Kualitas penggunaan bahasa Indonesia di berbagai bidang, termasuk urusan pemerintahan, pendidikan, jurnalistik, ekonomi, dan perdagangan, juga kurang mengesankan. Terkait dengan kegiatan sosialisasi bahasa Indonesia khususnya dalam bentuk penyuluhan bahasa, sejumlah materi juga telah disiapkan dalam bentuk rangkaian penyuluhan bahasa Indonesia.
HAKIKAT PARAGRAF
Pengertian Paragraf
Dalam suatu karangan/tulisan, paragraf mempunyai fungsi untuk memperlancar pemahaman dan pemahaman dengan cara memisahkan suatu pokok bahasan atau tema dengan pokok atau tema yang lain, karena setiap paragraf hanya dapat mempunyai satu satuan pemikiran atau gagasan pokok. Bagi penulis, gagasan utama menjadi pedoman bagi kalimat deklaratif/…pengembangan agar tidak melenceng dari pokok bahasan.
Gagasan Utama dan Kalimat Topik
Untuk paragraf sendiri, kalimat topik berfungsi sebagai pendukung kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kalimat lainnya akan selalu diawali dengan gagasan yang terkandung dalam kalimat topik.
Struktur Paragraf
Namun yang tidak boleh dilanggar adalah kalimat subjek yang langsung dinyatakan oleh kalimat pengembang tidak langsung. Kalimat topik dijelaskan dengan tiga kalimat pengembangan langsung sesuai dengan banyaknya informasi yang dibutuhkan.
Paragraf yang Baik
- Kesatuan Paragraf
- Kepaduan Paragraf
- Konjungsi
- Referensi
- Substitusi
- Elipsis
- Sinonimi
- Antonimi
- Hiponimi
- Meronimi
- Repetisi
- Kelengkapan dan Ketuntasan
- Keruntutan
- Konsistensi Sudut Pandang
Dalam hal ini, pernyataan penghubung antar kalimat merupakan suatu keadaan atau peristiwa yang merupakan lanjutan dari suatu keadaan atau peristiwa yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam hal ini, pernyataan yang diletakkan setelah konjungsi antar kalimat merupakan suatu keadaan atau peristiwa lain yang serupa dengan situasi atau peristiwa yang telah disebutkan sebelumnya. Pada ayat (10) terdapat tambahan informasi berupa kondisi atau peristiwa lain yang serupa dengan kondisi atau peristiwa tersebut di atas.
Dalam hal ini, pernyataan yang diberikan setelah konjungsi antar kalimat merupakan suatu keadaan atau peristiwa lain yang merupakan kebalikan dari keadaan atau peristiwa yang telah disebutkan sebelumnya. Sehubungan dengan itu, pernyataan yang diberikan setelah konjungsi antar kalimat adalah kedudukan atau peristiwa lain yang menunjukkan keadaan sebenarnya dari keadaan atau peristiwa tersebut di atas. Dalam kaitan ini, pernyataan setelah konjungsi antar kalimat memperkuat keadaan atau peristiwa lain yang telah disebutkan sebelumnya.
Hubungan yang menyatakan eksklusivitas dan inklusivitas Dalam hubungan ini pernyataan yang diungkapkan setelah susunan antar kalimat merupakan keadaan atau peristiwa lain yang serupa dengan keadaan atau peristiwa yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam hubungan ini, suatu keadaan atau peristiwa yang disebutkan setelah konjungsi antarkalimat merupakan akibat dari pernyataan, keadaan atau peristiwa tersebut sebelumnya. Kata ganti orang ketiga yang berbentuk enklitik mengacu pada bentuk yang disebutkan pada paragraf sebelumnya.
Kata Ganti Demonstratif Kata ganti demonstratif adalah kata-kata yang bersifat deiktik yang merujuk pada suatu objek. Dalam hubungan yang menunjukkan tempat ini, keadaan atau peristiwa yang disebutkan setelah kata ganti penunjuk adalah tempat terjadinya keadaan atau peristiwa tersebut sebelumnya.
JENIS PARAGRAF
Berdasarkan Pola Pernalaran
- Paragraf Deduktif
- Paragraf Induktif
- Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
- Paragraf Ineratif
- Ide Pokok Menyebar
Ayat topik kemudiannya diikuti dengan ayat pembangun yang berfungsi untuk menjelaskan maklumat dalam ayat topik. Tenaga kerja mahir ialah tenaga kerja yang mempunyai kemam puan atau demis mema dai mengikut disiplin tertentu. Manakala tenaga kerja yang berpersonaliti ialah tenaga kerja yang mempunyai sikap setia, berdisiplin dan jujur.
Kalimat pokok ayat (47) tenaga kerja yang dibutuhkan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja yang tinggi, yaitu tenaga kerja yang cerdas, terampil, dan berkepribadian. Kalimat topik kemudian dikembangkan dengan kalimat deklaratif, setiap kalimat deklaratif menjelaskan poin-poin yang diperlukan untuk menekankan informasi dalam kalimat topik tentang etos kerja yang tinggi, yang meliputi kecerdasan, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja. Adanya dua kalimat topik hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk menekankan suatu informasi.
Paragraf dengan pola ini dimulai dengan pernyataan umum, diikuti dengan pernyataan penjelas khusus, dan diakhiri dengan pernyataan umum lainnya yang merupakan pengulangan gagasan utama. Biasanya ide pokok di akhir paragraf dikemas dalam kalimat topik yang sedikit berbeda dengan kemasan pada kalimat topik pertama. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pendahuluan, kemudian dilanjutkan dengan gagasan pokok, dan bahkan ditambahkan kalimat-kalimat penjelas lagi untuk memperkuat atau mempertegas informasi.
Berdasarkan Gaya Pengungkapan
- Paragraf Narasi
- Paragraf Deskripsi
- Paragraf Eksposisi
- Paragraf Persuasif
- Paragraf Argumentasi
Melalui kesan tersebut, pembaca seolah-olah berada di suatu tempat dan dapat melihat, mendengar, menyentuh, mencium, atau merasakan apa yang tertulis dalam paragraf tersebut. Paragraf deskripsi mempunyai beberapa pola pengembangan, yaitu 1) pola deskripsi spasial, 2) pola deskripsi perspektif, 3) pola deskripsi pengamatan, dan 4) pola deskripsi fokus. Paragraf ekspositori tidak selalu terbagi menjadi beberapa bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup.
Paragraf ekspositori juga dapat dibuat dengan mengkontraskan sesuatu yang menjadi gagasan utama dengan sesuatu yang lain. Dalam paragraf persuasif, penulis ingin mempengaruhi pembaca atau mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu. Bentuk persuasi pada ayat (66) tampak pada tiga kalimat terakhir, yaitu: Sudah saatnya pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa; Seluruh lapisan masyarakat harus berpartisipasi dalam pendidikan ini;
Sedangkan pada ayat (67), bentuk persuasinya ditunjukkan pada dua kalimat terakhir, yaitu kesadaran menjaga lingkungan harus ditanamkan kuat-kuat pada masyarakat dan jika lingkungan tetap terjaga maka kita juga yang akan melakukan hal tersebut. mendapat manfaat dari ini. Dalam paragraf ini penulis menyampaikan suatu pendapat disertai pernyataan dan alasan yang kuat dan meyakinkan, dengan maksud untuk mempengaruhi pembaca. Penghubung kata antar kalimat yang dapat digunakan dalam paragraf ini adalah oleh karena itu, oleh karena itu.
Berdasarkan Urutan
- Paragraf Pembuka
- Paragraf Isi
- Paragraf Penutup
Upaya tersebut antara lain (1) menyampaikan berita terkini; (2) membawa berbagai titik; (3) memberikan latar belakang, suasana, atau karakter; (4) memberikan contoh spesifik terkait pokok bahasan; (5) memulai esai dengan pernyataan yang kuat; (6) mengejutkan pembaca dengan pernyataan yang tajam; (7) mencolok dengan perbandingan, analogi, atau kesenjangan yang kontras; (8) mengungkap permasalahan penting yang belum terungkap; dan 9) deteksi kejadian luar biasa. 69) Asam urat adalah terjemahan dari asam urat. Penderita asam urat akan mengeluarkan asam urat dalam urinnya berupa endapan putih kental. Asam urat secara alami ditemukan dalam jumlah kecil di tubuh kita karena sel-sel mati melepaskan purin di dalam tubuh.
Purin inilah yang kemudian diproses untuk membentuk metabolisme dalam tubuh dan menghasilkan asam urat. Normalnya, asam urat didistribusikan kembali ke dalam darah dan disaring oleh ginjal, kemudian dikeluarkan melalui urin. Selain itu, asam urat juga dikeluarkan melalui feses dan keringat, namun jumlahnya tidak sebanyak yang dikeluarkan melalui urin atau urine.
Namun jika terjadi gangguan pada ginjal atau fungsi ginjal tidak berfungsi dengan baik, hal ini akan mengakibatkan asam urat menjadi terlalu banyak (hiperurisemia) sehingga tidak dapat larut kembali ke dalam darah. Pada akhirnya, asam urat akan berkumpul dan menumpuk di persendian tubuh dan lama kelamaan akan membentuk kristal. Hal ini menyebabkan terjadinya peradangan, pembengkakan, kemerahan dan nyeri pada persendian atau radang sendi, sehingga disebut dengan artritis gout atau asam urat.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
- Pengembangan dengan Kronologi
- Pengembangan dengan Ilustrasi
- Pengembangan dengan Definisi
- Pengembangan dengan Analogi
- Pengembangan dengan Pembandingan dan
- Pengembangan dengan Sebab-Akibat
- Pengembangan dengan Contoh
- Pengembangan dengan Repetisi
- Pengembangan dengan Kombinasi
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan satu pola tertentu, namun dapat juga dilakukan dengan kombinasi dua pola atau lebih. Pengembangan paragraf dengan ilustrasi digunakan dalam paragraf ekspositori untuk memberikan gambaran umum atau khusus mengenai suatu prinsip atau konsep yang diyakini belum dipahami oleh pembaca. Mengembangkan paragraf dengan menganalogikan suatu objek yang telah diketahui khalayak dapat memudahkan pembaca dalam membayangkan objek yang dideskripsikan.
Dalam pengembangan paragraf ini, simile digunakan untuk membandingkan dua atau lebih unsur yang tampak akrab bagi pembaca, mempunyai persamaan di satu sisi, dan perbedaan di sisi lain. Perkembangan paragraf dengan kontras diawali dengan adanya dua atau lebih unsur yang sama, namun menunjukkan perbedaan pada bagian-bagiannya. Namun cara pengembangan paragraf ini dapat memudahkan pembaca memahami konsep yang dimaksudkan penulis.
Pengembangan paragraf sampel digunakan untuk memberikan penjelasan kepada pembaca karena gagasan pokoknya dinilai masih terlalu umum sifatnya. Pengembangan paragraf dengan pengulangan sering digunakan untuk mengingat kembali gagasan pokok dan mempertegas topik. Dalam pengembangan paragraf berulang ini, suatu topik utama disajikan secara berulang-ulang pada kalimat berikutnya.
PERNALARAN
Pernalaran Induktif
- Pernalaran Induktif Analogi
- Pernalaran Induktif Generalisasi
- Pernalaran Induktif Hubungan Kausal
Ada tiga jenis kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penalaran induktif, yaitu dengan analogi, generalisasi, dan hubungan sebab akibat (sebab-akibat). Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang dimulai dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik kesimpulan tentang seluruh atau sebagian gejala atau peristiwa tersebut. Orang membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan atau perasaan tertentu dari berbagai gejala atau peristiwa khusus.
Data dan fakta yang menjadi dasar pengambilan kesimpulan diperiksa dan benar bahwa keadaan atau peristiwa yang terjadi di daerah sebagaimana dimaksud pada ayat tersebut benar-benar ada dan nyata. Penalaran induktif melalui hubungan sebab akibat adalah penalaran yang menyimpang dari hukum kausalitas bahwa semua peristiwa di dunia terjadi dalam rangkaian sebab dan akibat. Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam dunia ilmu pengetahuan, sering kita jumpai hubungan sebab akibat ini, misalnya antara turunnya hujan dan jalan berlumpur atau antara seseorang yang mengidap penyakit kanker darah dan meninggal dunia.
Dalam kaitannya dengan hubungan sebab akibat ini, terdapat tiga hubungan antar permasalahan, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab,. Berkaitan dengan sebab akibat tersebut, diperlukan kemampuan nalar seseorang untuk sampai pada suatu kesimpulan yang masuk akal. Suatu peristiwa atau kejadian yang merupakan akibat langsung berakhir pada akibat yang lain.
Pernalaran Deduktif
- Silogisme
- Entimen
Dalam silogisme ini, pengetahuan baru diambil secara sistematis dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu. Dalam silogisme ini, proses penalaran menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berbeda untuk memperoleh suatu kesimpulan, yaitu proposisi ketiga. Premis mayor memuat suku pokok silogisme, yaitu suatu generalisasi atau proposisi yang berlaku untuk seluruh unsur atau anggota suatu golongan tertentu.
Premis minor memuat suku minor atau suku tengah silogisme dan memuat proposisi yang mengidentifikasi a. Kesimpulan adalah proposisi yang menyatakan bahwa apa yang berlaku pada seluruh kelas, akan berlaku juga pada anggotanya. Semua mamalia menghisap anaknya → Premis mayor M P. Semua mamalia kambing → Premis minor S M. Semua kambing menghisap anaknya → Kesimpulan S P. Dalam silogisme kategoris ini ada hal yang perlu diperhatikan.
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan hipotetis dan premis minornya merupakan pernyataan kategoris. Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan premis alternatif, premis minornya menegaskan salah satu alternatif, dan kesimpulannya menolak alternatif yang lain. Dengan kata lain, entimentasi adalah suatu proses penalaran dengan menghilangkan bagian-bagian silogisme yang dianggap telah dipahami.