BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Minat
1. Pengertian
Minat dapat didefinisikan dengan kecenderungan untuk melakukan respon dengan cara tertentu disekitarnya. Minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan- kebutuhannya sendiri. Sehingga apa yang telah dilihat seseorang tersebut tentu akan membangkitkan minat seseorang sejauh apa yang telah dilihatnya dan mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.
Menurut De Vesta dan Thompson (1970) dari teori belajar sosial mengutip pendapa Bandura dan Kupers menyatakan : Bahwa minat terbentuk melalui identifikasi. Prosesnya bermula sejak individu mencari perhatian dari orang yang disukainya, seperti orang tua, guru, dan lain sebagainya. Sebagai konsekuensinya ia berusaha untuk menjadi seperti mereka. Pada tahap
peniruan ini sering individu mempelajari inti peran baru hanya dengan sedikit usaha. Keberhasilan peran tiruan tersebut akan menjadi faktor yang
mempengaruhi berkembagnya minat terhadap peran baru yang berbeda dari peran sebelumnya.1
Dalam kemunculan minat, Bernard berpendapat sebagaimana dikutip oleh Sardiman: Bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu berkaitan dengan soal
kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu butuh dan ingin terus belajar.2
Untuk mengetahui definisi minat, berikut ini adalah beberapa definisi tentang minat menurut para ahli: Menurut Slameto, “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
1 Cosynook, “Teori Minat”, https://cosynook.wordpress.com/2013/02/14/teori-minat/htm, diakses tanggal 26 Juni 2016
2 Sardiman, Interaksi Belajar Mengajar., 76
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri”.3
Kartini Kartono menjelaskan bahwa, “minat adalah momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada satu obyek yang dianggap penting. Minat erat kaitannya dengan kepribadian, dan selalu mengandung unsur afektif atau perasaan, kognitif dan kemauan”.4
Pengertian minat menurut Winkel dalam buku Psikologi Pengajaran mendefinisikan, “minat adalah kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada suatu bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi”.5
2. Aspek
Aspek adalah komponen yang membentuk suatu keselurusan atau situasi tertentu. Dalam konteks yang lebih luas, aspek mengacu pada sudut pandang atau dimensi yang berbeda, dari suatu topik masalah. Setiap aspek memiliki peran dan kontribusi unik, dalam membentuk dan mempengaruhi suatu hal.
Hal ini karena pemahaman yang komprehensif tentang suatu masalah, seringkali melibatkan penelusuran dan pemahaman yang mendalam terhadap aspek-aspek yang terkait. Dalam kehidupan sehari-hari, aspek adalah kondisi yang mengacu pada berbagai faktor, dimana akan mempengaruhi atau terlibat dalam suatu situasi.6
Crow dan Crow dalam yuwono dkk (2008), menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu:
a. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai penggerak untuk melakukan sesuatu.
b. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungan.
c. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.7
3 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempegaruhinya (Bandung: Rineka Cipta, 2010), 180.
4 Kartini Kartono, Psikologi Umum (Bandung: Mandar Maju, 1998), 112.
5 Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Grasindo, 1996), 188.
6 https://www.liputan6.com/hot/read/5337638/aspek-adalah-komponen-ketahui-contoh-penting-dalam- kehidupan-sehari-hari?page=2
7 https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jkom/article/viewFile/2458/1694
Menurut Pintrich dan Schunk (2017: 13) mengemukakan bahwa minat memiliki 5 aspek yaitu :
1) Sikap umum terhadap aktivitas (general attitude toward the activity), merupakan sebuah perasaaan suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu aktivitas. Umumnya terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas.
2) Kesadaran spesifik untuk menyukai aktvitas (spesivic
conciused for or living the activity), yaitu memutuskan untuk menyukai aktivitas atau objek.
3) Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment the activity), yaitu individu merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas yang diminatinya
4) Aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu (personal importence or significance of the activity to the individual), diartikan bahwa aktivitas yang dilakukan seseorang secara intens dan terus menerus dilakukan karena aktivitas tersebut memiliki kesan positif dan sangat penting untuk kehidupan orang yang menjalankannya. Biasanya jika aktivitas ini tidak dilakukan maka orang tersebut akan merasa
kehilangan sesuatu yang berharga dalam kesehariannya.
5) Berpartisipasi dalam aktivitas (reported choise of a participant in the activity) yaitu individu memilih atau berpatisipasi dalam aktivitas.8
3. Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2005) antara lain :
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat berminat yang datangnya dari dalam diri seseorang. Faktor internal adalah pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan 2) Faktor Eksternal
8 https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2018/F.131.18.0055/F.131.18.0055-05-BAB-II- 20220214101135.pdf
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat berminat yang datangnya dari luar diri, seperti keluarga, rekan, tersedia prasarana dan sarana atau fasilitas dan keadaan
Faktor-faktor yang menimbulkan minat pada diri seseorang : a. Faktor kebutuhan dari dalam
Timbul minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang behubungan dengan jasmani dan kejiwaan
b. Faktor motivasi sosial
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada
c. Faktor emosional
Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.9 B. Promosi
1. Pengertian
Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaankeistimewaan yang dilakukan dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya10. Promosi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu promosi penjualan (trade promotion) dan promosi konsumen (customer promotion). Promosi penjualan dilakukan untuk meningkatkan penjualan suatu produk, sedangkan promosi konsumen dilakukan untuk memberikan insentif kepada konsumen, agar loyalitas konsumen tetap terjaga terhadap suatu produk.
Promosi juga merupakan sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen11.
Sedangkan pengertian promosi menurut Kasmir12 merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk
9 https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jkom/article/viewFile/2458/1694
10 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2, Jakarta: Prenhallindo, 2005, hlm. 45 11 Bukhori Alma, Manajemen dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta, 2006, hlm. 179 12 Kasmir, Manajemen Perbankan Edisi Revisi, Jakarta: Rajawali Press, 2012, hlm. 246
mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.
2. Aspek
Aspek bauran promosi terdiri atas lima perangkat utama yaitu13: a. Advertising
Merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan baik yang memproduksi barang atau jasa. Dalam hal ini konsumen diharapkan dapat tertarik terhadap produk yang ditawarkan, mau membeli dan
menggunakan produk yang ditawarkan b. Personal Selling
Adalah penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan c. Sales Promotion
Adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa
d. Public Relations
Salah satu teknik/cara perusahaan dalam menarik calon konsumen yang dalam hal ini bagian marketing (pemasar), yaitu pemasar tidak hanya berhubungan dengan pelanggan perorangan saja, tetapi juga berhubungan dengan perusahaan besar lainnya atau dengan kata lain berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar, yaitu dengan melakukan presentasi maupun seminar–seminar untuk produk perusahaan tersebut
C. Perbankan Syariah 1. Pengertian
Dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah tertulis
“Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
13 Phillip Kotler dan Garry Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2006, hlm. 264-265
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.” Berdasarkan pengertian tersebut, Perbankan Syariah berarti bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di mana tata cara operasionalnya berdasarkan cara bermuamalat Islam dan mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan AlHadits.
Berdirinya bank syariah selain dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengikuti perintah agama, juga didasari kesadaran akan dampak destruktif bunga. Bunga dianggap sebagai penyebab kacaunya perekonomian di banyak negara berkembang saat ini. System perbankan konvensional sebagai
organisasi finansial modern, diakui secara luas telah gagal membuat dunia lebih baik14.
Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain, Bank Syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan
pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya bank syariah.
Bank Syariah sebagai sebuah lembaga keuangan mempunyai
mekanisme dasar, yaitu menerima deposito dari pemilik modal (depositor) dan mempunyai kewajiban (liability) untuk menawarkan pembiayaan kepada investor pada sisi asetnya, dengan pola dan/atau skema pembiayaan yang sesuai dengan syariat islam. Pada sisi kewajiban, terdapat dua kategori utama, yaitu interest fee current and saving account dan investment accounts yang berdasarkan pada prinsip PLS (Profit and Loss Sharing) antara pihak bank dengan pihak depositor; sedangkat pada sisi aset, yang termasuk didalamnya adalah segala bentuk pola pembiayaan yang bebas riba dan sesuai prinsip atau standar syariah seperti mudharabah, musyarakah, istisna, salam, dan lain-lain15 2. Produk Tabungan Bank Syariah Indonesia
Pada sistem operasi bank syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak dengan motif mendapatkan bunga, tetapi dalam rangka
mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian
14 Muhammad Irsyad, Perbankan Syariah dan Pengentasan Kemiskinan: Kajian Islam Kontemporer, Jakarta: UIN Press, 2007, hlm. 37
15 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 63
disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (seperti untuk modal usaha), dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Secara garis besar, pengembangan produk bank syariah dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1) Produk Penghimpunan Dana 2) Produk Penyaluran Dana 3) Akad Pelengkap
Adapun penjelasan dari masing-masing produk operasional bank syariah adalah sebagai berikut:
1) Produk Penghimpun Dana
Produk ini terdiri dari dua prinsip, yaitu prinsip wadi’ah dan prinsip mudharabah.
a) Prinsip Wadi’ah
Prinsip wadi’ah implikasi hukumnya nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan uang dan bank bertindak sebagai peminjam. Prinsip ini dikembangkan
berdasarkan ketentuanketentuan sebagai berikut:
I. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif.
II. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup ijin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
III. Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat megenakan pengganti biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi.
Prinsip wadi’ah dalam produk bank syariah dapat dikembangkan menjadi dua jenis, yaitu wadi’ah yad amanah dan wadi’ah yad dhomanah
b) Prinsip Mudharabah
Aplikasi prinsip ini adalah deposan atau penyimpan bertindak sebagai shahibul mal dan bank sebagai mudharib. Dana ini digunakan bank untuk melakukan pembiayaan akad jual beli maupun syirkah.
Jika tejadi kerugian maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi. Prinsip mudharabah mempunyai rukun, yaitu ada pemilik dana, ada usaha yang akan dibagihasilkan, ada nisbah, dan ada ijab qabul.
Aplikasi prinsip mudharabah ini terdapat pada tabungan berjangka dan deposito berjangka. 35 Berdasarkan kewenangan, prinsip mudharabah dibagi menjadi tiga, yaitu:16
I. Mudharabah Multaqah
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehinga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan jasa yang dihimpun
II. Mudharabah Muqayadah on Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted investment) dimana pemilik dana dapat menetapkan sayarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank.
III. Mudharabah Muqayadah off Balance Sheet Jenis Mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai
16 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011, hlm. 92
peratara yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya.
D. Majelis Taklim 1. Kegiatan
Nama Kegiatan
Waktu Materi
A Pengajian rutin untuk umum
Setiap malam jumat, malam sabtu, dan malam minggu.
Pukul 20.00 sampai dengan selesai
Pembacaan Aqidatul Awwam, Qosidah Burdah, Yaasin, Dzikir dan Tahlil serta Ratib Assakran, pembahasan kitab atau
Mauidhohasanah B Pengajian rutin
banat (khusus perempuan)
Setiap minggu pertama, dan kedua.Pukul 13.00 sampai dengan selesai
Pembelajaran tajwid AlQuran, Maulid Burdah, dan
pembahasan kitab
C Pengajian anak-anak (TPQ)
Setiap hari, kecuali malam jumat, setelah maghrib sampai dengan selesai
Minggu: Tajwid dan Al Quran Senin: Tajwid dan Al Quran Selasa: Fiqih dan Al Quran Rabu: Fiqih dan Al Quran Jumat: Hafalan dan Al Quran Sabtu: Sholawat dan Sejarah D Ziarah Akbar Satu bulan sekali, di
setiap minggu malam pada akhir bulan
E Perayaan Maulid Nabi, Isro Mi’roj, Muharram, dan lain-lain
F Kegiatan pengajian giliran di majelis taklim lain
Pengenalan atau Promosi Produk Tabungan Perbankan Syariah kepada para jamaah majelis taklim Nurul
Qomariyah maupun majelis taklim lain
E. Kerangka Berfikir
F. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2016), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan dataJadihipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Berdasarkan latar belakang masalah,rumusan masalah dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ho : Variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Syariah Indonesia
Ha : Variabel berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Syariah Indonesia.
Promosi (X) Minat (Y)