PENDAHULUAN
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
Penelitian Relevan
Hakikat Lingkungan Sekolah
Dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita baik fisik maupun non fisik yang sangat mempengaruhi perilaku seseorang khususnya siswa. Lingkungan sebagai sumber belajar juga mempunyai pengaruh besar terhadap proses belajar siswa, yang pada akhirnya akan berdampak pada hasil yang dicapai. Dapat disimpulkan bahwa istilah sekolah adalah suatu lembaga pendidikan formal yang didirikan untuk menyelenggarakan program pendidikan dalam bidang kegiatan pendidikan bagi peserta didik.
Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap siswa, karena bagaimanapun anak hidup di lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak (dalam Hasbullah, 2015:32). Pengertian lingkungan hidup dan sekolah dapat disimpulkan jika lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita secara fisik dan non fisik yang sangat mempengaruhi perilaku manusia, khususnya peserta didik pada lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan kegiatan pedagogi untuk mengembangkan peserta didik. potensi mereka. Suhu udara yang terlalu panas membuat siswa merasa panas, pengap dan tidak nyaman untuk ditinggali.
Oleh karena itu, kondisi suhu dan kelembaban mempengaruhi pembelajaran siswa di sekolah. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku peserta didik untuk mematuhi norma-norma sosial, moral dan hukum yang berlaku di masyarakat. Pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis dan beratnya pelanggaran.
Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku siswa yang menunjang keberhasilan pembelajaran di sekolah. Lingkungan sosial budaya di luar sekolah nampaknya menjadi sisi kehidupan yang membawa permasalahan tersendiri dalam kehidupan siswa di sekolah. Bagaimana siswa dapat berkonsentrasi dengan baik jika berbagai gangguan selalu ada di sekitar siswa.
Suara bising dari knalpot kendaraan bermotor seringkali mengagetkan siswa yang sedang konsentrasi menerima materi pelajaran dari guru.
Hakikat Hasil Belajar
Hal ini diperkuat dengan pandangan Djamarah bahwa belajar adalah serangkaian aktivitas fisik dan mental untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya, yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan Hamalik menambahkan bahwa belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai konsep belajar, kita dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang berdasarkan pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Tidak hanya perilaku manusia yang berubah, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan. Jika semua siswa menerima tujuan belajar dari guru, maka semakin lama siswa mengembangkan tujuan belajarnya sendiri. Tujuan pembelajaran penting bagi seseorang sebagai pembelajar (learner) untuk menetapkan tujuan pembelajaran baik untuk menambah informasi, menemukan sesuatu dan sebagainya.
Oleh karena itu, ketika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, diperoleh perubahan perilaku berupa penguasaan konsep tersebut (Rifai, 2012:69). Sedangkan menurut Agus Suprijono (2013:5) hasil belajar adalah pola tingkah laku, nilai, pengertian, sikap, penilaian dan keterampilan. Strategi kognitif, yaitu kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitif seseorang termasuk penggunaan konsep dan aturan dalam memecahkan masalah.
Yang harus diingat, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek potensi manusia. Uraian tersebut juga diperkuat dengan pandangan Sardiman yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Sedangkan hasil belajar meliputi bidang keilmuan dan pengetahuan (kognitif), bidang personal (afektif), dan bidang perilaku (psikomotor).
Hasil belajar dapat dikatakan tercapainya tujuan pendidikan bagi peserta didik yang ikut serta dalam proses belajar mengajar.
Sumber-sumber Kesulitan Belajar
Oleh karena itu dilakukan evaluasi yang dimaksudkan sebagai cermin untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dan proses belajar mengajar telah terlaksana secara efektif atau sebaliknya.
Karakteristik Perkembangan Siswa SD
Pada tahap ini anak sudah memahami hubungan fungsional karena telah menguji suatu masalah. Suryobroto, Hidayati mengidentifikasi beberapa ciri yang terdapat pada SD berdasarkan kelas-kelas yang ada di SD yaitu : . 1) Ciri-ciri SD kelas bawah (kelas 1, 2 dan 3) 2) Ciri-ciri SD kelas atas (3, 4 dan 5). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sekolah dasar mempunyai banyak karakteristik yang berkaitan dengan tingkat usianya.
Dalam hal ini ditegaskan bahwa siswa kelompok IV yang berusia sekitar 9-10 tahun merupakan usia tertinggi dan berada pada tahap operasional konkrit dan operasional formal. Jadi ketika pertanyaan diajukan kepada siswa kelompok IV, jawabannya realistis.
Bahasa Indonesia
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang timbul dari ucapan (artikulasi) yang sewenang-wenang dan konvensional (konsensual) yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk membangkitkan perasaan dan pikiran. Selain itu, bahasa juga merupakan alat percakapan atau komunikasi yang merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia dan digunakan sebagai bahasa nasional. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa bahasa Indonesia harus diajarkan pada semua jenjang pendidikan, khususnya sekolah dasar, karena merupakan landasan dari segala pembelajaran.
Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar siswa mampu mendengar, membaca, menonton, berbicara dan menulis. Pembelajaran bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk kebiasaan, sikap dan keterampilan siswa untuk tahap perkembangan selanjutnya. Selain itu, pengajaran harus mampu membantu siswa mengembangkan kemampuan berbahasa di lingkungannya, tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk memperoleh berbagai nilai dan pengetahuan yang dipelajarinya.
Melalui bahasa, siswa dapat mempelajari nilai-nilai moral atau agama, tetapi juga nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Dengan kesimpulan tersebut maka standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah kualifikasi minimal keterampilan siswa dalam mendeskripsikan tugas, pengetahuan, kemampuan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini menjadi landasan bagi peserta didik untuk memahami dan menyikapi situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Hubungan Lingkungan Sekolah dengan Hasil Belajar Bahasa
Berdasarkan teori di atas maka penelitian ini mengacu pada teori Slameto yang mana lingkungan sekolah erat kaitannya dengan hasil belajar siswa yaitu hubungan guru dengan siswa serta metode pembelajaran yang digunakan guru inovatif. Jika terjalin hubungan dan komunikasi yang lancar antara guru dan siswa, hal ini akan mendorong siswa untuk bersaing dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif. Kondisi yang demikian diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang membawa hal-hal positif bagi siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Kerangka Pikir
Lingkungan sekolah, baik yang berupa lingkungan fisik maupun non fisik, harus menunjang kegiatan pembelajaran secara optimal.
Hipotesis
Jenis dan Desain Penelitian
Dengan kata lain lingkungan sekolah mempunyai hubungan dengan hasil belajar atau lingkungan sekolah sebagai sebab, sedangkan hasil belajar sebagai akibat.
Populasi dan Sampel Penelitian
Atau dengan kata lain sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sugiyono menyatakan, teknik simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak, tanpa mempertimbangkan strata dalam populasi tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Mannuruki 2 Daya Makassar yang berjumlah 26 siswa.
Definisi Operasional Variabel
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Angket ini dibagikan kepada sampel penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti untuk variabel lingkungan sekolah, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang ditentukan jumlah item dan jawaban serta alternatif jawaban, responden harus memilih sesuai dengan keadaan saat ini (Widoyoko).memilih jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
Teknik Analisis Data
- Hasil Analisis Statistik Deskriptif
- Hasil Analisis Statistik Inferensial
Menurut Sugiyono, statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan setiap variabel dengan tujuan agar lebih mudah dipahami. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa instrumen angket untuk mengukur variabel independen di lingkungan sekolah.
Angket dalam penelitian ini disebarkan kepada seluruh siswa kelas IV SD Inpres Mannuruki 2 Daya Makassar. Instrumen penelitian berisi soal-soal yang terdiri dari 5 skala pilihan jawaban, siswa diminta memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban. Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel penelitian yaitu lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa.
Artinya uji ini digunakan untuk membuktikan hipotesis yang dikemukakan yaitu antara variabel X (lingkungan sekolah) dan variabel Y (hasil belajar). Uji signifikansi ini menentukan sejauh mana tingkat signifikansi antar variabel berdasarkan perhitungan korelasi dengan Product Moment. Hal ini sesuai dengan pandangan Sugiyono bahwa uji signifikansi dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi korelasi antara variabel X dan Y setelah diperoleh nilai r hitung di atas, kemudian diganti dengan rumus uji t (Sugiyono.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Koefisien korelasi
Uji Signifikansi
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Sebaiknya pemerintah dan pemerhati pendidikan menyelenggarakan seminar atau lokakarya tentang kualitas lingkungan sekolah agar sekolah dapat meningkat. Pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan keluhan guru dan siswa, seperti materi pembelajaran atau materi pembelajaran yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan dapat lebih memotivasi siswa dengan menciptakan pembelajaran kreatif yang dapat membangkitkan minat belajar siswa.
Bagi siswa hendaknya lebih aktif dalam pembelajaran agar tercipta interaksi antara guru dan siswa agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Pengaruh motivasi, prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua dan lingkungan sekolah terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1 Kendal. Pengaruh lingkungan sekolah dan kompetensi profesional guru melalui motivasi belajar sebagai variabel intervening terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Semarang.
Pengaruh Lingkungan Belajar Siswa Terhadap Motivasi Belajar Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Islam Di SMP Kota Tasikmalaya. Pengaruh Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru, Fasilitas Pembelajaran Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Kelas X Di SMK Muhammadiyah 1 Semarang. Sebelum menjawab daftar pernyataan yang telah disiapkan, isi terlebih dahulu daftar identitas yang diserahkan.
Apakah Anda bertanya kepada guru tentang materi khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia yang belum Anda pahami?