Kebijakan Nasional
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Dan
Sistem Penjaminan Mutu internal
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan
Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Oleh:
Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M
Ketua Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
September 2014
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Dalam UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 7 ayat (3) huruf c
Tugas dan wewenang Menteri atas penyelenggaraan Pendidikan Tinggi meliputi:
c. peningkatan penjaminan mutu, relevansi, keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan akses Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan;
BAB III: PENJAMINAN MUTU
Bagian Kesatu : Sistem Penjaminan Mutu Bagian Kedua : Standar Pendidikan Tinggi Bagian Ketiga : Akreditasi
Bagian Keempat : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Bagian Kelima : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu program studi dan perguruan tinggi.
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) adalah kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Pasal 3 ayat (1) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a.Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); dan b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Pasal 3 ayat (2) sd. ayat (4) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti
(2) SPMI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi.
(3) SPME sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.
(4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi.
Pasal 7 ayat (1) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti
(1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dan disimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
SPM Dikti (1)
Bagan SPMI berdasarkan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti
SPM Dikti (2)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI)
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME)
SPM Dikti
M
MUTU
Keterangan
Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)yang terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti);dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh masing-masing Perguruan Tinggi
Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (1) Standar Pendidikan Tinggiterdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
b.Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yangmelampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
SPM Dikti (3)
Dasar Hukum Standar Pendidikan Tinggi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan kemahasiswaan
Standar Dikti
SN Dikti
Permendikbud No.49 Tahun
2014
Standar Dikti
Ditetapkan perguruan
tinggi
Standar Nasional Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi Pbelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pbelajaran Standar Pengelolaan Pembelajaran
Standar Pembiayaan Pembelajaran
Standar Nasional Penelitian Standar Hasil Penelitian
Standar Isi Penelitian Standar Proses Penelitian
Standar Penilaian Penelitian
Standar Peneliti Standar Sarpras Penelitian
Standar Pengelolaan Penelitian
Standar Pendanaan &
Pembiayaan Penelitian
Standar Nasional PKM Standar Hasil PKM Standar Isi PKM Standar Proses PKM Standar Penilaian PKM
Standar Pelaksana PKM
Standar Sarpras PKM Standar Pengelolaan PKM
Standar Pendanaan &
Pembiayaan PKM
Standar Pengabdian Kepada Masyarakat Standar….
Standar ….
Dst
Standar Bidang Akademik
Standar Pengabdian Kepada Masyarakat Standar….
Standar ….
Dst
Standar Bidang Non-Akademik
SN Dikti
(Standar Minimal)
Standar Dikti
(Melampaui SN Dikti)
Permendik- bud No. 49 Tahun 2014 Ditetapkan Perguruan Tinggi
SPM Dikti (4)
Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
+ +
dan
Kelembagaan dan Proses SPM Dikti
SPM Dikti (5)
BSNP
Tugas melakukan akreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi
Permen dikbud SN Dikti
Tugas menyusun
SN Dikti
Tugas memenuhi Standar Dikti
Pelaporan Status dan Peringkat Terakreditasi
Permo honan Akreditasi Status dan
Peringkat Terkreditasi
Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
Lembaga Akreditas i Mandiri Lembaga Akreditas i Mandiri Lembaga Akreditasi
Mandiri
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
1
2 3
5
6
Kemdikbud 8 Ditjen Dikti
4
SPMI
Luaran 7SPME
9
Rancangan Permendikbud
SN Dikti
BAN-PT
Perguruan Tinggi Perguruan
Tinggi Perguruan
Tinggi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kebijakan Nasional
Sistem Penjaminan Mutu Internal
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan
Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Oleh:
Johannes Gunawan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan September 2014
SPMI (1)
Fokus bahasan:
Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI)
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME)
SPM Dikti
M
MUTU
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (2)
Aras Implementasi SPMI
Universitas/Institut Sekolah Tinggi Politeknik/Akademi/
Akademi Komunitas
FakultasFakultasFakultasFakultas
FakultasFakultasFakultas Unit Pengelola
Program Studi
FakultasFakultasFakultas Unit Pengelola
Program Studi
FakultasFakultasFakultas Unit Pengelola
Program Studi
SPMI (3)
Manajemen SPMI
P
P E P
P
P
enetapanStandar Dikti;P
elaksanaanStandar Dikti;E
valuasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;P
engendalian(Pelaksanan) Standar Dikti; danP
eningkatanStandar Dikti.SN DiktiSN DiktiSN Dikti
SN DiktiSN DiktiSN DiktiStandar Turunan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (4)
Jumlah Standar Dikti Dalam SPMI
P P
enetapan Standar Dikti;SN Dikti
(Standar Minimal)
Standar Dikti
(Melampaui SN Dikti)
Permendik- bud No. 49 Tahun 2014 Ditetapkan Perguruan Tinggi
Standar Dikti yang ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi yang harus ‘melampaui’ SN Dikti ditentukan oleh Visi Perguruan Tinggi.
Standar Dikti
Pengertian ‘melampaui’ atau ‘dilampaui’:
a. melebihi atau dilebihi secara ‘kuantitatif’, dan/atau b. melebihi atau dilebihi secara ‘kualitatif
SN Dikti dapat dilampaui sesuai dengan
Visi Perguruan Tinggi
Standar Dikti
SN Dikti
Standar Dikti
SN Dikti
Standar Dikti
SN Dikti
Standar Dikti
SN Dikti
SN DiktiSN DiktiSN DiktiStandar Turunan
Std Dikti
Visi Perguruan Tinggi
SPMI (5)
Contoh Penjabaran Standar Dikti ke Standar Turunan (Standar Dosen)
P P
enetapan Standar Dikti;•Standar Rekrutasi
•Standar Masa Percobaan
•Standar Perjanjian Kerja
•Standar Penilaian Prestasi Kerja
•Standar Mutasi, Promosi, Demosi
•Standar Waktu Kerja
•Standar Kerja Lembur & Cuti
•Standar Penghasilan & Penghargaan
•Standar Jamsos & Kesejahteraan
•Standar Pengembangan & Pembinaan
•Standar Keselamatan & Kesehatan Kerja
•Standar Disiplin
•Standar Perjalanan Dinas
•Standar Pengakhiran Hubungan Kerja
SN DiktiSN DiktiSN Dikti
SN DiktiSN DiktiStd Dikti Standar Lain Turunan
Standar Dikti
SN Dikti
Standar Dikti
SN Dikti
Standar Dikti
SN Dikti
Standar Dikti
SN Dikti
SN DiktiSN DiktiStandar TurunanStandar
Dosen
Std Dikti
Visi Perguruan Tinggi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (6) P P
enetapan Standar Dikti;Mutu Pendidikan Tinggi diukur dari pemenuhan setiap Standar Dikti sebagai agregat, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi
Mutu Pendidikan Tinggi selain diukur dari pemenuhan setiap Standar Dikti, tetapi harus pula diukur dari pemenuhan interaksi antar Standar Dikti, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi
Standar Proses
Standar Proses
Standar Dosen
Standar Dosen
Standar Isi
Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Standar Dikti
Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Interaksi Antar StandarDikti
SPMI (7)
Teknik Perumusan Standar Dikti
P P
enetapan Standar Dikti; Perumusan Standar Dikti menggunakan kata kerja yang dapat diukur, contoh menetapkan, membuat, menyusun, merancang, dan hindari kata kerja yang tidak dapat diukur, contoh memahami, merasakan.
Rumusan Standar Dikti memenuhi unsur:
1.
Audience
2.
Behavior
3.
Competence
4.
Degree
Contoh Rumusan Standar Dikti
Pimpinan perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan sesuai kewenangan masing- masing (A) harus melakukan rekrutasi, pembinaan, dan pengembangan dosen tetap (B) agar tercapai rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 (C) paling lambat pada tahun 2015 (D).
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (8)
Tahap Membangun SPMI
P P
elaksanaan Standar Dikti;Peningkatan SPMI
Evaluasi dan Pengendalian
SPMI
Penerapan SPMI
(al: Pelembagaan) Dokumen/
Buku Kebijakan
SPMI
Dokumen/
Buku Manual
SPMI
Dokumen/
Buku Standar
SPMI
KaizenSPMI
Dokumen/
Buku Formulir
SPMI
SPMI (9) P P
elaksanaan Standar Dikti;Garis Besar Isi Dokumen/Buku Kebijakan SPMI
1. Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi
2. Latar Belakang Perguruan Tinggi menjalankan SPMI.
3. Luas lingkup Kebijakan SPMI (misal: akademik & nonakademik).
4. Daftar dan Definisi Istilah dalam dokumen SPMI.
5. Garis besar kebijakan SPMI pada Perguruan Tinggi antara lain:
a. Tujuan dan Strategi SPMI
b. Prinsip atau Azas Pelaksanaan SPMI c. Manajemen SPMI (PPEPP).
d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab SPMI (termasuk struktur organisasi, dan tata kelola SPMI)
e. Jumlah dan nama semua Standar Dikti dalam SPMI.
6. Informasi singkat tentang dokumen SPMI lain yaitu Manual SPMI, Standar SPMI, dan Formulir SPMI.
7. Hubungan Kebijakan SPMI dengan berbagai Dokumen Perguruan Tinggi lain (misal: Statuta, Renstra).
Dokumen/
Buku Kebijakan SPMI
ISI
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (10) P P
elaksanaan Standar Dikti;Dokumen/
Buku Manual SPMI
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Manual SPMI
1. Tujuan dan maksud Manual SPMI.
2. Luas lingkup Manual SPMI.
a. Manual Penetapan Standar Dikti;
b. Manual Pelaksanaan Standar Dikti;
c. Manual Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;
c. Manual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti;
d. Manual Peningkatan Standar Dikti.
3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan.
4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu.
5. Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai manual SPMI.
6. Uraian bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan.
7. Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dan digunakan sebagai bagian dari manual SPMI.
8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam manual SPMI.
ISI
Dokumen/
Buku Manual SPMI
Dokumen/
Buku Manual SPMI
Dokumen/
Buku Manual SPMI
SPMI (11) P P
elaksanaan Standar Dikti;Dokumen/
Buku Standar SPMI
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Standar SPMI ISI
1. Definisi Istilah (istilah khas yang diginakan agar tidak menimbulkan tafsir)
2. Rasionale Standar Dikti (alasan penetapan standar tersebut ) 3. Pernyataan Isi Standar Dikti (misal: mengandung unsur A,B,C,
dan D)
4. Strategi Pencapaian Standar Dikti (apa/bagaimana mencapai Standar Dikti)
5. Indikator Pencapaian Standar Dikti (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian) 6. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar Dikti;
7. Referensi (keterkaitan Standar Dikti ini dengan Standar Dikti lain);
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (12) P P
elaksanaan Standar Dikti;Dokumen/
Buku Formulir SPMI
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Formulir SPMI
Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir SPMI sesuai dengan peruntukan untuk setiap Standar Dikti.
Dapat dipastikan bahwa setiap Standar Dikti membutuhkan Berbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan
Pelaksanaan Standar Dikti, dan merekam mutu hasil pelaksanaan Standar Dikti.
ISI
Alternatif 1 Menjilid Dokumen/Buku SPMI
Misalnya terdapat 120 Standar Dikti dalam SPMI suatu Perguruan Tinggi
Buku I KEBIJAKAN
SPMI
Buku III STANDAR
SPMI
Buku IV FORMULIR
SPMI Buku II
MANUAL SPMI
Berisi Manual untuk 120 Standar Dikti.
setiap manual berisi:
Manual Penetapan satuStandar Dikti
Manual Pelaksanaan satuStandar Dikti
Manual Evaluasi (Pelaksanan)satuStandar Dikti
Manual Pengendalian (Pelaksanaan) satu Standar Dikti
Manual Peningkatansatu Standar Dikti
Berisi 120 Standar Dikti Berisi satu atau lebih formulir untuk setiap Standar Dikti
Berisi Kebijakan SPMI di Perguruan Tinggi yang bersangkutan
SPMI (13) P P
elaksanaan Standar Dikti;Alternatif 2 Menjilid Dokumen/Buku SPMI (2)
Buku IV FORMULI
R SPMI 1 atau
lebih Form untuk setiap Standar
Jika terdapat 120 Standar Dikti di dalam sebuah Perguruan Tinggi, maka terdapat:
120 Buku Standar Dikti
Setiap Buku Standar Dikti berisi:
(Misalnya Standar Kurikulum)
Bab I Kebijakan
SPMI
Bab II Manual Standar Kurikulum
Bab III Standar Kurikulum
Bab IV Formulir
Standar Kurikulum
Berisi:
Manual PenetapanStandar Kurikulum
Manual PelaksanaanStandar Kurikulum
Manual Evaluasi (Pelaksanan )Standar Kurikulum
Manual Pengendalian (Pelaksanaan)Standar Kurikulum
Manual PeningkatanStandar Kurikulum
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (14) P P
elaksanaan Standar Dikti;SPMI (15) E
valuasi (Pelaksanaan) Standar Dikti; Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti dilakukan dengan menyelenggarakan Audit Mutu Internal, yaitu memeriksa tentang pemenuhan Standar Dikti pada Tahap Pelaksanaan Standar Dikti.
Hasil Audit Mutu Internal dapat terdiri atas:
a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapaiStandar Dikti yang telah ditetapkan;
b. Pelaksanaan Standar Dikti melampauiStandar Dikti yang telah ditetapkan;
c. Pelaksanaan Standar Dikti belum mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan;
d. Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang dari Standar Dikti yang telah ditetapkan
Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan Standar Dikti, yaitu mencapai, melampaui, belum mencapai, maupun menyimpang dari Standar, perguruan tinggi harus melakukan tindakan Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti.
E
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (16)
Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti
P
engendalian(Pelaksanaan) Standar Dikti;P
Pelaksanaan Standar Dikti Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti
Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaiandan berupaya
meningkatkan Standar Dikti
Melampaui Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauandan berupaya lebih meningkatkan Standar Dikti
Belum Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan tindakan koreksi pelaksanan Standar Dikti agar Standar Dikti dapat dicapai, atau agar pelaksanaan Standar Dikti kembali pada Standar Dikti.
Menyimpang dari Standar Dikti
Manajemen SPMI
PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan) akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement mutu Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi.
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP
PPEPP Quality first
Stakeholder - in The next process is our
stakeholder Speak with data Upstream management Sikap Mental
SPMI (17) P P
eningkatan Standar Dikti. Quality first
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus memrioritaskan mutu.
Stakeholders-in
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal).
The next process is our stakeholder
Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan.
Speak with data
Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus didasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa.
Upstream management
Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan otoritatif.
Sikap Mental Penyelenggaraan SPMI
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SPMI (18) P P
eningkatan Standar Dikti.Contoh Manajemen SPMI
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP
PPEPP
Peningkatan Nilai Akhir (NA) Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi
NA MK X=50 % A
NA MK X=55 % A
NA MK X=60 % A
NA MK X=65 % A
NA MK X=70 % A
Semester Ganjil 2013
Semester Genap 2013 Semester Ganjil 2014 Semester Genap 2014 Semester Ganjil 2015
SPMI (19) P P
eningkatan Standar Dikti.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Internally Driven
Ing Ngarso Sung Tulodho
Ing Madya Mangun Karso
Tut Wuri Andayani
Tahapan Membangun Budaya Mutu
Tah ap I Tahap II Tahap III
Externally Driven
Internally Driven
Internally Driven Externally Driven
Externally Driven
Membangun Budaya Mutu
Sumber: KJM UGM