• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Jenis Batuan Dan Budaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jenis Jenis Batuan Dan Budaya"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI PERTAMBANGAN

JENIS-JENIS BATUAN

Disusun oleh:

Berian Tomi Permana

03021381520054

Dosen Pengampu:

Ir. Endang Wiwik D. Hastuti M.Sc.

PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

Pengertian Batuan

Pengertian batuan menurut KBBI 2008 batuan ialah “Mineral atau paduan mineral yang membentuk bagian utama kerak bumi”. Sedangkan secara rinci batuan Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah dalam kedaan membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral, namun umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral adalah suatu substansi anorganik yang mempunyai komposisi kimia dan struktur atom tertentu. Jumlah mineral banyak sekali macamnya ditambah dengan jenis-jenis kombinasinya.

(3)

Secara umum jenis-jenis batuan dibagi menjadi 3, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorfik. Batuan beku adalah batuan hasil pendinginan dari magma (batu pijar), batuan sedimen adalah batuan berlapis hasil proses pengendapan berbagai partikel mineral yang berasal dari batuan yang telah ada sebelumnya, sedangkan batuan metamorf atau disebut juga batuan malihan adalah batuan yang berasal dari batuan beku atau batuan sedimen namun telah mengalami perubahan secara fisik dan kimiawi akibat adanya panas dan tekanan yang tinggi.

A. Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kristalisasi baik di bawah atau di atas permukaan bumi. Secara ringkas, batuan beku tebentuk dari pendinginan magma. Magma yang berada di dalam bumi dapat mengalami pergerakan naik yang disebut intrusi magma (magma intrusion). Batuan yang terbentuk sebelumnya baik batuan beku, sedimen atau metamorf dapat diterobos oleh intruisi magma. Perubahan lingkungan yang menyebabkan magma mulai mendingin di bawah permukaan. Batuan yang terbentuk pada kondisi ini disebut sebagai batuan beku pluton (plutonic rocks) atau sering disebut juga sebagai batuan beku intrusif.

1. Klasifikasi Batuan Beku

a. Menurut ganesanya

1. Batuan beku dalam, batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan atau kristalisasi magma yang terbentuk sangat jauh dari permukaan bumi. 2. Batuan beku gang/korok, batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan atau

kristalisasi magma pada celah-celah permukaan bumi.

3. Batuan beku luar, batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan atau kristalisasi magma di permukaan bumi.

b. Menurut kandungan silikanya

1. Batuan beku asam, memilik kadar silika >66% dari massa batuan.

(4)

2. Tekstur Batuan Beku

a. Derajat kristalisasi

1. Holokristalin, batuan yang mineralnya mengkristal semua.

2. Hypokristalin, batuan yang mineralnya mengkristal > tidak mengkristal. 3. Hypohialin, batuan yang mineralnya mengkristal < tidak mengkristal. 4. Holohialin, batuan yang mineralnya tidak mengkristal.

b. Besar kristal

1. Fanerik, ukuran kristal besar. 2. Afanitik, ukuran kristal kecil.

3. Poritik, ukuran kristal besar dan kecil. c. Granularitas

1. Euhedral, bentuk kristal sempurna.

2. Subhedral, bentuk kristal sebagian sempurna. 3. Anhedral, bentuk kristal tidak sempurna. d. Keseragaman kristal

1. Equigranular, ukuran kristal sama besar pada sebuah batuan.

2. Inequigranular, ukuran kristal sama tidak besar pada sebuah batuan.

3. Struktur Batuan Beku

a. Struktur batuan beku dalam

1. Massive, struktur yang memperlihatkan batuan kompak. 2. Scoria, struktur yang mempunyai lubang tak teratur.

3. Vesikular, struktur yang mempunyai lubang-lubang bekas keluarnya gas. 4. Amigdoloidal, struktur yang memperlihatkan adanya lubang-lubang yang

tidak teratur.

5. Xendith, struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang membeku oada saat pembekuaan magma.

b. Struktur batuan beku luar

1. Pillow lava, bekuan lava sperti bantal tersusun. 2. Block lava, bekuan lava besar dan berbongkah. 3. Poppy lava, bekuan lava yang permukaannya halus.

(5)

4. Fungsi Batuan Beku

Fungsi utama batuan beku ialah untuk sebagai hiasan dan juga pondasi untuk membuat suatu bangunan, seperti jembatan. Sedangkan dalam pertambangan batuan bku digunakan untuk mempermudah saat melakukan eksploirasi dan eksploitasi sehingga menurunkan resiko kesalahan saat melakukan kegiatan menambang.

B. Batuan Sedimen (Sedimentary

Rock)

Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dalam suatu siklus sedimentasi (pelapukan-transportasi-sedimentasi-diagenesa). Hal tersebut berarti batuan sedimen terbentuk dari material yang lepas dan bahan terlaruthasil proses mekanis dan kimia dari batuan sebelumnya, dari cangkang binatang, dan sisa-sisa tumbuhan. Proses yang terlihat mencakup penghancuran batuan oleh pelapukan dan erosi, hasil keduanya dan transportasi kemudian memasuki proses kompaksi, sementasi dan litifikasi. Beberapa faktor yang mengontrol tebentuknya batuan sedimen antara lain Litologi Batuan (Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf), stabilitas mineral-mineral yang ada, dan kecepatan erosi.

1. Klasifikasi Batuan Sedimen

a. Berdasarkan proses pengendapannya

1. batuan sedimen klastik, dari pecahan pecahan batuan sebelumnya. 2. batuan sedimen kimiawi, dari proses kimia.

3. batuan sedimen organik, pengedapan dari bahan organik. b. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut

1. batuan sedimen aerik, udara. 2. batuan sedimen aquatik, air sungai. 3. batuan sedimen marin, laut.

4. batuan sedimen glastik, gletser. c. Berdasarkan tempat endapannya

(6)

d. Berdasrkan asal sumber materilanya

1. Allothocnus, berasal dari lurus cekungan itu sendiri.

2. Autocthonous, berasal dari cekungan itu sendiri (tidak terjadi transport).

2. Tekstur Batuan Sedimen Klastik

a. Derajat pemilahan

1. Well Sorted, terpilah baik.

2. Moderately Sorted, terpilah sedang. 3. Poorly Sorted, terpilah buruk. b. Derajat pembundaran

1. Angular, menyudut.

2. Subangular, menyudut tanggung. 3. Sub Rounded, membulat tanggung. 4. Rounded, membulat

5. Well rounded, membulat bagus c. Ukuran butir

1. Gravel, >2 mm 2. Sand, 1/16 – 2 mm 3. Mud, <1/16 mm d. Kemas

1. Kemas terbuka, butiran kristal salng bersentuhan.

2. Kemas tertutup, buturan kristal yang tidak saling bersentuhan.

3. Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik

1. Kristalin, terdirir dari kristal mineral. 2. Amorf. Tekstur tidak teratur.

3. Glass, tekstur batuan halus seperti kaca. 4. Fibrous, tekstur berserat-serat

5. Porous, tekstur berpori-pori

4.Manfaat Batusan Sedimen

Fungsi batuan sedimen ialah diantaranya sebagai eadah fluida, untuk pengamatan geologi bumi, serta lainya, sedangkan dalam pertambangan , batuan sedimen sangat berguna dalam penambangan minyak.

(7)

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan asalnya terbentuk. Banyak mineral yang mempunyai batas-batas kestabilan tertentu yang jika dikenakan tekanan dan temperatur yang melebihi batas tersebut maka akan terjadi penyesuaian dalam batuan dengan membentuk mineral-mineral baru yang stabil. Disamping karena pengaruh tekanan dan temperatur, metamorfisme juga dipengaruhi oleh fluida, dimana fluida (H2O) dalam jumlah bervariasi di antara butiran mineral atau pori-pori batuan yang pada umumnya mengandung ion terlarut akan mempercepat proses metamorfisme.

1. Klasifikasi Batuan Metamorf

a. Berdasarkan batuan asal

1. Orthometamorf, berasal dari rekristalisasi mineral pembentuk batuab beku atau hasil ubahan dari batuan metamorf itu sendiri.

2. Parametamorf, berasl dari rekristalisasi partikel-pertikel batuan sedimen. b. Bedasrkan jenis metamorfismenya

1. Metamorfisme thermal (kontak), terjadi karena aktiftas intrusi magma, proses yang berperan adalah panas larutan aktif.

2. Metamorfisme dinamis, terjadi di daerah pergeseran/pergerakan yang dangkal (misalnya zona patahan), dimana tekanan lebih berperan dari pada panas yang timbul.

3. Metamorfisme regional, proses ini terjadi secara regional, berhubungan dengan lingkungan tektonis, misalnya pada jalur pembentukan pegunungan dan zona tunjaman.

2. Tipe-Tipe Metamorfosa

a. Bedasrkan tingkat malihannya

1. Metamorfosa tingkat rendah, jejak kenampakan batuan asal masih bisa diamati

(8)

b. Bedasarkan lokasi terbentuknya

1. Metamorfosa lokal, terjadi secara lokal pada batuan yang dekat dengan magma.

2. Metamorfosa regional, terjadi akibat pengaruh yang lebih jauh dari tempat penyebabnya.

c. Bedasrkan pengaruh suhu dan tekanan

1. Hydrothermal, tekanan dan temperatur rendah

2. Contact metamorphisme, temperatur rendah-tinggi, tekanan tinggi. 3. Barrovian metamorphisme, temperatur rendah-tinggi, tekanan tinggi. 4. Blueschist metamorphisme, temperatur rendah , tekanan tinggi. 5. Eglagite metamorphisme, temperatur sedang, tekanan sangat tinggi.

3. Tekstur Batuan Metamorfisme

a. Kristoblastik

1. Porfiroblastik, kristalnya tidak sama besar.

2. Granoblastik, kristal sama besar, butiran lorong atau bulat. 3. Lepidoblastik, kristal seperti susunan sisik.

4. Neatoblastik, kristalnya prismaltik. 5. Xenoblastik, mineralnya anhedral. 6. Iaroblastik, mineralnya euhedral. b. Polimset

1. Blastoporifiritik, tekstur batuan berasal dari porifiritik.

2. Blastosefik, tekstur sisa dari batuan sedimen yang ukuran butir sebsar kerikil

3. Blastosamit, tekstur sisa yang ukuran butirannya sama dengan pasir. 4. Blastophylit, tekstur berukuran lempung.

4. Struktur Batuan Metamorf

a. Struktur foliated

1. Slaty cleavage, lapisannya sngat halus rapat dan batuannnya kompak. 2. Phylite, lapisannya kasar, paralel, dan jelas batasannya.

3. Schist, mineral pipih lenbih dominan, lapisannya halus dan batasannya jelas.

4. Gnelssik, minerla butir lebih dominan, lapisannya halus dan batasannya tidak jelas.

(9)

1. Hornflestik, butiran seragam tanpa adanya foliasi dan batuan halus padat. 2. Milonitik, butiran halus dan ada orientasi rentuler.

3. Kataklastik, butiran kasar dan ada orientasi rentuler.

4. Fluser, mirip dengan katalistik, struktur lensa tertanam pada dasar milanoit.anula

5. Pilonitik, butirannya lebih kasar.

6. Augen, seperti fluser hanya saja, lensa-lensanya terdiri dari butiran felspar halus.

7. Granula, butiran tidak seragam, tanpa adanya foliasi dan batuan halus padat.

8. Liniasi, strukturnya menjarum.

5. Kegunaan Batuan Metamorf

Utamanya batuan metamorf digunakan dalam dekorasi atau hiasan seperti lantai dan lainnya, batuan metamorf juga dapat menentukan keadaan dalam bumi di suatu daerah, sedangkan dalam pertambangan batuan metamorf ini mempunyai nilai jual tertentu.

(10)

Aqsa, Rofi Miftshul. 2010. “Batuan dan Siklus Batuan”. (online)

http://catatansirabbit.blogspot.co.id/2010/12/aff-milik-indonesia.html. Diakses pada tanggal 28 September 2015

Endarto, Danang. 2008. Kamus Geografii. Solo : Tiga Serangkai.

Fadillah, Rahimatul. 2013. Praktikum Geologi Dasar. Palembang: Unpublished. Maulana. 2011. “Batuan Beku”. (online)

https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-beku/. Diakses pada tanggal 28 September 2015.

______. 2011. “Batuan Metamorf”. (online)

https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-metamorf/. Diakses pada tanggal 29 September 2015.

______. 2011. “Batuan Sedimen”. (online)

Referensi

Dokumen terkait

harus berpisah dengan agama dan Al-Qur`an maka kekeringan akan muncul dan menjadikan pribadi seorang semakin jauh dengan eksistensi dan esensi kehidupan. Al- Qur`an sebagai

harus berguna bagi masyarakat, termasuk untuk mendukung hilirisasi risetnya. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, terutama melalui

Hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa sebagian dari hasil yang buruk dapat dimediasi oleh tingkat hemoglobin antara pria dan wanita dikaitkan dengan hasil neurologis, dan

b) Jual beli ’Inah, yaitu menjual sesuatu dengan pembayaran tertunda, lalu si penjual membelinya kembali dengan pembayaran kontan yang lebih murah... 4) Menjual barang yang masih

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mengalami kenaikan. Kenaikan PDRB ini mengindikasikan

Salah satu media yang dipakai awal penyebaran Islam di Indonesia adalah Tarekat. Banyak sekali aliran tarekat yang berkembang di Indonesia. Salah satu gerakan tarekat yang

Secara umum terdapat beberapa keuntungan dari metode granulasi basah, diantaranya adalah sifat kohesi dan kompresibilitas serbuk ditingkatkan melalui penambahan pengikat

Reformasi pendidikan melalui islamisasi pengetahuan modern Reformasi pendidikan melalui Islamisasi ilmu pengetahuan modern yang telah disinggung diatas adalah memadukan