• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PELAYANAN FARMASI UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI

N/A
N/A
Fadhillah Widya

Academic year: 2024

Membagikan "PEDOMAN PELAYANAN FARMASI UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PELAYANAN FARMASI

UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI

NAMA : FADHILLAH WIDYA ANDRIANI NIM : P07539021013

KELAS : 2A

DOSEN : NADROH Br SITEPU M.Si Apt

(2)

Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh wanita dari

pasangan subur agar dapat dilalui dengan aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang

tak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting untuk fungsi optimal dan perkembangan kedua bagian unit tersebut.

Sebagian besar manusia, proses kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang berlangsung

antara 20 – 38 minggu disebut kehamilan preterm, sedangkan bila lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postterm. Menurut usianya, kehamilan ini dibagi

menjadi 3 yaitu kehamilan trimester pertama 0 – 14 minggu, kehamilan trimester

kedua 14 – 28 minggu dan kehamilan trimester ketiga 28 – 42 minggu.

(3)

Gangguan pada kehamilan : Mual dan muntah

Liur melimpah

Tekanan pada dada Lemah dan pusing

Sariawan

Gangguan buang air besar Varises

Wasir atau ambeien Kejang kaki

Keputihan

(4)

MASALAH YANG SERING TERJADI PADA KEHAMILAN

-Toksoplasmosis Penyakit ini merupakan penyakit protozoa sistemik yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Pola transmisinya ialah transplasenta pada wanita hamil.

-Sifilis Penyakit ini disebabkan infeksi Treponema pallidum. Penyakit ini dapat ditularkan melalui plasenta sepanjang masa kehamilan. Biasanya respon janin yang hebat akan

terjadi setelah pertengahan kedua kehamilan dengan manifestasi klinik

hepatosplenomegali, ikterus, petekie, meningoensefalitis, khorioretinitis, dan lesi tulang.

Infeksi penyakit ini juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah, atau bahkan kematian janin.

-HIV/AIDS Penyakit ini terjadi karena infeksi retrovirus. Pada janin penularan terjadi secara transplasenta, tetapi dapat juga akibat pemaparan darah dan sekret serviks selama

persalinan. Kebanyakan bayi terinfeksi HIV belum menunjukan gejala pada saat lahir.

-Rubella (German measles) Penyakit ini disebabkan oleh virus Rubella yang termasuk famili Tgaviridae dan genus Rubivirus. Pada wanita hamil penularan ke janin secara intrauterin. Masa inkubasinya rata – rata 16 – 18 hari. Penyakit ini agak berbeda dari toksoplasmosis karena rubella hanya mengancam janin bila didapat saat kehamilan

pertengahan pertama, makin awal (trimester pertama) Ibu hamil terinfeksi rubella makin serius akibatnya pada bayi yaitu kematian janin intrauterin, abortus spontan, atau

malformasi kongenital pada sebagian besar organ tubuh ( kelainan bawaan )

(5)

-Herpes simpleks ( Herpervirus hominis) Penyakit ini disebabkan infeksi herpes

simplex virus (HSV). Pada bayi infeksi ini didapat secara perinatal akibat persalinan lama sehingga virus ini mempunyai kesempatan naik melalui mukosa yang robek untuk menginfeksi janin. Gejala pada bayi biasanya mulai timbul pada minggu

pertama kehidupan tetapi kadang-kadang baru pada minggu ke dua atau ketiga.

(6)

Farmakokinetika dan Farmakodinami Pada Kehamilan : A. Farmakokinetika

Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologi yang mempengaruhi farmakokinetika obat. Perubahan tersebut meliputi peningkatan cairan tubuh misalnya penambahan volume darah sampai 50% dan curah jantung sampai

dengan 30%. Pada akhir semester pertama aliran darah ginjal meningkat 50%

dan pada akhir kehamilan aliran darah ke rahim mencapai puncaknya hingga 600-700 ml/menit. Peningkatan cairan tubuh tersebut terdistribusi 60 % di

plasenta, janin dan cairan amniotik, 40% di jaringan si ibu. Perubahan volume cairan tubuh tersebut diatas menyebabkan penurunan kadar puncak obat-obat di serum, terutama obat-obat yang terdistribusi di air seperti aminoglikosida

dan obat dengan volume distribusi yang rendah. Peningkatan cairan tubuh juga menyebabkan pengenceran albumin serum (hipoalbuminemia) yang

menyebabkan penurunan ikatan obat-albumin. Steroid dan hormon yang dilepas plasenta serta obat-obat lain yang ikatan protein plasmanya tinggi akan

menjadi lebih banyak dalam bentuk tidak terikat. Tetapi hal ini tidak bermakna

secara klinik karena bertambahnya kadar obat dalam bentuk bebas juga akan

menyebabkan bertambahnya kecepatan metabolisme obat tersebut.

(7)

. Farmakodinamika

Mekanisme kerja obat ibu hamil.

Efek obat pada jaringan reproduksi, uterus dan kelenjar susu, pada kehamilan kadang dipengaruhi oleh hormon-hormon sesuai dengan fase kehamilan. Efek obat pada jaringan tidak berubah bermakna karena kehamilan tidak berubah, walau terjadi perubahan misalnya curah jantung, aliran darah ke ginjal.

Perubahan tersebut kadang menyebabkan wanita hamil membutuhkan obat yang tidak dibutuhkan pada saat tidak hamil. Contohnya glikosida jantung dan diuretik yang dibutuhkan pada kehamilan karena peningkatan beban jantung pada kehamilan. Atau insulin yang dibutuhkan untuk mengontrol glukosa darah pada diabetes yang diinduksi oleh kehamilan.

Mekanisme kerja obat pada janin.

Beberapa penelitian untuk mengetahui kerja obat di janin berkembang dengan pesat, yang berkaitan dengan pemberian obat pada wanita hamil yang ditujukan untuk pengobatan janin walaupun mekanismenya masih belum diketahui jelas.

Contohnya kortikosteroid diberikan untuk merangsang matangnya paru janin bila ada prediksi kelahiran prematur. Contoh lain adalah fenobarbital yang dapat

menginduksi enzim hati untuk metabolisme bilirubin sehingga insidens jaundice ( bayi kuning) akan berkurang. Selain itu fenobarbital juga dapat menurunkan risiko perdarahan intrakranial bayi kurang umur. Anti aritmia juga diberikan pada ibu

hamil untuk mengobati janinnya yang menderita aritmia jantung.

(8)

Farmakokinetika dan Farmakodinamik Pada Menyusui

A. Farmakokinetika Hampir semua obat yang

diminum perempuan menyusui terdeteksi didalam ASI , untungnya konsentrasi obat di ASI umumnya rendah. Konsentrasi obat dalam darah ibu adalah faktor utama yang berperan pada proses transfer

obat ke ASI selain dari faktor-faktor fisiko-kimia obat.

Volume darah/cairan tubuh dan curah jantung yang meningkat pada kehamilan akan kembali normal

setelah 1 bulan melahirkan. Karena itu pemberian obat secara kronik mungkin memerlukan

penyesuaian dosis.

(9)

Rasio benefit dan risiko penggunaan obat pada ibu menyusui dapat dinilai dengan mempertimbangkan :

1. Farmakologi obat: reaksi yang tidak dikehendaki

2. Adanya metabolit aktif

3. Multi obat : adisi efek samping 4. Dosis dan lamanya terapi

5. Umur bayi.

6. Pengalaman/bukti klinik

7. Farmakoepidemiologi data.

(10)

Terima Kasih

Semoga kamu bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari presentasi ini.

Semoga beruntung !

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang: Kehamilan risiko tinggi merupakan suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil yang bisa menyebabkan janin yang dikandungnya tidak dapat tumbuh

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan, pengalaman dan dukungan keluarga pada ibu hamil trimester III yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan pertama

Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil tentang penggunaan obat- obatan analgetik selama masa kehamilan trimester pertama

Hal ini dikarenakan kehamilan merupakan proses yang lama (40 minggu), dimana mulai trimester kedua ibu hamil sudah mengkonsumsi tablet besi. Proses self management

a. Ibu hamil dengan umur 25 tahun usia kandungan Trimester I. Ibu hamil dengan umur 25 tahun usia kandungan Trimester II. Ibu hamil dengan umur 25 tahun usia kandungan Trimester

Terdapat bukti adanya resiko pada janin (manusia), tetapi manfaat terapetik yang diharapkan mungkin melebihi besarnya resiko (misalnya jika obat perlu digunakan

Semua ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2

2 Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang : a Pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat pengertian kehamilan, tanda-tanda kehamilan, keluhan yang sering