• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelaksanaan bimbingan belajar pendidikan agama

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pelaksanaan bimbingan belajar pendidikan agama"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Bagaimana pelaksanaan bimbingan belajar Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlak) siswa kelas V MIS Al-Mutahhirin Tahun Pelajaran 2010/2011. Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan bimbingan belajar Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlak) siswa kelas V MIS Al-Mutahhirin tahun pelajaran 2010/2011?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk peningkatan layanan bimbingan belajar pendidikan agama Islam khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Bagi kepala sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengambilan kebijakan pelaksanaan layanan bimbingan belajar pendidikan agama Islam mata pelajaran Aqidah Akhlak di SD/MI.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Bimbingan belajar adalah suatu proses membantu siswa terhadap permasalahan yang dihadapinya, khususnya di sekolah, agar berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan/potensinya. Mata pelajaran Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran dari unsur pendidikan agama Islam di madrasah. Topik ini membahas kajian peristiwa-peristiwa penting terkait perkembangan agama Islam, yang memungkinkan pengenalan, penghayatan dan penanaman nilai-nilai santri dalam ajaran dan semangat agama Islam seperti rahmatan lil'alamin.

Adapun yang dimaksud dengan faktor penghambat dalam pelaksanaan bimbingan dalam penelitian ini, segala hal yang dapat menghambat pelaksanaan pendidikan agama Islam (Aqidah Akhlak) secara optimal adalah pembinaan lembaga sekolah dan guru terhadap peserta didik.

Telaah Pustaka

Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Ulya Latifah.7 Ulya pernah melakukan penelitian di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Permata Kota Malang. Kajian lain dilakukan Mulyati tentang peran Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) At-Thohiriyah dalam pembinaan akhlak anak, 8 Banjarnegara. Dalam penelitiannya, Mulyati mengangkat isu; apa peran Taman Pendidikan Al-Qur'an dalam memajukan akhlak anak; faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dilakukan di TPA.

9 Gusti Sari Nadia Ulfa, "CBC Implementering in die leerproses van Aqidah Akhlak by SDI Darunnajah Ulujami" (Proefskrif, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007), p.

Kerangka Teoritik

Menurut Priyatno yang dikutip Suharyanto19 layanan bimbingan belajar dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a) pengenalan siswa yang mengalami kesulitan belajar, b). pengungkapan penyebab ketidakmampuan belajar, dan c). membantu meringankan kesulitan belajar. Secara umum siswa yang demikian dapat dilihat sebagai siswa yang mengalami kesulitan belajar. Seperti kondisi siswa yang tidak memiliki bakat akademik yang memadai dan seharusnya berhak mengikuti pendidikan atau pendidikan khusus.

Siswa dengan ketidakmampuan belajar sebagaimana disebutkan di atas dapat diidentifikasi melalui prosedur penyaringan melalui tes prestasi akademik, tes kemampuan dasar, skala sikap, dan kebiasaan belajar. Siswa yang tidak menguasai materi sesuai dengan standar yang ditetapkan diharapkan tidak menguasai tujuan pembelajaran. Siswa yang demikian tergolong siswa yang kesulitan dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI) dan membutuhkan bantuan khusus, sedangkan siswa yang tuntas menguasai semua materi yang disampaikan sebelum batas waktunya tergolong cepat belajar dan berhak mendapat tugas tambahan sebagai pengalih perhatian.

Pengajaran remedial adalah suatu bentuk pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan tujuan untuk memperbaiki kesalahan dalam proses dan hasil belajarnya. Untuk itu, sangat penting guru dan konselor memahami perasaan siswa yang seperti ini. Kegiatan pengayaan merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa siswa yang belajar dengan sangat cepat.

Ditinjau dari kinerja atau hasil belajarnya, siswa yang tergolong sangat cepat belajar sebenarnya tidak tergolong mengalami kesulitan belajar. Setiap siswa diharapkan menggunakan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, namun dalam kegiatan sehari-hari sering dijumpai siswa yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang tidak terduga.

Metode Penelitian

Obyek yang diteliti tidak mengetahui tujuan dari penelitian ini, sehingga tidak ada kesan rekayasa akan benar-benar menghasilkan alam dan apa adanya untuk mendapatkan hasil yang valid sesuai dengan kondisi yang terjadi di MIS Al-Mutahhirin Woja Kabupaten Dompu. Peneliti menggunakan tempat penelitian di sebuah lembaga pendidikan yang bernama: MIS Al-Mutahhirin Woja Kabupaten Dompu. Data yang akan diperoleh adalah kondisi yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan PAI dan faktor penghambat pelaksanaan bimbingan PAI dalam proses belajar mengajar kelas V MIS Al-Mutahhirin.

Data/subyek yang diteliti peneliti adalah siswa MIS Al-Mutahhirin yang beralamat di Jl Teuku Umar, Desa Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Informasi (data) akurat diperoleh dari kepala MIS Al-Mutahhirin mengenai gambaran umum MIS Al-Mutahhirin, yang meliputi sejarah dan latar belakang berdirinya, letak dan keadaan geografis, struktur organisasi, kondisi guru dan siswa, fasilitas digunakan dan semua kegiatan yang dilakukan mendukung semua kegiatan pendidikan akhlak di MIS Al-Mutahhirin Kecamatan Woja Desa Simpasai. 2) Kurikulum pengganti. Pada umumnya guru MIS Al-Muthahirin adalah orang yang secara langsung ikut serta dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Data sekunder ini dapat diperoleh dari arsip dan dokumen di kantor MIS Al-Mutahhirin. Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data terkait pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam (Aqidah Akhlak) kelas V MIS Al-Mutahhirin yang beralamat di Jl Teuku Umar Desa Simpasai Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Analisis kualitatif dimaksudkan untuk mendeskripsikan faktor-faktor permasalahan yang diteliti dan memusatkan perhatian pada permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan pendidikan agama Islam (Aqidah Akhlak) siswa kelas V MIS Al-Mutahhirin Simpasai Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.

Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta menarik kesimpulan dengan menggunakan metode deskriptif. Dalam hal ini peneliti langsung mendatangi objek penelitian yaitu MIS Al-Mutahhirin Simpasai Woja Dompu.

Gambar 1. Teknik analis data menurut Miles Hubermen  Komponen dalam analisis data (interactive model).
Gambar 1. Teknik analis data menurut Miles Hubermen Komponen dalam analisis data (interactive model).

Sistematika

Seperti membandingkan data observasi dengan data wawancara, membandingkan situasi dari sudut pandang seseorang dalam berbagai pendapat dan pandangan orang seperti orang biasa, orang dengan pendidikan menengah atau tinggi, orang kaya atau orang pemerintah, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi dari dokumen terkait.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

  • Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah
  • Letak Geografis
  • Sarana dan Prasarana
  • Struktur Organisasi
  • Visi dan Misi MIS Al-Muthahhirin
  • Kurikulum
  • Keadaan Guru dan Karyawan
  • Perencanaan
  • Pelaksanaan
  • Penilaian
  • Faktor Penghambat Pelaksaan Bimbingan Belajar PAI
    • Guru
    • Siswa
    • Orang tua/Wali

Pelaksanaan Bimbingan Belajar PAI (Aqidah Akhlak) untuk siswa kelas V MIS Al-Mutahhirin Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Di MIS Al-Mutahhirin Simpasai, siswa yang mengalami kesulitan belajar diidentifikasi melalui prosedur pengungkapan melalui tes prestasi belajar, mengamati sikap dan kebiasaan belajar. Pada MIS Al-Mutahhirin ditetapkan nilai minimal 70, sehingga siswa yang memperoleh Nilai Tes Prestasi Belajar (THB) kurang dari 70 dikatakan belum menguasai tujuan pembelajaran dan siswa tersebut tergolong mengalami kesulitan belajar. dan membutuhkan bantuan khusus.

Di MIS Al-Mutahhirin, pengajaran remedial dilakukan oleh guru berupa remedial atau tes ulang bagi siswa yang mendapat nilai di bawah standar. Biasanya siswa tersebut adalah siswa yang mengalami keterlambatan akademik, kurang motivasi, atau siswa yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang kurang baik. Materi yang diberikan dalam materi pendalaman ini adalah pelajaran PAI khususnya pelajaran Aqidah Akhlak yang menurut guru cukup sulit untuk dipahami siswa terutama siswa yang memiliki masalah belajar.

Kegiatan ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, tetapi diperuntukkan bagi seluruh siswa kelas 5. Kegiatan pengayaan merupakan bentuk pelayanan kepada satu atau lebih siswa yang belajar dengan sangat cepat. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan informasi yang diberikan oleh guru Aqidah Akhlak MIS Al-Mutahhirin, siswa yang tidak termotivasi untuk mengikuti kelas terlihat malas, sering bercanda, enggan mencatat dan sering mengantuk.

57 Hasil observasi lapangan dan wawancara dengan guru Aqidah Akhlak, 25 September 2011. uang) bagi siswa yang mendapat nilai I sampai III di sekolah. Di MIS Al-Mutahhirin khususnya kelas V siswa yang tergolong memiliki sikap belajar baik adalah AP, AGS, CIP, DWA, FR, IDS, IDN, LPM, MIA, MSA, NRM dan YPM.12F58. Selain hal tersebut di atas, dalam rangka mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, yang dilakukan guru selama ini antara lain menegur dan mengoreksi posisi duduk siswa yang tidak benar, yang menandakan bahwa siswa selalu menjaga ketertiban. , kerapihan dan kebersihan.

Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran PAI (Aqidah Akhlak) pada siswa kelas V MIS Al-Mutahhirin Kecamatan Woja Akhlak) kepada siswa kelas V MIS Al-Mutahhirin Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.

Tabel 1. Keadaan Ruang di MIS Al-Muthahhirin Kecamatan Woja   Kabupaten Dompu 48
Tabel 1. Keadaan Ruang di MIS Al-Muthahhirin Kecamatan Woja Kabupaten Dompu 48

PEMBAHASAN

Faktor Penghambat Pelaksaan Bimbingan Belajar PAI

Tidak dapat dipungkiri bahwa di masa krisis ekonomi seperti saat ini dan belum adanya kebijakan yang baik dari pemerintah mengenai insentif guru, banyak guru selain bekerja sebagai guru, tidak sedikit dari guru tersebut mencari jenis pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. dan keluarganya yang bergantung padanya. Oleh karena itu, profesi mereka sebagai guru tidak akan berjalan secara maksimal dan maksimal karena aktivitas yang harus mereka lakukan di luar profesinya sebagai guru yang bertugas melayani siswa di sekolah. Begitu pula di MIS Al-Mutahhirin, banyak guru yang kurang memperhatikan seorang siswa karena guru mau tidak mau harus melakukan pekerjaan lain untuk mendapatkan materi guna menghidupi dirinya dan keluarganya.

Oleh karena itu, masalah ini menjadi sangat kompleks, karena tidak hanya disebabkan oleh satu masalah, tetapi beberapa masalah yang menjadi penyebab guru tidak fokus menjalankan profesinya sebagai guru di sekolah. Lemahnya motivasi diri dan kurangnya usaha untuk memperbaiki kesalahan diri sendiri dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi salah satu faktor penghambat pelaksanaan proses bimbingan belajar khususnya kelas PAI di MIS Al-Mutahhirin. Pelaksanaan layanan pembelajaran PAI di MIS Al-Mutahhirin dilakukan secara berkala terintegrasi dengan proses belajar mengajar yang dipimpin langsung oleh guru.

Perencanaan, yang meliputi penyusunan program pendampingan di MIS Al-Mutahhirin yang dikoordinasikan antara guru dan kepala sekolah. B. Bimbingan penempatan dan penyaluran, berupa bimbingan atau pembinaan bakat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kurangnya kerjasama antara konselor siswa dengan pihak sekolah, akibatnya pemberian bimbingan belajar hanya dilakukan secara sepihak oleh pihak sekolah.

Guru harus memberikan layanan bimbingan belajar yang terprogram dengan baik dan menerapkan berbagai metode dan materi. Mahasiswa hendaknya memanfaatkan layanan bimbingan belajar untuk mengatasi hambatan belajar sehingga akan mencapai prestasi belajar yang baik.

PENUTUP

Saran

  • Keadaan ruang/sarana bangunan MIS Al-Muthahhirin
  • Keadaan meubelair MIS Al-Muthahhirin
  • Struktur kurikulum MIS Al-Muthahhirin
  • Guru dan karyawan MIS Al-Muthahhirin
  • Layanan bimbingan belajar di MIS Al-Muthahhirin
  • Daftar siswa yang mengalami keterlambatan belajar
  • Daftar siswa yang sangat cepat dalam belajar
  • Jenis masalah dan bimbingan yang diberikan

Banyak program kegiatan, misalnya pembuatan program melalui buku kontak yang bertujuan untuk peran aktif orang tua dalam mendidik anaknya berkomunikasi ke sekolah. Komunikasi melalui buku kontak sangat efektif untuk kelancaran dalam meningkatkan dan meningkatkan prestasi belajar anak. Buku penghubung antara orang tua dan guru (sekolah) mencakup tiga aspek, yaitu: religius, sosial dan mandiri.

CBC-implementering in die Aqidah Akhlak-leerproses by SDI Darunnajah Ulujami”, Proefskrif, Jakarta: UIN Syarif. Die rol van Al-Qur'an Education Park (TPA) At-Thohiriyah Klampok Village, Purworejo-Klampok-distrik, Banjarnegara Regency in Developing Children's Morals", Tesis, Semarang: UNS, 2005.

Gambar

Gambar                                                    Halaman  1. Teknik analisis data menurut Miles Hubermen ..........................................
Gambar 1. Teknik analis data menurut Miles Hubermen  Komponen dalam analisis data (interactive model).
Tabel 1. Keadaan Ruang di MIS Al-Muthahhirin Kecamatan Woja   Kabupaten Dompu 48
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi MIS Al-Muthahhirin Simpasai  Kecamatan Woja Kabupaten Dompu Siswa/siswi   Pe
+6

Referensi

Dokumen terkait

Batasan Masalah Agar permasalahan tidak meluas, maka peneliti membatasi ruang lingkup yang akan diteliti yakni meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam PAI pada Semester I