PDM-12
Transformasi Pendidikan
Khusus
Jseptember 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
MENU UTAMA
Next
Previous
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Transformasi Pendidikan Khusus
2
Pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang mencakup semua peserta didik, dan menyambut serta mendukung mereka untuk belajar, siapa pun mereka dan apa pun kemampuan atau persyaratan mereka.
Ini berarti memastikan bahwa
pengajaran dan kurikulum, gedung sekolah, ruang kelas, area bermain, transportasi, dan toilet sesuai untuk semua anak di semua tingkatan.
Pendidikan inklusif berarti semua peserta didik belajar bersama di
sekolah dan kelas yang sama. (UNICEF 2017)
Pendidikan khusus merupakan
pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional)
Pendidikan secara khusus adalah pendidikan yang hanya memberikan layanan kepada peserta didik penyandang disabilitas dengan menggunakan kurikulum khusus, proses
pembelajaran khusus, bimbingan, dan/atau pengasuhan dengan tenaga pendidik khusus dan tempat pelaksanaannya di tempat
belajar khusus. (UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas)
Pendidikan Khusus Pendidikan Inklusif
Previous
Next
MENU
UTAMA
Unsur dalam Pendidikan Khusus dan Pendidikan Inklusif
1. Tersedia alat-alat bantu belajar yang dirancang khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus.
2. Jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar maksimal 5 peserta didik untuk SDLB, dan 8
peserta didik untuk SMPLB dan SMALB.
3.Aksesibilitas lingkungan fisik
dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan mobilitas peserta didik.
4.Bentuk satuan pendidikan khusus meliputi TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB
1.Mengakomodasi semua anak
2.Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
3.Menghargai keragaman
4.Sistem (kurikulum, cara, media, lingkungan) diadaptasikan terhadap peserta didik
5.Aksesibilitas fisik dan non fisik 6.Guru bekerja dalam tim
7.Keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan/pembelajaran
Pendidikan Khusus Pendidikan Inklusif
Previous
Next
MENU
UTAMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PENDIDIKAN INKLUSIF
PENDIDIKAN INKLUSIF
4
Pendidikan yang
mengakomod asi semua
anak
Pendidikan yang
mengakomod asi semua
anak
Tanpa mempedulikan keadaan;
1. fisik,
2. intelektual, 3. sosial,
4. emosi, 5. bahasa,
6. atau kondisi-
kondisi lain, termasuk anak penyandang
disabilitas, 7. anak-anak berbakat,
8. pekerja anak, dan 9. anak jalanan
10.anak didaerah terpencil, 11. anak-anak dari
kelompok etnik dan bahasa minoritas dan 12. anak-anak yang tidak
beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat
( Salamanca Statement, 1994 dalam Stubbs, 2003 )
Previous
Next
MENU
UTAMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Miskonsepsi Pendidikan Inklusif, antara lain:
Miskonsepsi Pendidikan Inklusif, antara lain:
Kebijakan Pendidikan Inklusi Jenjang SMP
direktoratsmp.kemdikbud
5
ditsmp.kemdikb ud
direktoratSMP
Banyak daerah yang belum memahami pentingnya keberadaan Unit Layanan Disabilitas (ULD)
1
Terdapat pandangan bahwa anak anak berbakat dan cerdas istimewa tidak termasuk pada katagori anak berkebutuhan khusus. Tidak ada penanganan khusus bagi anak tersebut
Terdapat pandangan bahwa sekolah inklusif menerapkan kurikulum yang sama antara peserta didik yang normal dengan peserta didik inklusif.
Terdapat pandangan bahwa peserta didik berkebutuhan khusus hanya dapat dilayani oleh SLB
3 2
4 Terdapat pandangan bahwa peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah inklusif dapat ditangani oleh guru yang tidak memiliki kompetensi di bidang Pendidikan khusus
5
Previous
Next
MENU
UTAMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
6
● Terjadi diskriminasi
● Sekolah belum ramah bagi semua anak
● Terjadi pemisahan pendidikan yang ekstrim berdasarkan identitas tertentu
● Banyak anak yang belum terakomodasi di sekolah karena berbagai alasan
Segi Kualitas Proses Segi Kualitas Proses
Segi Partisipasi Segi Partisipasi
Tantangan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Inklusif
Isu Pendidikan Khusus dan Pendidikan Inklusif
● Iklim Inklusivitas hasil rapor pendidikan tahun 2021 di Satuan Pendidikan Umum dan Kejuruan:
merintis/berkembang
● Kebutuhan guru yang memiliki kompetensi pendidikan khusus masih minim
● Kebijakan pendidikan inklusif di daerah masih belum optimal
● Keterbatasan lapangan pekerjaan untuk Lulusan Penyandang disabilitas yang kompeten
● Belajar di Sekolah kurang menyenangkan
● Pembelajaran di sekolah semata- mata untuk menyelesaikan
kurikulum
● Perbedaan dan keberagaman kurang diperhatikan
Previous
Next MENU
UTAMA
Pemerintah Pemerintah
Pemda Prov & Kab./Kota Pemda Prov & Kab./Kota Unit Layanan Disabilitas (ULD) Unit Layanan Disabilitas (ULD) Pengawas Sekolah/PLB Pengawas Sekolah/PLB Satuan Pendidikan Umum &
Kejuruan Satuan Pendidikan Umum &
Kejuruan
Komite Sekolah Komite Sekolah
SLB sebagai Resource Center SLB sebagai Resource Center Profesional
Profesional
Tenaga ahli lainnya Tenaga ahli lainnya
Sasaran Penyelenggaraan
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Inklusif
Previous Next
MENU
UTAMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
8
Komponen Pendukung
Keberhasilan Pendidikan Inklusif
8
Berubahnya cara pandang dari sistem
pendidikan yang eksklusif ke sistem
pendidikan yang inklusif
Tersedianya guru yang kompeten
Tersedianya aksesibilitas fisik
dan non fisik
Adanya keterlibatan orangtua
Adanya kolaborasi antar guru, orangtua
dan peserta didik
Tersedianya dukungan dari
pemangku kepentingan (regulasi, program
kerja, anggaran)
Adanya kemitraan dengan pihak terkait
lainnya (LSM, OPD, individual)
Jumlah satuan pendidikan yang
menerima PDPD
1 2 3 4
6
5 7 8
Previous Next
MENU
UTAMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI INDONESIA
Tahu n 200
2
Tahu n 2004
Tahu n 2005
Undang – Undang R.I No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
Deklarasi Bandung “Indonesia Menuju Pendidikan Inklusif.
PP. No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, Pasal 41
Seminar Internasional PI di Bukitinggi
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
Permendiknas No. 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Guru Pendidikan Khusus PP. No.74 Tahun 2008
Tahu n 2008
Tahu n 200
3
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas
Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor 380/C.C6/MN/2003.
Previous
Next
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI INDONESIA
Tahu n 2009
Permendiknas No.70 Tahun 2009 ttg Pendidikan Inklusif
Permeneg PAN RB No. 16/2009
Permendiknas No.39/2009-30/2011
Tahu n 2010
o PP.No.17 Tahun 2010 - PP. No. 66 Tahun 2010 o Permendiknas No. 35 Tahun 2010
Tahu n 2011
UU No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan
Convention on The Right Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas)
Tahu n 2012
Mulai Penganugerahan Provinsi/Kabupaten/Kota Penerima Inclusive Award
Tahu n 2014
o UU No. 23 Th 2014 ; UU No. 09 Th 2015
o UU No. 35 Th 2014 ttg UU Perubahan No. 23 Tahun 2002 Perlindungan Anak
Previous
Next
MENU
Tahu n 2019
KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI INDONESIA
Tahu n 2020
Tahu n 2021
Tahu n 2022
PANDEMIC COVID
PANDEMIC COVID
NEW NORMAL
Tahu n 2023
Previous
Next
MENU
UTAMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
12
Regulasi Pendidikan Khusus &
Pendidikan Inklusif
UUD 1945 Pasal 31
“Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”
UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
“Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa ”
UU No. 35 Th 2014 ttg UU Perubahan No. 23 Thn 2002 Perlindungan Anak
“Anak Penyandang Disabilitas diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk
memperoleh pendidikan inklusif dan/atau pendidikan khusus”
UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
“Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.”
PP no 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
“… menetapkan kebijakan untuk menjamin peserta didik memperoleh akses pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang orang tua/walinya tidak mampu membiayai pendidikan, peserta didik pendidikan khusus, dan/atau peserta didik di daerah khusus”
Previous
Next MENU Previous
Next
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
13
Regulasi Pendidikan Khusus & Pendidikan Inklusif
PP Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas UUD 1945 Pasal 31]
“Penyediaan Akomodasi yang Layak di bidang pendidikan bertujuan untuk menjamin terselnggaranya dan/atau terfasilitasinya pendidikan untuk Peserta Didik
Penyandang Disabilitas oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah”
PP Nomor 42 Tahun 2020 tentang
Aksesibilitas terhadap Pemukiman Pelayanan Publik dari Bencana bagi Penyandang Disabilitas
“… mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi Penyandang Disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera dan mandiri dalam bentuk kemudahan akses terhadap
Permukiman, Pelayanan Publik, dan pelindungan dari Bencana”
Permendiknas no 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
“… pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan
pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan
pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada
umumnya”
Regulasi Pendidikan Khusus & Pendidikan Inklusif
Previous
Next
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KONSEP PENDIDIKAN INKLUSI
14
Previous
Next
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
MISI PENDIDIKAN NASIONAL
15
1 1
• Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu 2 2
• Memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
3 3
• Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan
4 4
• Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
• Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
5 5
• Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
• Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Previous
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KONSEP PENTING DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF
16
Previous Next
MENU
TANTANGAN PENDIDIKAN INKLUSI
2. Sekolah BELUM RAMAH bagi Semua Anak
4. Banyak ANAK YANG BELUM TERAKOMODASI DI SEKOLAH karena berbagai alasan
1. Terjadi DISKRIMINASi
Segi Kualitas Proses Segi Kualitas Proses
2. PEMBELAJARAN hanya untuk MENYELESAIKAN KURIKULUM
3. PERBEDAAN dan KERAGAMAN KURANG DIPERHATIKAN
1. BELAJAR di Sekolah TIDAK MENYENANGKAN
Segi Partisipasi Segi Partisipasi
3. Terjadi PEMISAHAN
PENDIDIKAN YANG EKSTRIM Berdasarkan Identitas Tertentu
Previous Next
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
APA YANG HARUS DILAKUKAN?
APA YANG HARUS DILAKUKAN?
18
Ubah Pola Pikir Pendekatan Pendidikan
Ubah Pola Pikir Pendekatan Pendidikan
Educati on
Previous Next
MENU
PRINSIP PENDIDIKAN INKLUSIF
Kesempatan yang sama
(oportunity)
0 1
Kehormatan
(Dignity) Semua anak berhak untuk dihargai, dihormati dan dilibatkan secara positi f
0 3
Menerima Keunikan
(uniqueness)
0 2
Penerimaan
(acceptance)
Memastikan bahwa setiap anak merasa diterima oleh lingkungan sosialnya apapun keunikan yang dimilikinya
0 4
Kolaborasi
(Collaboration)
Perlu ada kolaborasi semua pihak untuk menciptakan lingkungan dan pembelajaran inklusif
0 5
Pemberdayaan
(empowerment)
Setiap anak perlu diarahkan untuk memahami potensi yang ada pada dirinya dan bagaimana mengembangkannya secara masksimal
0 7
Relevan
(relevanace)
Pembelajaran perlu disesuikan dengan kebutuhan, keunikan dan pengalaman sehari-hari anak
0 6
Keseimbangan sosial
(SOCIAL Balance) Perlu menciptakan lingkungan belajar yang mengutamakan kesetaraan yang bebas dari prasangka, kecurigaan dan diskriminasi
0 8
Setiap perbedaan kemampuan, latar belakang, pengalaman anak perlu diakui dan dihargai.
Setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam melakukan hal yang sama
https://www.educationminder.com/2022/12/Nature-and-Principles-of-Inclusive-education.html
Previous Next
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mengapa Harus Pendidikan Inklusif
0 1
Semua anak mempunyai hak untuk belajar bersama Semua anak mempunyai hak untuk
belajar bersama
0 2
Anak-anak tidak harus diperlakukan secara diskriminatif
Anak-anak tidak harus diperlakukan secara diskriminatif
0 3
Para penyandang disabilitas menuntut segera diakhirinya sistem segregatif Para penyandang disabilitas menuntut segera diakhirinya sistem segregatif
0 4
Tidak ada alasan yang sah untuk memisahkan pendidikan bagi penyandang cacat Tidak ada alasan yang sah untuk
memisahkan pendidikan bagi penyandang cacat
10 Alasan
0 5
Prestasi akademik dan sosial anak penyandang cacat di sekolah Integratif lebih baik daripada di sekolah umum Prestasi akademik dan sosial anak
penyandang cacat di sekolah Integratif lebih baik daripada di sekolah umum
Previous Next
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mengapa Harus Pendidikan Inklusif
0 6
Pembelejaran di sekolah Segregatif dapat dilaksanakan di sekolah umum Pembelejaran di sekolah Segregatif
dapat dilaksanakan di sekolah umum
0 7
Lebih efisien dalam penggunaan sumber belajar Lebih efisien dalam penggunaan
sumber belajar
0 8
Sistem segregatif dapat membuat anak banyak prasangka dan merasa cemas (tidak nyaman) Sistem segregatif dapat
membuat anak banyak prasangka dan merasa cemas (tidak nyaman)
0 9
Semua anak memerlukan pendidikan yang membantu mereka berkembang untuk hidup dalam masyarakat Semua anak memerlukan pendidikan yang membantu mereka berkembang untuk hidup dalam masyarakat
10 Alasan
1 0
Pendidikan Inklusif berpotensi untuk mengurangi rasa kekhawatiran, membangun persahabatan, saling menghargai dan memahami Pendidikan Inklusif berpotensi
untuk mengurangi rasa kekhawatiran, membangun persahabatan, saling menghargai dan memahami
Previous Next
MENU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
1 1 • • Mengakomodasi semua peserta didik Mengakomodasi semua peserta didik
2 2 • • Pembelajaran berpusat pada peserta didik Pembelajaran berpusat pada peserta didik
3 3 • • Menghargai dan menerima perbedaan-keragaman Menghargai dan menerima perbedaan-keragaman
4 4 • Sistem (kurikulum, cara, media, lingkungan) diadaptasikan terhadap anak
• Sistem (kurikulum, cara, media, lingkungan) diadaptasikan terhadap anak
5 5 • • Terdapat aksesibilitas Terdapat aksesibilitas
6 6 • • Guru bekerja dalam Tim Guru bekerja dalam Tim
7 7 • • Orang tua terlibat dalam pembelajaran Orang tua terlibat dalam pembelajaran
ELEMEN PENDIDIKAN INKLUSI
Previous Next
MENU
SEKOLAH
SEKOLAH INKLUSIF INTERGRASI
SEKOLAH REGULER
SEKOLAH REGULER SEGREGASI
school for all
ANAK SISTEM
(KUR/LINGK)
KURIKULUM BERADAPTASI PADA ANAK ANAK BERADAPTASI KEPADA KURIKULUM
Previous Next
MENU
Terima Kasih
24
Terimakasih
Previous Selesai
MENU