• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajari tentang Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

N/A
N/A
Muhammad Lutfi abdul aziz

Academic year: 2023

Membagikan "Pelajari tentang Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Hal ini dilakukan dengan selalu mencari tahu apa yang diinginkan konsumen dan menawarkan produk berkualitas yang dapat memenuhi harapannya. Hal ini dicapai dengan menawarkan produk-produk berkualitas yang relevan dan inovatif yang memenuhi selera konsumen yang dinamis. Di setiap negara tempat produk Sampoerna dijual, Sampoerna menerapkan prinsip dasar yang sama.

Jika dilihat pada Tabel 4.1 terlihat responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 83 orang atau 80% berjenis kelamin laki-laki, sedangkan perempuan berjumlah 17 responden atau 17% berjenis kelamin perempuan. Mayoritas perokok Sampoerna A Mild adalah laki-laki. Dari tabel 4.2 di atas, informasi perokok Sampoerna A Mild pada kelompok umur 18-25 tahun sebanyak 43 orang atau 43%, sedangkan pada kelompok umur 25-30 tahun sebanyak 32 orang atau 32%, dan untuk kelompok umur 25-30 tahun sebanyak 32 orang atau 32%. pada kelompok umur 30-45 tahun sebanyak 18 orang atau 32%, 18%, dan pada responden diatas 50 tahun keatas sebanyak 7 orang atau 7%. Bandingkan total skor hasil kuesioner variabel X1 dengan total skor kriteria untuk mencari total skor hasil kuesioner.

Xi = Total skor hasil kuesioner/standar skor variabel X1 X1-X100 = Total skor hasil kuesioner setiap responden. Xi = Total skor hasil kuesioner/standar skor variabel X2 X1-X100 = Total skor hasil kuesioner setiap responden. Xi = Total skor hasil kuesioner/standar skor variabel X3 X1-X100 = Total skor hasil kuesioner setiap responden.

Xi = Total skor hasil angket/standar skor variabel Y X1-X100 = Total skor hasil angket tiap responden.

Gambar 4.2 Struktur Organiasi PT. HM Sampoerna
Gambar 4.2 Struktur Organiasi PT. HM Sampoerna

Uji Kualitas Data

Uji Validitas Data

Pada tabel 4.8 dengan nilai r product moment (Sugiyono, 2017) pada N sebesar 100 dengan taraf α = 0,05 maka ditunjukkan R tabel sebesar 0,195 yang berarti setiap item dari kuesioner mempunyai hasil yang valid, sehingga dapat mengatakan bahwa 19 pernyataan dalam kuesioner dapat dikatakan valid. Setelah dilakukan uji validitas dilanjutkan dengan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan nilai 0,6. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residu model regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini dengan variabel kualitas produk, harga, tempat dan promosi terhadap keputusan pembelian. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai normalitas variabel kualitas produk, harga, lokasi dan promosi dalam keputusan pembelian mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu dengan nilai sebesar 0,200 yang berarti datanya normal. didistribusikan. Berdasarkan Gambar 4.8, data yang terdistribusi cenderung mengikuti garis normal, sehingga dapat dikatakan tidak ada gejala normalitas.

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Uji Multikolinieritas

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa variabel independen terdiri dari kualitas produk yang memiliki nilai toleransi sebesar 6,677, harga yang memiliki nilai toleransi sebesar 6,692, dan promosi yang memiliki nilai toleransi sebesar 1,006.

Hasil Uji Heteroskedasitas

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda, karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan tabel 4.12 yaitu analisis regresi linier berganda diketahui persamaan regresinya adalah pengaruh kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Dari hasil persamaan regresi linier berganda pada halaman sebelumnya, masing-masing variabel dapat diinterpretasikan sebagai berikut.

Koefisien ini dapat diartikan jika variabel kualitas produk meningkat sebesar satu satuan, maka besar kecilnya keputusan pembelian meningkat sebesar 0,879 jika variabel lainnya tetap. Hal ini juga dapat berarti bahwa semakin tinggi kualitas suatu produk, maka semakin banyak orang yang akan membeli barang tersebut. Koefisien ini dapat diartikan jika variabel harga naik sebesar satu satuan, maka besar kecilnya keputusan pembelian pun meningkat.

Bisa juga berarti semakin terjangkau harganya, maka semakin banyak orang yang membeli barang tersebut. Koefisien ini dapat diartikan jika variabel promosi meningkat sebesar satu satuan, maka besar kecilnya keputusan pembelian meningkat sebesar 0,790 dengan asumsi variabel lainnya konstan. Bisa juga berarti semakin banyak promosi yang diadakan maka semakin banyak pula orang yang membeli barang tersebut.

Gambar   4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas 4.1.7. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Gambar 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas 4.1.7. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Hasil Analisis Korelasi Berganda

Berdasarkan Tabel 4.14, hasil koefisien korelasi berganda (R) antara kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,746. Berdasarkan tabel 4.15 dapat dikatakan terdapat hubungan yang kuat antara kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Uji hipotesis ini dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh secara simultan antara kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian. Sehingga perlu dilakukan pengujian hipotesis sekaligus yang dapat dilihat dari tabel ANOVA hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 26. Tingkat signifikan 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan (db) = n – k-1, untuk mencari zona Ftabel sebagai zona batas menerima dan menolak hipotesis.

Dari perhitungan tersebut akan diperoleh distribusi F dengan dan penyebut dk (n-k-1) dengan ketentuan sebagai berikut. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Apabila Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak, maka Ha diterima. Apabila Thitung < Ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Dari tabel 4.17 diatas diperoleh nilai thitung keragaman kualitas produk (X1) sebesar 5732. Diperoleh t-tabel dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%, df = 97, sehingga t-tabel sebesar 1,984.

Analisis Koefisien Determinasi Simultan

Analisis Koefisien Determinasi Parsial

Dari tabel 4.19 terlihat perhitungan parsial koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengalikan koefisien standar beta dengan korelasi orde nol sebagai berikut. Berdasarkan hasil perhitungan parsial koefisien determinasi diketahui besarnya pengaruh variabel kualitas produk (X₁) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 43,2% yang merupakan variabel penelitian yang memberikan sumbangan dominan terhadap keputusan pembelian sedangkan besarnya pengaruh variabel harga (X₂) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 20,4% dan pengaruh variabel promosi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 55.%.

Pembahasan

  • Pengaruh Kualitas produk terhadap Keputusan Pembelian
  • Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
  • Pengaruh Promosi Terhadap keputusan Pembelian
  • Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Pengujian hipotesis secara parsial membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi kualitas produk maka semakin tinggi pula keputusan pembelian, sebaliknya semakin rendah kualitas produk maka semakin rendah pula keputusan pembelian. Penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian (Melly et al., 2013) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kualitas produk adalah kelengkapan kualitas produk yang berkaitan dengan keluasan, panjang, kedalaman dan konsistensi kualitas produk yang ditawarkan. Kualitas produk dapat memberikan kebebasan kepada konsumen untuk menentukan pilihan kualitas produk yang akan dibeli dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dapat disimpulkan bahwa kehadiran kualitas produk pada suatu toko akan mempengaruhi atau mendorong pembeli dalam mengambil keputusan pembelian. Pelaku usaha harus mengambil keputusan yang tepat mengenai kualitas produk yang akan dijual, dengan adanya kualitas produk yang berbeda-beda dalam arti kualitas produk lengkap dengan ukuran, kualitas dan ketersediaan kualitas produk setiap saat.

Semakin terjangkau harganya maka semakin tinggi keputusan pembeliannya, semakin tidak terjangkau harganya maka semakin rendah keputusan pembeliannya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ong, 2013) yang menyatakan bahwa diferensiasi, citra merek, kualitas produk dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian cincau. Jika konsumen merasa harga yang ditawarkan sesuai, maka mereka akan cenderung melakukan pembelian berulang terhadap produk yang sama.

Harga merupakan hal yang sangat sensitif bagi konsumen dalam menentukan pilihannya. Dalam memilih harga, konsumen sangat pemilih karena berdampak pada penentuan keputusan pembelian. Jika konsumen tidak selektif maka hal ini dapat mengakibatkan terjadinya manipulasi konsumen dari pihak produsen. Semakin tinggi promosi maka semakin tinggi keputusan pembelian, semakin tidak ada promosi maka semakin rendah keputusan pembelian. Promosi merupakan kegiatan terpenting yang berperan aktif dalam menghadirkan, menginformasikan, dan mengingat manfaat suatu produk guna mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan.

Gambar

Gambar 4.1 Falsafah Tiga Tangan
Gambar 4.2 Struktur Organiasi PT. HM Sampoerna
Tabel 4.1  Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien

Analisis regresi dalam penelitian ini menghasilkan bahwa secara simultan perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara simultan berpengaruh

Nilai koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa besar persentase sumbangan variable bebas terhadap variable terikat berdasarkan perhitungan

Pada tahun 1989, Putera Sampoerna meluncurkan suatu produk dalam mengembangkan jajaran merek rokok berlabel A yang ditandai dengan peluncuran A Mild sebagai rokok

Pada segmen sigaret kretek tangan (SKT), produk SKT Perseroan pada segmen harga menengah Sampoerna A Hijau menunjukkan kinerja yang kuat pada tahun 2007 dengan pertumbuhan volume

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai koefisien determinasi berganda (R 2 ) sebesar 0,679 yang berarti bahwa variabel bebas Produk (X1), Harga (X2), dan

Dalam hubungan secara simultan ini dihasilkan koefisien determinasi R2 yang menggambarkan bahwa besar pengaruh kelima variabel bebas yaitu kualitas produk X1, harga X2, pelayanan X3,

Dalam hubungan secara simultan ini dihasilkan koefisien determinasi R' yang menggambarkan bahwa besar pengaruh kelima variabel bebas yaitu kualitas produk X1, harga X2, pelayanan X,,