PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Berdasarkan definisinya, Total Quality Management (TQM) adalah suatu sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi bisnis dan berorientasi pada kepuasan pelanggan yang melibatkan seluruh anggota organisasi (Yamit, 2005: 181). Total Quality Management (TQM) memiliki data spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan) yang mentransformasikan input dalam suatu perusahaan atau perkantoran untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat, karena tujuan utama dari total quality manajemen adalah peningkatan kualitas pelayanan secara terus-menerus ( Natha, 2008:4). Total Quality Management adalah sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk mengembangkan proses dalam organisasi.
Total Quality Management dalam Peningkatan Masyarakat di Kantor Bupati Jeneponto pada Badan Pelayanan Terpadu. Jadi dapat disimpulkan total quality management mempunyai pengaruh namun tidak signifikan terhadap implementasi pelayanan. Total Quality Management Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Di Kantor Bupati Jeneponto Pada Instansi Pelayanan Terpadu.
TQM berpengaruh namun tidak signifikan terhadap penyelenggaraan pelayanan yang terjadi di Kantor Kabupaten Jeneponto pada Badan Pelayanan Terpadu. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa total quality manajemen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di kantor Kabupaten Jeneponto pada lembaga pelayanan terpadu.
TINJAUAN PUSTAKA
Pelayanan
Persaingan dalam dunia usaha tidak hanya pada kualitas dan kuantitas saja, namun juga pada pelayanan. Menurut H.A.S Moenir dalam bukunya, timbulnya pelayanan orang lain kepada seseorang, dimana orang lain tersebut tidak mempunyai kepentingan langsung terhadap apapun yang dilakukannya, merupakan hal yang harus dikaji tersendiri dari sudut pandang manusia. Jika dipikir lebih dalam, Anda akan melihat bahwa jasa muncul karena ada faktor penyebab yang bersifat material.
Rasa gotong royong termasuk dalam keinginan mutmainnah, juga merupakan gerakan naluri yang melekat pada diri manusia. Sehubungan dengan topik yang dibahas, proses berbuat baik disebut pelayanan. Menurut H.A.S. Moenirja dalam bukunya, kegiatan ini berupa suatu pelayanan yang dilakukan oleh siapapun dalam rangka memenuhi hak tersebut.
Oleh karena itu pelayanan itu mencakup pemenuhan suatu hak, yaitu menjadi hak bersama yang dimiliki setiap manusia juga. Tidak/kurangnya kesadaran terhadap tugas/kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga bekerja dan mengabdi sesuai dengan keinginannya (santai), padahal orang yang menunggu hasil pekerjaannya sudah tidak sabar, hal ini merupakan suatu akibat yang wajar. diantaranya adalah kurangnya disiplin kerja. Sistem, prosedur dan metode kerja yang ada belum memadai sehingga mekanisme kerja tidak berjalan sesuai harapan.
Belum harmonisnya pengorganisasian tugas pelayanan sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dalam penanganan tugas, tumpang tindih atau tersebarnya tugas tanpa ada yang menanganinya. Akibatnya, para karyawan menjadi resah dalam bekerja dan berusaha mendapatkan penghasilan tambahan pada jam kerja, antara lain dengan “menjual” jasa. e. Oleh karena itu, hak atas layanan ini bersifat universal dan berlaku bagi siapa saja yang berkepentingan terhadap hak tersebut dan pada organisasi mana pun yang tugasnya menyediakan layanan.
Sekarang waktunya mulai bekerja, petugas yang bersangkutan masih sibuk ngobrol dengan rekannya, petugas bekerja sambil ngobrol dengan teman, mengakibatkan pelayanan dan pekerjaan lambat, petugas yang harus menandatangani surat/berkas tidak ada di tempat. tempat (pertemuan), atau hambatan lain yang dirasakan, sangat meresahkan orang yang bersangkutan. Kata-kata yang terucap terkadang begitu iba, meski lagu lama, bahkan penerima jasanya pun terharu. Seharusnya ia tahu bahwa semua alasan tersebut hanya dibuat-buat dan sebenarnya untuk kepentingan pribadi petugas.
Masyarakat
Terbentuknya suatu masyarakat tertentu diawali dengan munculnya berbagai kepentingan yang berbeda-beda dalam kelompok sosial yang ada, yang tidak dapat diakomodasi dalam kelompok tersebut. Hal ini sangat mungkin terjadi karena peningkatan kebutuhan hidup yang berbeda-beda diiringi dengan peningkatan berbagai peluang yang dapat mengakomodir berbagai kepentingan. Namun, tidak semua orang memiliki minat dan kesadaran yang sama untuk berkumpul dalam kelompok sosial yang sebenarnya dapat bermanfaat bagi dirinya.
Meskipun dengan perkembangan lebih lanjut, pelayanan publik juga dapat timbul melalui kewajiban sebagai suatu proses pelaksanaan kegiatan organisasi. Apabila membicarakan persoalan kepentingan umum, maka hal tersebut merupakan bentuk kumpulan kepentingan pribadi sebagai sumber utama kepentingan umum. Sebab kepentingan umum merupakan suatu bentuk berkumpulnya kepentingan pribadi sekelompok orang atau masyarakat.
Suatu bentuk kepentingan yang menyangkut banyak orang atau masyarakat, tidak bertentangan dengan norma dan aturan, yaitu. Semakin maju dan plural suatu masyarakat maka semakin besar pula peran aturan, dan dapat dikatakan masyarakat tidak dapat hidup layak dan damai tanpa adanya aturan. Wewenang erat kaitannya dengan sah atau tidaknya suatu tindakan atau tindakan yang dilakukan, termasuk tindakan yang akan mengikat berbagai pihak.
Dengan ilmu dan pengalamannya tersebut, ia bisa berpandangan jauh ke depan, sehingga aturan yang dibuatnya bisa mencakup jangka waktu yang lama, karena ia bisa meramalkan segala sesuatu yang akan terjadi dalam 5-10 tahun ke depan. Karena petugaslah yang akan berhadapan langsung dengan yang berkepentingan, maka ia harus mampu memberikan penjelasan dan pelayanan yang memadai dan cepat. Kepatuhan terhadap aturan tertulis cukup jelas, karena semua aturan tertulis pada prinsipnya terbuka bagi semua pihak yang berkepentingan.
Masyarakat dihimbau untuk mentaati peraturan dengan kesadaran penuh tanpa prasangka, sehingga lambat laun terbentuk sistem pengendalian diri yang akan sangat efektif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan ketertiban negara. Rasa bangga ini akan berdampak positif pada upaya menjaga citra tenaga kerja tangguh, bertanggung jawab, dan disiplin. d) Keterlambatan yang ditemui “secara normal” dapat dihindari dan dihilangkan. Akan lebih baik jika percepatan kegiatan di masyarakat didorong di segala bidang kegiatan, seperti ekonomi, sosial, dan budaya.
Tinjauan Empiris
Saidal Hudri dan Meyzi Herianto” (2015) tentang pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) Ranting Bangkinang. Hasil penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment. Analisis validitas kuesioner meliputi variabel total quality manajemen (X) dan kinerja karyawan (Y). Untuk menentukan valid atau tidaknya pertanyaan ini, perlu dilakukan pengecekan apakah korelasi masing-masing indikator dengan total skor konstruk menunjukkan hasil positif: signifikan 5%df=nr tabel=240. Penelitian yang dilakukan berjudul pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada saat menggunakan jasa Balai Pelatihan Kerja Industri (BLKI) Semarang.
Kerangka Konsep
Variabel-variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda untuk menganalisis tingkat signifikansi antara variabel independen dan dependen. Dimana variabel independen dalam penelitian ini adalah Total Quality Management (X1) dan Sistem Pelayanan (X2) dengan variabel dependen Implementasi Pelayanan (Y).
Hipotesis
Sistem pelayanan merupakan suatu kesatuan yang utuh dari rangkaian pelayanan yang saling berkaitan, jika suatu bagian atau cabang dari suatu sistem pelayanan terganggu maka akan mengganggu pula keseluruhan pelayanan itu sendiri. Berdasarkan uji tabel koefisien uji statistik t diperoleh nilai t hitung untuk variabel Total Quality Management (X1) sebesar 2,319 sedangkan t tabel sebesar 2,051. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total quality manajemen yang diterapkan pegawai kepada masyarakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan pelayanan yang diberikan, namun tidak signifikan terhadap pelaksanaan pelayanan.
Fakta adanya manajemen mutu total dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kantor Bupati Jeneponto pada lembaga pelayanan terpadu, mayoritas responden menyatakan setuju, artinya pelaksanaan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat mempengaruhi peningkatan mutu. layanan yang disediakan. karyawan. Oleh karena itu, pegawai/pegawai dapat menambah atau meningkatkan kualitas sistem pelayanan dan pelaksanaannya. Berdasarkan tabel koefisien uji t statistik diperoleh nilai t hitung untuk variabel sistem pelayanan (X2) sebesar 4,228 sedangkan t tabel sebesar 2,051.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyelenggaraan pelayanan di kantor Kabupaten Jeneponto pada instansi pelayanan terpadu. Hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator sistem pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan pelayanan, sehingga masyarakat dapat merasakan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan, namun dapat kita artikan bahwa semakin baik sistem pelayanan yang digunakan di masyarakat maka semakin baik pula pelayanan yang diberikan. kepuasan yang akan mereka rasakan dalam pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa total quality manajemen secara signifikan meningkatkan pelayanan masyarakat di kantor Kabupaten Jeneponto pada lembaga pelayanan terpadu.
Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya terbatas pada total kualitas manajemen dan sistem pelayanan dalam pelaksanaan pelayanan saja, namun juga menambah variabel lain bagi peneliti selanjutnya. Filosofi Baru Manajemen Mutu Terpadu Manajemen Mutu Total untuk Abad 21 Studi Kasus dan Analisis.Cet 3. Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar. Saat ini saya sedang menyusun skripsi tentang persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan judul “Total Quality Management dalam Meningkatkan Pelayanan Masyarakat di Kantor Bupati Jeneponto”, sehingga pendapat responden sangat diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini.
METODE PENELITIAN
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Defenisi Operasional Variabel Dan Pengukuran
Populasi Dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analitis Data