Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disingkat BUM Desa adalah Badan Usaha Desa yang ditetapkan dengan peraturan desa. Peraturan desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh kepala desa setelah dikonsultasikan dengan BPD. Dua atau lebih desa yang bertetangga dalam satu kecamatan dapat digabung menjadi satu desa baru atas persetujuan desa tersebut;
Dua atau lebih desa yang bertetangga dapat bergabung menjadi satu desa berdasarkan kesepakatan desa yang bersangkutan. Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 1 huruf c dan huruf d, disertai pembiayaan dan pertanggungjawaban pelaksanaannya. Tugas, Wewenang, Hak dan Kewajiban Kepala Desa Pasal 24 (1) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan sosial.
Larangan kepala desa Pasal 25 mengambil keputusan yang secara khusus menguntungkan dirinya, anggota keluarga, kroninya, dan/atau kelompok tertentu; melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan diambil; merangkap jabatan presiden dan/atau anggota BPD, lembaga sosial, anggota DPRD, dan fungsi lain yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan; mengikuti kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah; pelanggaran norma dan adat istiadat masyarakat setempat; melakukan tindakan diskriminasi terhadap masyarakat; menjadi pengurus partai politik atau pengurus partai politik lokal; pelanggaran sumpah/janji dinas; dan/atau j. meninggalkan pekerjaan tanpa izin atasan. Lurah diberhentikan sementara oleh bupati/walikota apabila dituduh melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun, korupsi, terorisme, makar, kejahatan terhadap keamanan negara dan/atau perbuatan lain yang dapat memecah belah. - Mendistribusikan secara merata Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan daftar perkara pengadilan. Kepala desa diberhentikan apabila berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap ternyata melakukan tindak pidana berdasarkan Pasal 27.
Sekretaris desa diangkat sebagai penjabat kepala desa pada saat kepala desa diberhentikan sementara sesuai Pasal 27. (1) Dalam hal kepala desa diberhentikan sesuai dengan Pasal 28, bupati/walikota mengangkat pejabat sementara kepala desa. kepala dengan amanat 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak hari pelantikan.
Tindakan Penyidikan
Perangkat Desa
Pasal 37 Kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa 1) Kepala desa dan perangkat desa menerima penghasilan dan/atau tunjangan tetap setiap bulan. Ketentuan lebih lanjut mengenai atribut, pakaian dinas, dan penghargaan kepada kepala desa dan perangkat desa diatur dengan peraturan pemerintah. Pemilihan kepala desa dilakukan melalui tahapan seleksi dan penyaringan bakal calon, penetapan calon, kampanye, pemungutan suara dan penetapan calon terpilih.
Demi Tuhan, saya bersumpah/berjanji akan memenuhi kewajiban sebagai Kepala Desa dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, berpegang teguh pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan lurus. berbudi bahasa dan berdedikasi kepada masyarakat, nusa dan bangsa." Masa jabatan kepala kota adalah 6 (enam) tahun dari tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) penggal.
BPD memiliki fungsi
Mekanisme Musyawarah BPD
1) BPD menyusun rencana kerja tahunan BPD
KEUANGAN DESA
Pasal 57
Desa sebagaimana dimaksud dalam paragraf (1) ditetapkan dengan peraturan desa dan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat desa. Desa yang disebutkan dalam paragraf (4) dapat didirikan oleh 2 (dua) desa atau lebih, yang didirikan dengan peraturan bersama dan berkedudukan di salah satu desa berdasarkan kesepakatan.
Modal BUM Desa dapat berasal dari
1) Pemerintah mengembangkan sistem informasi desa
KERJASAMA DESA
PERATURAN DESA
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan dan tata cara penyusunan peraturan desa dan pengundangannya dalam lembaran desa diatur dengan peraturan negara.
KETENTUAN SANKSI
Pasal 95
Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, Pasal 200 sampai dengan Pasal 216 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Stattistedende (Stattistedende Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ) 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Ketentuan Peraturan Pemerintah menggantikan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004). 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) dan ketentuan pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 96 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
- PASAL DEMI PASAL Pasal 1
Hakikat kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh kepala desa dan perangkat desa lainnya berkaitan dengan pengelolaan adat dan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun di desa selama masih hidup dan sesuai dengan perkembangan zaman. masyarakat dan pengaturannya tetap dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam penyelenggaraan pekerjaan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/walikota, kepala desa berada di bawah pengawasan, pengarahan, dan koordinasi kepentingan. Pemilihan kepala desa pada kesatuan masyarakat hukum adat, ketentuan hukum adat setempat berlaku sepanjang masih hidup, sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam peraturan daerah berdasarkan peraturan Pemerintah.
Kepala desa bertanggung jawab terutama kepada warga desa yang diwujudkan dalam laporan penyelenggaraan pemerintahan desa yang ditujukan kepada bupati/walikota. Badan Permusyawaratan Desa yang berfungsi sebagai lembaga musyawarah dan mufakat pada hakekatnya berupaya menampung aspirasi masyarakat untuk kemudian memberikan masukan kepada kepala desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan desa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, BPD juga dilibatkan oleh Pemerintah Desa untuk memberikan saran dan masukan terhadap peraturan desa yang akan disahkan.
Dalam pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat serta kewenangan daerah kota yang diakui oleh kabupaten/kota, maka pemerintah kota berwenang mengatur dan mengurus sesuai dengan kepentingannya. dari masyarakat setempat. Sedangkan pelimpahan wewenang kepada kepala desa adalah pelimpahan pelaksanaan hal-hal yang melekat pada jabatan kepala desa yang meliputi urusan pemerintahan umum seperti pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara. Sekretariat Desa adalah lembaga perangkat desa yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan administrasi, administrasi, keuangan, perlengkapan, program, dan koordinasi untuk perumusan kebijakan.
Sebagai pelaksana tugas kepala desa, sekretaris desa melaksanakan tugas dan kewajiban kepala desa sehari-hari. Perpanjangan masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun dimungkinkan apabila pemilihan kepala desa tidak dapat diselenggarakan di desa yang bersangkutan karena berbagai alasan. Itulah batas waktu untuk pengembangan diri, terutama dalam hal profesionalisme dan kedisiplinan para kepala desa yang terlibat.
Tunjangan kepala desa dan perangkat desa yang berasal dari pejabat Pemerintah diatur lebih lanjut dalam peraturan daerah kabupaten/kota. Biaya pemilihan kepala desa yang dibebankan pada APBD Kabupaten/Kota adalah untuk pengadaan surat suara, kotak suara dan honorarium panitia pemilihan dan pelantikan. Yang dimaksud dengan “bersifat permusyawaratan” dalam ketentuan ini adalah lembaga kemasyarakatan dengan Kepala Desa selalu mengembangkan prinsip musyawarah dan mufakat secara intensif dalam pelaksanaan kegiatan.
Yang dimaksud dengan “Peraturan Desa” adalah peraturan desa dan peraturan lain yang ditetapkan oleh peraturan yang lebih tinggi. Yang dimaksud dengan “peraturan bersama kepala desa” adalah peraturan desa yang disusun bersama oleh kepala desa dan dimusyawarahkan dengan BPD masing-masing desa yang bersangkutan.
