• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal - LPM-UMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal - LPM-UMI"

Copied!
319
0
0

Teks penuh

Penafian: Buku ini merupakan panduan Sistem Penjaminan Mutu Internal yang disusun pemerintah dalam rangka penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di perguruan tinggi. Panduan ini telah disusun dan dikaji oleh tim pengembangan sistem penjaminan mutu internal di bawah koordinasi Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Pendahuluan

Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi yang diterbitkan dalam beberapa buku, didistribusikan ke perguruan tinggi di Indonesia hingga tahun 2007. Sebagai pelengkap buku ini, buku Materi Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi diterbitkan pada tahun 2010.

Gambar 1. Struktur Pendidikan Tinggi berdasarkan UU Dikti Dalam rangka menyesuaikan sistem penjaminan mutu pendidikan  tinggi di Indonesia dengan struktur pendidikan tinggi di dalam  UU  Dikti  tersebut,  maka  pada  bulan  Agustus  2014  Direktorat  Jende
Gambar 1. Struktur Pendidikan Tinggi berdasarkan UU Dikti Dalam rangka menyesuaikan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi di Indonesia dengan struktur pendidikan tinggi di dalam UU Dikti tersebut, maka pada bulan Agustus 2014 Direktorat Jende

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti)

  • Dasar Hukum
    • Tugas dan wewenang Menteri (Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
    • Sistem Penjaminan Mutu
    • Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) a. Menurut Pasal 51 UU Dikti, Pendidikan Tinggi yang
    • Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dilakukan melalui akreditasi oleh BAN-PT
    • Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
    • Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)
    • Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) Pasal 57 UU Dikti mengatur L2 Dikti sebagai berikut
  • Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
    • Pengertian SPM Dikti
    • Tujuan SPM Dikti
    • Fungsi SPM Dikti
    • Budaya Mutu
  • Struktur dan Mekanisme Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
    • Struktur SPM Dikti
    • Mekanisme SPM Dikti a. Mekanisme SPMI
    • hasil studi paling lambat 2 (dua) bulan setelah perkuliahan selesai untuk semester ganjil dan
  • Pembagian Tugas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
    • BAN-PT;

Perguruan tinggi wajib melaporkan data dan informasi pemenuhan standar pendidikan tinggi secara berkala kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui PD Dikti. Data dan informasi tentang PD Dikti di tingkat perguruan tinggi diintegrasikan ke dalam PD Dikti di tingkat nasional.

Gambar 2. Standar Dikti dan Pelampauan SN Dikti Program  studi  atau  perguruan  tinggi  yang  memenuhi  SN  Dikti  menurut  Permenristekdikti  No
Gambar 2. Standar Dikti dan Pelampauan SN Dikti Program studi atau perguruan tinggi yang memenuhi SN Dikti menurut Permenristekdikti No

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Pengertian Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lima langkah pokok yaitu PPEPP pada SPMI suatu perguruan tinggi merupakan proses penerapan Standar Pendidikan Tinggi pada SPMI. Sedangkan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan masing-masing perguruan tinggi terdiri atas sejumlah standar di bidang akademik dan nonakademik yang melampaui SN Dikti.

Prinsip Sistem Penjaminan Mutu Internal

  • Otonom
  • Terstandar
  • Akurasi
  • Berencana dan Berkelanjutan
  • Terdokumentasi

Dengan demikian, setiap perguruan tinggi harus membentuk Dicti PD yang menyimpan data dan informasi yang akurat, valid dan terkini yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian atau pemenuhan Standar Dicti pada SPMI perguruan tinggi. 62 Tahun 2016 tentang SPMI Keputusan tersebut bukanlah suatu keharusan, namun yang diperlukan adalah keberadaan SPMI di setiap perguruan tinggi.

Tujuan dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu Internal 1. Tujuan SPMI

  • Fungsi SPMI

Penjelasan rinci mengenai model kelembagaan SPMI di perguruan tinggi dapat dibaca pada bagian E bab ini. SPM Dikti berfungsi mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu.

Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal

  • Dokumen Kebijakan SPMI
  • Dokumen Manual SPMI
  • Dokumen Standar dalam SPMI (Standar Dikti)
  • Dokumen Formulir SPMI

Selanjutnya standar pendidikan tinggi tersebut harus dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan dan ditingkatkan dalam SPMI pendidikan tinggi. Dokumen Manual SPMI atau buku pegangan mutu di beberapa perguruan tinggi mungkin memuat prosedur mutu atau bahkan kebijakan atau kebijakan mutu SPMI.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

  • Perencanaan SPMI
  • Pelaksanaan SPMI
  • Evaluasi dan Pengendalian SPMI
  • Pelaksanaan Standar Dikti
  • Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti
  • Pengendalian Pelaksanaaan Standar Dikti
  • Peningkatan Standar Dikti
  • Model Organisasi dan Kelembagaan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Disarankan agar kaizen terhadap isi standar dalam SPMI (Standar Dikti) tidak dilakukan secara perseorangan, melainkan secara institusi yaitu melalui lembaga atau lembaga penjaminan mutu (jika ada), atau oleh pimpinan perguruan tinggi. Penyelenggaraan SPMI pada perguruan tinggi dilaksanakan baik pada tingkat perguruan tinggi (universitas, institut, perguruan tinggi, perguruan tinggi, perguruan tinggi, community college), maupun pada tingkat fakultas (jika ada) dan pada tingkat unit pengelola pelatihan ( Departemen, Departemen, Bagian, jika ada).

Gambar 6. Implementasi SPMI
Gambar 6. Implementasi SPMI

Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik

Gambaran Umum Pendidikan Akademik

  • Program Sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah
  • Program Doktor merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan program magister

Menurut Undang-Undang Pendidikan Tinggi, penyelenggaraan pendidikan akademik yang meliputi program sarjana, magister, dan doktor dipercayakan kepada lembaga pendidikan tinggi berupa universitas, institut, atau perguruan tinggi. Namun demikian, apabila memenuhi persyaratan, universitas, institut, dan perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program tiga gelar, empat program gelar (gelar terapan), program magister terapan, program doktor terapan, program profesi, dan/atau program spesialis.

Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik

  • Macam Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk Pendidikan Akademik
  • Tahap Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk Pendidikan Akademik
  • Pihak yang harus melakukan pekerjaan tersebut a) Pekerjaan angka 1) huruf a dilakukan oleh
  • Cara pekerjaan tersebut harus dilakukan
  • Bilamana pekerjaan tersebut harus dilakukan Berbagai pekerjaan di dalam angka 1) sampai
  • Contoh Penetapan Standar Dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk Pendidikan Akademik

Sesuai dengan § 18, ayat 4, § 19, ayat 4, dan § 20, ayat dan gelar doktor. f) Standar bagi guru dan tenaga kependidikan untuk pendidikan akademik. Namun, kualifikasi akademis untuk staf administrasi mungkin hanya serendah lulusan sekolah menengah atas atau sederajat. g) Standar sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan akademik. Standar sarana dan prasarana bagi mahasiswa berkebutuhan khusus adalah kriteria minimal mengenai pelabelan dalam huruf Braille dan informasi berupa audio, ramp untuk penggunaan kursi roda, panduan di lingkungan kampus, toilet. h) Standar pengelolaan pembelajaran pendidikan akademik.

Mekanisme penetapan standar pengelolaan pembelajaran harus mengacu pada standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana yang telah ditentukan sebelumnya. i) Standar pendanaan pembelajaran untuk pendidikan akademik.

Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik

  • Langkah Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik
  • Kekhasan Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik

Perlu disebutkan bahwa setiap Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik mempunyai ciri khas tersendiri, sehingga penerapannya tidak dapat digeneralisasikan pada seluruh Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik. Langkah strategis selanjutnya adalah sosialisasi isi Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik kepada Pimpinan. Penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik pada Program Sarjana, Program Magister, dan Program Doktor karena program pendidikan pada jenis Pendidikan Akademik dapat berbeda karena perbedaan karakter masing-masing Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Akademik Pendidikan yang berlaku pada setiap program pendidikan.

Penerapan standar dalam SPMI (Standar Dikti) harus dituangkan dalam rencana strategis (lima tahunan), rencana kerja dan anggaran (tahunan), baik di tingkat universitas, fakultas (jika ada) maupun unit pengelola program studi ( departemen). , departemen, departemen).

Evaluasi Pelaksanaan Standar Pendidikan Akademik

  • Prosedur Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik
  • Pihak-Pihak yang dapat menjadi Evaluator Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan
  • Kekhasan Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik

Pihak yang dapat menjadi Evaluator Penerapan Standar pada SPMI (Standar Dikti) Standar Pendidikan pada Pendidikan Akademik SPMI (Standar Dikti). Evaluasi Penerapan Standar SPMI (Standar Dicti) Pendidikan Akademik dapat dilakukan oleh berbagai pihak terkait. AMI bertujuan untuk memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik yang telah dilengkapi dengan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik yang telah ditetapkan.

Kekhususan evaluasi penerapan standar pada SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik (Standar Dikti) Pendidikan Akademik.

Pengendalian Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik

Penguasaan penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik merupakan bagian penting SPMI yang dapat menjamin bahwa Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik dapat tercapai atau terlampaui. Walaupun sekilas pengecekan penerapan standar SPMI (Standar Dikti) pendidikan akademik merupakan langkah reaktif yang bergantung pada hasil evaluasi penerapan standar SPMI (Standar Dikti) pendidikan akademik, nyatanya , penguasaan penerapan standar SPMI (standar Dikti) bagi akademisi pendidikan juga mencakup makna mencegah kegagalan pencapaian standar SPMI (standar Dikti) pendidikan akademik. Apabila standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan korektif dalam penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik, sehingga Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik dapat tercapai. dicapai.

Pada tabel ini, standar dalam SPMI (Standar Dikti) yang dijadikan contoh adalah Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik.

Tabel 1. Langkah  Pengendalian  yang  perlu  dilakukan  yang  bergantung pada hasil Evaluasi Pelaksanaan Standar   dalam    SPMI   (Standar   Dikti)   untuk   Pendidikan Akademik.
Tabel 1. Langkah Pengendalian yang perlu dilakukan yang bergantung pada hasil Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik.

Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik

  • Prosedur Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik
  • Hasil Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik
  • Contoh Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik

Sebaliknya, setelah suatu Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik dievaluasi pelaksanaannya, namun isi atau ruang lingkupnya tidak ditingkatkan, maka kualitas perguruan tinggi tersebut tidak meningkat, padahal isi Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik masih bisa ditingkatkan. Peningkatan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik adalah kegiatan perguruan tinggi untuk menaikkan atau meninggikan muatan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik. Peningkatan muatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik dapat dilakukan secara simultan atau parsial.

Peningkatan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan akademik dapat dilakukan dalam jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung pada masing-masing standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan akademik.

Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Vokasi

Gambaran Umum Pendidikan Vokasi

Program Doktor Terapan merupakan kelanjutan bagi lulusan program magister terapan atau yang setara untuk mampu menemukan, mencipta, dan/atau berkontribusi dalam penerapan, pengembangan, dan pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah; Menurut Undang-Undang Pendidikan Tinggi, penyelenggaraan pendidikan profesi yang meliputi Program Diploma, Program Magister Terapan, dan Program Doktor Terapan diwajibkan bagi perguruan tinggi yang berbentuk Politeknik, Akademi, atau Akademi Komunitas. Namun apabila memenuhi persyaratan, Universitas, Institut, dan Kolese dapat menyelenggarakan Program Diploma Tiga, Program Diploma Empat (Sarjana Terapan), Program Magister Terapan, Program Doktor Terapan.

Kurikulum pendidikan vokasi disusun bersama-sama dengan masyarakat profesi dan organisasi profesi yang bertanggung jawab terhadap mutu layanan profesinya guna memenuhi persyaratan kompetensi profesionalnya.

Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi

  • Macam Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi
  • Tahap Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk Pendidikan Vokasi

Perwakilan Kementerian, Kementerian lain, LPNK dan/atau organisasi profesi terkait dengan pendidikan profesi yang akan diselenggarakan; Apabila suatu perguruan tinggi mempunyai unit SPMI tersendiri, maka unit tersebut mengkoordinasikan perumusan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi; Selain itu, untuk pendidikan vokasi masih perlu ditambahkan bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat.

Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi

  • Prosedur Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi
  • Pihak-Pihak yang dapat menjadi Evaluator Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi

Apabila penerapan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi dilakukan secara bertahap, maka standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi harus diutamakan dalam hal pembelajaran karena berkaitan langsung dengan mutu pendidikan vokasi. lulusan dan mahasiswa. kepuasan (pemangku kepentingan internal). Pemenuhan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi merupakan implementasi agar SPMI dapat dipenuhi. Pemenuhan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi adalah standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi yang dijadikan landasan dalam penerapan standar tersebut.

AMI bertujuan untuk memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi yang dilengkapi dengan Standar yang telah ditetapkan dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi.

Pengendalian Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi

Pengendalian penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi merupakan bagian penting SPMI yang dapat menjamin tercapainya atau terlampauinya Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi. Walaupun sekilas pengendalian penerapan standar pada SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi merupakan langkah reaktif yang bergantung pada hasil Evaluasi penerapan Standar pada SPMI (Standar Dikti) bagi Pendidikan Profesi sebenarnya dalam Pengendalian penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi juga mencakup pengertian pencegahan tidak tercapainya standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi. Apabila suatu standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Kejuruan belum tercapai, maka harus ada tindakan perbaikan dalam penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Kejuruan agar Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Kejuruan tidak tercapai. Pendidikan. dapat dicapai.

Pada tabel ini, standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi yang dijadikan contoh adalah Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi.

Tabel  1.  Langkah  Pengendalian  yang  perlu  dilakukan  yang   bergantung  pada  hasil Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam  SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi.
Tabel 1. Langkah Pengendalian yang perlu dilakukan yang bergantung pada hasil Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi.

Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi

  • Prosedur Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi
  • Hasil Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi
  • Contoh Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi

Pertama, SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi, meskipun perguruan tinggi telah menerapkan standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi. Sebaliknya apabila standar yang ada dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi dievaluasi pelaksanaannya, namun isi atau luas cakupannya tidak ditingkatkan, maka kualitas perguruan tinggi tersebut tidak meningkat, padahal isi dan cakupannya tidak meningkat. Standar di SPMI (Standar Dikti) untuk pendidikan vokasi masih dapat ditingkatkan. Peningkatan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi adalah kegiatan perguruan tinggi untuk menambah atau meninggikan isi standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi.

Peningkatan muatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Kejuruan dapat dilakukan secara simultan atau parsial.

Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Profesi

Gambaran Umum Pendidikan Profesi

Gambar

Gambar 1. Struktur Pendidikan Tinggi berdasarkan UU Dikti Dalam rangka menyesuaikan sistem penjaminan mutu pendidikan  tinggi di Indonesia dengan struktur pendidikan tinggi di dalam  UU  Dikti  tersebut,  maka  pada  bulan  Agustus  2014  Direktorat  Jende
Gambar 2. Standar Dikti dan Pelampauan SN Dikti Program  studi  atau  perguruan  tinggi  yang  memenuhi  SN  Dikti  menurut  Permenristekdikti  No
Gambar 3. Mekanisme SPM Dikti
Gambar 5. Proses Implementasi SPM Dikti
+7

Referensi

Dokumen terkait

e minar D ewan dja di Au tralia: IRIAN BARAT SUMBER KETE· QANQAN INTERNASIONAL Wakil Indonesia keterangon bcrikan fenglcop Pers Australia tak objektif PRESIDEN HARi INI K