PEMERIKSAAN LEOPOLD
Palpasi Leopold
Pemeriksaan palpasi Leopold merupakan suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan pada perut ibu berdasarkan teori yang telah dikembangkan oleh Leopold .
Tujuan untuk menentukan posisi dan letak
janin pada uterus, dapat juga berguna
untuk memastikan usia kehamilan ibu.
A. Pemeriksaan Leopold I
Tujuan:
1)
Menentukan usia kehamilan
2)
Mengetahui bagian janin apa yang
terdapat di fundus
uteri
:
Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk
450 atau lutut bagian dalam diganjal bantal) dan pemeriksa menghadap ke arah ibu
Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah samping umbilical
Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU dengan menggunakan ujung kedua tangan, tentukan bagian janin
Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, cirinya : keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, cirinya : lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
janin melintang pada pada Fundus teraba
Apabila posisi
rahim, maka
kosong.
Variasi menurut Knebel:
Menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan lain di atas simfisis
Posisikan ibu hamil berbaring dengan kaki sendeku
Tentukan bagian fundus dengan bantuan tangan kanan dan kiri.
Setelah diketahui posisi dari fundus, lakukan
pengukuran dimulai dari tepi symfisis sampai dengan fundus dengan posisi meteran terbalik.
Posisikan angka nol berada di atasa simfisis.
Setelah diposisikan secara tepat, balikan meteran lalu baca hasil pengukurannya.
Tehnik
Yg perlu diperhatikan:
Gunakan alat ukur metline atau meteran yang tidak elastis.
Kandung kemih kosong. Karena kandung kemih yang penuh dapat memperbesar hasil pengukuran tinggi fundus uteri.
Posisi ibu hamil setengah duduk agar ibu hamil terhindar dari gangguan peredaran darah balik yang dapat berpengaruh pada ibu maupun janin.
Mengukur TFU harus dimulai dari usia kehamilan 22-24 minggu.
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan
pita meter dimulai dari tepi atas fundus uteri sampai
symfisis pubis
Tujuan Mengukur Tinggi Fundus Uteri
a)
Untuk mengetahui pembesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan.
b)
Untuk menghitung taksiran berat janin dengan
teori Johnson-Tausack
Menghitung taksiran berat janin dengan teori Johnson-Tausack
Jika bagian terbawah janin belum masuk PAP Taksiran Berat Janin = (TFU-12) x 155
Jika bagian terbawah janin sudah masuk PAP Taksiran Berat Janin = (TFU-11) x 155
Contoh : Pemeriksaan Mc Donald TFU = 32 cm, Bagian terbawah janin teraba sudah masuk PAP. Berapakah Taksiran besar janin?
Taksiran Berat Janin = (TFU-11) x 155 = (32 - 11) x 155 = 3255 gram
UK 12 minggu : 1-2 jari di atas simpisis
UK 16 minggu : antara simpisis dan pusat
UK 20 minggu : 3 jari di bawah pusat
UK 24 minggu : tepat di pusat
UK 28 minggu : 3 jari di atas pusat
UK 32 minggu : pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat
UK 36 minggu : 3 jari di bawah Prosesus Xipoideus
UK 40 minggu : pertengahan antara Prosesus
Xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).
B. Pemeriksaan Leopold II
Tujuan:
Menentukan bagian janin yang berada
pada kedua sisi uterus, pada letak lintang
tentukan di mana
kepala janin
Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap ibu
Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama
Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas).
Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan
Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki):
akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas
dan menonjol, kemungkinan teraba
gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif
Variasi menurut Budin:
Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
Variasi menurut Ahlfeld:
Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri di letakan tegak di tengah perut
C. Pemeriksaan Leopold III
Tujuan:
Menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah
perut ibu, serta apakah bagian
janin tersebut sudah memasuki
pintu atas panggul (PAP)
Teknik:
Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap ibu
Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu
Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi
Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang bagian terbawah janin
Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong
Apabila bagian terbawah janin sudah
memasuki PAP, maka saat bagian
bawah digoyang, sudah tidak bisa
(seperti ada tahanan).
Pemeriksaan Leopold IV
Tujuan:
Untuk mengkonfirmasi ulang
bagian janin apa yang
terdapat di bagian bawah
perut ibu, serta untuk
mengetahui seberapa jauh
bagian bawah janin telah
memasuki pintu atas panggul
Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu lurus
Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis
Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau tidak bertemu (divergen)
Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi)
Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul
Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian terendah janin belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) maka bagian terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari, bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP)