Hasil belajar yang baik tentunya membutuhkan usaha yang maksimal, salah satunya melalui penerapan metode tajwid. Berdasarkan pre survey yang dilakukan di SDN Tanjung Kesuma 2 menunjukkan bahwa hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas IV masih rendah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan metode tajwid mampu meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas IV SD Negeri 2 Kecamatan Tanjung Kesuma Kabupaten Purbolinggo Tahun Pelajaran Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (KAR) yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan metode hafalan terhadap hasil belajar. dari Pendidikan Agama Islam.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan metode ceramah hasil belajar siswa meningkat. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode ceramah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan disarankan bagi sekolah agar dewan guru dapat menerapkan metode ceramah. Upaya pencapaian Pendidikan Agama Islam yang bermutu didasarkan pada hasil belajar yang baik, yaitu tercapainya target dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini upaya untuk meningkatkan hasil belajar agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan metode resitasi dalam proses pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai siswa kelas IV SD N 2 Tanjung Kesuma pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah. Apakah penggunaan metode hafalan dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas IV SD Negeri 2 Tanjung Kesuma Kabupaten Purbolinggo tahun pelajaran?
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode tajwid pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV SD N 2 Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Tahun Pelajaran 2018/2019. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Indikator yang ingin dicapai dalam hasil belajar pendidikan agama Islam sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan antara lain;
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Tanjung Kesuma pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun pelajaran 2018/2019 dengan menerapkan metode tajwid. Hasil ulangan harian digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode baru yaitu metode resitasi. Atas dasar itulah peneliti ingin menerapkan metode tajwid untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 2 Tanjung Kesuma.
Penelitian ini menerapkan metode hafalan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas IV SD Negeri 2 Tanjung Kesuma. Kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis ini adalah bahwa penggunaan metode tajwid pada pendidikan agama Islam kelas IV di SD Negeri 2 Tanjung Kesuma telah menunjukkan peningkatan yang nyata dalam arti metode tajwid dapat diterapkan dalam pendidikan agama Islam. meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan metode tajwid dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas IV SD Negeri 2 Tanjung Kesuma Kabupaten Purbolinggo tahun ajaran 2018/2019.
Diharapkan sekolah dapat menerapkan metode Resitasi dalam pembelajaran, selain memberikan variasi dalam proses belajar mengajar juga dapat meningkatkan hasil belajar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian yang Relevan
LANDASAN TEORI
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
- Hasil Belajar
- Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar
- Pengertian Metode Resitasi
- Langkah-langkah Metode Resitasi
- Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi
- Cara-cara Mengatasi Kelemahan Metode Resitasi
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa melalui metode resitasi dapat mempengaruhi faktor individu terhadap hasil belajar, karena metode resitasi dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan soal dan mengembangkan kreativitas siswa, karena selalu ada tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. dilakukan, maka siswa akan terdorong untuk belajar, sehingga keadaan ini akan mempengaruhi hasil belajar. Ada banyak macam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah satu contohnya adalah metode resitasi. Lebih lanjut pendapat lain mengatakan bahwa metode resitasi sebagai metode belajar mengajar adalah upaya untuk mendidik anak didik.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa metode resitasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam mengajar siswa dengan cara memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian siswa harus mempertanggungjawabkan tugas yang telah dilakukannya. Fase pertanggungjawaban ini disebut nominasi.20 Dari penjelasan langkah-langkah penggunaan metode nominasi di atas, dapat dipahami bahwa fase-fase metode nominasi harus dilalui secara sistematis mulai dari fase pemberian tugas, pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan. tugas. tanggung jawab untuk penugasan, jika salah satu fase. Dalam menerapkan metode pengajaran apapun selalu ada kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut begitu juga dengan metode hafalan memiliki kelebihan diantaranya;
Melihat penjelasan di atas mengenai kelebihan dan kekurangan metode resitasi maka dapat disimpulkan bahwa metode resitasi memiliki kelebihan yaitu penugasan dapat memperdalam, memperkaya dan memperluas wawasan tentang apa yang telah dipelajari, sedangkan kelemahannya adalah siswa sering menipu diri sendiri. dimana . 22 Ibid. . mereka hanya meniru karya orang lain, tanpa mengalami peristiwa belajar Cara mengatasi kelemahan metode tajwid.
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam melalui
Tidaklah mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa, solusinya adalah dengan memberikan tugas yang bersifat praktis namun ilmiah dengan tingkat kesulitan yang sedang agar dapat dikerjakan oleh semua siswa. Seringkali pemberian tugas yang monoton dapat menyebabkan siswa bosan, solusinya adalah dengan memberikan tugas yang menarik minat dan perhatian siswa. Kami melakukan pengajian dengan tujuan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar, baik secara individu maupun kelompok, menanamkan kebiasaan belajar mencari dan menemukan, mengembangkan keberanian dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, serta memungkinkan mereka mencapai hasil yang langgeng. 24 Harapan kami dengan menggunakan metode resitasi ini akan lebih mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar, karena metode penelitian ini menuntut siswa untuk menguasai materi, karena setelah proses pembelajaran siswa harus bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diselesaikannya .
Sehingga setiap individu siswa merasa bertanggung jawab secara pribadi, sehingga menjadi lebih semangat belajar dan mempengaruhi hasil belajar yang lebih baik.
Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
- Variabel dan Definisi Oprasional Variabel
- Setting Penelitian
- Subjek Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
- Indikator Keberhasilan
Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan yang digunakan sebagai alat utama pengumpulan data berupa tes pilihan ganda dan tes esai. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar, karena tujuan penggunaan metode resitasi ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka hasil tes digunakan sebagai ukuran ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar. hasil. diberikan pada setiap pertemuan dalam bentuk tugas individu. Dari peningkatan tersebut terdapat dampak positif terhadap nilai hasil belajar tes individu siswa yaitu menunjukkan peningkatan hasil belajar sebesar 11,1% dari pertemuan pertama sebesar 72,2% meningkat menjadi 83,3% pada pertemuan kedua siklus kedua ini.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan yaitu persentase hasil tes untuk mengukur hasil belajar siswa pada akhir siklus ≥75% yang memperoleh skor ≥75. Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan antara hasil belajar studi pendahuluan dengan hasil belajar siklus I dan siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan yaitu persentase hasil tes untuk mengukur hasil belajar siswa pada akhir siklus.
Dari hasil analisis yang dilakukan secara umum hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya, peningkatan ini terjadi karena proses pembelajaran pada siklus II dilakukan dengan upaya perbaikan. Dalam pembelajaran diupayakan untuk menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa untuk memperhatikan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam belajar, salah satunya dengan penerapan metode Resitasi agar dapat membantu dan mempermudah dalam meningkatkan hasil belajar siswa. .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskripsi Lokasi Penelitian
- Deskripsi Data
Hasil Penelitian Septiana Wijayanti tentang “Penggunaan Metode Penugasan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV MI Al-Khairiyah Kampong Baru Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil penelitian terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar mata pelajaran IPA meningkat sebesar 20%, yaitu dari 65% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Hasil penelitian Wahyuni dalam “Penggunaan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 1 Sumber Agung Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode tugas dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, rata-rata aktivitas siswa pada siklus I mencapai 48% sedangkan pada siklus II menjadi 75% sehingga terjadi peningkatan sebesar 27%. Nilai rata-rata pretest dan posttest hasil belajar siswa pada siklus I adalah 48% dan 60%, sedangkan pretest dan posttest pada siklus II adalah 64% dan 84%. Dalam tesis Wahyuni variabel terikatnya adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Sumber Agung pada tahun pelajaran dengan hasil penelitian menggunakan metode tugas/hafalan mengalami peningkatan hasil. sebesar 27,% pada akhir penelitian.
Dalam setiap proses pembelajaran terdapat tujuan yang harus dicapai dan ditentukan terlebih dahulu, tujuan tersebut merupakan hasil belajar. Hasil belajar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu pelajaran atau proses pembelajaran dapat diterima dan diserap oleh siswa. Tingkat perkembangan mental diwujudkan dalam jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.”7 Hasil belajar merupakan hasil usaha siswa dalam usahanya.
Hasil belajar menitikberatkan pada hal-hal yang diperoleh setelah proses pembelajaran dan perubahan yang terjadi pada individu atau siswa. Hal ini untuk melakukan upaya pencapaian hasil belajar yang lebih cepat dan akurat serta dapat diukur dan dianalisis dengan data. Guru selain harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar juga harus mengetahui ciri-ciri hasil belajar siswa yang diperolehnya setelah melaksanakan proses belajar mengajar.
Hasil belajar adalah perubahan yang diperoleh setelah proses pembelajaran berupa perubahan pada bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada tahap ini guru sebagai peneliti dan pengamat sebagai kolaborator bertindak mengamati kegiatan pembelajaran dan nilai hasil belajar. Bahwa siswa menyepelekan dan kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam belajar berdampak pada rendahnya hasil belajar.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil penugasan pada pertemuan 1 dan 2 siklus I mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 27,8%, angka tersebut menunjukkan peningkatan yang besar namun peningkatan tersebut belum mencapai target yang diharapkan masing-masing. persentase skor tes untuk mengukur hasil belajar harus mencapai ≥75% yang mendapat skor ≥75. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar, karena tujuan penggunaan metode resitasi ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka hasil tes digunakan sebagai ukuran ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar yang diberikan pada setiap pelajaran. pertemuan dalam bentuk tugas individu.
Kesimpulan
Saran
Melalui motivasi dari guru, siswa diajak untuk bertanya tentang “mengenal Allah melalui alam semesta”. Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok untuk berdiskusi mengerjakan tugas dari guru yaitu menjelaskan kembali tentang mengenal Allah melalui alam semesta dan kedudukan Ahmad terhadap keberadaan Allah SWT. Siswa mempresentasikan hasil kerja diskusi kelompok tentang “Mengenal Allah melalui Alam Semesta dan kedudukan Ahmad dalam keberadaan Allah SWT.” di depan.
Melalui motivasi dari guru, siswa dibujuk untuk meminta bukti keberadaan Allah SWT. Hasan: Tolong bantu saya, saya kesulitan memahami pelajaran beriman kepada rasul Allah. Siswa berdiskusi dan mengerjakan tugas dari guru bersama kelompok tentang Iman kepada Rasul Allah.
Bahkan tidak sepeser pun kebesaran Allah. Langit, bumi dan segala sesuatu adalah milik Allah, karena Allah SWT.