang terletak di lokus B. Epistasis dominan terjadi ketika gen dominan di satu lokus berinteraksi untuk mengubah ekspresi gen di lokus lain.

Hukum hardy-weinberg

Jika diasumsikan pigmen hitam dikendalikan oleh gen dominan B dan warna krem ​​​​dikendalikan oleh bb. Pada sapi kawin Hereford, warna tubuh umumnya merah, sedangkan muka, leher, perut, dan kaki berwarna putih.

Sumber Pustaka

Terlihat bahwa rata-rata sapi Dd memiliki sifat yang menyebabkan peternak memilih rasio yang lebih tinggi dibandingkan rasio acak. Dasar-Dasar Pemuliaan Hewan 38 Metode lain yang dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat pewarisan adalah metode regresi antara anak dan rata-rata induknya (regresi orang tua pertengahan) dan metode analisis saudara kandung. Pada regresi rata-rata anak dari orang tua, diperoleh rumus tingkat warisan dengan menggunakan metode regresi anak dari orang tua.

Koefisien regresi berat badan anak laki-laki dan perempuan untuk orang tua laki-laki, orang tua perempuan, dan orang tua tengah (middle parent) adalah sebagai berikut. Performa individu dan rata-rata keluarga menjadi dasar seleksi dalam kawanan, hal ini dikarenakan Mereka adalah perkawinan antar individu yang memiliki kekerabatan lebih dekat dibandingkan dengan rata-rata kawanan dalam populasi terkait.

Diukur dengan koefisien persilangan internal, yaitu persentase peningkatan homozigositas sapi hasil perkawinan sedarah (inbrida) dibandingkan dengan rata-rata populasinya.

SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Tujuan Instruksional Khusus

Pengertian

Dasar-dasar Peternakan 20 misalnya segera setelah pembuahan, ketika individu telah dewasa atau bahkan seumur hidupnya. Saat dimana cacat paling sering terlihat adalah pada atau segera setelah seseorang dilahirkan. Kelompok sifat ini hanya dapat diidentifikasi pada hewan melalui penelitian laboratorium terhadap cairan atau jaringan tubuh.

Ciri-ciri tersebut sangat berguna untuk mengetahui hubungan filogenetik antar spesies, ras, dan jenis ternak yang berbeda.

Identifikasi pada Ternak

Dasar-Dasar Pemuliaan Hewan 21 Dengan demikian, bila suatu kelompok ternak terdapat cacat yang tidak diketahui penyebabnya, maka perlu dilakukan “deteksi”. Tinjau literatur ilmiah untuk menentukan apakah cacat yang sama pernah dilaporkan sebelumnya karena genetik atau lingkungan. Hal ini hanya terjadi pada keturunan dari perkawinan tertentu tetapi tidak terjadi pada keturunan ternak lain yang mendapat ransum dan pengelolaan yang sama.

Atau hanya terjadi pada satu spesies atau ras ternak, namun tidak terjadi pada spesies atau ras ternak lain. Apakah hubungan disabilitas-ke-normal diharapkan jika cacat tersebut disebabkan oleh homozigot resesif autosomal, resesif terkait seks, atau pola genetik lainnya? Uji dengan mengawinkan kembali induk dari individu yang cacat untuk melihat apakah kesalahan tersebut muncul kembali pada musim kedua dan dengan ransum yang berbeda.

Jika hanya satu atau beberapa peristiwa yang terjadi, sering kali sulit atau tidak mungkin untuk menentukan apakah suatu cacat disebabkan oleh faktor genetik atau lingkungan, atau hanya merupakan peristiwa sporadis dan kebetulan yang kecil kemungkinannya untuk terulang kembali.

Keunggulan Heterozigot

Suatu metode kehati-hatian yang dapat digunakan untuk menentukan apakah hewan DD atau Dd telah diperoleh. Namun, tidak mungkin mengetahui apakah hewan DD atau Dd, karena distribusinya berdekatan satu sama lain. Diketahui bahwa sapi Dd rata-rata memiliki kaki dan badan yang sedikit lebih pendek dan merupakan tanggung jawab peternak untuk memilihnya.

Masalah tersebut diatasi dengan memilih sapi untuk diternakkan terutama dari galur benih yang tidak menghasilkan stunting. Dasar-dasar Pemuliaan Hewan 23 Dengan demikian, gen P ini dapat dianggap dominan untuk sifat-sifat yang disurvei, namun resesif untuk betina interseks. Perlu dicatat bahwa di beberapa bagian Eropa terdapat preferensi terhadap daging sapi dan terdapat seleksi yang disengaja terhadap sapi ini pada beberapa ras, meskipun ada masalah produksi.

Sperma ini dapat digunakan pada kawanan strain atau ras betina dengan frekuensi dmf yang rendah sehingga akan menghasilkan individu dmdm dalam jumlah besar dan hanya beberapa individu dmdm.

Analisis Statistika Populasi, Koefisien Keragaman

  • Populasi dan Sampel
  • Cara Mengukur Keragaman
  • Ciri-Ciri Sebaran Normal
  • Metode Analisis Statistik

Estimasi heritabilitas yang paling umum digunakan adalah analisis varians dengan menggunakan data saudara tiri pihak ayah (korelasi saudara tiri pihak ayah). Data produksi susu laktasi I dari 96 ekor sapi dianalisis oleh saudara tirinya untuk mengetahui nilai tingkat heritabilitas produksi susu. Metode lain yang sering digunakan untuk memperkirakan tingkat heritabilitas adalah metode regresi Induk Keturunan.

Heritabilitas berdasarkan bobot badan dihitung hanya untuk ayam hutan betina yang pada umur 3 minggu berjumlah 124. Dasar-Dasar Pemuliaan Hewan 40 Pada penelitian ini terlihat masih banyak perkiraan angka heritabilitas yang melebihi batas normal yaitu lebih dari satu. Metode lain yang dapat digunakan dalam memperkirakan tingkat heritabilitas adalah analisis varians model bersarang.

Berdasarkan pencatatan produksi susu, sebanyak 167 dari 50 induk yang dihasilkan dari 4 ekor pejantan akan digunakan untuk mengetahui tingkat pewarisan pola bersarang.

Tabel 9.   Daerah Di Bawah Kurva Normal Untuk Unit-Unit Standar
Tabel 9. Daerah Di Bawah Kurva Normal Untuk Unit-Unit Standar

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Oleh karena itu, pengertian bilangan pewarisan muncul dalam bentuk yang berbeda, yaitu yang biasa disebut bilangan pewarisan dalam arti sempit dan diartikan sebagai perbandingan varian aditif terhadap varian fenotipik. Perhatikan bahwa singkatan dari nomor warisan adalah "h2", atau "h2" adalah singkatan dari nomor warisan dan bukan kuadrat dari nomor warisan. Jika tidak disebutkan apakah suatu nomor warisan dalam arti luas atau sempit, biasanya yang dimaksud dengan nomor warisan dalam arti sempit.

Namun sebaliknya, jika tingkat heritabilitas suatu sifat rendah, belum tentu keturunannya akan mempunyai keunggulan pada sifat tersebut, karena hanya sebagian kecil dari keunggulan tersebut yang dapat diwariskan kepada anaknya. Secara umum derajat heritabilitas dikatakan rendah jika nilainya berkisar antara 0 sampai 0,1, sedang atau sedang jika nilainya 0,1 sampai 0,3, dan tinggi jika melebihi 0,3. Dalam suatu percobaan atau penelitian tidak jarang diperoleh nilai heritabilitas yang berada di luar batas normal yaitu negatif atau lebih besar dari satu.

Disebut juga dengan Uji Zuriat atau Uji Progeni, yaitu menyeleksi benih berdasarkan rata-rata catatan produksi keturunannya (Zuriatnya.

HERITABILITAS DAN REPEATABILITAS

Tujuan Instruksional Khusus

Heretabilitas

Sapi-sapi tersebut dikelompokkan menjadi 7 ekor sapi jantan dengan jumlah masing-masing sapi jantan sebanyak 9 ekor. Produksi susu terlebih dahulu dikonversikan ke lama laktasi 305 hari dan umur sapi dewasa (pemerahan 2 kali/hari), kemudian dilakukan analisis varian, yang hasilnya sebagai berikut. Pada analisis saudara kandung, analisis varians tidak berbeda dengan analisis menggunakan data saudara tiri seperti terlihat pada Tabel 12, namun pada estimasi heritabilitas berbeda.

Hal ini mungkin disebabkan oleh terlalu banyaknya variasi jumlah anak per tahun

Repeatabilitas

2pe dan 2te merupakan pembagian variasi lingkungan menjadi bagian-bagian yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang bersifat tetap dan pengaruh lingkungan yang bersifat sementara. Pengaruh lingkungan yang bersifat permanen adalah segala pengaruh yang tidak bersifat genetik, tetapi mempengaruhi produktivitas suatu hewan selama hidupnya. Pengaruh-pengaruh seperti penyakit, atau kekurangan gizi pada awal pertumbuhan, pengaruh dalam kandungan, terutama status gizi yang baik pada masa pemeliharaan merupakan kemungkinan penyebab produktivitas semasa hidup menjadi lebih rendah atau lebih tinggi dari yang diharapkan.

Jika terdapat lebih dari dua pengukuran per individu, keterulangan paling mudah dihitung dengan analisis varians sebagai korelasi intrakelas. Namun menghitung keterulangan dengan merata-ratakan korelasi antar kelas akan sangat tidak praktis karena tidak ada

Tabel  13.  Beberapa  Nilai  Angka  Pengulangan  pada  Berbagai  Macam  Ternak (%)
Tabel 13. Beberapa Nilai Angka Pengulangan pada Berbagai Macam Ternak (%)

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Perolehan genetik per generasi seleksi sama dengan keunggulan genetik hewan yang dipilih sebagai tetua pada generasi berikutnya dibandingkan rata-rata seluruh hewan dalam populasi tempat hewan tersebut diseleksi. Dimana: ΔG = Perkembangan genetik setiap generasi Gs = Rata-rata nilai genotipe individu terpilih Gp = Rata-rata nilai genotipe populasi. Intensitas seleksi adalah kelebihan rata-rata hewan terpilih dibandingkan dengan rata-rata populasi hewan yang dipilih.

Interval generasi adalah umur rata-rata orang tua pada saat anak pertamanya lahir, disebut juga dengan interval generasi. Contoh: Mengevaluasi sapi jantan potensial berdasarkan rata-rata produksi saudara tirinya. Heterosis adalah selisih antara rata-rata hasil keturunan suatu persilangan dengan rata-rata hasil jenis tetuanya.

Heterosis terlihat pada pertumbuhan yang meningkat, produksi susu yang lebih banyak dan kematangan seksual yang lebih awal, kekuatan hibrida, yaitu keunggulan keturunan hasil persilangan dibandingkan rata-rata induknya.

SELEKSI DAN CULLING

Tujuan Instruksional Khusus

Seleksi dan Culling

  • Pandangan Umum Tentang Seleksi
  • Efektifitas Seleksi
  • Metode Seleksi
  • Seleksi Individu
  • Seleksi Berdasarkan Catatan Silsilah
  • Seleksi Berdasarkan Penggunaan
  • Seleksi Atas Dasar Keturunan

Contoh perhitungan diferensial seleksi: jika sapi terpilih dalam suatu kelompok mengalami pertambahan bobot sebesar 1,2 kg per hari dan rata-rata kelompoknya adalah 1,0 kg, maka selisih seleksinya adalah (s kg. Ketelitian seleksi adalah derajat hubungan antara menyatakan kriteria yang menjadi dasar seleksi dengan nilai pemuliaan individu untuk sifat-sifat yang dipilih Seleksi individu paling berguna untuk sifat-sifat yang dapat diukur pada kedua jenis kelamin sebelum dewasa atau sebelum usia perkawinan pertama.

Untuk ciri-ciri yang hanya terdapat pada betina, seperti susu dan telur, pejantan tidak dapat dipilih berdasarkan penampilan saja. Pada ciri-ciri yang terlihat pada kedua jenis kelamin dan sebelum hewan dewasa, seleksi ini mudah dilakukan. Pada sifat-sifat yang terbatas jenis kelaminnya seperti produksi telur, kolateralisasi masih berguna karena seleksi individu tidak dimungkinkan.

Pada sifat-sifat yang belum terlihat pada sapi baru (new breeds), maka seleksi genealogis merupakan satu-satunya cara yang tersedia.

Tabel 14. Hubungan Heritabilitas dengan Kecermatan Seleksi
Tabel 14. Hubungan Heritabilitas dengan Kecermatan Seleksi

Culling

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Merupakan suatu sistem perkawinan antar individu yang berkerabat, yaitu individu yang mempunyai satu atau lebih nenek moyang yang sama enam (6) sampai dengan delapan (8) generasi ke atas. Pada persilangan dalam, hal ini akan mengakibatkan berkurangnya jumlah heterozigot, sehingga hozigot akan bertambah dengan catatan populasi tertutup dan terjadi perkawinan pada populasi secara acak. Dampak lain yang dapat dilihat dari hasil Deep Cross adalah : - Pengaruh terhadap laju pertumbuhan yaitu 2 kg per kenaikan 10%.

Kawin kembali pejantan dari sisi Biak Dalam dengan betina yang tidak berkembang biak dalam dan tidak berkerabat dengannya. Perkawinan seragam tidak efisien dalam mengubah frekuensi gen dibandingkan dengan seleksi dan perkawinan lainnya. Dasar-dasar peternakan 66 - Keledai (Equus asinus) bila dikawinkan dengan kuda (Equus. caballus), kemudian keturunan pertamanya (F1); ketika laki-laki mandul dan perempuan subur.

Peranan Inseminasi Buatan (IB) Terhadap Sistem Perkawinan Pada Kelompok Peternakan Sapi Karomah Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato.

SISTEM PERKAWINAN

Tujuan Instruksional Khusus

Sistem Perkawinan Individu Berkerabat

  • Silang Dalam ( Inbreeding )
  • Biak Sisi ( Line Breeding )

Sistem Perkawinan Individu Tidak Berkerabat

  • Silang Luar ( Outbreeding/Out Crossing ) - 62
  • Silang Puncak ( Top Crossing )
  • Silang Tingkat ( Grading Up )
  • Perkawinan Seragam ( Mating Likes )
  • Perkawinan Tak Seragam ( Mating Unlikes ) 63

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Gambar

Gambar 1.  Genotip dan fenotip pada generasi F 1   dan F 2  yang dihasilkan dari  persilangan  ayam  berjengger  tunggal  homozigot  dengan  berjengger ros homozigot
Tabel 4. Beberapa Sifat Yang Dikontrol Oleh Gen Dominan Atau  resesif Letal
Diagram persilangan untuk mengetahui sifat dominan membawa  Gen resesif atau tidak
Tabel 9.   Daerah Di Bawah Kurva Normal Untuk Unit-Unit Standar
+4

Referensi

Dokumen terkait

In this article, characteristics of discharge plasma generated by pulsed high voltages, chemical reactions induced by plasma, and treatment of persistent organic pollutants such as