• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan Studi Disusun Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan Studi Disusun Oleh"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

Penulis ingin mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Matematika Pecahan Kelas III MIN.7 Jakarta Tahun 2019/2020”.Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif. analisis deskriptif berkaitan dengan hasil belajar siswa khususnya pembelajaran matematika, nilai rata-rata siswa hanya 61,41 dan persentase ketuntasan belajar siswa hanya 62,59%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah melaksanakan pembelajaran proses pada siklus I terlihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan masing-masing sebesar 72,34 dan persentase ketuntasan belajar siswa menjadi 83. Dilanjutkan dengan proses pembelajaran pada siklus II rata-rata nilai siswa juga meningkat yaitu 95,19 dan persentase ketuntasan belajar siswa menjadi. 98%.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa yang berdampak pada ketuntasan belajar siswa kelas III MIN 7 Jakarta.

Latar Belakang Masalah

Baik secara internal maupun eksternal seperti memberikan motivasi dalam memahami pelajaran matematika pecahan sederhana. Proses pembelajaran harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan.Pada mata pelajaran matematika materi tentang pecahan adalah guru harus menguasai materi yang akan disampaikannya.Selain itu guru juga harus menguasai pendekatan, model, metode dan media, yang digunakan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran aktif merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa, baik berupa interaksi antara siswa dengan siswa dan guru. Pengalihan peran siswa ke pembelajaran aktif dapat menimbulkan minat belajar yang besar pada siswa. Ada banyak strategi yang dapat dilakukan. untuk pembelajaran aktif, diantaranya adalah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Identifikasi Masalah

Model pembelajaran demonstrasi adalah model pengajaran yang menggunakan demonstrasi untuk memperjelas suatu pemahaman atau menunjukkan kepada siswa bagaimana melakukan sesuatu. Alasan pemilihan metode demonstrasi adalah dapat mendorong hasil belajar siswa, dapat menghidupkan pembelajaran karena siswa tidak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. Hasil yang tepat dapat dilihat dan seringkali lebih mudah diingat dibandingkan dengan bahasa buku pegangan atau penjelasan guru.Melalui demonstrasi, siswa menghindari verbalisme karena langsung mengetahui materi pelajaran yang dijelaskan.

Fokus Penelitian

Perumusan Masalah

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran matematika mengenai pecahan di kelas III MIN 7 Jakarta dengan menggunakan metode demonstrasi. Mendeskripsikan model alat peraga menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada proses pembelajaran matematika terkait pecahan pada siswa kelas III MIN 7 Jakarta dengan menggunakan metode demonstrasi. Secara khusus tujuan penelitian ini mengenai metode demonstrasi sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika terkait pecahan pada siswa Kelas III MIN 7 Jakarta.

Pembelajaran Matematika yang Diajarkan Hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika menggunakan alat peraga dengan metode demonstrasi pada siswa Kelas III MIN 7 Jakarta. Apabila indikator yang ditetapkan memenuhi syarat ketuntasan (mencapai rata-rata kelas minimal 85% dan maksimal 100%), maka dapat diartikan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan perangkat pengajaran berbasis metode demonstrasi. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar, dengan cara mengamati tingkah laku siswa dengan aktivitas siswa (presentasi) dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika pada materi pecahan melalui model alat peraga dengan metode demonstrasi.

Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada materi pecahan lebih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu 70. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat hasil belajar kelas III MIN 7 Jakarta siswa, pada mata pelajaran matematika Materi Pecahan dibawah rata-rata atau rendah. Dari hasil pelaksanaan siklus I penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran matematika materi pecahan diperoleh hasil penilaian tes hasil belajar yang tuntas.

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awal. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari mempengaruhi hasil belajar siswa.

Dengan peningkatan tersebut terbukti penerapan metode pembelajaran demonstrasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau masukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 1. Tabel Data keadaam Guru
Tabel 1. Tabel Data keadaam Guru

Tujuan Penelitian

Kegunaan Hasil Penelitan

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian yang Relevan

Kerangka Berpikir

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat dicapai dengan satu cara, yaitu guru dan siswa itu sendiri yang menjamin tercapainya tujuan pembelajaran, dan dalam hal ini guru tidak menunggu pelajaran. untuk diselesaikan. selesai. Sebaiknya guru sesegera mungkin menunjukkan hasil belajarnya kepada siswa. masukan. Umpan balik ini dapat dijadikan masukan demi kelancaran pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Pembelajaran bukan sekedar penyampaian materi pembelajaran dari guru kepada siswa, melainkan seluruh kegiatan yang dilakukan guru untuk menjamin proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan tujuan yang dirancang. kegiatan. dan penilaian hasil belajar yang dapat dikelompokkan menjadi tiga bidang yaitu bidang kognitif, psikomotorik dan afektif.Dalam penelitian ini merupakan bentuk upaya guru untuk memastikan siswa mendapatkan dan mampu menguasai apa yang dimilikinya. diterima dalam hal ini pelajaran matematika Hasil belajar matematika akan lebih baik jika menggunakan alat peraga dengan metode demonstrasi. Guru memeriksa apakah siswa dapat melakukan keterampilan yang diajarkan dan memberikan umpan balik dengan menunjukkan pecahan dengan alat peraga.

Model Tindakan

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun terhitung bulan Oktober, mulai dari judul proposal hingga penelitian dan penyusunan laporan penelitian pada bulan Desember 2019. Dari selesainya refleksi dilanjutkan dengan perencanaan ulang. Dan disusunlah suatu perubahan yang diaktualisasikan dalam bentuk serangkaian tindakan dan lagi observasi dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus.2. Jadi menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc Taggart merupakan suatu siklus yang meliputi tahapan perencanaan tindakan, observasi, refleksi dan perencanaan ulang.

Rancangan Tindakan

Menurut model Kemmis dan Mc Taggart di atas, setelah dilaksanakan suatu siklus yang diakhiri dengan refleksi, apabila siklus pertama tidak berhasil maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya yang dilanjutkan dengan perencanaan ulang atau revisi. Sesi kegiatan dengan KI, KD dan materi yang sama. Refleksi tindakan yang dilakukan pada kegiatan refleksi siklus I terdiri dari empat aspek masing-masing.

Desain dan Prosedur Penelitian Tindakan

34.a). Tiga belas Analisis Kurikulum (Kurtilas) dilakukan peneliti untuk mengetahui standar Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Inti (KD) yang akan ditanamkan siswa melalui penggunaan alat peraga. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 4 kompetensi inti (KI) dan 1 KD Yaitu: menjelaskan pecahan sederhana (seperti ½, 1/3, 1/4, dst) yang direpresentasikan pada garis bilangan. b) Menyiapkan alat peraga dan metode demonstrasi yang harus disesuaikan dengan durasi penelitian, yang terdiri dari kegiatan presentasi oleh guru, demonstrasi alat peraga dan tanya jawab. Dalam setiap siklus pelaksanaannya disusun dalam beberapa pembelajaran dengan KI, KD dan materi yang sama seperti di atas (poin a). Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: .. a) Guru menyiapkan bahan ajar dan media yang akan disampaikan kepada siswa. Materi diambil dari berbagai sumber, buku matematika kelas III MI dan buku ketiga belas MI. Kurikulum (Kurtilas) Pembelajaran terapan berupa presentasi/ceramah dengan metode yang berpusat pada guru. 35. b) Pada kegiatan kedua, siswa melakukan demonstrasi pecahan untuk mengidentifikasi pecahan sederhana. c) Guru memandu tanya jawab dengan mengenalkan pecahan sederhana.

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kesimpulannya adalah apakah masalahnya sudah terpecahkan atau belum. Jika sudah terselesaikan berapa persen terselesaikan dan berapa persen yang tidak terselesaikan. Jika belum teratasi maka lanjutkan dengan siklus yang lain seperti diatas.

Sumber Data

Instrumen Pengumpul Data

  • Teknik Analisis Data

Bentuk hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk hasil belajar Benjamin S. Bloom. Hal ini didasarkan pada usulan 3 bidang yang lebih terukur dalam artian mengetahui hasil pembelajaran yang diinginkan mudah dan dapat diterapkan pada pembelajaran formal. Jadi, hasil belajar matematika siswa dapat dilihat dalam bentuk hasil (nilai yang diperoleh siswa sesuai dengan kriteria yang sesuai.. dengan Kriteria Ketuntasan Maksimal yaitu 70) dengan tes yang dirancang dalam bentuk ganda . Pilihan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam pemantauan tindakan adalah tes dan non tes. Teknik pengumpulan data tes didasarkan pada rancangan instrumen penilaian hasil belajar matematika yang disusun dalam soal pilihan ganda, suplemen dan esai. Teknik pengumpulan data non tes dilakukan dengan menggunakan observasi dan penilaian autentik (authentic assessment) Sebelum persiapan ujian penulis terlebih dahulu menyusun jaringan instrumen materi penilaian pembelajaran matematika yang menganut kurikulum ketigabelas (Kurtilas) untuk menentukan kompetensi dasar dan kompetensi dasar, mendefinisikan setiap indikator yang diperoleh dari proses pembelajaran matematika. Dibandingkan sebelum penggunaan alat peraga atau yang disebut dengan perkembangan hasil belajar matematika siswa diukur dari perkembangan siswa itu sendiri sebelum dan sesudah menerima materi pemecahan dengan alat peraga menggunakan metode demonstrasi. Data juga diperoleh dari hasil akhir siswa dalam pengerjaan soal latihan pada LKS yang telah disediakan.

Petunjuk observasinya berdasarkan model demonstrasi lembar observasi, dan teknik pengumpulan data pada instrumen evaluasi hasil belajar matematika berdasarkan demonstrasi alat peraga. Selain lembar observasi, peneliti juga melampirkan foto kegiatan selama proses pembelajaran selama proses pembelajaran dalam penelitian ini dan instrumen evaluasi hasil belajar matematika yang terdiri dari 10 soal. Pelaksanaan kegiatan prasiklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari wawancara yang dilakukan sebagai bagian dari penelitian dengan subyek yang berkaitan dengan strategi, metode atau media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa kelas III MIN 7 Jakarta, dalam Seputar Snov Sederhana untuk pecahan dapat dijelaskan bahwa metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi dan penugasan.

Nilai rata-rata siswa hanya 61,41 dan persentase ketuntasan belajar siswa hanya 62,59%. Oleh karena itu, peneliti berencana melakukan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MIN 7 Jakarta pada mata pelajaran matematika khususnya materi pecahan. . Kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I dengan menggunakan metode demonstrasi. Rencana pelaksanaan pembelajaran juga dilengkapi dengan lembar kerja produk yang digunakan dalam pelaksanaan metode demonstrasi dan dilaksanakan oleh siswa secara individu, dengan disusun soal uji kompetensi sebagai penilaian terhadap hasil belajar siswa.

Kemudian menyusun RPP yang akan dilaksanakan pada siklus II yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Setelah dilaksanakan posttest siklus I dan kemudian siklus II akan dibahas tindakan-tindakan yang telah dilakukan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III MIN 7 Jakarta khususnya pada materi pecahan sederhana. Nilai siswa yang masih rendah hal ini terlihat dari hasil pre-test yang dilakukan guru kepada siswa sebelum tindakan pada siklus I dan II dilaksanakan. Berdasarkan dokumen guru berupa hasil ulangan harian sebelum pelaksanaan tindakan diketahui hasil belajar matematika siswa masih rendah yaitu 46% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (70).

Peningkatan tersebut menunjukkan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat. Guru hendaknya selalu meningkatkan pengetahuannya tentang metode atau model yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa.

PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Pembahasan

PENUTUP

Saran

Gambar

Tabel 1. Tabel Data keadaam Guru
Tabel 2. Tabel Data keadaam Siswa
Gambar Diagram1:Diagram Nilai Belajar Siswa Sebelum Tindakan   (Pre Tes)
Tabel  4. Tabel Nilai Belajar Siklus I
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi