• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI - repository.bungabangsacirebon.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI - repository.bungabangsacirebon.ac.id"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Seberapa efektif model pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Sains Al-Farabi Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. langkah-langkah model pembelajaran Setiap orang adalah guru a) Membagikan kartu indeks kepada setiap siswa di kelas. Setelah perlakuan dengan menggunakan model “Everyone is a teacher here” pada pembelajaran IPS, siswa kelas eksperimen diberikan post-test.

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran everyone is a teacher disini, siswa mampu menjelaskan pengertian kegiatan ekonomi. Dengan menggunakan setiap orang adalah guru disini model pembelajaran menjadikan proses pembelajaran lebih hidup 29. Menggunakan setiap orang adalah guru disini model pembelajaran membuat proses pembelajaran lebih hidup 25.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan model Everyone is a teacher disini.

Kegunaan Penelitian

Manfaat praktis bagi siswa adalah memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat materi tentang Peristiwa seputar Proklamasi. Manfaat praktis bagi guru yaitu data dan informasi yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas bahan ajar tentang Peristiwa Kabar Sukacita. Manfaat lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah peningkatan keterampilan guru dalam mengajarkan materi IPS tentang peristiwa seputar Kabar Sukacita.

Penelitian ini juga membantu guru untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar IPS pada materi seputar proklamasi di kelas V. c) Bagi sekolah. Manfaat praktis bagi sekolah adalah sebagai masukan untuk meningkatkan mutu sekolah dengan meningkatkan mutu pembelajaran IPS. Manfaat lain dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi positif bagi sekolah dalam meningkatkan pembelajaran IPS untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

LANDASAN TEORI

Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran aktif tipe everyone is teacher telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Penerapan metode everyone is a teacher here dalam pembelajaran PKn kelas IV semester II MI Negeri Jambusari Cilacap tahun pelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan kualitas pembelajaran PKn, dimana ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah 59% dan pada siklus II meningkat menjadi 82,3%. Penerapan model “Everyone is a teacher here” untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Tumiyang Kabupaten Banyumas dapat meningkatkan kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan skor kinerja guru pada siklus I mencapai 82,23 dengan kategori AB, kemudian pada siklus II kinerja guru meningkat menjadi 90,33 dengan kategori A.

Bedanya dengan tesis penulis adalah penulis menggunakan keterampilan narasumber sebagai acuan dalam penelitian, sedangkan Yuni Rahayu menggunakan standar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam penelitiannya, menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu semua orang disini adalah guru. Penerapan metode “Everybody is a teacher here” dalam kerangka pembelajaran pendidikan agama Islam untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas VA di SDN Sumberarum I Kabupaten Magelang. Hasil penelitian terdahulu penting untuk dilakukan penelitian oleh peneliti, karena sama-sama meneliti model pembelajaran disini semua orang adalah guru, namun tidak ada yang sama persis dengan peneliti, peneliti disini lebih menekankan pada aktivitas dari siswa. selama proses pembelajaran dan keterampilan bertanya siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD.

Kerangka Berpikir

Melalui model for everyone is a teacher, siswa dapat mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat yang ingin disampaikan, bahkan siswa juga dapat bertukar pendapat dengan siswa lainnya. Dalam penelitian ini akan digunakan model yang diyakini efektif dalam proses belajar mengajar yang menekankan agar siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.

Diagram 2.1 Kerangka Berpikir
Diagram 2.1 Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat sepenuhnya mengontrol variabel asing yang mempengaruhi pelaksanaan percobaan. Desain eksperimen semu digunakan karena pada kenyataannya sulit untuk mendapatkan kelompok kontrol yang akan digunakan untuk penelitian.1. Desain ini hampir sama dengan desain kelompok kontrol pre-test-post-test, hanya saja pada desain ini, kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara acak. Desain penelitian adalah sebagai berikut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan model “everyone here is a teacher” dalam meningkatkan keterampilan bertanya siswa pada mata pelajaran IPS pada sampel yang telah ditentukan. Penelitian ini dilaksanakan di SD IPA Al Farabi yang terletak di Desa Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Alasan peneliti melakukan penelitian di SD IPA Al Farabi adalah karena SD IPA Al Farabi memenuhi kriteria desain penelitian yang digunakan oleh peneliti.

Tabel 3.1: Desain Pretest-Posttest Control Group Design
Tabel 3.1: Desain Pretest-Posttest Control Group Design

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD IPA Al Farabi Tukmudal Sumber Cirebon tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 88 siswa. Alasan dipilihnya kelas V sebagai populasi karena materi pengukuran dipelajari di tingkat SD di kelas V. Sampel adalah sejumlah individu yang diambil dari populasi yang mewakilinya.6 Menurut Arikunto, sampel adalah bagian dari atau perwakilan. populasi yang diteliti 7.

Dalam penelitian ini digunakan sampel purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, dari hasil musyawarah diketahui terdapat 14 anak laki-laki dan 18 anak perempuan di kelas 5.A, 28 anak laki-laki di kelas 5.B. dan 28 di kelas 5C.

Teknik Pengumpulan Data

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus yang digunakan untuk validitas butir soal, rumus yang digunakan adalah. Kemudian koefisien yang telah diinterpretasikan menggunakan klasifikasi korelasi (reliabilitas instrumen) untuk diperoleh nilai r adalah sebagai berikut. Penghitungan indeks kesukaran merupakan ukuran tingkat kesulitan suatu mata pelajaran 11 Derajat kesukaran digunakan untuk menentukan tingkat kesulitan suatu mata pelajaran Menurut Sudijono, rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesulitan suatu mata pelajaran adalah. adalah sebagai berikut: 12.

Untuk menjelaskan tingkat kesukaran mata pelajaran digunakan kriteria indeks kesukaran Sudijon yang tercantum pada tabel di bawah ini. JA : Rata-rata kelompok atas pada item olahan JB : Rata-rata kelompok bawah pada item olahan IA : Skor maksimal item olahan adalah 14. Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi menurut ke Sudijo ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen yang memiliki interpretasi yang cukup terhadap nilai daya pembeda minimum yaitu pembeda butir dengan interval 0,10 sampai 0,70 sehingga sesuai dengan kriteria yang digunakan. Setelah dilakukan analisis validitas, reliabilitas, kesukaran dan daya pembeda soal tes pemahaman konsep matematika, rangkuman hasil pengujian dan kesimpulan disajikan pada tabel di bawah ini. Validitas Reliabilitas Diskriminasi Indeks Kesulitan Ket Nilai Interpretasi Nilai Interpretasi Nilai Interpretasi.

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran IPS Everyone is a Teacher Here melalui pendekatan discovery learning di Kelas V SD Al-Farabi Tukmudal Sumber. Instrumen angket terdiri dari 30 pertanyaan dengan lima alternatif jawaban yang disajikan dalam bentuk checklist dengan menggunakan skala Linkert, alternatif jawaban tersebut adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S). Siswa bertanya dengan menggunakan kata baku dan menggunakan kata tanya what, who, when, where, why dan how (5W+1H). Siswa mengajukan pertanyaan dengan menggunakan bahasa sehari-hari dan menggunakan kata tanya what, who, when, where, why dan how; atau bertanya kepada siswa.

Siswa mengajukan pertanyaan dengan menggunakan bahasa sehari-hari dan tidak sehari-hari. menggunakan kata-kata apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana. Perkenalkan diri Anda sebelum mengajukan pertanyaan di kelas.

Teknik Analisis Data

Diharapkan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Everyone is a Teacher disini dapat mempengaruhi hasil belajar atau prestasi belajar siswa pada mata pelajaran khususnya IPS. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here, siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis usaha yang ada di lingkungannya dan menentukan wilayah usahanya. Karena modelnya, semua orang di sini adalah guru, saya berani mengungkapkan pendapat dan pertanyaan yang ingin saya ungkapkan.

Dengan model pembelajaran disini semua orang adalah guru, saya tidak mau terlibat dalam mempelajari materi tentang jenis usaha dan kegiatan ekonomi di masyarakat. Dengan adanya model everyone is a teacher disini, membuat saya ingin terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran IPS di kelas. Melalui model, semua orang adalah guru di sini, saya tidak berani mengungkapkan pikiran dan pertanyaan yang ingin saya ungkapkan.

Karena modelnya semua guru ada di sini, saya tidak semangat belajar dan saya tidak serius. Dengan model pembelajaran di sini, semua guru memberi tahu saya apa yang saya pahami dan apa yang tidak saya pahami. Dengan proses pembelajaran model pembelajaran disini, semua orang adalah guru, membuat pembelajaran IPS menjadi lebih menyenangkan dan menghidupkan suasana kelas.

Dengan model pembelajaran semua orang adalah guru disini saya dapat melatih tanggung jawab terhadap tugas yang harus saya kerjakan 24. Dengan model pembelajaran semua orang adalah guru disini saya tidak tahu apa yang sudah saya pahami dan apa yang belum saya mengerti. Dengan model pembelajaran untuk semua orang guru disini, saya dapat melatih tanggung jawab terhadap tugas yang harus saya kerjakan 21.

Diagram Batang Skor Pretest Kelas Eksperimen
Diagram Batang Skor Pretest Kelas Eksperimen

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian Hipotesis

Pembahasan Hasil Penelitian

Keterbatasan Penelitian

PENUTUP

Saran

Pembelajaran matematika dengan model Every One Is A Teacher Here menunjukkan bahwa model Every One Is A Teacher Here dapat meningkatkan hasil atau prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Sehingga guru dapat terdorong atau termotivasi untuk menggunakan model pembelajaran yang berbeda yang dapat menarik siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Mampu memilih dan menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menarik minat siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Diharapkan pembelajaran yang dilakukan secara konvensional (ceramah) dapat dilengkapi dengan penggunaan model pembelajaran yang bervariasi agar lebih menarik bagi siswa. Diharapkan dengan menggunakan berbagai model pembelajaran, siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami dan memahami, karena adanya variasi pembelajaran dapat memberikan motivasi siswa. Diharapkan semangat belajar siswa dapat terlihat secara nyata, sehingga siswa dapat aktif dalam belajar ketika pembelajaran dibarengi dengan menggunakan model Every One Is A Teacher Here.

Siswa mendiskusikan apa yang telah mereka baca yaitu materi tentang jenis usaha. Inti  Guru menanyakan kepada siswa jenis usaha dan kegiatan ekonomi apa saja yang telah dipelajari dalam masyarakat. Saya dapat mengetahui pendapat teman lain dan menghargai setiap perbedaan pendapat yang diungkapkan melalui model pembelajaran semacam ini.

Saya melihat antusias teman-teman terhadap materi yang disampaikan guru dengan model pembelajaran seperti ini.

Gambar

Diagram 2.1 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1: Desain Pretest-Posttest Control Group Design
Diagram Batang Skor Pretest Kelas Eksperimen
Diagram Batang Skor Pretest Kelas Kontrol
+3

Referensi

Dokumen terkait

Based on the finding, the researcher found the decription about how the students’ self regulated learning process that devided into three phases: forethought phase,