• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (P Ph) BADAN ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (P Ph) BADAN ... - Unismuh"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pajak

Untuk lebih jelasnya, pengertian pajak akan disajikan seperti yang dikemukakan oleh Smeets dalam Purwono (2010:6) yang menyatakan: “Pajak adalah suatu manfaat bagi pemerintah yang terutang menurut norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan tanpa ada pertimbangan apa pun, yang dapat dibuktikan dalam hal-hal perseorangan, maksudnya untuk membiayai pengeluaran negara.” 28 Tahun 2007 yang dikutip oleh Official menyatakan bahwa “Pajak adalah iuran wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan dan bersifat memaksa berdasarkan undang-undang.” , tanpa menerima imbalan secara langsung dan dipergunakan untuk keperluan negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Pengertian Pajak Penghasilan

Berikut Pengertian Pajak Penghasilan menurut pejabat yang menyatakan bahwa “Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang terutang kepada Wajib Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak. Pengertian Pajak Penghasilan adalah pajak yang terutang kepada Badan Kena Pajak atas penghasilan yang mereka terima atau peroleh selama tahun pajak.

Subjek Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan dipungut atas wajib pajak sehubungan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun pajak. Penetapan harta warisan yang tidak terbagi sebagai subjek pajak pengganti dimaksudkan agar dapat dipungut pajak atas penghasilan yang berasal dari harta warisan tersebut.

Objek Pajak Penghasilan

Selain objek pajak non final, terdapat beberapa pajak penghasilan (objek pajak) yang dikenakan pemotongan final. Penghasilan yang dikenakan pemotongan PPh final tetap dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak, namun jumlahnya tidak ditambahkan pada penghasilan lain-lain dalam penghitungan penghasilan kena pajak.

Pengecualian Sebagai Objek Pajak

Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan, baik yang dibayarkan oleh pemberi kerja maupun pekerja. Pendapatan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun, pada daerah tertentu ditentukan dengan keputusan Menteri Keuangan. Sisa surplus yang diterima atau diperoleh organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, yang terdaftar pada instansi yang bertanggung jawab, diinvestasikan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan dan/atau penelitian. dan kegiatan pembangunan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak perolehan kelebihan saldo, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Pengurang Penghasilan Bruto

Tarif Pajak

Laporan keuangan merupakan produk manajemen untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya dan sumber pendanaan yang dipercayakan kepadanya. Ada tiga jenis laporan keuangan yang umum digunakan, yaitu neraca, laporan keuangan, dan laporan arus kas. Kepentingan pemegang saham pemilik perusahaan terhadap hasil laporan keuangan yang disusun adalah : .. a) melihat keadaan dan kedudukan perusahaan saat ini.. b) melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. .

Pihak manajemen, bagi pihak manajemen, laporan keuangan yang disusun merupakan cerminan kinerjanya dalam suatu periode tertentu. Pentingnya laporan keuangan bagi pemerintah adalah : .. a) untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sebenarnya.

Koreksi Fiskal

Perbedaan tetap timbul karena adanya perbedaan pengakuan pendapatan dan beban menurut akuntansi dan perpajakan, yaitu ada pendapatan dan beban yang diakui dalam akuntansi, namun tidak dalam akuntansi, atau sebaliknya. Penyesuaian pajak positif yang mengakibatkan peningkatan laba bersih kena pajak atau penghasilan kena pajak sebagai berikut. Penyesuaian pajak negatif yang mengakibatkan berkurangnya laba bersih kena pajak atau penghasilan kena pajak sebagai berikut: a.

Sedangkan penyesuaian fiskal negatif adalah penyesuaian terhadap penghasilan bersih komersial (tidak termasuk unsur penghasilan yang dikenakan PPh final dan tidak termasuk objek pajak) dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan dan peraturan pelaksanaannya, yang mengurangi dan/atau meningkatkan biaya pendapatan komersial. . Menurut Pejabat, teknik rekonsiliasi fiskal dilakukan dengan cara: a) Apabila suatu pendapatan diakui menurut akuntansi, tetapi tidak diakui menurut fiskal, maka rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan jumlah pendapatan tersebut dari pendapatan menurut akuntansi, yang berarti pengurangan. keuntungan menurut akuntansi.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Jenis Sumber Data

Populasi dan Sampel

Defenisi Oprasional Variabel

Metode Analisis Data

Salah satu upaya yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan koreksi fiskal yang bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan komersial agar penyajiannya sesuai dengan Undang-Undang Pajak No. Rekonsiliasi yang dilakukan akan mengakibatkan koreksi fiskal yang berdampak pada jumlah laba kena pajak dan pajak penghasilan (PPh) yang terutang. Jadi, tabel 1.5 menunjukkan hasil keuntungan komersial tahun 2013 sebesar Rp dan setelah penyesuaian fiskal, laba pajak yang diperoleh sebesar Rp sebagai dasar penghitungan PPh terutang Perusahaan.

Dari hasil yang diperoleh pada tabel di atas terlihat bahwa laba komersial tahun 2014 yaitu dan setelah dilakukan koreksi fiskal, laba fiskal yang dicapai menjadi dasar penghitungan kewajiban PPh Perseroan. Tabel 1.5 menunjukkan bahwa koreksi positif adalah koreksi perpajakan yang mengakibatkan pengurangan biaya yang diakui dalam laporan laba rugi komersial menjadi lebih kecil dari sudut pandang perpajakan, atau mengakibatkan peningkatan penghasilan kena pajak. Koreksi negatif adalah koreksi perpajakan yang mengakibatkan bertambahnya biaya-biaya yang diakui dalam laporan laba rugi komersial, sehingga lebih besar dari sudut pandang perpajakan, atau mengakibatkan berkurangnya penghasilan kena pajak.

Dalam penyesuaian fiskal terdapat dua perbedaan yang terdiri dari perbedaan temporer dan perbedaan permanen.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Sejarah singkat Perusahaan

Visi dan Misi Perusahaan

Penjelasan visi di atas adalah Pelabuhan Makassar mempunyai peran dalam pembangunan dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah. Pelabuhan Makassar sebagai pintu gerbang perekonomian berperan dalam pembangunan perekonomian provinsi Sulawesi Selatan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Pelabuhan Indonesia IV dipimpin oleh seorang Chief Executive Officer sebagai Ketua Dewan dibantu oleh empat orang anggota Direksi. Pembagian tugas pengelolaan seluruh pelabuhan dikendalikan melalui direktorat terkait yaitu Direktorat Bisnis, Direktorat Teknik, Direktorat Perekonomian, serta Direktorat Personalia dan Umum. Selain itu, direktur utama dibantu oleh kepala satuan pengawasan internal (SPI) bidang pengawasan dan kepala perencanaan, informasi dan pengembangan (Rinbang) dalam pembinaan, penyusunan rencana strategis perusahaan dan penyajian informasi.

Pelayanan operasional di lapangan dilaksanakan oleh masing-masing pelabuhan di bawah koordinasi General Manager yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi PT. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Cabang dibantu oleh satuan organisasi di bawahnya yang terdiri atas Kepala Bagian dan Kepala Pelayanan.

Pembagian Tugas Perusahaan

PT Pelindo IV (Persero) Makassar menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 46 tentang (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal neraca. Penghitungan beban pajak harus didasarkan pada keuntungan pajak yang telah diperoleh dan dihitung sesuai dengan tarif pajak yang ditentukan dalam undang-undang perpajakan.

Kemudian untuk menghitung biaya penyusutan menurut Undang-Undang Perpajakan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok dengan ketentuan sebagai berikut. Berikut ini akan disajikan perbandingan biaya penyusutan per perusahaan dan berdasarkan Undang-Undang Pajak no.

Analisis Rekonsiliasi Akuntansi Komersial dan Peraturan

Tabel 1.3 di atas menunjukkan perbedaan antara laba komersial dan laba pajak dan terdapat beberapa perkiraan yang memerlukan koreksi fiskal. Tabel 1.4 di atas menunjukkan perbedaan antara laba komersial dan laba pajak dan terdapat beberapa perkiraan yang memerlukan koreksi fiskal. Secara umum dasar penerapan akuntansi komersial dan akuntansi perpajakan adalah sama, yaitu berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan.

Penyetaraan perbedaan tersebut dapat dilakukan dengan koreksi fiskal, baik koreksi fiskal positif maupun koreksi fiskal negatif. Penyesuaian fiskal positif adalah penyesuaian fiskal yang menambah laba akuntansi perdagangan karena ketentuan perpajakan termasuk pos-pos pendapatan yang belum diperhitungkan, sedangkan penyesuaian fiskal negatif adalah penyesuaian fiskal yang mengurangi laba akuntansi perdagangan dan mencakup pos-pos biaya yang belum diperhitungkan. diperhitungkan. akun Dijelaskan pada sub pembahasan selanjutnya.

Analisis Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 25

Koreksi fiskal positif antara lain: Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pemegang saham, Pembentukan atau pengolahan dana cadangan, Biaya-biaya dalam bentuk natura, Jumlah yang melebihi jumlah wajar yang dibayarkan kepada pemegang saham, Sumbangan/bantuan, sanksi administrasi (pajak), Penyusutan/amortisasi dan lain-lain. . Penyusutan dapat menimbulkan koreksi negatif atau positif tergantung hasil perhitungannya lebih besar atau lebih kecil. Tabel 1.6 menunjukkan besarnya pembayaran pajak PPh pasal 25 pada PT Pelindo IV (Persero) Makassar yaitu pajak yang terutang dari.

Tabel 1.7 menunjukkan besarnya pembayaran pajak PPh pasal 25 pada PT Pelindo IV (Persero) Makassar yaitu pajak yang terutang dari. Berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 255/PMK.03/2008 tentang Penghitungan Besarnya Pembayaran Pajak Penghasilan Pada Tahun Pajak Berjalan Yang Harus Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak Baru, Bank, Leasing Opsional, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Wajib Pajak Lainnya Termasuk Wajib Pajak Tertentu wajib pajak orang pribadi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 208/PMK.03/2009, besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 bagi wajib pajak badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, besarnya pajak penghasilan dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas laba rugi fiskal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. rencana kerja dan anggaran penghasilan (RKAP) untuk tahun pajak yang bersangkutan yang disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham dikurangi pemotongan dan pemungutan pajak penghasilan pasal 22 dan pasal 23 serta pajak pasal 24 penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri pada tahun pajak sebelumnya dibagi paling lambat tanggal 12 (dua belas).

Analisis Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 25/29

Artinya PPh Pasal 29 PT Pelindo IV (Persero) telah sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Begitu pula besaran angsuran pajak yang dibayarkan PT Pelindo IV (Persero) Makassar ditentukan oleh Menteri Keuangan berdasarkan undang-undang no. 36 Tahun 2008. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari sumber di PT Pelindo IV (Persero) Makassar, besarnya angsuran pajak Pasal 25 yang dibayarkan oleh PT Pelindo IV (Persero) Makassar yang ditetapkan Kementerian Keuangan adalah lebih dari 2,5 miliar ALL per bulan (>2,5 miliar).

Hasil analisis berdasarkan data yang diperoleh dari PT Pelindo IV (Persero) Makassar menunjukkan bahwa kesimpulan perpajakan yang diterapkan perusahaan sudah sesuai dengan Undang-undang No 36 Tahun 2008, hal ini terlihat dari perhitungan pajak yang menunjukkan besarnya pasal 25, angsuran pajak yang dibayarkan Perseroan ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan PPh yang masih perlu dibayar pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilunasi berdasarkan ketentuan pasal 28 ayat 1 yaitu. Perhitungan angsuran pajak Pasal 25 yang dibayarkan Perseroan ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penanganan penghitungan PPh Pasal 25 dan 29 PT Pelindo IV (Persero) Makassar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. UU No.

Analsis Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Karangka Pikir PT. PELINDO IV (Persero)
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

• Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulan adalah sebesar pajak penghasilan yang terutang menurut surat

Besarnya angsuran Pajak Penghasilan dalam tahun pajak berjalan untuk setiap bulan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak yang bergerak dalam bidang perbankan

Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No 255/PMK.05/2008 tentang Penghitungan besarnya angsuran Pajak Penghasilan dalam Tahun Pajak Berjalan yang Harus Dibayar Sendiri oleh

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008 menyebutkan bahwa, Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan,

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.03/2018 tentang Penghitungan Angsuran Pajak Penghasilan dalam Tahun Pajak Berjalan yang Harus Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak Baru, Bank,

Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal dalam menghitung besarnya penghasilan netto fiskal yang akan dijadikan dasar perhitungan besarnya pajak terutang perusahaan

Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21 Pengertian PPh pasal 21 berdasarkan peraturan Menteri Keuangan No 252/PMK.03/2008 menyebutkan bahwa PPh pasal 21 adalah pajak

Makalah ini berisikan tentang pengertian Pajak Penghasilan Pasal 25, tarif, Cara menghitung besarnya angsuran pajak penghasilab pasal 25 serta penyetoran dan pelaporannya, dan