• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI Mengacu pada KKNI dan SN-Dikti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI Mengacu pada KKNI dan SN-Dikti"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Dasar Hukum

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ijazah, Nilai Akademik, dan Ijazah Pendamping Ijazah pada Perguruan Tinggi Keagamaan. Peraturan Direktur Jenderal Nomor 2500 Tahun 2018 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Capaian Pembelajaran Sarjana pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Fakultas Keagamaan Islam Perguruan Tinggi.

Tujuan dan Sasaran

Dekan/direktur pascadoktoral/ketua departemen kemudian menentukan kebijakan pengembangan kurikulum di lingkungan fakultas/jurusan/program pascasarjana.

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Penetapan Profil Lulusan

Uraian unsur CP Sikap dan Keterampilan Umum diambil dari Lampiran SNPT sesuai jenjang program studi. Berikut contoh turunan profil lulusan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) CP Pengetahuan dengan mengacu pada uraian KKNI level 6. 10. Mampu melakukan tindakan reflektif berdasarkan prosedur dan metodologi penelitian ilmiah meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah; .

Setiap program studi harus memenuhi profil lulusan dan capaian pembelajaran sesuai dengan nilai inti, visi, misi dan tujuan PTKI. Bahan kajian dapat ditentukan menurut struktur isi disiplin ilmu (landasan ilmu), teknologi, dan seni program studi. Setiap program studi di PTKI dapat memasukkan mata kuliah khusus CPL guna menyesuaikan dengan profil dan membentuk prestasi pendidikan lulusannya sebagai ciri kompetensi.

Uraian rinci tentang capaian pembelajaran pascasarjana unsur keterampilan dan pengetahuan khusus yang dikembangkan program studi berdasarkan jenjang 6 (sarjana), 7 (profesional), 8 (magister), dan 9 (doktor) pada KKNI sesuai bidang ilmunya. Program studi dapat mengembangkan CPL sesuai dengan visi, misi dan tujuan masing-masing PTKI. Tematik merupakan capaian pembelajaran lulusan yang dicapai melalui proses pembelajaran yang menyesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan berkaitan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisipliner.

Hasil evaluasi capaian pembelajaran pascasarjana pada akhir program studi dinyatakan dalam indeks prestasi kumulatif (IPK). Anda akan dinyatakan lulus apabila telah menyelesaikan seluruh beban mata kuliah yang ditentukan dan capaian pembelajaran lulusan ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga angka nol).

Tabel  di  atas  menggambarkan  hubungan  antara CP  dengan  struktur keilmuan Program Studi yang dinyatakan dalam bentuk cabang atau ranting ilmu seperti tertera di bawah kolom “bahan kajian”.
Tabel di atas menggambarkan hubungan antara CP dengan struktur keilmuan Program Studi yang dinyatakan dalam bentuk cabang atau ranting ilmu seperti tertera di bawah kolom “bahan kajian”.

Penetapan Capaian Pembelajaran (CP)

Penetapan Bahan Kajian

Rumusan bahan kajian pada awalnya dapat dianalisis berdasarkan unsur-unsur pengetahuan CPL yang dirumuskan. Unsur pengetahuan ini harus menggambarkan batasan dan ruang lingkup bidang keilmuan/keahlian, yaitu seperangkat bahan kajian minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan program studi. Bahan kajian ini dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu pengetahuan dan bidang ilmunya, atau sekelompok ilmu yang terpadu secara mendalam.

Kursus dengan guru dapat menganalisis materi pembelajaran secara lebih rinci pada tingkat penguasaan, keluasan dan kedalaman. Bahan kajian ini kemudian menjadi standar isi pembelajaran yang mempunyai tingkat kedalaman dan keluasan yang mengacu pada CPL sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan sebagaimana tercantum dalam SNPT Pasal 9 Ayat (2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tahun 2015. Misalnya. materi pembelajaran tentang “Karakteristik Siswa” terdapat 10 subtopik, sehingga lebar materi pembelajaran dapat diatur menjadi 10.

Kedalaman materi kajian adalah derajat kedalaman materi kajian dilihat dari tingkat kinerja pembelajaran pada subtopik. Jenjang Sarjana (S1)/Level 6 : Menguasai konsep teoritis suatu bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian tertentu dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam. Jenjang Magister (S2) / Jenjang 8 : menguasai teori dan teori penerapan suatu bidang pengetahuan tertentu berdasarkan pendekatan kajian inter dan multidisiplin.

Jenjang Doktor (S3) / Jenjang 9 : menguasai filsafat keilmuan suatu bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan berdasarkan pendekatan kajian inter, multi, dan transdisipliner. Menguasai berbagai konsep teoritis dan filosofis pendidikan umum dan Islam sebagai landasan dan kerangka acuan dalam penyelenggaraan pendidikan agama. Mata kuliah juga bisa berasal dari beberapa CP, tergantung materi pembelajaran yang disiapkan (Dikti, 2013).

Penentuan Mata Kuliah

Selanjutnya penunjukan mata kuliah lain disusun berdasarkan CP lain yang merupakan gambaran lengkap unsur CP pada profil lulusan tertentu.

Penetapan Besaran Sistem Kredit Semester (SKS) Mata

Mata kuliah wajib yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang wajib ada pada setiap program studi di PTKI adalah: 1) Agama, 2) Pancasila; Beban studi bagi mahasiswa S1 yang mempunyai prestasi akademik tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun ajaran pertama, dapat menempuh maksimal 24 (dua puluh empat) poin per semester. semester pada semester berikutnya. Bagi “mahasiswa magister yang mempunyai prestasi akademik tinggi, dapat melanjutkan ke program PhD setelah minimal 2 (dua) semester mengikuti program magister tanpa harus terlebih dahulu lulus program magister.”

Dalam menentukan jumlah SKS, mata kuliah dapat memperhitungkan masa studi tercepat yang akan digunakan, misalnya 8 semester. Jika program menentukan 144 SKS yang harus diambil dalam 8 semester, maka dihitung SKSnya seperti pada tabel 10 dengan rumus: beban MK dibagi total beban studi dikalikan total SKS yang akan diambil (144).

Tabel 11 Ketentuan SKS
Tabel 11 Ketentuan SKS

Penyusunan Struktur Kurikulum

Berikut ini contoh penyajian struktur mata kuliah secara berseri yang memerlukan prasyarat kompetensi mata kuliah.

Sistematika Penyusunan Kurikulum

DESKRIPSI RINCI CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran Lulusan Program Profesi

12. mampu memberikan kontribusi terhadap evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional di bidang profesinya; Dan. 13. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menerima data dan informasi dalam rangka pengembangan hasil kerja profesional. Uraian rinci mengenai program vokasi di atas dapat dijadikan acuan bagi Program Pendidikan Guru Vokasi.

Capaian Pembelajaran Lulusan Program Magister

Capaian Pembelajaran Lulusan Program Doktor

Komponen RPS berdasarkan SNPT terdiri atas: a) nama mata kuliah, nama dan kode mata kuliah, semester, SKS, nama guru; b) hasil pembelajaran bagi lulusan yang ditugaskan pada mata kuliah; CPMK merupakan rumusan capaian pembelajaran mata kuliah yang diperoleh dari hasil analisis CPL dan bahan kajian. Interaktif merupakan prestasi belajar lulusan yang dicapai dengan mengedepankan proses interaksi dua arah antara siswa dan guru.

Integratif adalah capaian pembelajaran lulusan yang dicapai melalui proses pembelajaran terpadu untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan interdisipliner dan multidisiplin. Ilmiah adalah prestasi pendidikan lulusan yang dicapai melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah guna menciptakan lingkungan akademik yang berlandaskan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta mendukung nilai-nilai agama dan kebangsaan. Kontekstual adalah hasil pembelajaran lulusan yang dicapai melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuannya dalam memecahkan masalah di bidang keahliannya.

Efektivitas berarti hasil pembelajaran lulusan berhasil dicapai dengan mengutamakan perolehan materi secara baik dan akurat dalam jangka waktu yang optimal. Kolaborasi merupakan prestasi belajar lulusan yang dicapai melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu peserta didik untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Berpusat pada mahasiswa adalah tercapainya capaian pembelajaran lulusan melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta pengembangan kemandirian dalam mencari dan menemukan ilmu pengetahuan.

Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal penilaian proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka memenuhi capaian pembelajaran lulusan. Tingkat kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran secara nasional, disesuaikan berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja. Jenjang kualifikasi adalah capaian pembelajaran tingkat nasional yang disesuaikan berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, atau pengalaman kerja.

Tabel berikut dapat menjadi model RPS.
Tabel berikut dapat menjadi model RPS.

TAHAP PEMBELAJARAN

Proses Pembelajaran

Pembelajaran mempunyai ciri-ciri interaktif, holistik, integratif, ilmiah, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada siswa. Holistik merupakan proses pembelajaran yang mendorong terbentuknya pola pikir komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal dan nasional. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan CPL yang diharapkan.

Mempelajari dan menyusun informasi yang ada untuk menggambarkan pengetahuan. metode) untuk mengeksplorasi pengetahuan yang perlu dipelajari siswa. Menjelaskan materi kajian teoritis dan menghubungkannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau pekerjaan profesional, manajerial atau kewirausahaan. Merancang tugas (proyek) yang sistematis agar siswa mempelajari pengetahuan dan keterampilan melalui proses penelitian/ujian (penelitian) yang terstruktur dan kompleks.

Menciptakan instruksi (metode) bagi siswa untuk menemukan solusi terhadap masalah yang dipilih sendiri atau ditentukan sendiri oleh siswa.

Penilaian

Menyusun, menyampaikan, menyepakati tahapan, teknik, instrumen, kriteria, indikator dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan kurikulum. Terkait pelaksanaan asesmen program doktor, PTKI wajib mengikutsertakan tim asesor eksternal yang berasal dari berbagai perguruan tinggi. Kegiatan evaluasi program pembelajaran digunakan sebagai ukuran keberhasilan dan peningkatan kualitas pembelajaran atau pengembangan kurikulum program studi.

Dalam laporan ini, PTKI dapat merujuk pada Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ijazah, Transkrip Akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah Perguruan Tinggi Keagamaan. Panduan ini diharapkan menjadi acuan praktis sehingga dapat membantu pengelola program studi dan dosen PTKI dalam menyusun kurikulum sesuai KKNI dan SNPT. Pengelola program studi dan dosen PTKI diharapkan memahami dan menerapkan Panduan ini secara optimal dalam rangka penyusunan kurikulum.

Tindak lanjut dari Panduan ini, program studi dan PTKI dapat menyiapkan petunjuk teknis pembelajaran, penyiapan bahan ajar, praktikum, dan penilaian. Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) ini mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) serta Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ijazah, Transkrip Akademik, dan Sertifikat. Ijazah Pendidikan Tinggi Keagamaan yang menyertainya. Memberikan layanan pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) yang mendidik peserta didik sesuai dengan karakteristiknya;

Mampu menyusun deskripsi ilmiah, hasil kajian dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir dan mengunggahnya ke website universitas. Mampu menerapkan kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah sesuai dengan prosedur dan prinsip dalam pengembangan kurikulum; Diseminasi karya akademik dalam bentuk publikasi yang diunggah ke website universitas dan/atau jurnal bereputasi.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI adalah kerangka pemeringkatan kualifikasi kompetensi yang dapat membandingkan, menyamakan, dan memadukan bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka memberikan pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan KKNI. struktur kerja di berbagai bidang. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

TAHAP EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN

PELAPORAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PENUTUP

Penetapan Profil Lulusan

CP dan Bahan Kajian

Gambar

Tabel  di  atas  menggambarkan  hubungan  antara CP  dengan  struktur keilmuan Program Studi yang dinyatakan dalam bentuk cabang atau ranting ilmu seperti tertera di bawah kolom “bahan kajian”.
Tabel 11 Ketentuan SKS
Tabel berikut dapat menjadi model RPS.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis tingkat literasi keuangan dan pengaruhnya terhadap perilaku keuangan pada mahasiswa prodi manajemen universitas terbuka.. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia,