Pemerintah juga mengusulkan rancangan undang-undang tentang perpajakan, penerimaan negara bukan pajak, serta bea masuk dan cukai. Peraturan teknis Menteri Keuangan dan Direktur Jenderal Anggaran berupa peraturan (SK) atau surat edaran (SE). Dikuasakan oleh Menteri Keuangan sebagai pengelola anggaran negara dan wakil pemerintah serta sebagai pemegang saham pada perusahaan-perusahaan milik negara.
Dipersembahkan kepada pimpinan pemerintah daerah sebagai pengelola keuangan pemerintah daerah dan wakil pemerintah daerah sebagai pemegang saham perusahaan milik.
Keuangan negara adalah
Hak-hak negara
Hak untuk menarik pajak
Hak untuk menarik iuran
Hak untuk mencetak uang
Hak untuk mengadakan pinjaman
Hak untuk melakukan pinjaman paksa
Kewajiban negara
Ruang linglup keuangan negara
APBN, APBD, Anggaran BUMN/BUMD, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, yang
Dalam pengelolaannya, ruang lingkup keuangan negara tersebut dibagi menjadi
Pengelolaan Fiskal o/Pemerintah secara Langsung
Pengelolaan Kekayaan Negara Yang Dipisahkan o/ BUMN/D
Asas Tahunan
Asas Universalitas (Kelengkapan)
Asas Kesatuan
Asas Spesialis
Asas Akuntabilitas
Asas Profesionalitas
Asas Proporsionalitas
Asas Keterbukaan
Asas Pemeriksaan Keuangan
Dalam melaksanakan pengelolaan keuangannegara secara langsung ini terdapat 2 tipe pengurusan
Realokasi sumber daya secara adil dan merata
Pemerataan pembangunan
Menjaga kestabilan ekonomi, pertahanan dan keamanan negara
Pengurusan Umum
Otorisator (Penguasa Primer)
Ordonatur (Penguasa Sekunder)
Dipegang oleh Presiden, dan dilimpahkan kepada Para Menteri/ Ketua Lembaga Pemerintah Non
Kementerian
Dalam pelaksanaannya, izin ini tidak berdampak langsung terhadap pendapatan dan belanja pemerintah, dan dituangkan dalam bentuk peraturan seperti: UU, PP, Keputusan Presiden. Dalam pelaksanaannya, izin ini berdampak langsung terhadap pendapatan dan belanja pemerintah, dan diterbitkan dalam bentuk keputusan izin/SKO, misalnya: Izin Tetap, Izin Rutin.
Ordonator
Pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan pembebanan tagihan yang diajukan kepada
Tugas ordonatur
Mengusahakan agar penerimaan-penerimaan negara
Menerima, menguji dan membebankan tagihan- tagihan kepada negara sesuai dengan bagian dan mata
Comtable
Orang/badan hukum yang ditugaskan untuk menerima, menyimpan, dan membayar (mengeluarkan) atau menyerahkan uang, surat berharga, dan
Berdasarkan objek pengurusannya : 1. Bendaharawan Uang
Bendaharawan Barang
Perbendaharaan Negara
Bendaharawan Uang
- Menerima uang yang berasal dari pemindah- bukuan, dan dari setoran penerimaan pajak dan PNBP
- Menyimpan uang negara, uang pihak ketiga yang dikuasai negara, dan surat berharga
- Membayar berbagai tagihan dari pihak ketiga berdasarkan ketentuan yang berlaku
- Mencatat semua transaksi keuangan dan mempertanggungjawabkan pengurusannya
- Bendaharawan Khusus
- Menerima penerimaan-penerimaan negara yang berada dalam ruang lingkup tugasnya
- Menyimpan penerimaan-penerimaan tersebut
- Menyetorkan penerimaan-penerimaan negara ke rekening kas negara
- Mencatat semua transaksi keuangan dan mempertanggungjawabkan pengurusannya kepada
- Bendaharawan UUDP
- Bendaharawan Rutin
- Bendaharawan Proyek
- Bendaharawan Pembuat Daftar Gaji,
- Bendaharawan Pensiun
- Bendaharawan Pemberi Uang Muka Cabang
- Bendaharawan Pemegang Uang Muka Cabang
- Bendaharawan Pemilu
- Bendaharawan Gudang Pusat
- Bendaharawan Gudang Penyalur
- Bendaharawan Gudang Persediaan
- Bendaharawan Gudang Pemakai
Mencatat seluruh transaksi keuangan dan mempertanggungjawabkan pengelolaannya kepada kementerian/lembaga yang bertanggung jawab. Pejabat yang berwenang memperoleh barang tersebut adalah menteri dan kepala lembaga negara yang bertindak dalam hal ini. Bertindak sebagai perantara antara gudang pusat dengan gudang perbekalan terutama bagi instansi di wilayah yang tidak dapat bersentuhan langsung dengan gudang pusat.
Bertanggung jawab mengelola barang untuk instansi (sebagai pengguna gudang) dan mendistribusikan barang kepada instansi induk dibawahnya. Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dokumen sertifikasi yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBD, bertanggung jawab atas kebenaran materil dan akibat yang timbul dari penggunaan kertas sertifikasi tersebut.
PPK-SKPD (Pejabat Pengelola Keuangan SKPD) yang berwenang melaksanakan fungsi penatausahaan keuangan pada SKPD. PPTK (Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan) yang diberi wewenang untuk melaksanakan satu atau lebih kegiatan suatu program sesuai dengan tugasnya. Pejabat yang berwenang menandatangani tanda terima kas dan tanda terima lainnya yang sah.
PELAKSANAAN PENATAUSAH
BENDAHARA PENERIMAAN
Bendahara pendapatan pada SKPD wajib menyampaikan laporan pengakuan pendapatan kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
PELAKSANAAN
PENATAUSAHAAN
PENGELUARAN PENYEDIAAN DANA
PEL AKSANA AN
PENGELUARAN
- PPTK mengajukan SPP-LS melalui pejabat penatausahaan keuangan pada SKPD kepada pengguna anggaran/kuasa
- Bendahara pengeluaran melalui pejabat penatausahaan keuangan pada SKPD mengajukan SPP-UP kepada pengguna
- Untuk penggantian dan penambahan uang persediaan, bendahara pengeluaran mengajukan SPP-GU dan/atau SPP-
- Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran mengajukan permintaan uang persediaan kepada kuasa BUD dengan
- Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran mengajukan penggantian uang persediaan yang telah digunakan kepada
- Dalam hal uang persediaan tidak mencukupi kebutuhan, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dapat
- Kuasa BUD menerbitkan SP2D atas SPM yang diterima dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran yang
PPTK menyampaikan SPP-LS melalui pejabat tata usaha keuangan di SKPD kepada pengguna anggaran/wakil keuangan di SKPD kepada pengguna anggaran/wakil pengguna anggaran paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah menerima tagihan pihak ketiga. . Bendahara Pengeluaran menyampaikan SPP-UP kepada pengguna keuangan melalui petugas tata usaha keuangan di SKPD. SKPD meneruskan SPP-UP kepada pengguna anggaran untuk kebutuhan paling lama satu bulan. Untuk penggantian dan penambahan dana perbekalan, bendahara pengeluaran memberikan SPP-GU dan/atau SPP- bendahara pengeluaran memberikan SPP-GU dan/atau SPP-TU.
Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran mengajukan permintaan uang provisi kepada otoritas BUD dengan permintaan pengeluaran uang provisi kepada otoritas BUD melalui SPM-UP. Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran mengajukan pengembalian uang persediaan yang digunakan kepada kuasa BUD, dengan menerbitkan SPM-GU disertai bukti asli pertanggungjawaban penggunaan uang persediaan sebelumnya. Dalam hal uang persediaan tidak mencukupi kebutuhan, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dapat mengajukan permohonan tambahan uang persediaan kepada Kuasa BUD dengan menerbitkan SPM-TU.
Keizinan BUD untuk mengeluarkan SP2D atas SPM yang diterima dari pihak pengguna anggaran/pengguna anggaran yang mana otoritas pengguna/pengguna anggaran diarahkan kepada bank operasi rakan kerjanya selewat-lewatnya 2 (dua) hari bekerja sejak SPM diterima.
Berhubungan dengan penyelenggaran tugas negara disegala bidang yang akan membawa akibat pada
Penerimaan/pendapatan untuk menutup Pengeluaran / belanja negara
Pengurusan Umum dibagi dua
Orang yang diberi hak atas nama negara melakukan tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan/atau
Pejabat negara yang berwenag melakukan pengujian surat tagihan kepad negara dan menerbitkan Surat
Penerimaan Negara serta memebebankan pengeluaran negara
Penguasa sekunder : Presiden yang dikuasakan kepada Menteri Keuangan
Pengurusan Khusus (Bendaharawan) , dilakukan oleh seseorang yang diangkat oleh Menteri Keuangan
Bendaharawan dikenakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Bukan bendaharawan dikenakan Tuntutan Perbendaharaan (TP)
Sedangkan dalam melakukan pemeriksaan akuntabilitas keuangan negara digunakan Instructie en verdere bepalingen voor de Algemeene Rekenkamer (IAR) Stbl. Lemahnya peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara menjadi salah satu penyebab terjadinya beberapa bentuk penyimpangan dalam pengelolaan keuangan negara. Penyempurnaan UU Keuangan Negara merupakan kelanjutan dan hasil dari berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini dalam konteks tersebut.
Dari segi obyeknya, keuangan negara mencakup segala hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan di bidang fiskal, moneter, dan pengelolaan tersendiri atas barang milik negara, serta segala sesuatu yang berupa uang atau barang yang dapat dialihkan menjadi milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Keuangan pemerintah ditinjau dari segi pokoknya meliputi segala sesuatu yang disebutkan di atas yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan usaha negara/daerah, dan badan lain yang berkaitan dengan keuangan pemerintah. Dari perspektif proses, keuangan pemerintah mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan fasilitas seperti disebutkan di atas, dimulai dengan perumusan kebijakan dan.
Dari segi tujuannya, Keuangan Negara mencakup segala kebijakan, kegiatan, dan hubungan hukum yang berkaitan dengan kepemilikan dan/atau penguasaan fasilitas sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara. Bidang pengelolaan keuangan negara dapat dikelompokkan menjadi subbidang pengelolaan fiskal, subbidang pengelolaan moneter, dan subbidang pengelolaan khusus kekayaan negara. Undang-Undang Keuangan Negara hendaknya menjelaskan aturan-aturan dasar yang tercantum dalam UUD dalam asas-asas umum yang mencakup baik asas-asas yang telah lama dikenal dalam pengelolaan keuangan negara, seperti asas tahunan, asas tahunan, dan asas tahunan.
Menteri Keuangan sebagai pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam kepemilikan tersendiri atas kekayaan negara CFO RI. Oleh karena itu mekanisme pertimbangan anggaran di DPR/DPRD diatur dengan baik dalam undang-undang ini, termasuk pembagian tugas antar anggota. Penyelenggaraan APBN, yang menyangkut hal-hal yang tidak diatur lebih lanjut dalam undang-undang APBN, diatur lebih rinci dalam keputusan presiden.
Informasi yang disampaikan dalam laporan menjadi bahan evaluasi pelaksanaan APBN/APBD pada semester pertama dan penyesuaian/perubahan APBN/APBD pada semester berikutnya. Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disampaikan dalam bentuk laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan daerah. kepada pemerintah. Laporan keuangan pemerintah pusat yang telah diperiksa oleh BPK harus disampaikan kepada DPR paling lambat 6 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.
Laporan keuangan masyarakat daerah yang telah diperiksa BPK harus disampaikan kepada DPRD paling lambat 6 bulan setelahnya. Pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai kekuasaan untuk membuat dan melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang tertentu.
Pemerintah RI
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Perangkat daerah, pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara. Sedangkan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan asas perekonomian yang seluas-luasnya dalam sistem dan asas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 5. Dinas Daerah
Lembaga Teknis Daerah 7. Kecamatan
Kelurahan
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Inspektorat
Dinas Daerah
Lembaga Teknis Daerah
Kecamatan : bertugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian urusan
Kelurahan : bertugas dalam wilayah kecamatan dan bertanggungjawab kepada bupati/walikota melalui camat