RSU MULIA HATI WONOGIRI
PEDOMAN PELAYANAN FISIOTERAPI
2022
RSU MULIA HATI WONOGIRI KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MULIA HATI WONOGIRI
NOMOR:
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN FISIOTERAPI RUMAH SAKIT UMUM MULIA HATI WONOGIRI
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MULIA HATI WONOGIRI
Menimbang : a. bahwa agar pelayanan Fisioterapi Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri dapat bekerja dengan baik dalam proses pelayanan diperlukan pedoman pelayanan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri;
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/ Menkes/ SK/ II/
2008 tentang Standar Pelaayanan Minimal Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisioterapis
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi .
7. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri tentang Kebijakan Pelayanan di Rumah Sakit Umum Mulia Hati
RSU MULIA HATI WONOGIRI MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MULIA
HATI WONOGIRI TENTANG PEDOMAN PELAYANAN FISIOTERAPI RUMAH SAKIT UMUM MULIA HATI WONOGIRI.
Kedua : Pedoman Pelayanan Fisioterapi Rumah Sakit Umum Mulia Hati tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan pelayanan fisioterapi Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri dilaksanakan oleh Kabid. Pelayanan dan Keperawatan dan Wakil Direktur Pelayanan
Keempat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Wonogiri Pada Tanggal :
Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri Direktur,
dr. Ngadiyono, MPH NIK. 2014.05.0066
RSU MULIA HATI WONOGIRI KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb,
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah SWT. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan, meminta ampunan dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, SAW.
Karena hidayah-Nya Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan buku ”Pedoman Pelayanan Unit Fisioterapi Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri”. Pedoman ini kami susun sebagai upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri.
Dengan disusunnya buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para pemberi layanan Fisioterapi di Rumah Sakit Umum Mulia Hati.
Penyusun mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya buku pedoman ini kedepan.
Selanjutnya penyusun berharap buku pedoman ini dapat bermanfaat sesuai dengan harapan kami dan manajemen Rumah Sakit Umum Mulia Hati Umum Wonogiri.
Atas perhatian semuanya kami ucapkan Jazakumullah Khairan Katsiro. Semoga Allah memudahkan dan berkahi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
RSU MULIA HATI WONOGIRI KATA SAMBUTAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MULIA HATI WONOGIRI
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga buku Pedoman Pelayanan Poliklinik Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri dapat selesai di susun.
Buku pedoman ini akan dijadikan pegangan bagi perawat/ bidan Poliklinik dalam meningkatkan mutu pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan seamua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian program ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri
Direktur,
dr. Ngadiyono, MPH NIK. 2014.05.0066
RSU MULIA HATI WONOGIRI DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
SK DIREKTUR TENTANG PEDOMAN PELAYANAN FISIOTERAPI
KATA PENGANTAR ... i
KATA SAMBUTAN DIREKTUR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
BAB II STANDAR KETENAGAAN ... 4
BAB III STANDAR FASILITAS ... 6
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ... 8
BAB V LOGISTIK ... 11
BAB VI KESELAMATAN PASIEN ... 12
BAB VII KESELAMATAN KERJA ... 14
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ... 15
BAB IX PENUTUP ... 16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pada saat pasien berkunjung ke rumah sakit atau tempat fasilitas kesehatan , harapan pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya . Untuk mencapai tujuan tersebut di butuhkan upaya pengelolaan sumber daya yang dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang efisien , bermutu dan terjangkau . Hal ini perlu didukung dengan komiten dan semangat yang tinggi dengan prioritas pendekatan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) di samping penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) .
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan , memelihara , dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual , peningkatan gerak , peralatan (fisik, elektroteraupetik dan mekanis ) , pelatihan fungsi dan komunikasi . Sebagai bagian dari rumah sakit , instalasi fisioterapi berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek penigkatan mutu kesehatan . Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi .
B. Tujuan Pedoman
a. Tujuan Khusus
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Mulia Hati khususnya pelayanan fisioterapi sesuai standar mutu yang mengutamakan keselamatan pasien
RSU MULIA HATI WONOGIRI b. Tujuan Umum
1. Pelayanan kesehatan fisioterapi dapat berjalan dengan baik berdasarkan SPO sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dengan mengutamakan pada upaya preventif , kuratif dan rehabilitatif
3. Menciptakan pelayanan fisioterapi yang nyaman dan aman lingkungan
4. Menjadikan layanan fisioterapi yang memiliki SDM berbelas kasih , asertif , professional , komunikatif dan sejahtera
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan unit fisioterapi memberikan pelayanan kepada seluruh pasien yang memerlukan fisioterapi baik dari rujukan luar atau dalam rumah sakit baik dari spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis syaraf, spesialis urologi, spesialis tht, dan spesialis anak.
D. Batasan operasional
Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat istilah penting terkait dengan pelayanan unit Fisioterapi.
1. Rumah Sakit adalah sebuah instansi perawtan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan dokter, perawat, bidan, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
2. Rumah Sakit Tipe D adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas.
3. Fisioterapi adalah bagian pelayanan rumah sakit yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan , memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
RSU MULIA HATI WONOGIRI peningkatan gerak , peralatan (fisik , elektroterapeutis dan mekanisme) pelatihan fungsi dan komunikasi .
E. Landasan Hukum
Penyelenggaraan pelayanan Poliklinik Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri sesuai dengan:
1. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Permenkes Nomor 65 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
BAB II
STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Pemenuhan sumber daya manusia fisioterapis difasilitas pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan analisis beban kerja dan atau rasio pelayanan pasien/klien per hari kerja (1 fisioterapis : 8-10 pasien/klien per hari kerja) . Penyelenggaraan pelayanan fisioterapi di rumah sakit umum memerlukan fisioterapis kualifikasi profesi dan spesialis (kekhususan) sesuai dengan klasifikasinya . Sesuai dengan klasifikasi , kebutuhan fisioterapis sebagai berikut :
a. Rumah Sakit Umum Kelas A
Kebutuhan fisoterapis untuk rumah sakit umum kelas A paling sedikit memiliki fisioterapi dengan 4 (empat) jenis Spesialis (kekhususan)
b. Rumah Sakit Umum Kelas B
Kebutuhan fisoterapis untuk rumah sakit umum kelas A paling sedikit memiliki fisioterapi dengan 3 (tiga) jenis Spesialis (kekhususan)
c. Rumah Sakit Umum Kelas C
Kebutuhan fisoterapis untuk rumah sakit umum kelas A paling sedikit memiliki fisioterapi dengan 2 (dua) jenis Spesialis (kekhususan)
d. Rumah Sakit Umum Kelas D
Kebutuhan fisoterapis untuk rumah sakit umum kelas A paling sedikit memiliki fisioterapi dengan 1 (satu) jenis Spesialis (kekhususan)
RSU MULIA HATI WONOGIRI B. Distribusi ketenagaan
Tabel 1.1 Distribusi ketenagaan
No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah
tenaga yang dibutuhkan
Tenaga yang
ada Ket Formal Masa
Kerja Sertifikat
1 Kepala Ruang 1 0
2 Fisioterapi
Pelaksana D-III
Fisioterapi 9 bulan
Belum ada pelatihan
dari RS Pelayanan
pasca Stroke, assesment fisioterapi pediatric
2 1
3 Dokter Rehabilitasi
Medik 1 0
C. Pengaturan jam kerja
Fisioterapi Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri : a. Senin – Jum’at : 10:00 – 17:00 WIB
b. Sabtu : 09:00 – 13:00 WIB
RSU MULIA HATI WONOGIRI BAB III
STANDAR FASILITAS A. Standar Fasilitas
a. Denah Ruangan
Gambar 1.1 Denah Ruangan Fisioterapi
RSU MULIA HATI WONOGIRI B. Standar minimal Sarana dan Prasarana di Unit Fisioterapi
Tabel 1.2 Sarana dan prasarana Unit Fisioterapi No Sarana dan Prasarana Keterangan 1 Goniometer Ada
2 Matras Ada
3 Bed Terapi Ada
4 Meja Ada
5 Kursi Ada
6 Air Cooler Ada
7 Countainer Ada
8 Wastafel Ada
9 Infrared Ada
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pasien Poliklinik atau Rawat Jalan a. Pasien Poliklinik atau Rawat Jalan
Setelah menerima daftar list pasien dari bagian rekam medis, dan mendapat konsulan pasien dari dokter spesialis petugas fisioterapi akan menyiapkan kelengkapan status pasien seperti menyiapkan lembar assesment ulang poliklinik , kartu berobat fisioterapi (jika pasien baru) , dan formulir tindakan fisioterapi . Kemudian pasien akan dipanggil sesuai dengan nomer antrian . Setelah selesai pasien diarahkan kebagian kasir .
b. Pasien Rawat Inap
Setelah menerima daftar list pasien rawat inap dari bagian keperawatan rawat inap (bangsal) petugas fisioterapi mengecek ulang identitas pasien . Kemudian mengerjakan pasien sesuai dan kasus dan kebutuhan pasien . setelah selesai petugas fisioterapi akan mengisi lembar cppt pada stastus pasien dan mengisi lembar tindakan .
RSU MULIA HATI WONOGIRI B. Bagan Alur Rawat Jalan dan Rawat Inap
a. Rawat Jalan
Poliklinik/Praktik dokter/Dokter Spesialis/drg./drg.Spesialis/DPJP Pasien/Klien
Loket Pendaftaran Umum
Asesmen Fisioterapi
Indikasi Fisioterapi
Proses Fisioterapi selanjutnya sesuai Indikasi
Selesai / Pulang Administrasi/Kasir
YA
TIDAK
Bagan 1.1 Rawat Jalan
RSU MULIA HATI WONOGIRI b. Rawat Inap
Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP) Pasien/Klien
Bagian fisioterapi
Asesmen fisioterapi
Indikasi fisioterapi
Proses selanjutnya sesuai indikasi
fisoterapi Administrasi
/Penjadwalan
Selesai
Bagan 1.2 Rawat Inap
BAB IV LOGISTIK A. Pengertian
Manajemen fisioterapi yang terlibat dalam penggunaan assessment pasien merupakan penyelenggaraan pengurusan barang habis pakai dan formulir- formulir pendukung terhadap kebutuhan assessment pasien dan barang untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di Unit Fisioterapi Rumah Sakit Umum Mulia Hati secara teratur dalam kurun waktu tertentu secara cermat dan tepat dengan biaya seefisien mungkin.
B. Tujuan
1. Tujuan operasional yaitu tersedianya barang atau material dalam jumlah yang tepat dan kualitas yang baik pada waktu yang dibutuhkan.
2. Tujuan keuangan yaitu agar tujuan operasional di atas tercapai, dengan biaya yang rendah.
3. Tujuan kebutuhan yaitu agar persediaan tidak terganggu oleh gangguan yang menyebabkan hilang atau kurang, rusak, pemborosan, penggunaan tanpa hak sehingga dapat mempengaruhi pembukuan atau sistem akuntansi.
C. Prosedur permintaan Modalitas Fisioterapi
1. Mengajukan permohonan kepada Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri , kemudian mengajukan kebagian pengadaan barang dan jasa atau Logistik.
D. Prosedur permintaan alat tulis dan sebagainya
1. Menulis permintaan di form permintaan barang yang ditulis oleh petugas fisioterapi 2. Form permintaan yang sudah ditulis diserahkan ke bagian logistik .
3. Bila barang sudah siap, bagian logistik menyerahkan ke petugas fisioterapi.
BAB V
KESELAMATAN PASIEN A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang seharusnya dilakukan.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien Secara Umum
Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat 7 langkah menuju keselamatan pasien yaitu :
1. Memimpin dan mendukung karyawan, membangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatan pasien.
2. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko, mengembangkan sistem dan protes pengelolaan resiko, serta melakukan identifikasi dan pengkajian hal potensial bermasalah.
4. Mengembangkan sistem pelaporan.
RSU MULIA HATI WONOGIRI 5. Melaporkan kejadian/ insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite
Keselamatan Pasien Rawat Jalan.
6. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien, mengembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien.
7. Mencegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien, menggunakan informasi yang ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja Undang-undang nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat 1 menyatakan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbatas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori tersebut di atas, berarti wajib menerapkan upaya kesehatan dan keselamatan kerja. Program kesehatan dan keselamatan kerja di tim pendidikan pasien dan keluarga bertujuan melindungi karyawan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam maupun luar Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri.
Keselamatan kerja di poliklinik harus memiliki pemahaman akan pentingnya keamanan kerja di poliklinik. Hal ini mutlak perlu diperhatikan karena mempunyai dampak kesehatan langsung bagi petugas dan dampak tidak langsung terhadap pasien dan lingkungan di sekitar poliklinik. Oleh karena itu pentingnya mengurangi bahaya yang terjadi, fisioterapi harus mempunyai sarana keamanan kerja.
RSU MULIA HATI WONOGIRI BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
A. Indikator Pelayanan Di Unit Fisioterapi Tabel 1.3 Indikator Pelayanan Fisioterapi
No Indikator Target Data yang dilakukan Ket
1 Kejadian Drop Out Pasien terhadap pelayanan fisioterapi
yang direncanakan ≤ 50%
Jumlah Seluruh Kunjungan Pasien yang Drop Out dalam
3 Bulan
2 Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan fisioterapi 100%
Jumlah Seluruh Pasien dalam 1 Bulan dikurangi jumlah
pasien yang mengalami salah tindakan dalam 1
bulan
RSU MULIA HATI WONOGIRI BAB VIII
PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan dari Rumah Sakit Umum Mulia Hati yang tidak hanya memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang mengedepankan akan kasih sayang dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan-pelatihan.
Semoga dengan adanya pedoman pelayanan ini pelayanan di instalasi rawat jalan dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat dan dapat memberikan pemahaman kepada semua pihak yang terkait, diharapkan dengan dukungan, kerjasama dan partisipasi dari semua pihak yang terkait.
Pedoman ini dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan demi yerwujudnya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Mulia Hati sesuai dengan visi dan misi serta untuk mewujudkan program peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit.