• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pekerjaan dan Profesi Kependidikan

N/A
N/A
Revalina

Academic year: 2023

Membagikan "Pekerjaan dan Profesi Kependidikan"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan

PEMBAHASAN

Hakikat Profesi

Profesi mengandung unsur pengabdian (Oemar Hamalik, 1984: 3), menurutnya profesi tidak dimaksudkan hanya untuk mencari keuntungan materiil saja, melainkan untuk mengabdi kepada masyarakat. Karena dalam lingkup yang lebih luas, profesi diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keterampilan dan etika serta standar tertentu (standar pelayanan). Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan/membutuhkan keahlian, penggunaan teknik ilmiah dan dedikasi yang besar dalam pelaksanaan tugasnya.

Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan khusus yang berkomitmen dengan program yang bertanggung jawab. Ciri-ciri profesi itu sendiri dapat dipahami dengan ungkapan “profesi adalah pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi”. Seorang pekerja profesional secara aktif menghabiskan waktu yang lama untuk mempelajari konsep dan prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.

Hakikat Pekerjaan

Kesimpulan di atas adalah bahwa bekerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan hidup dalam pembangunan ekonomi.

Peran Penting Pendidikan dalam Pekerjaan dan Profesi

Tanpa pendidikan kita tidak akan mempunyai ketiganya dan otomatis kita tidak akan mampu melakukan pekerjaan kita dengan baik. Menurut majalah IAI Al-Mawaddah, peran pendidikan dapat diwujudkan melalui 2 cabang ilmu, yaitu cabang ilmu utama dan cabang ilmu pembantu. Cabang ilmu utama adalah ilmu yang mendefinisikan suatu profesi, misalnya untuk menjadi guru cabang ilmu utama adalah pendidikan, dan cabang ilmu penunjang adalah psikologi.

Apabila pendidikan tidak dimanfaatkan dalam kinerja pekerjaan dan profesi seseorang maka dapat menimbulkan kegagalan dan berakibat buruk bagi pelanggan/konsumen. Oleh karena itu, beberapa institusi mengharuskan mereka melakukan tes atau menyeleksi calon pekerja dari SMK yang harus menyelesaikan magang selama pendidikan SMKnya.

Jenis Pekerjaan dan Profesi Pendidikan

Kasi (Pejabat Eksekutif Umum yang bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap pengelolaan satuan pendidikan) 2) Staf Fungsional : Merupakan tenaga kependidikan yang menduduki . Pekerjaan fungsional adalah pekerjaan yang mengandalkan keahlian akademik dan pendidikan dalam pekerjaannya. a) Guru.. b) Pemandu/Instruktur (Guru BP) c) Peneliti. Mereka adalah tenaga kependidikan yang pekerjaannya memerlukan pengetahuan teknis operasional atau teknis administratif. a) Teknisi laboratorium. Wakil atau pengelola usaha adalah tenaga kependidikan yang mempunyai tugas tambahan di bidang tertentu untuk membantu kepala satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan di lembaganya.

Pustakawan adalah orang yang bekerja pada profesi perpustakaan atau pustakawan yang biasa berada di perpustakaan dan mencatat peminjaman buku yang masuk dan keluar. Guru ekstrakurikuler adalah tenaga kependidikan yang mendidik peserta didik di luar waktu belajar standar kurikulum. Pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan guru adalah tenaga kependidikan yang turut serta menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai guru yang profesional.

Guru menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 kaitannya dengan guru dan dosen yaitu guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan formal. , pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dosen menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 adalah pendidik dan ilmuwan profesional yang mempunyai tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Konselor adalah pendidik yang bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik pada satuan pendidikan.

Pengawas pembelajaran adalah seorang pendidik yang tugas utamanya melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai program dan mengembangkan model di bidang pendidikan nonformal dan informal, sebagaimana diatur dalam peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Sipil Negara. Layanan Edisi 03/III/PB Tahun 2011. Fasilitator adalah orang yang membantu sekelompok orang memahami tujuan bersama dan membantu mereka membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.

Isu Pekerjaan dan Profesi Pendidikan

  • Bidang profesi guru
  • Masuknya Era Industri 4.0 dan Revolusi Industri 5.0
  • Ketidakmerataan Sarana dan Prasarana Penunjang dalam Pembelajaran

Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia pendidikan juga telah memasuki era dimana proses belajar mengajar menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dengan hal tersebut guru diharapkan mampu mengimplementasikan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta efisiensi dalam proses pembelajaran. Hal ini menjadi tantangan bagi guru karena guru dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dan mengontrol siswa yang saat ini sangat terikat dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak membawa dampak positif, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga membawa dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah munculnya rasa kecanduan terhadap kemudahan teknologi, sehingga membuat siswa kurang tanggap dalam proses pembelajaran. Sementara itu, salah satu dampak positif dari kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah setiap pekerjaan terasa lebih mudah dan praktis.

Kita sudah sangat sering mendengarnya dan bahkan menjumpainya di berbagai daerah. Kita sudah sangat sering mendengarnya bahkan menjumpainya di berbagai daerah. Namun ada juga sejumlah daerah yang sarana dan prasarana pendukung pembelajarannya masih jauh dari memadai, seperti di pulau-pulau terpencil seperti Maulinge, Rinon, Lapeng, dan Ulee Paya yang disebut-sebut memprihatinkan. Karena beberapa faktor tersebut menyebabkan banyak generasi muda Indonesia putus sekolah, sehingga kualitas generasi muda di Indonesia semakin menurun.

Selain itu, terbatasnya tenaga pengajar dan fasilitas pendukung pembelajaran menjadikan pendidikan pada bidang tersebut lebih terbelakang dibandingkan dengan bidang yang pendidikannya lebih maju.

Solusi Terkait Isu Pekerjaan dan Profesi Pendidikan

Sedangkan peserta didik diharapkan memiliki 6 literasi dasar (Literasi Matematika, Literasi Ilmiah, Literasi Informasi, Literasi Keuangan, Literasi Budaya dan Literasi Kewarganegaraan). Menciptakan sumber daya manusia yang unggul dengan beradaptasi dengan era revolusi industri 5.0 mengingatkan kita bahwa siswa harus menanamkan diri sebagai profil siswa Pancasila, yang dapat dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan di lingkungan sekolah dan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian. budaya dalam masyarakat. Salah satu tantangan utama dalam mencapai pemerataan akses pendidikan di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur.

Kurangnya sekolah, terutama di daerah pedesaan, menjadi hambatan bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Suatu lembaga pendidikan akan lebih mudah melaksanakan proses pembelajaran jika sarana dan prasarananya terpenuhi. Namun masih banyak sekolah yang belum memenuhi kebutuhannya untuk mewujudkan sarana dan prasarana yang lebih baik.

Hal ini mempunyai pengaruh yang besar dalam mencegah terjadinya pendidikan yang baik dan terjamin, namun setiap permasalahan selalu ada jalan keluarnya, seperti permasalahan tidak meratanya pemerataan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Peningkatan fasilitas infrastruktur akses sekolah oleh pemerintah Saat ini, banyak anak yang bersekolah harus melalui berbagai jalur berbahaya dan memakan waktu lama. Dalam hal ini, pemerintah wajib mengkaji satu per satu kondisi akses jalan menuju sekolah di setiap daerah terpencil agar mengetahui mana yang harus diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur akses sekolah.

Untuk mengatasi keterbatasan akses informasi dan teknologi, perlu dilakukan pengembangan infrastruktur telekomunikasi di daerah terpencil. Hal ini dapat dilakukan dengan memperluas jangkauan sinyal internet dan membangun pusat teknologi di wilayah yang sulit terkoneksi. Selain itu, program literasi digital dan pelatihan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran harus ditingkatkan agar siswa dan guru dapat memanfaatkan teknologi secara efektif.

Sehingga guru di daerah terpencil mempunyai kualitas yang sama dengan guru di perkotaan. Sebab guru akan memiliki kualitas pengajaran yang baik dan dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi saat ini khususnya di bidang pendidikan sehingga dapat meningkatkan minat siswa dan siswi untuk belajar di daerah terpencil. Hal ini perlu dilakukan agar guru dapat lebih semangat dalam melatih dan mengajar siswa.

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Although Nomenclature Nomenclature Bcap SVC capacitive susceptance Bind SVC inductive susceptance Bsh bus shunt susceptance Bsvc SVC susceptance Btotal total bus susceptance Eth

BERMLLA 8 Oktober lalu setiap Sablu seramai 22 peserta lerpilih memberikan sepenuh komitrnen dalam setiap aktiviti yang disusun atur dalam Cabaran Sihat Enam Minggu Bersama iSihat dan