• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Ilmu Perundang- Undangan - Unud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Ilmu Perundang- Undangan - Unud"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Oleh karena penekanannya pada aspek normatif, dalam arti bertumpu pada Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Hukum, maka pokok bahasannya diubah menjadi Undang-undang Perundang-undangan. Literatur hukum mengenal kata/istilah “perundang-undangan”, yang merupakan terminologi hukum yang diasosiasikan dengan istilah tersebut. Sedangkan kata “wettelijkeregeling” mempunyai arti peraturan hukum, yang biasa diterjemahkan dengan “peraturan perundang-undangan”.

Peraturan perundang-undangan adalah segala keputusan tertulis yang diambil, ditetapkan, dan dikeluarkan oleh Lembaga atau Pejabat Negara yang mempunyai (melaksanakan) fungsi legislasi menurut prosedur yang berlaku (Bagir Manan dan Kuntana Magnar 1987). Peraturan perundang-undangan (nat dalam arti materiil) mengandung tiga unsur: (a) norma hukum (rechtsnormen); (b) menerapkan secara lahiriah (work outward); dan (c) bersifat umum dalam arti luas (generality in ruime zin) (A. Hamid S. Attamimi 1990). Pembentukan peraturan perundang-undangan pada hakikatnya adalah pembentukan norma-norma hukum yang berlaku lahiriah dan bersifat umum dalam arti luas (A. Hamid S. Attamimi, 1990).

Begitu pula dengan pembuatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dan dapat diuji oleh Mahkamah Agung (Pasal 24A ayat (1) UUD 1945). Yang dimaksud dengan “dasar peraturan perundang-undangan” adalah norma dasar pembuatan peraturan perundang-undangan yang menjadi sumber hukum pembuatan peraturan perundang-undangan menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jika demikian, bagaimana dengan batang tubuh UUD 1945 sebagai undang-undang? hukum fundamental meninggalkan permasalahan teoritis dan normatif dalam perumusan peraturan perundang-undangan.

Oleh karena itu, tidak perlu dijelaskan bahwa Undang-Undang Dasar merupakan norma dasar, namun perlu diperjelas: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan Undang-Undang Dasar dalam pembuatan peraturan perundang-undangan.

Landasan Keabsahan Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Tentu saja, selain UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis, terdapat juga konstitusi tidak tertulis yang hidup dalam kesadaran hukum dan praktik penyelenggaraan negara, yang diidealkan sebagai bagian dari pengertian konstitusi dalam arti yang lebih luas dan bersifat universal. oleh karena itu juga norma-norma dasar atau norma-norma gerund yang mengikat sebagai bagian dari konstitusi. Pengertian hukum fundamental nampaknya menjadi norma dasar dalam Penjelasan alinea pertama Pasal 3 UU 12/2011, dipengaruhi oleh pemikiran Hans Kelsen bahwa norma merupakan gerund konstitusi, sedangkan peraturan hukum memuat hal-hal yang bersifat umum. dan norma yang bersifat abstrak, sehingga menurut Jimly Asshiddiqie Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dari pasal-pasal UUD 1945 itu sendiri.UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menerima keabsahan tersebut sebagai (1) isi penimbangan, yang memuat uraian singkat pokok-pokok pikiran yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukan peraturan perundang-undangan, yang ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan hukum; dan (2) harus pula dicantumkan dalam naskah akademik rancangan peraturan perundang-undangan.

Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan (TP3) nomor 19 mengatur bahwa pokok-pokok pikiran dalam pertimbangan undang-undang, peraturan daerah provinsi, atau peraturan daerah kabupaten/kota mengandung unsur filosofis, sosiologis, dan hukum yang menjadi pertimbangan dan alasan penyusunannya, penulisannya. diantaranya ditempatkan secara tertib, berturut-turut dari filosofis, sosiologis dan hukum. Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk memperhatikan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum, yang meliputi suasana spiritual dan falsafah bangsa Indonesia, yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Tahun 1945. Perlu juga diperhatikan TP3 nomor 27 yang berbunyi, Pembukaan buku peraturan Daerah cukup mencantumkan satu pernyataan yang memuat uraian singkat perlunya melaksanakan ketentuan pasal atau beberapa pasal undang-undang. atau Peraturan pemerintah yang memerintahkan pembuatan peraturan daerah dengan mencantumkan pasal atau pasal undang-undang atau peraturan pemerintah yang menentukan pembuatannya.

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota, perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Hutan Kota; Dasar keabsahan juga terdapat pada teknik penyusunan teks akademik rancangan peraturan perundang-undangan (TPNA), sebagai berikut.

Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Yang Baik

Peraturan perundang-undangan harus memperhatikan efektifitas peraturan perundang-undangan tersebut dalam masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis, dan hukum. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat mempunyai peluang sebesar-besarnya untuk berkontribusi dalam pengembangan peraturan hukum. Asas-asas pembentukan peraturan hukum yang baik yang bersifat material dan mempunyai makna dapat dilihat pada tabel berikut.

Peraturan Perundang-undangan tertentu dapat memuat asas yang berbeda, sesuai dengan wilayah hukum Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan. Attamimi berpendapat bahwa pembentukan peraturan hukum pada hakekatnya adalah pembentukan norma-norma hukum yang berlaku lahiriah dan bersifat umum (A. Peraturan perundang-undangan harus memuat norma hukum yang bersifat umum-abstrak, atau setidak-tidaknya bersifat umum-konkret.

Berbeda dengan atribusi wewenang perundang-undangan, dalam pendelegasian wewenang perundang-undangan terjadi peralihan wewenang untuk membentuk peraturan perundang-undangan. Wewenang yang dilimpahkan tidak mencakup inisiatif pembuatan peraturan perundang-undangan mengenai entitas baru. 2 Kewenangan yang dibentuk untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan mencakup inisiatif yang berkaitan dengan hal-hal baru.

Kewenangan yang dilimpahkan untuk membuat peraturan perundang-undangan tidak mencakup inisiatif mengenai subyek baru. Jenis peraturan perundang-undangan yang diatur dalam Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011 dapat disebut sebagai Jenis Peraturan Perundang-undangan Secara Hirarki, untuk membedakannya dengan jenis peraturan perundang-undangan yang diatur dalam Pasal 8 ayat (1) UU. UU 12/2011. 2011, yang bisa disebut Jenis peraturan perundang-undangan di luar hierarki. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan (ayat (1) Pasal 3).

Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden (Pasal 1, Ayat 3). Perundang-undangan ditetapkan oleh Presiden dalam keadaan darurat (Pasal 1 Angka 4). Peraturan perundang-undangan ditetapkan oleh Presiden demi terlaksananya undang-undang tersebut dengan baik (Pasal 1 Angka 5).

Propinsi; dan  Peraturan Daerah Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Dewan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur (Pasal 1 angka 7). Peraturan Perundang-undangan ditetapkan oleh Dewan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama.

JENIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LUAR HIRARKI

Attamim menafsirkannya sebagai isi materiil hukum yang khas (terjemahan dari ungkapan Thorbecke "het eigenaardig onderwerp der wet"). Materi isi peraturan perundang-undangan. yaitu materi peraturan khusus yang hanya dimuat dalam undang-undang dan oleh karena itu menjadi muatan undang-undang. Materi konten yang dibuat berkaitan dengan ayat, pasal, dan/atau bagian Undang-Undang yang dinyatakan secara tegas dalam Putusan Mahkamah Konstitusi bertentangan dengan Konstitusi Negara Republik Indonesia.

Di sisi lain, ketentuan ini menunjukkan adanya peralihan kewenangan pengaturan dari undang-undang ke undang-undang lainnya. Materi muatan yang diatur dengan undang-undang memuat pengaturan lebih lanjut yang berkaitan dengan ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dimuat dalam berbagai pasal UUD 1945 yang disebut dengan “Undang-undang” atau “Undang-Undang”. 1] Kata-katanya diatur dengan undang-undang, artinya hal-hal yang diatur dalam ketentuan ini harus dirumuskan dalam undang-undang yang dikeluarkan khusus untuk itu (Majelis Permusyawaratan Rakyat 2013).

Presiden membentuk dewan penasehat yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang diatur lebih lanjut dalam undang-undang. Negara mengakui dan menghormati satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau khusus yang diatur dengan undang-undang. Ketentuan lebih lanjut mengenai hak DPR dan hak anggota DPR diatur dalam undang-undang.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya apabila syarat dan tata cara diatur dengan undang-undang. Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang. Ketentuan lebih lanjut mengenai bendera negara, bahasa dan lambang serta lagu kebangsaan diatur dengan undang-undang.

Peraturan Presiden dibentuk untuk melaksanakan peraturan lebih lanjut dalam rangka perintah Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah yang diperintahkan secara tegas atau tidak langsung untuk diundangkan.

MATERI MUATAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN DI LUAR HIERARKI

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian Peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang dilakukan oleh Mahkamah Agung sebagaimana ketentuan yang ada dalam Pasal 24 a ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 1 angka

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang- undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Semua yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan lama mengenai wasiat di bawah tangan atau codicil yang dibuat sebelum berlakunya Kitab Undang-undang

6 Lihat Pasal 1 angka (2), Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan

Jadi praktek aborsi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan sebagaimana disebut diatas merupakan aborsi ilegal diatur dalam Pasal 194 Undang-

H. Dasar hukum Naskah Akademik 2. Proses penyusunan naskah akademik 3. Kerangka Peraturan Perundang-undangan dan teknik penulisan 1. Hal-hal Yang Khusus dalam

Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor 12 tahun 2011, Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis memuat norma hukum yang mengikat secara umum

DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang Undang Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran