Nama Kelompok 3 : 1.Muhammad Rafly Wijaya 2.Heri Stiawan
3.Putri Tiara Valentina
INTEGRASI
Para ulama mendefinisikan iman yaitu ucapan dengan lisan, keyakinan hati, serta pengamalan dengan anggota badan, bisa bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
Inilah makna iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Mayoritas Ahlus Sunnah mengartikan iman mencakup i’tiqad (keyakinan), perkataan, dan perbuatan.
Imam Muhammad bin Isma’il bin Muhammad bin al Fadhl at Taimi al Asbahani mengatakan : “ Iman menurut pandangan syariat adalah pembenaran hati, dan amalan anggota badan”.
Imam Al Baghawi mengatakan : ” Para sahabat, tabi’in, dan ulama ahlis sunnah sesudah mereka bahwa amal termasuk keimanan… mereka mengatakan bahwa iman adalah perkataan, amalan, dan aqidah”
PENGERTIAN IMAN
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.
Islam (Arab: al-islām, ملسسلسسا , "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT.
PENGERTIAN ISLAM
Ihsan berasal dari bahasa Arab yaitu ahsan - yuhsinu - ihsanan yang artinya kebaikan atau berbuat baik.
Menurut istilah, ihsan ialah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT atas dasar kesadaran dan keikhlasan. Pelakunya disebut Muhsin.
Ihsan atau kebaikan tertinggi adalah seperti disabdakan Rasulullah Saw: "Ihsan hendaknya kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR. Bukhari).
Selain dalam hal ibadah kepada Allah SWT, ihsan juga bermakna akhlak atau perilaku baik kepada sesama sebagai pengamalan iman dan Islam. Rasulullah Saw bersabda
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia tidak menyakiti tetangganya, barangisiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia
memuliakan tamunya, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam.” (Muttafaq ‘alaih).
PENGERTIAN IHSAN
Insan kamil berasal dari bahasa arab, yaitu dari dua kata: Insan dan Kamil. Secara harfiah, Insan berarti manusia, dan kamil berarti sempurna. Dengan demikian, insan kamil berarti manusia yang sempurna. Menurut Dr. H. Abuddin Nata, M.A. dalam bukunya Akhlak Tasawuf mengatakan bahwa kata insan menunjukkan pada sesuatu yang secara khusus digunakan untuk arti manusia dari segi sifatnya.
PENGERTIAN IHSAN KAMIL
Menurut Murthadho Muttari manusia sempurna (Insan Kamil) yakni mempunyai ciri-ciri sebagai berikut 1. Jasmani yang sehat serta kuat dan berketerampilan.
2. Cerdas serta pandai.
3. Ruhani yang berkualitas tinggi.
Adapun beberapa ciri – ciri atau kriteria Insan Kamil yang dapat kita lihat pada diri Rasulullah SAW yakni 4 sifat yakni :
4. Sifat amanah (dapat dipercaya) 5. Sifat fathanah (cerdas)
6. Sifat siddiq (jujur)
7. Sifat Tabligh (menyampaikan)
CIRI CIRI INSAN KAMIL
1. Proses Pembentukan Kepribadian.
2. Pembentukan Kepribadian Muslim.
Kepribadian muslim dapat dilihat dari kepribadian orang perorang (individu) dan kepribadian dalam kelompok masyarakat (ummah). Kepribadian individu meliputi ciri khas seseorang dalam sikap dan tingkahlaku, serta kemampuan intelektual yang dimilikinya.
• Pembentukan Kepribadian Muslim sebagai Individu 1. Pranata Education (Tarbiyah Golb Al-Wiladah)
2. Education by Another (Tarbiyah Ma’aghoirih) 3. Self Education (Tarbiyah Al-Nafs)
• Pembentukan Kepribadian Muslim sebagai Ummah 1. Pembentukan nilai-nilai Islam dalam keluarga
2. Pembentukan nilai-nilai islam dalam hubungan sosial
PROSEN PEMBENTUKAN INSAN KAMIL
Penerapan akhlaq/moral menurut pandangan islam dalam pembentukan insane kamil dalam kehidupan sehari – hari bukanlah perkara mudah, karena dari segi arti saja moral menuruk panadangan islam adalah ahlak yang baik dan insan kamil yaitu manusia yang sempurna.
Sedangkan manusia sendiri, seperti yang telah kita ketahui tak ada yang terlahir dengan sempurna. Manusia adalah tempat segala kesalahan dan kekhilafan berasal. Namun kesempurnaan yang dimaksudkan di sini bukanlah kesempurnaan dalam arti tak pernah melakukan kesalahan sama sekali. Tak ada manusia yang tak pernah melakukan kesalahan, itu kodrat.
Tanggung jawab dari dalam diri insan itu sendiri. Kesadaran ini bukan saja merangkumi aspek kecintaan terhadap negara, bangsa dan agama malah menyeluruh meliputi keinsafan dan kesedaran tentang tanggungjawab setiap manusia sesama manusia dan kepada Penciptanya. Oleh hal yang demikian itu, pembelajaran dan pendidikan sepanjang hayat harus terwujud dalam setiap diri manusia.
PERANAN MORAL MENURUT ISLAM DALAM PEMBENTUKAN
INSAN KAMIL
Insan dan Kamil. Secara harfiah, Insan berarti manusia, dan kamil berarti sempurna. Dengan demikian, insan kamil berarti manusia yang sempurna. Dilihat dari sudut kata insan yang berasal dari kata al-uns, anisa, nasiya dan anasa maka dapatlah dikatakan bahwa kata insan
menunjukkan pada suatu pengertian yang ada kaitannya dengan sikap yang lahir dari adanya kesadaran penalaran. Adapun ciri-ciri insan kamil yaitu sehat Jasmani, cerdas dan
berketerampilan ruhani yang berkualitas tinggi. Proses pembentukan insan kamil dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu Proses Pembentukan Kepribadian dan Pembentukan Kepribadian Muslim.
KESIMPULAN
1.Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Akhlak Tasawuf, 2002. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.
2.Muthari Murtalha, Manusia Sempurna, 2003, Jakarta, Lentera.
3.Syukur, M. Amin, dan Usman, Fathimah. Insan Kamil. 2005. Semarang : CV. Bima Sejati.
4.Supiana dan Karman, M. Materi PendidikanAgamaIslam.2009.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
5.Asy’arie, 2002, Musa Filsafat Islam Sunnah Nabi dalam Berpikir, Yogyakarta : LESFI.