• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Skripsi - Universitas Islam Malang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Skripsi - Universitas Islam Malang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

MAHASISWA AL-BAROKAH MALANG

SKRIPSI

OLEH :

HELWINA AFKARINA NPM. 21701011227

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2021

(2)

Afkarina, Helwina. 2021. Implementasi Program Tahfidzul Qur’an dalam Penguatan Karakter di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Agama Islam. Universitas Agama Islam Malang. Pembimbing 1: Dr.

Dzulfikar Rodafi, Lc., MA dan Pembimbing 2: Muhammad Sulistiono, M.Pd.

Kata Kunci: Program Tahfidzul Qur’an, Penguatan Karakter

Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang merupakan pesantren yang hadir memberikan solusi kepada santri yang di dominasi oleh mahasiswa, sehingga dapat menyeimbangkan setiap kegiatan dan kewajiban yang diamanahkan. Pembagian waktu dan kreativitas santri Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang dalam mengikuti kegiatan wajib pondok tanpa melalaikan kewajiban yang lain seperti kuliah dan mengajar.

Tujuan dari penelitian ini yakni agar mengetahui Implementasi Program Tahfidzul Qur’an dalam Penguatan Karakter di Pondok Pesantren Mahasiswa Al- Barokah Malang serta mengetahui kontribusi pelaksanaa program Tahfidzul Qur’an dalam memperkuat karakter santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Al- Barokah Malang.

Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis Studi Kasus pada seluruh santri yang mengikuti Program Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang yang berjumlah 110 santri. Analisi data dilakukan dengan Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan.

Adapun hasil penelitian yakni Pelaksanaan program Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang memiliki dua program yang terstrukrur dan tidak terstruktur, adapun program terstruktur yakni setoran ba’da subuh dan ba’da isya’, Sima’an 3 Juz Bin-Nadzar, Sima’an Kubro 5 Juz Bil- Ghaib, Khataman Al-Qur’an. Adapun program tidak terstruktur yakni hafalan mandiri dan muraja’ah mandiri. Kontribusi pelaksanaan Program Tahfidzul

(3)

tersebut sehingga dapat menimbulkan sikap religius, disiplin, dan tanggung jawab.

(4)

11

PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Pondok pesantren adalah tempat untuk mencetak generasi yang berkualitas, dengan sistem asrama. Artinya para santri dan kyai hidup dalam lingkungan yang ketat dan disiplin. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di pesantren di dasarkan atas ajaran Islam dengan tujuan untuk mendapatkan ridha Allah SWT, santri di bimbing untuk menjadi mukmin sejati mempunyai itegritas pribadi yang kukuh, mandiri dan mempunyai kualitas intelektual. Sehingga seorang santri di tuntun dapat menjadi panutan dalam masyarakat, menyebarluaskan citra nilai budaya pesantrennya dengan penuh keikhlasan dan menyiarkan dakwah Islam.

Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang memiliki para penghafal Al-Qur’an yang menggunakan beberapa metode bervariasi, kegiatan yang bervariasi, serta karakter yang bervariasi dengan mayoritas santri yang berstatus menjadi mahasiswa di beberapa kampus area Malang seperti Universitas Islam Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan beberapa universitas lainnya.

Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang merupakan pesantren yang hadir memberikan solusi kepada santri yang di dominasi oleh mahasiswa, sehingga dapat menyeimbangkan setiap kegiatan dan kewajiban yang diamanahkan. Pesantren khusus putri yang fokus

(5)

utamanya adalah Tahfidzul Qur’an (menghafal) dan Tahsinul Qur’an (memperbaiki bacaan). Terdapat beberapa program pondok diantaranya program Tahsin, program Qiro’ah Sab’ah, dan program Tahfidz.

Program Tahfidz di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah memberikan wadah kepada para calon penghafal Al-Qur’an sebagai generasi qur’ani. Program ini dilaksanakan setiap hari senin sampai dengan jum’at ba’da subuh dan isya’. Ba’da subuh adalah waktu untuk muraja’ah dan ba’da isya’ adalah waktu untuk ziyadah. Santri yang mengikuti program tahfidz akan disimak langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang. Selain itu, untuk menunjang kegiatan tersebut, pondok juga mengadakan kegiatan deresan bersama sebanyak 3 juz dalam sehari sebelum dhuhur (program 10 hari khatam).

Kegiatan tersebut di pimpin langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang.

Tahfidzul Qur’an merupakan salah satu perbuatan mulia dan perbuatan yang sangat di istimewakan. Selain itu menghafal Al-Qur’an mempunyai banyak prioritas bagi seseorang yang mampu menghafalnya.

Menghafalkan Al-Qur’an juga merupakan katalog penting dalam kehidupan manusia. Maka dari itu, sebagian masyarakat muslim menjadikan menghafal Al-Qur’an sebagai cita-cita yang ingin diwujudkan serta memelihara dan mengamalkannya hingga akhir hayat. Al-Qur’an juga menjadi satu-satunya kitab suci yang dihafalkan oleh banyak manusia di muka bumi ini, dari sekian kitab suci hanya Al-Qur’an yang bagian isi surat, kalimat, huruf dan bahkan harakatnya dihafalkan. Ia akan tertanam

(6)

di pikiran dan hati setiap para penghafalnya. Tidak dapat diragukan lagi dan sudah banyak bukti yang tampak sekaligus di maklumi, karena bahasanya yang terjaga dan telah di jamin oleh Allah SWT. Seperti Firman Allah yang disebutkan dalam (Q.S Al-Hijr : 9)

لٱ اَنْل َّزَن ُنْحَن اَّنِإ َنوُظِف ٰحَل ُهَلاَّنِإ َو َرْكِ ذ

Artinya:“Dan sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al- Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.

Ayat di atas adalah garansi dari Allah SWT bahwa Dia akan menjaga Al-Qur’an. Allah SWT mempersiapkan manusia-manusia pilihan yang akan menjadi penghafal Al-Qur’an dan penjaga kemurnian kalimat serta bacaan semua itu adalah bentuk dari realisasi-Nya. Sehingga, tidak aka ada orang yang bisa mengubah atau mengganti satu kalimat bahkan satu huruf kata saja, pasti akan diketahui, sebelum semua itu menyebar luas dikalangan masyarakat Islam.

Sejak awal diturunkannya Al-Qur’an sudah banyak manusia yang menghafal Al-Qur’an. Menghafalkan Al-Qur’an pastinya membutuhkan metode, Sangat penting sekali ketika menghafal Al-Qur’an mempunyai metode, metode mempunyai peranan penting dalam membantu untuk menentukan keberhasilan belajar dan menghafal Al-Qur’an. Beberapa diantaranya yakni metode sima’i, metode jama’ metode wahdah, dan metode yang tidak fanatik.

Salah satu metode menjaga hafalan dalam bentuk penguatan karakter sebagian dari mereka memiliki kreativitas sendiri-sendiri seperti

(7)

mendengarkan murottal ketika akan menghafal dan akan tidur, meluangkan waktu khusus untuk bersama Al-Qur’an, adapun yang menghadirkan Al-Qur’an dalam rutinitas sehari-hari mulai dari hal yg kecil seperti melipat baju, memasak, menyapu, dan kegiatan lainnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah, beliau Ustadz. H. Maliku Fajri Shobah. Lc.M.Pd.I dengan nama sapaan Ustadz Shobah pernah membahas perihal metode. Ustadz Shobah mengatakan bahwasannya metode satu dengan yang lain itu sama, intinya itu bagaimana penghafal bisa lancar, cepat dan mutqin tujuannya ada disitu.

Nah caranya bagaimana? Jadi kembali kepada masa ketika Rosulullah SAW mendapat wahyu pertama yakni di Talaqqi, malaikat Jibril mengatakan kepada nabi Muhammad SAW Iqra’. Mulai dari metode Jibril, Qira’ati, metode apapun yang belajar cepat atau menghafal itu semua tidak lepas dari di Talaqqi, jadi intinya 1. guru menbacakan ke santri, santri mendengar (guru mencontohkan), 2. Santri membaca kepada guru, guru menyimakkan (murid menirukan atau menyetorkan kepada guru). Rata-rata semua Pondok merapkan metode itu, karena dengan cara menyetorkan, dari sana melekatnya lebih lama dan lebih mantap ketika di setorkan, beda dengan tidak di setorkan kita tidak bisa mengetahui bila ada kesalahan dalam membaca dan pelafalannya.

Ustadz Shobah pernah mengakatakan bahwa program Tahfidzul Qur’an dalam menghafalkan Al-Qur’an akan lebih mudah dan lebih cepat ingat menggunakan cara di baca berulang-ulang. Hal tersebut menjadikan suasana Tahfidzul Qur’an terasa begitu memudahkan hafalan santri.

(8)

Sebagai pengamat saya merasa sangat senang dan bangga melihat meningkatnya antusias dalam pelaksanaan Tahfidzul Qur’an. Program Tahfidzul Qur’an memiliki target hafalan minimal 3 Juz dalam setiap tahunnya, namun bila santri tidak mencapai batas minimal maka secara otomatis hak santri akan di kembalikan kepada wali santri. Kebijakan ini sudah di sosialisasikan sebelum santri akan benar-benar masuk Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang.

Pembagian waktu dan kreativitas santri Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang dalam mengikuti kegiatan wajib pondok tanpa melalaikan kewajiban yang lain seperti kuliah dan mengajar, mereka membagi waktu misalnya dengan mengambil waktu di lain jam kegiatan pondok, memanfaatkan waktu dengan seefektif mungkin, menjaga keseimbangan antara kegiatan pondok dan kegiatan di luar pondok sama- sama berjalan. Dengan padatnya kegiatan sehari-hari mulai dari kegiatan pondok dan kegiatan di luar pondok seperti kuliah dan mengajar membuat santri belajar di siplin, tepat waktu, dan melatih kemandirian membagi waktu tanpa melalaikan kewajiban yang lain, Menanamkan jiwa yang bertanggung jawab atas tindakan yang di ambil.

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan mahasiswa sebagai santri penghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang sangat menunjang dalam penguatan karakter seseorang sekaligus mendukung terhadap kemandirian bersikap serta tanggung jawab dan kedisiplinan yang tinggi. kegiatan tersebut telah berjalan sejak didirikannya pondok pesantren. Tujuan pelaksanaan kegiatan program

(9)

Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang adalah untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi penerus generasi Qur’ani, mempunyai pribadi yang berbudi luhur, mencetak santri menjadi santri yang berakhlakul karimah. Meningkatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Yang mana visi dari Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang adalah menjadi Pesantren yang unggul untuk melahirkan kader-kader muslimah yang beriman, serta mencetak santri yang mampu menghafal Al-Qur’an beserta maknanya dan mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari serta mampu berbahasa Al- Qur’an.

Dari konteks di atas, maka peneliti berusaha melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Program Tahfidzul Qur’an dalam Penguatan Karakter di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang”. Peneliti sangat tertarik ingin meneliti hal tersebut. Karena keberbedaan cara mengahafal Al-Qur’an yang dikategorikan berpotensi dalam penguatan karakter seseorang, terlebih terhadap santri yang disamping itu memiliki kewajiban dan kegiatan yang bervariasi. Penelitian ini dapat memberikan kita wawasan lebih tentang Program Tahfidzul Qur’an dalam penguatan karakter di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang.

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana pelaksanaan program Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang?

2. Bagaimana kontribusi pelaksanaan program Tahfidzul Qur’an dalam memperkuat karakter santri?

(10)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan program Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang?

2. Untuk mendeskripsikan kontribusi pelaksanaa program Tahfidzul Qur’an dalam memperkuat karakter santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang?

D. Kegunaan Penelitian

Hasil pengetahuan ini dapat memberikan pengetahuan terkait implementasi program Tahfidzul Qur’an dalam penguatan karakter di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang, sehingga dapat memberikan banyak manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagaimana berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat keilmuan dalam agama Islam, lebih khusus pada Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang dan juga bisa sebagai bahan referensi dan tambahan pustaka pada perpustakaan Universitas Islam Malang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pengasuh Pondok Pesantren

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk mengambil kebijakan dalam program Tahfidzul Qur’an dalam penguatan karakter para penghafal Al-Qur’an terutama di lingkungan pesantren yang di pimpin.

(11)

b. Bagi Ustadz/ Ustadzah

Hasil penelitian ini di harapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk menemukan program Tahfidzul Qur’an dalam penguatan karakter yang lebih baik bagi calon hafidzoh sehingga hafalan Al-Qur’an akan semakin efektif.

c. Bagi Santri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an dan penguatan karakter sehingga menjadi lebih baik.

d. Bagi peneliti yang akan datang

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pijakan dalam perumusan desain penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan lebih komprehensif khususnya yang berkenaan dengan penelitian.

E. Definisi Operasional 1. Implementasi

Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan

2. Program

Program adalah suatu unit kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah sistem, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi berkesinambungan. Pelaksanaan program

(12)

selalu terjadi dalam satu organisasi yang artinya harus melibatkan sekelompok orang. Selain itu, definisi program juga termuat dalam Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menyatakan bahwa:

“Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi masyarakat”.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpilkan bahwa pelaksanaan program adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan individu maupun kelompok berbentuk pelaksanaan kegiatan yang di dukung kebijaksanaan, prosedur, dan sumber daya dimaksudkan membawa hasil untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan.

3. Tahfidzul Qur’an

Kata tahfidz berasal dari bahasa Arab yang artinya memelihara, menjaga dan menghafal. Tahfidz (hafalan) secara etomologi adalah lawan dari kata lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa hafal brarti “telah masuk ingatan (tentang pelajaran). Dan dapat mengucapkan kembali diluar kepala (tanpa melihat buku). Menghafal berarti berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat.

Menghafal merupakan suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat)

(13)

kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli, dan menyimpan kesan-kesan yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali ke alam dasar. Dari penjelasan di atas menghafal adalah suatu materi yang kita masukkan ke dalam ingatan, sehingga dapat kita ingat kembali suatu waktu bila diperlukan.

4. Penguatan

Penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku peserta didik, yang bertujuan untuk memeberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atas responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan dan koreksi.

5. Karakter

Karakter adalah nilai-nilai khas, watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, brsikap, berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Dari karakter yang ada pada diri manusia terdapat nilai-nilai karakter berdasarkan agama, budaya dan bangsa seperti religious.

(14)

1

KESIMPULAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan program Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang memiliki dua program yang terstrukrur dan tidak terstruktur, adapun program terstruktur meliputi Setoran ba’da subuh dan ba’da isya’, Sima’an 3 Juz Bin-Nadzar, Sima’an Kubro 5 Juz Bil-Ghaib, Khataman Al-Qur’an. Adapun program tidak terstruktur meliputi hafalan mandiri dan juga muraja’ah mandiri.

b. Kontribusi pelaksanaan Program Tahfidzul Qur’an dalam memperkuat karakter di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Barokah Malang terletak pada perubahan karakter santri dalam kehidupan sehari-hari, serta berdampak pada pengaplikasiannya, dalam hal tersebut sehingga dapat menimbulkan sikap religious, disiplin, dan tanggung jawab.

B. Saran

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini diantara lain adalah:

1. Bagi Santri

(15)

Hendaknya lebih rajin dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti Program Tahfidzul Qur’an, mengingat pentingnya dan keutamaan pahala bagi orang yang hafal Al-Qur’an serta bagi orang yang mengerjakannya kepada orang lain. Siswa harus berusaha menjaga hafalannya dengan selalu istiqomah dalam muroja’ah, disiplin mengikuti program Tahfidzul Qur’an dan bertanggung jawab atas hafalannya tidak hanya di pondok, melainkan juga di rumah bersama orang tua atau majelis Qur’an lainnya.

2. Bagi Pembina/ Pengasuh

Agar selalu hadir dalam setiap pertemuan sehingga santri mendapatkan bimbingan yang lebih efektif dari ustadz pembimbingnya, meningkatkan kemampuan mengelola kelas, menggunakan pendekatan psikologis yang lebih terhadap siswa, serta memberikan keteladanan yang baik itu dalam hal kedisiplinan maupun menghafal Al-Qur’an.

3. Bagi Pengurus

Agar meningkatkan kemampuan pengelolaan program dengan melakukan koordinasi yang lebih intensif dan mengadakan sistem evaluasi secara berkala sehingga dapat menjadi wadah bagi semua pihak dalam meningkatkan efektifitas program dan memperbaiki kekurangan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai lebih maksimal.

(16)

1

Alim, Muhammad. (2006). Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

An-Nawawi, Imam. (2001). At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an, Terj. Zaid Husein Alhamid. Jakarta: Pustaka Amani.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2004). Evaluasi Program Pendidikan (Cet. VI). Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bandung:PT Rosdakarya Remaja.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Renek Cipta.

Ichwan, Muhammad Nur. (2005). Belajar Al-Qur’an. Semarang: Ra Sail

Kesuma, Dharma. (2013). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Khan, Yahya. (2010). Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogjakatra:

Pelangi Publishing.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Masrul, Ahmad. (2012). Kawin dengan Al-Qur’an. Yogjakarta: Aditia Media Publishing.

Megawangi, Ratma. (2007). Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa (Cet.II). Jakarta:Indonesia herRitage Foundation.

Moleong, Lexy j. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(17)

Mudzkir. (2011). Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Jakarta: PT Pustaka Litera Antara Nusa.

Muslich, Mansur. (2014). Pendidikan karakter menjawab Tantangan Krisis Multidimensial. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahim, Farida. (2008). Pepengajaran Membaca Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Sa’adullah. (2008). 9 cara praktis menghafal al-qur’an. Jakarta: Gema Insani.

Samami, Muchlas dan Hariyanto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Sari, Ismah Harum. (2016). “Pelaksanaan Pembelajaran teman sebaya dalam membentuk kepribadian santri (studi kasus di Pondok Modern Badii’usy Syamsi Pucanganom Kebonsari Madiun)”. Ponorogo:

STAIN Ponorogo. Skripsi tidak diterbitkan.

Sarwanto, Muhammad. (2018). “Upaya Meningkatkan Spiritual melalui kegiatan Tahfidzul Qur’an (Studi kasus pada Siswa Kelas XII MA Darul Fikri Bringin Kauman Ponorogo)”. Ponorogo: IAIN Ponorogo. Skripsi tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Afabeta.

Suwito, Umar. (2008). Tinjauan Berbagai Aspek Character Building. Yogjakarta:

Tiara Wacana.

Wijaya, Ahsin. (2000). Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Bumi Aksara.

(18)

Yudhawati, Dian. (2020). Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0 melalui Matakuliah Pengembangan Kepribadian. http://ejurnal.mercubuana- yogya.ac.id/index.php/Prosiding_KoPeN/article/view/1081.

Yunus, Mahmud. (1990). Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung.

Yunus, Mahmud. (2005). Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: HidakaryaAgung.

Zamami, Zaki dan Maksum, Muhammad Syukron. (2009). Menghafal Al-Qur’an itu Gampang. Yogjakarta: Mutiara Media.

Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Pondok Pesantren dalam pelaksanaan pengkajian kitab kuning tidak terlepas dari metode sorogan, bandongan dan diskusi. Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an An-Nasuchiyyah

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi