1. Batu Apung
Dikutip dari buku Ensiklopedia Pelajar dan Umum karya Gamal Komandoko (2010:
80), batu apung disebut juga batu timbul, yaitu jenis batu yang berasal dari gunung berapi yang tidak tenggelam di dalam air. Batu apung juga dapat diartikan sebagai batuan yang terbentuk dari material magma atau lava yang mengalami pendinginan secara cepat di udara atau air. Batu apung memiliki densitas yang lebih rendah dari air, sehingga batu ini akan terapung di atas permukaan air.
Warna batu apung bermacam-macam dari yang kekuning-kuningan hingga jingga, kemerah-merahan, abu-abu kebiru-biruan, abu-abu, dan warna-warna lainnya. Unsur terbanyak yang terkandung di dalam batu apung adalah silika. Selain itu terkandung pula alumina, besi oksida, potash, dan soda di dalamnya.
Jenis Batu Apung
1. Pumice: batu apung jenis ini memiliki tekstur berpori-pori karena adanya gelembung udara dalam batuan. Pumice biasanya terbentuk dari letusan gunung berapi yang kaya akan gas.
2. Obsidian: batu apung jenis ini terbentuk dari pendinginan lava yang sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Obsidian memiliki warna hitam pekat atau cokelat dan tekstur yang kaca.
3. Scoria: batu apung jenis ini serupa dengan pumice namun lebih berat dan lebih sedikit mengandung gelembung udara. Scoria juga seringkali memiliki permukaan kasar.
4. Perlite: batu apung jenis ini terbentuk dari magma atau lava yang mengandung banyak air. Setelah terjadi pendinginan, perlite mengembang dan membentuk tekstur berpori- pori.
5. Tuff: batu apung jenis ini terbentuk dari material vulkanik yang terpapar oleh udara atau air, dan biasanya terbentuk dari letusan gunung berapi besar. Tuff memiliki tekstur kasar dan pori-pori yang besar.
6. Liparit: batu apung jenis ini memiliki tekstur serupa dengan obsidian namun memiliki warna yang lebih terang dan sedikit mengandung kristal.
Manfaat Batu Apung
Batu apung memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1. Bahan bangunan: Batu apung sering digunakan sebagai bahan bangunan karena memiliki tekstur yang ringan, mudah dipotong, dan mudah dipasang.
2. Bahan hiasan: Batu apung juga sering digunakan sebagai bahan hiasan pada taman atau taman air karena memiliki warna yang cantik dan dapat mengapung di atas air.
3. Filter air: Batu apung digunakan sebagai media filter pada sistem pengolahan air dan limbah karena memiliki struktur pori-pori yang sangat baik untuk menyaring kotoran dan zat kimia dari air.
4. Penahan tanah: Batu apung juga digunakan sebagai bahan penahan tanah dan penguat struktur tanah, khususnya pada proyek rekayasa sipil.
5. Bahan pupuk: Batu apung yang sudah dihancurkan dapat digunakan sebagai bahan pupuk karena mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, kalium, dan fosfor.
6. Penghilang bau: Batu apung dapat digunakan sebagai penghilang bau pada air atau udara karena mampu menyerap dan menetralkan zat-zat yang menyebabkan bau.
7. Bahan abrasive: Batu apung dapat digunakan sebagai bahan abrasive pada produk pembersih seperti sabun dan pasta gigi karena memiliki permukaan yang kasar dan dapat membersihkan kotoran dengan efektif.
2. Batu Granit
Batu granit adalah batuan beku yang cenderung memiliki berwarna terang dengan ukuran relatif besar.Dalam batuan ini terdiri dari feldspar dan kuarsa.Meskipun warnanya relatif terang, warna jenis batuan ini berbeda-beda.Ada yang merah, merah muda, abu-abu, atau putih tergantung pada kandungan mineral batu tersebut.Kata “granit” sendiri berasal dari bahasa latin granum, berarti butiran.Hal ini diakibatkan sebuah butiran mineral gelap yang terlihat di permukaan batuan tersebut.Batu ini terbentuk dari hasil kristalisasi magma yang lambat di bawah permukaan bumi. Di alam liar, batu ini mempunyai ukuran yang sangat besar, berat dan keras.
Ciri-Ciri Batu Granit
1. Terbuat dari butiran mineral besar yang saling menempel erat.
2. Komposisinya terdiri dari mineral kuarsa dan feldspar, dengan atau tanpa berbagai macam mineral lainnya.
3. Hampir semua batuan ini adalah batuan beku dan sisanya plutonik yang artinya sangat masif sehingga terkubur dalam lempengan besar. Susunan acak butiran dalam granit adalah bukti plutoniknya.
4. Memiliki tingkat kecerahan yang relatif tinggi. Untuk warnanya sendiri bisa berbagai macam seperti merah, merah muda, abu-abu, atau putih.
Manfaat Batu Granit
1. Sebagai Bahan Dasar Konstruksi Bangunan Eksterior
Kegunaan batu granit yang pertama adalah bahan dasar konstruksi bangunan yang dapat memberikan kesan mewah. Beberapa bangunan seperti pada gedung-gedung pencakar langit, jembatan, monumen, maupun bangunan- bangunan lainnya. Manfaat batu granit sudah digunakan secara turun temurun dari masa lalu sampai sekarang. Batu ini masih banyak digunakan sebagai bahan utama untuk banyak proyek konstruksi saat ini.
2. Sebagai Material Dinding dan Lantai Rumah
Batu alam ini sering digunakan untuk material lantai dan dinding interior rumah karena menghadirkan kesan mewah dan elegan. Untuk mencari batu ini di toko bangunan juga relatif mudah. Bahkan batu ini bisa kamu temukan di pinggir jalan. Sebab banyak yang menjual batuan granit secara borongan maupun satuan.
3. Bahan Pembuatan Patung
Sebagian pengrajin patung di tanah air memanfaatkan batuan granit sebagai bahan dasar pembuatannya. Ini tidak lepas karena granit memiliki tekstur yang keras dan mudah dipahat.
4. Bahan Pembuatan Batu Nisan
Selain patung, batuan granit juga kerap digunakan sebagai batu nisan. Sudah banyak penjual batu nisan yang menggunakan batu ini karena terkenal kuat dan tidak mudah rusak oleh cuaca ekstrem.
3. Batu Basalt
Batu basalt adalah jenis batuan beku yang terbentuk dari lava yang mengalir di kerak bumi, mendingin dan mengeras di permukaan. Batuan basalt terbentuk oleh proses vulkanik yang terjadi di permukaan bumi, dan umumnya ditemukan di daerah dengan aktivitas vulkanik. Batuan basalt memiliki struktur yang padat dan keras, serta memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Karena sifat-sifatnya yang kuat dan tahan lama, batuan basalt sering digunakan sebagai bahan konstruksi. Batuan basalt memiliki beragam kegunaan, mulai dari bahan bangunan, konstruksi jalan raya, hingga material seni dan perhiasan.Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, ciri-ciri, cara identifikasi, perbedaan dengan andesit, dan manfaat dari batuan basalt.
Ciri-Ciri Batu Basalt 1. Warna Batuan Basalt
Batu basalt umumnya berwarna hitam keabu-abuan. Namun, batuan basalt juga dapat memiliki warna lain, seperti kehijauan, coklat, atau merah bata.
2. Struktur Batuan Basalt
Batu basalt memiliki struktur yang padat dan keras, serta memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Batuan basalt terdiri dari kristal-kristal mineral yang saling terkait erat, sehingga struktur batuan basalt sangat rapat dan padat.
Struktur batuan basalt juga berperan penting dalam kekuatan dan ketahanannya terhadap erosi, tekanan, dan beban berat.
3. Tekstur Batuan Basalt
Tekstur batuan basalt sangat bervariasi dan bergantung pada kondisi pembentukan dan komposisi kimia dari batuan tersebut.
Batuan basalt yang terbentuk dari lava yang mengalir cenderung memiliki tekstur yang halus, sedangkan batuan basalt yang terbentuk dari letusan gunung berapi cenderung memiliki tekstur yang kasar.
Manfaat Batu Basalt
Batu basalt memiliki banyak manfaat dan kegunaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, terutama dalam industri konstruksi. Batuan basalt sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti bata, batu pecah, paving, dan juga digunakan sebagai bahan campuran beton. Selain itu, batuan basalt juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kerajinan tangan seperti patung, vas, dan ornamen. Batuan basalt juga sering digunakan dalam industri pembuatan peralatan olahraga seperti papan seluncur salju dan skateboard karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Selain itu, batuan basalt juga dapat digunakan sebagai bahan pengisi dalam filter air dan sebagai bahan dasar pupuk organik.
4. Batu Diorit
Batu diorit merupakan salah satu jenis batuan beku yang memiliki tekstur feneris dan komposisi mineral yang berbutir kasar hingga sedang. Batuan ini termasuk dalam kategori batuan plutonis, yang artinya terbentuk dari proses pendinginan magma di dalam kerak bumi yang memerlukan waktu yang cukup lama. Batu diorit ditemukan di berbagai belahan dunia dan memiliki karakteristik yang unik, membuatnya sering dijadikan bahan bangunan maupun bahan dekoratif. Batu diorit adalah salah satu jenis batuan beku dalam yang terbentuk dari pendinginan magma di bawah permukaan bumi. Batu diorit terdiri dari campuran mineral yang berbeda, terutama feldspar plagioklas dan hornblende atau piroksen. Batu diorit adalah salah satu jenis batuan beku yang terbentuk dari proses intrusi magma di kerak benua. Batuan ini memiliki tekstur kasar hingga sedang dan warna abu-abu gelap hingga hijau keabu-abuan.
Batu diorit terdiri dari mineral-mineral seperti plagioklas, biotit, augit, hornblende, dan kadang-kadang kwarsa.
Ciri-Ciri Batu Dirit
Batuan diorit memiliki tekstur feneris, yaitu memiliki butir-butir mineral kasar hingga sedang, dan warnanya cenderung lebih gelap daripada batu granit.
1. Batuan diorit mengandung mineral plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang besar, yang memiliki komposisi kimia antara feldspar natrium dan feldspar kalsium. Dalam batuan diorit, kandungan mineral feldspar jenis ini lebih banyak daripada feldspar jenis lain, seperti ortoklas atau kuarsa.
2. Secara geologis, batuan diorit biasanya ditemukan di sekitar perbatasan antara dua lempeng benua atau di zona subduksi, yaitu tempat di mana lempeng samudra terbenam ke dalam mantel bumi.
3. Batuan ini seringkali ditemukan dalam bentuk pluton atau tubuh intrusi, yaitu di mana magma mendingin dan mengkristal di dalam kerak bumi.
4. Karakteristik & Ciri Batu Diorit 5. Komposisi Batuan Diorit
6. Batu diorit terdiri dari campuran mineral yang berbeda, dengan feldspar plagioklas calsiksodik sebagai mineral yang dominan. Mineral hornblende atau piroksen juga dapat ditemukan di dalam batuan diorit.
7. Kandungan mineral lainnya dalam batuan diorit meliputi kuarsa, biotit, magnetit, apatit, dan zirkon.
8. Struktur Batu Diorit
9. Batu diorit biasanya memiliki struktur granular, yang artinya terdiri dari butir-butir mineral yang berukuran cukup besar. Bentuk kristal yang terbentuk di dalam batuan diorit sering kali berbentuk prisma atau heksagonal.
10. Tekstur Batuan Diorit
11. Tekstur batuan diorit cenderung feneris atau grovak, yang artinya kandungan mineralnya dapat dilihat dengan jelas dengan mata telanjang. Batu diorit juga sering kali memiliki pola yang unik dan menarik pada permukaannya
Manfaat Batu Diorit
1. Batu diorit dapat digunakan sebagai bahan bangunan, seperti batu ornamen dinding, lantai, fondasi, dan sebagainya. Batu ini memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik, serta tampilan yang menarik.
2. Batu diorit juga dapat digunakan sebagai bahan pengeras jalan, karena memiliki sifat yang tahan terhadap gesekan dan tekanan. Batu ini dapat dicampur dengan aspal atau beton untuk membuat jalan yang kuat dan awet.
3. Batu diorit juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri, seperti pembuatan keramik, semen, pupuk, dan lain-lain. Batu ini mengandung unsur-unsur kimia yang berguna untuk proses-proses industri tersebut.
5. Batu Andesit
Batuan andesit merupakan batuan vulkanik yang memiliki kandungan silika dalam jumlah sedang. Batuan ini berwarna abu-abu kehitaman, serta memiliki butir halus yang disebut porfiritik. Nama andesit berasal dari Pegunungan Andes. Hal itu karena batuan andesit banyak ditemui di Pegunungan Andes, Amerika Serikat. Namun, batu ini meletus dari gunung berapi dan umumnya ditemukan berdekatan dengan abu vulkanik dan tulpa.
Ciri-Ciri Batu Anderit
1. Perubahan: Plagioklas berada di tempat yang berubah menjadi mineral lempung.
2. Mineral utama Andesit: Plagioklas, hornblende, almandine.
3. Mineral aksesori Andesit: Ilmenit, apatit dan orthopyroxene.
4. Massa jenis batuan tersebut adalah 2,11 – 2,36 g/cm3.
5. Berat jenis batuan ini adalah 2,5 – 2,8
6. Memiliki struktur porfiritik. Istilah 'porfiri' mengacu pada penggabungan kristal besar ke dalam batuan berbutir halus.
7. Struktur yang lebih tebal atau berbentuk kubah.
8. Kekerasan batuan andesit pada skala Moh adalah.
Manfaat Batu Andesit
Batuan andesit sering digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti jembatan, jalan raya, irigasi, landasan terbang, pelabuhan, gedung-gedung, dan lain sebagainya. Batuan andesit yang digunakan untuk keperluan infrastruktur ini sudah berbentuk agregat dari pertambangan. Batuan andesit banyak digunakan karena memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai cuaca dan tahan lama. Tidak semua batuan andesit lolos uji sebagai bahan dasar konstruksi/pembangunan.
6.
Batu Gabro
Batuan gabro adalah salah satu jenis batuan beku intrusive yang menyimpan koleksi warna-warna gelap dan tersusun atas kristal-kristal dalam kondisi kasar. Batu gabro cenderung menonjolkan sisi warna gelap karena mineral utama yang menyusunnya adalah dari jenis mineral plagioklas dan pirauksen. Jenis batu ini terbanyak ditemukan di dasar samudera atau kerak samudera.
Ciri-Ciri Batu Sabro
1. Kasar karena terdiri atas kristal-kristal yang dalam kondisi kasar.
2. Berwarna gelas cenderung hitam atau hijau tua.
3. Sekilas pandang batuan gabro mirip sekali dengan batu basalt. Karena komposisi mineral sebagai pembentuknya adalah serupa. Namun terdapat sedikit perbedaan yaitu batu basalt mempunyai mineral penyusun yang ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan batuan gabro. Hal ini disebabkan karena batuan basalt lebih mudah cepat mengalami proses pendinginan dibandingkan dengan batuan gabro sehingga mineral yang terbentuk mempunyai ukuran rata-rata lebih besar daripada batuan basal.
4. Seperti halnya batu basalt, batuan gabro terbentuk dari proses pendinginan lava yang berasal dari dalam perut bumi.
Manfaat Batu Gabro
1. Semua jenis batuan yang ada di bumi mempunyai manfaat yang banyak untuk manusia, demikian juga dengan batuan gabro. Batuan jenis ini mempunyai beberapa
manfaat besar untuk kehidupan sehari-hari yang sedang dijalani oleh manusia.
Beberapa manfaat dari batuan gabro antara lain sebagai berikut : 2. Sebagai batu nisan yang unik.
3. Sebagai ubin lantai rumah yang eksotik.
4. Facing stone.
5. Sebagai base material construction yang memegang peranan sangat penting bagi bidang konstruksi.
6.
Batuan gabro yang telah dihancurkan bisa digunakan dalam pembangunan jalan raya, kereta api dan landasan konstruksi bangunan karena sifatnya yang sangat kokoh.7. Batu Konglomerat
Batu konglomerat adalah salah satu jenis batuan sedimen, batu ini terbentuk melalui proses pengendapan secara fisika. Batu konglomerat terbentuk atau diendapkan di air yang dangkal. Batu ini tersusun dari bahan yang memiliki ukuran yang berbeda-beda kemudian terbentuk ikatan yang membuatnya menjadi batuan padat.
Ciri-Ciri Batu Konglomerat
Adapun ciri-ciri batu konglomerat, ialah:
Batu konglomerat berwarna abu-abu keputihan.
Terbentuk dari beberapa kerikil-kerikil bulat.
Tidak mengkilap dan tidak memiliki goresan.
Permukaannya tidak rata dan patahannya tidak sempurna.
Berat namun tidak kuat.Manfaat Batu Konglomerat
1. Serpihan batu konglomerat yang dihancurkan dapat dijadikan pendukung bangunan.
Tetapi jarang dijadikan pilihan karena tidak memiliki kekuatan.
2. Batu konglomerat bermanfaat menjadi hiasan rumah atau dekorasi taman.
8. Batu Pasir
Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran mineral berukuran pasir atau bahan organik. Di dalam batu pasir terdapat semen yang mengikat butiran-butiran pasir dan biasanya terdiri dari partikel matriks lanau maupun lempung yang menempati ruang antar butiran pasir. Batu pasir adalah salah satu jenis batuan sedimen yang paling umum dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di seluruh dunia. Batu pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Di bawah permukaan, batu pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk atau sebagai reservoir gas dan minyak bumi.
Ciri-Ciri Batu Pasir
1. Batupasir Arkosik, yang pada dasarnya adalah granit,
2. Batupasir kuarsa, atau pasir pantai, pada dasarnya adalah kuarsa.
3. Batupasir berlempung, yang sebagian besar berupa tanah liat atau lanau.
Manfaat Batu Batu Pasir
1. Berikut ini manfaat batu pasir pada bidang konstruksi.
2. Lantai interior batu pasir.
3. Pelapis dinding.
4. Sebagai poll deck kolam renang.
5. Penahan dinding dan tangga.
6. Bahan pembuatan semen.
7. Bahan produksi keramik.
8. Bahan baku pembuatan mortar.
9. Sebagai agregat konstruksi.
10. Pondasi rumah atau bangunan.
11. Bahan pembuatan gelas.
9. Batu Serpih
Batu serpih adalah salah satu jenis batuan sedimen. Batuan sedimen terbentuk dari proses erosi atau pelarutan yang terjadi pada batuan yang sudah ada sebelumnya. Batuan sedimen atau batuan endapan adalah batuan yang banyak ditemukan di permukaan bumi, sekitar 75% permukaan bumi adalah batuan endapan. Batu serpih disebut juga shale dalam bahasa Inggris. Batu serpih dikategorikan batuan sedimen mudstone atau batu lumpur.
Seorang ahli bernama Tucker (1981), mendeskripsikan batu serpih secara spesifik. Yaitu batuan yang memiliki ukuran butir halus dan mempunyai ciri-ciri fisik tertentu.
Ciri-ciri Batu Serpih
1. Batu serpih adalah batuan sedimen yang tersusun dari butiran mineral yang berukuran lempung (ilite, kaolinit dan smektit).
2. Batu serpih juga mengandung partikel mineral kuarsa, feldspar, karbonat, oksida besi dan butiran mineral-mineral berat.
3. Komposisi pada batu serpih tersebut juga turut berperan membuat warna pada batu.
4. Contohnya pada batu serpih hitam dan abu-abu, di dalamnya terdapat bahan organik sebanyak 1-2%.
5.
Warna gelap pada batu serpih menunjukkan bahwa batu serpih terbentuk di lingkungan yang memiliki minim oksigen.Manfaat Batu Serpih
Sejak zaman batu, batu serpih telah dimanfaatkan oleh manusia sebagai alat untuk mengupas. Saat ini batu serpih digunakan untuk industri gas alam dan minyak bumi. Sifat khusus pada batu serpih yaitu mengandung bahan organik menjadi perangkap gas dan minyak bumi. Kegunaan lainnya yaitu batu serpih dapat dijadikan bahan mentah untuk membuat kerajinan tangan atau benda pecah belah. Yaitu dengan menghancurkan batu serpih dan dicampur dengan air agar menghasilkan tanah liat Batu serpih banyak digunakan untuk industri produksi semen. Batu serpih dijadikan campuran dengan batu kapur dan dipanaskan hingga suhu tinggi. Tujuannya untuk menghilangkan H2o dan membentuk batu kapur menjadi kalsium oksida dan CO2. CO2 akan menghilang karena menjadi emisi dan kalsium oksida bersama batu serpih menghasilkan semen. Demikian pembahasan singkat dan padat tentang batu serpih, semoga informasi ini bermanfaat.
10. Batu Lempung
Batu lempung menjadi salah satu jenis batuan yang dapat dipelajari dari ilmu geologi yang terdiri dari banyak macam. Ciri-ciri batu lempung dapat dilihat dari kandungan dan bentuk fisiknya. Jenis batu ini termasuk dalam batuan sedimen atau endapan. Berasal dari fragmen batuan beku dan metamorf yang lapuk dan terpecah karena pengaruh proses alam.
Bahan-bahan lapuk tersebut pada akhirnya mengendap di tempat lain dan membentuk batuan sedimen.
Ciri-ciri Batu Lempung 1. Warna dan Sifat
Batu lempung umumnya berwarna abu-abu kekuningan dan lapuk, abu-abu kecoklatan hingga kemerah-merahan. Sifatnya liat dan plastis.
2. Bentuk Butir
Bentuk butir subrounded hingga subangular, tertstruktur tidak berlapis, hingga berlapis. Maka dari itu batu lempung termasuk jenis batuan sedimen klastik (tersusun atas fragmen-fragmen).
Strukturnya padat dengan susunan mineral yang lebih banyak.
3. Komposisi Mineral
Ciri-ciri batu lempung selanjutnya terlihat dari komposisi mineral yaitu lempung dan oksida besi. Termasuk jenis batuan sedimen mekanik dan memiliki ukuran butiran yang halus.
4. Tempat
Batu lempung banyak ditemui di daerah-daerah sungai dan danau.
Manfaat Batu Lempung
1. Setelah mengetahui ciri-ciri batu lempung, inilah beberapa manfaatnya.
2. Batu lempung dapat menjadi bahan dasar keramik.
3. Menjadi bahan dasar untuk kertas (mengandung kaolinit).
4. Menjadi bahan kerajinan tangan.
5. Menjadi campuran dan bahan baku bangunan seperti semen, genteng, hingga gerabah.
6. Menyerap cairan pada kandang ternak.