• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING ... - Unismuh"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

Siti Rofiah 2021, Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Video Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sel Kelas XI SMAN 1 Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah. Proses pembelajaran seperti ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran, termasuk model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Teori

  • Model Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
  • Media Video Animasi
  • Hasil Belajar
  • Materi Sel

Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau dikuasai setelah proses pembelajaran, biasanya ditunjukkan dengan diperolehnya nilai atau nilai. Penilaian hasil belajar merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang telah dicapai siswa menurut kriteria tertentu.

Kerangka Berpikir

Salah satu cara agar siswa memahami proses pembelajaran adalah dengan membuat mereka tertarik untuk belajar. Salah satu media yang dapat mendorong siswa berpikir kreatif adalah model pembelajaran CTL (contextual teaching and learning), dimana model ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.

Hasil Penelitian Relevan

Rahmawati, T (2018), dalam hasil penelitiannya tentang “penerapan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar pada mata pelajaran IPA” hasilnya menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual (CTL) memberikan dampak positif terhadap motivasi siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis konteks (contextual teaching and learning), siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, karena dalam model pembelajaran kontekstual terdapat nilai-nilai karakter yang ditekankan yaitu kerja keras, rasa ingin tahu, kreativitas, kemandirian, tanggung jawab. . dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Hipotesis Penelitian

Eksperimen semu adalah eksperimen yang perlakuannya tidak mempunyai batasan keacakan yang ketat.

Lokasi Penelitian

Sampel

Dari hasil random sampling, kelas

Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Siswa membaca dan melihat materi yang diberikan dalam bentuk media power point dan media video. Setelah seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan diperoleh hasil tes hasil belajar biologi siswa, maka dilakukan analisis untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar biologi siswa setelah penerapan model kontekstual.

Instrumen Penelitian 1) Tes hasil Belajar 1) Tes hasil Belajar

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar (aspek kognitif) untuk mengetahui peningkatan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan instrumen yang telah diuji sebelumnya untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya untuk memutuskan. Instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis (paper and pencil test) yang berbentuk tes pilihan ganda (soal pre-test sama dengan soal post-test).

Teknik Analisis Data

Analisis Inferensial

Uji normalitas juga didukung dengan perhitungan dengan sistem otomatis yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS 25 dengan Kolmogorov-Smirnov. Uji homogenitas juga didukung dengan perhitungan menggunakan sistem otomatis yang dilakukan dengan menggunakan . menggunakan software SPSS 25 dengan Kolmogorov-Smirnov.

Hasil Penelitian

Analisis Inferensial a. Uji Normalitas

Tes ini bertujuan untuk mengetahui sebaran data pretest dan posttest pada variabel hasil belajar biologi siswa. Rangkuman hasil uji normalitas data Pretest dan Posttest dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XII IPA pada materi sel di SMAN 1 Mawasangka Tengah.

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa hasil uji kesetaraan mean kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai karakteristik satu arah hasil survei kelas eksperimen dan kontrol secara signifikan lebih kecil dari sig. <0,05 tingkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menolak H0 dan menerima H1 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini juga terlihat dari rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran mengajar kontekstual lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran langsung.

Hasil analisis deskriptif dapat dilihat secara rinci pada Lampiran D.2.2 (halaman 133). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa setelah diajar dengan model Contextual Teaching and Learning lebih tinggi dibandingkan sebelum diajar dengan model tersebut. Model belajar mengajar kontekstual. Dengan demikian diketahui bahwa hasil belajar Biologi siswa Kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Mawaangka Tengah meningkat setelah diajar menggunakan model CTL.

Pembahasan

Hal ini juga dapat dibuktikan dari hasil uji N-gain dimana setelah menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning nilai rata-rata berada pada tingkat sedang. Oleh karena itu dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA I SMAN 1 Mawasangka Tengah sebagai kelas eksperimen. Selama proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada materi sel, siswa menjadi lebih aktif, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati T, (2018) .

Manfaatnya, penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memberikan dampak positif terhadap motivasi siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada siswa, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Subekti, dkk (2016). Sebab, jika menggunakan model belajar kontekstual, terdapat fase-fase yang tentunya sangat membantu menstrukturkan proses belajar dan hasil penelitian siswa.

Pengaruh penerapan model belajar kontekstual terhadap hasil belajar biologi sel siswa di kelas Penerapan model belajar kontekstual di kelas eksperimen

Saran

Guru mata pelajaran biologi diharapkan dapat menggunakan model Pembelajaran Kontekstual dengan bantuan media baik video maupun power point dalam penyampaian materi. Ada baiknya anda melakukan penelitian lebih serius dan sungguh-sungguh untuk mengetahui dampak dari model pengajaran yang digunakan agar anda dapat menggunakannya di kemudian hari ketika anda menjadi tenaga pengajar sesungguhnya. Pembelajaran biologi yang mudah dan aktif untuk program IPA SMP XI. Kelas/Madrasah Aliyah.

Dampak Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar IPA Bahan Bangunan Kelas Menggunakan Model Contextual Teaching Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI. kepada siswa SMA Handayani Sungguminas Kabupaten Gowa. Pengaruh Minat Belajar dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Prajekan Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2016/2017.

Pengaruh tingkat pendidikan perhatian orang tua dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia di sekolah profesi kesehatan di Kota Tangerang. Penerapan model pembelajaran SOL untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar pada mata pelajaran IPA.

INSTRUMEN PENELITIAN B. VALIDASI

HASIL BELAJAR SISWA D. ANALISIS DATA

DOKUMENTASI F. PERSURATAN

KISI-KISI

Siswa diberikan rangsangan untuk berani menjawab apa yang diketahui tentang struktur dan fungsi sel, guna memotivasi teman yang lain dan memberikan sedikit rangsangan kepada siswa lain yang diharapkan berani mengungkapkan pemikirannya. Guru menyajikan model belajar mengajar kontekstual dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari terkait struktur dan fungsi sel. Guru menjelaskan kembali secara rinci dan menarik kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari tentang struktur dan fungsi sel.

Guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa untuk melihat materi power point, membaca dan menonton video animasi. mereka diberikan pemaparan terkait materi pengantar perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. Siswa diajak untuk berani menjawab apa yang diketahui tentang Perbedaan Sel Hewan &. Guru menyajikan model belajar mengajar kontekstual dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.

Guru kembali menjelaskan secara detail dan menarik kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari mengenai Perbedaan Sel Hewan &. Guru menyajikan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari terkait Transportasi Membran Sel.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

LEMBAR VALIDASI RPP

LEMBAR VALIDASI TES HASIL BELAJAR B.3 LEMBAR VALIDASI MEDIA

KELAS EXPERIMEN C.2 KELAS KONTROL C.2 KELAS KONTROL

ANALISIS DESKRIPTIF D.2 ANALISIS INFERENSIAL D.2 ANALISIS INFERENSIAL

Berdasarkan Tabel D.1.3 dan Gambar D.1 terlihat bahwa tingkat hasil belajar biologi siswa pada kelas Persentase nilai tertinggi yang diperoleh pada saat pre test berada pada kategori rendah, sehingga tingkat hasil belajar biologi sebelum menggunakan model belajar kontekstual berada pada kategori rendah. Sedangkan data post test dengan frekuensi 2 orang siswa (12,5%) mempunyai nilai hasil belajar biologi siswa dalam kategori sedang, frekuensi 8 orang siswa (50%) mempunyai nilai hasil belajar siswa dalam kategori tinggi. kategori dan frekuensi 6 siswa (37,5%). %) hasil hasil belajar siswa berada pada kategori sangat tinggi.

Persentase skor tertinggi yang dicapai pada saat post-test berada pada kategori tinggi, sedangkan tingkat skor hasil belajar biologi siswa setelah penerapan model pembelajaran kontekstual berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil uji SPSS 25 terlihat bahwa hasil uji kesesuaian antara dua mean kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai signifikansi satu arah penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah secara signifikan lebih kecil dari tingkat penglihatan <0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa menolak H0 dan menerima H1 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol.

Gain Kategori Pre test Post test

  • KARTU KONTROL PENELITIAN E.3 FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN E.3 FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN
  • SURAT PENGANTAR DARI TU F.2 SURAT PENGANTAR DARI LP3M F.2 SURAT PENGANTAR DARI LP3M
  • SURAT PENGANTAR DARI KESBAMPOL F.4 SURAT PENGANTAR KECAMATAN
  • SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN

Berdasarkan perhitungan, rata-rata N-Win yang diperoleh dari perhitungan adalah sebesar 0,59 berdasarkan kriteria N-Win, dengan demikian peningkatan hasil belajar biologi siswa yang terjadi sebelum dan sesudah penerapan Contextual Teaching and Learning di kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Mawasangka Tengah berada pada kategori sedang. . Berdasarkan perhitungan rata-rata N gain yang diperoleh dari perhitungan adalah sebesar 0,16 berdasarkan kriteria N-Gain maka peningkatan hasil belajar biologi siswa yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran normal pada kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Mawasangka Tengah berada pada kategori rendah. kategori.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test akan memberikan gambaran mengenai pengaruh pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswaSD kelas IV