ARTIKEL
UKIS SALUSI NPM: 12070015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
UkisSalusi (12070015): The Family Educational Function Implementation Work (Case Study: Family in Rural Land fracturing KecematanMukomuko City Mukomuko), Thesis.
Sociology of Education Studies Program, School of Teacher Training and Education (STKIP) PGRI of West Sumatera, Padang, 2017.
Oleh :
Ukis Salusi1, Faishal Yasin2, Erningsih3
*The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera.
**The Sosiology Staff of Sosiology education of STKIP PGRI West Sumatera.
ABSTRACTS
Implementation of the function of family education that works, which Family is busy working outside the house both father and mother, from morning until noon so that families have less time with children, whether it is in providing education, attention and affection to children.
The family should be responsible for educating children because the family is the first and main teacher in educating children, especially children aged 0-6 years, the purpose of this study is to Describe the Implementation of Working Family Function, which has children aged 3-4 years in Desa Tanah Rekah Kecematan City Mukomuko Kabupaten Mukomuko. The theory used in this research is Functional Structural theory according to Robert K.Marton. The Implementation of Family Education Functions in Working in Desa Tanah Rekah Village are as follows: 1) Religious Education, 2) Education related to Values and Culture (Education of Character, Values, and Norms, Tatakrama, Culture), 3) Education Related to Environment (Family, Self, Fellow human, Neighborhood), 4) Education related to Reading and Writing. Everything has been done by the family in Desa Tanah Rekah Village.
Keywords: families, working
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2Pembimbing I, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
3Pembimbing II, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
UkisSalusi (12070015): PelaksanaanFungsiEdukatifKeluarga Yang Bekerja (StudiKasus:
Keluarga di Desa Tanah RekahKecematan KotaMukomukoKabupatenMukomuko), Skripsi.Program StudiPendidikanSosiologi,SekolahTinggiKeguruandanIlmuPendidikan (STKIP PGRI) Sumatera Barat, Padang, 2017.
Pelaksanaan fungsi edukasi keluarga yang bekerja, yang mana Keluarga yang sibuk bekerja diluar rumah baik itu ayah maupun ibu, dari pagi hingga siang hari sehingga keluarga kurang memiliki waktu bersama anak, baik itu dalam memberikan pendidikan, perhatian dan kasih sayang kepada anak. Seharusnya keluargalah yang bertanggung jawab dalam mendidik anak karena keluarga merupakan guru pertama dan utama dalam mendidik anak terutama anak yang masih berusia 0-6 tahun, tujuan penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan Pelaksanaan Fungsi Edukatif Keluarga Yang Bekerja, yang memiliki anak usia 3-4 tahun di Desa Tanah Rekah
Kecematan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko. Teoriyang
digunakandalampenelitianiniadalahteoriStrukturalFungsionalmenurut Robert K.Marton.Adapun PelaksanaanFungsiEdukatifKeluarga Yang Bekarja di Desa Tanah Rekahyaitusebagaiberikut: 1) Pendidikan Agama, 2) Pendidikan yang berhubungandenganNilaidanBudaya (Pendidikan Budi Pekerti, Nilai, dan Norma, Tatakrama, Budaya), 3) PendidikanBerhubungandenganLingkungan (Keluarga, DiriSendiri, Sesamamanusia, LingkunganSekitar), 4) Pendidikan yang berhubungandenganMembacadanMenulis. Semuanyatelahdilaksanakanolehkeluarga di Desa Tanah Rekah.
Kata Kunci: keluarga, bekerja
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan unit terkecil yang ada dalam lingkungan masyarakat.Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang terikat oleh ikatan darah, perkawinan atau adopsi serta tinggal bersama.Asul usul keluarga dapat pula terbentuk dari hubungan antara laki-laki dan perempuan dengan status yang berbeda, kemudian mereka tinggal bersama memiliki anak dan Anak yang dihasilkan dari hidup bersama itu disebut dengan keturunan dari kelompok itu.
Keluarga terdiri dari ayah/ibu,istri/suami dan anak-anak yang belum menikah.
Keluarga secara sosiologis menunjukkan bahwa dalam keluarga itu terjalin suatu hubungan yang sangat mendalam dan kuat, bahkan hubungan tersebut bisa disebut dengan hubungan lahir batin. Adanya ikatan darah menunjukkan bahwa adanya hubungan antara anggota keluarga tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa dalam anggota keluarga terdapat hubungan yang fungsional diantara anggota keluarganya (Suhendi, 2001:43).
Keluarga merupakan struktur yang memiliki bagian yang saling berhubungan.
Struktur berarti suatu perangkat yang
berhubungan antara unit-unit yang menjadi
bagiandari tubuh yang
berhubungan.Hubungan antara suatu struktur dengan struktur itu terganggu, sehingga bagian yang lain terganggu pula (Suhendi, 2001: 161). Orangtua seperti ayah dan ibu merupakan salah satu struktur, apa bila orangtua tidak menjalankan fungsinya maka sistem tersebut tidak dapat menjalankan perannya dengan baik sehingga mempengaruhi pada struktur yang lain dalam keluarga terutama anak.Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan didalam atau di luar keluarga.
MenurutSuhendi mengungkapkan fungsi keluarga yaitu:
1. Fungsi biologis, yang mana berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami istri.
2. Fungsi sosialisasi anak, yang mana disini peran keluarga membentuk kepribadian anak atau proses pembelajaran terhadap seorang anak.
3. Fungsiafeksi, merupakan kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta.
4. Fungsi edukatif, keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia.
Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan seorang anak mulai dari bayi, berjalan- jalan, hingga mampu berjalan. Semuanya diajari oleh keluarga.
5. Fungsi religius, fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan- insan agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6. Fungsi proteksi, keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya, fungsi ini bertujuan agar para anggota keluarga terhindar dari hal- hal negatif.
7. Fungsi ekonomis para anggota keluarga sebagai tim yang tangguh untuk menghidupi keluarganya.
8. Fungsi rekreatif, bertujuan untuk menberikan suasana yang gembira dalam lingkungan.
9. Fungsi penentuan status, dalam sebuah keluarga seorang anak menerima serangkaian status berdasarkan umur, terutama kelahiran dan sebagainya.
Status atau kedudukan ialah suatu perangkat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok atau posisi kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lainnya. Status tidak bisa dipisahkan dari peran. Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang mempunyai status.
Semua fungsi keluarga berpengaruh terhadap anak, terutama fungsi edukatif.Fungsi edukatif adalah keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia atau anak.Hal ini dapat dilihat dari pertumbuha seorang anak mulai dari bayi, berjalan hingga mampu berjalan.Semuanya diajari oleh keluarga, kerana dari keluarga inilah anak mulai belajar berbagai macam hal terutama nilai-nilai, keyakinan, akhlak, belajar bicara, mengenal huruf, angka, dan bersosialisasi (Helmawati, 2014:48).Salah satu contoh fungsi keluarga sebagai alat pendidikan dapat dilihat pada keluarga Jawa dan Sunda. Seorang anak yang menerima suatu pemberian dari seorang lain harus menerima dangan tangan kanan. Jika tidak dengan tangan kanan, pemberian itu akan ditarik kembali. Sebaliknya, jika menggunakan tangan kanan pemberian itu
benar-benar akan diberikan (Suhendi, 2001:
48).
(Khairudin,2008:49) menjelaskan secara histori keluarga telah menghilangkan berbagai fungsi-fungsi dan karakteristik keluarga, salah satunya fungsi edukatif.
Tanggung jawab keluarga dalam mendidik anak-anaknya sebagian besar telah diserahkan atau dilaksanakan kepada badan- badan diluar keluarga, seperti Pendidikan Anak Usia Dini.
Adapun fungsi edukatif keluarga yang peneliti temui di Desa Tanah Rekah Kecematan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko juga dilaksanakan oleh badan- badan diluar keluarga seperti Pendidikan Anak Usia Dini. Keluarga memasukkan anaknya kependidikan anak usia dini ini dikarenakan, keluarga sibuk bekerja, tidak hanya ayah yang bekerja tetapi ibu juga ikut bekerja diluar rumah seperti, bekerja sebagai petani, honorer/PNS, pedagang dan supir.
Sehingga keluarga kurang memberikan perhatian, kasih sayang dan pendidikan dari keluarga, dikarenakan kesibukan keluarga atau orangtua di Desa Tanah Rekah yang bekerja mulai dari pukul 06.30-14.00 WIB.
Seharusnya keluargalah yang bertanggung jawab dalam mendidik anak Terutama ibu.Ibu memegang peranan penting dalam mendidik anak di lingkungan rumah tangga, sebab ibulah yang hapir setiap hari berada dirumah dan ibulah guru pertama paling penting bagi anak, terutama ketika anak masih kecil.Oleh sebab itu ibu harus senantiasa menjadi pendidik dan teman bagi anak yang baik pula (Hendry, 1986: 1).
Hal ini sesuai dengan pendapat (Thalib 1992:46) bahwa kewajiban orangtua dalam mendidik anak usia 0-6 tahun dimana priode subur bagi perkambangan otaknya.
Usia 0-6 tahun ini sering disebut sebagai masa emas perkembangan. Disamping itu anak masih rentan apabila penanganannya tidak tepat justru dapat merugikan anak itu sendiri.
Berdasarkan observasi pada bulan April 2016 yang dilakukan, peneliti melihat aktifitas keluarga yang sibuk dengan pekerjaannya baik itu petani, PNS/ honorer,
dimulai dari pagi hari pukul 06.00 keluarga yang bekerja sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja dan pada siang harinya pukul 14.00 WIB keluarga telah selesai bekerja dan pulang untuk beristirahat, sedangkan orangtua perempuan setelah pulang bekerja mereka sibuk memasak, aktifitas ini dilakukan setiap hari oleh orangtua terutama ibu. Dilihat dari perkembangannya semakin banyak orangtua yang bekerja mencari nafkah untuk membiayai perekonomian keluarganya dan tidak jarang para orangtua bekerja itu memiliki anak yang masih berada di usia dini yang masih membutuhkan perhatian dan motivasi terhadap anaknya tersebut. Karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan fungsi edukatif keluarga yang bekerja di Desa Tanah Rekah,dengan tersitanya waktu seorang orangtua berada dirumah maka akan tersita juga waktu untuk memberikan sebuah pendidikan kepada anaknya dirumah.
Berdasarkan data jumlah penduduk Desa Tanah Rekah terdapat 298 KK, yang mana diantara 298 KK. Terdapat keluarga yang bekerja memasukan anaknya Kependidikan Anak Usia Dini Karang Taruna Telang Perindu di Desa Tanah Rekah Kecematan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko terdapat 15 keluarga yang bekerja memasukkan anaknya Kependidikan Anak Usia Dini yang mana dari 15 keluarga terdapat 11 orang anak laki-laki, 4 orang anak perempuan.
Berdasarkan latar belakang masalah, untuk memperjelas permasalahan yang dibahas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaiman pelaksanaan fungsi edukatif keluarga yang bekerja di Desa Tanah Rekah Kecematan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko?. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pelaksanaan fungsi edukatif keluarga yang bekerja di Desa Tanah Rekah Kecematan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan tipe deskriptif, yang mana peneliti menggunakan pendekatan kualitatif ini untuk mendapat data yang mendalam, suatu data yang
mengandung makna, yang mengkaji permasalahan tentang bagaimana pelaksanaan fungsi edukatif keluarga yang bekerja,Dengan menggunakan teknik purposive sampling, adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 34 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, dalam penelitian ini penulis menggunakan non- participant observation, wawancara, wawancara yang penulis lakukan untuk mengumpulkan data adalah wawancara mendalam dan studi dokumen, tersebut berupa teks tertulis, artifacts, gambar maupun foto, dan dianalisis dalam kelompok yaitu keluarga yang bekerja. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interatif model Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Penelitian ini dilakukan di Desa Tanah Rekah Kecematan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Informan
Profil adalah gambaran, karakteristik yang memberikan fakta tentang hal-hal manusia yang mencangkup kegiatan yang dilakukan sehari-hari baik perorangan maupun kelopok. Terkait dengan profil informan penelitian ini adalah gambaran pelaksanaan fungsi edukatif keluarga yang bekerja dan memiliki anak usia 3-4 tahun di Desa Tanah. Keluarga atau orangtua tersebut merupakan penduduk asli masyarakat Desa Tanah Rekah, yang memiliki pekerjaan yang beragam, diantaranya ada keluarga atau orangtua yang memiliki pekerjaan sebagai PNS/Honor, Petani, ada juga berkerja sebagai supir, dan pedagang.Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 24 orang informan yang mana dari 24 tersebut yaitu suami sebanyak 8 orang, istri sebanyak 11 orang, nenek dan kakek 2 orang, dan kakak atau anak dari orangtua yang memasukkan anaknya kependidikan anak usia dini sebanyak 3 orang.
Kesibukan keluarga yang bekerja dari pagi sampai siang dan bahkan sore membuat keluarga atau orang tua memilih untuk memasukan anaknya ke pendidikan usia dini dan alasan keluarga atau orangtua yang memasukkan anaknya kependidikan anak usia dini yaitu supaya anak dapat pendidikan yang baik, supaya anak dapat mengembangkankemampuan yang dimilkinya, serta anak dapat mengembangkan hubungan sosialnya dengan baik, baik dengan teman sebaya maupun lingkungan masyarakat. Adapun alasan lain dikarenakan orang tua ingin melihat anaknya bisa sama dengan anak yang lain yang masuk kependidikan anak usia dini dan juga dikarenakan anak berkeinginan keras untuk masuk kependidikan anak usia dini, sehingga orang tua memasukkan anak kependidikan usia dini.
B. Pelaksanaan Fungsi Edukatif Keluarga Yang Bekerja
Adapun Proses pelaksanaan fungsi edukatifkeluarga yang bekerja di Desa Tanah Rekah yaitu sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama (Religius) a. Mengajar Anak Tentang
Prinsip Dasar Ketuhanan Anak sangat perlu ditanamkan pendidikan agama, karena pendidikan agama adalah salah satu pondasi yang paling penting untuk membentuk pendidikan anak. Dalam memberikan pendidikan khususnya pendidikan agama sebaiknya lebih diberikan kepada anak sejak usia dini, karena anak akan lebih mudah menyerap dan menerima apa yang dilakukan oleh orangtua dengan harapan anak-anak mereka tumbuh menjadi anak yang soleh dan soleha. Salah satu cara orangtua memberikan pengetahuan, pemahaman dan pengajaran kepada anak tentang Tuhan atau ilmu agama adalah dengan menceritakan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa serta memberikan pengetahuan
tentang alquran dan hadis kepada anak. Selain itu orang tua mengajarkan kepada anak prinsip dasar ketuhanan yang bermakna melaksanakan kewajiban dan meninggalkan larangan Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menumbuhkan Kebiasaan Anak Untuk Beribadah
Cara orang tua dalam menumbuhkan kebiasaan anak untuk beribadah yang sesuai dengan ajaran agama pada Tuhan Yang Maha Esa adalah
dengan memberikan
pengetahuan tentang sholat, serta memberikan pemahaman yang berkenaan dengan semua kewajiban atau menjalankan perintah dan meninggalkan laranggan Allah SWT dengan pedoman Alqur’an dan sunnah.
Salah satu contoh pengajaran yang baik kepada anak yaitu menanamkan kewajiban beribadah kepada anak yang sering dilakukan oleh kaum muslim seperti, sholat, mengaji, puasa dibulan ramadhan dan berakhlak mulia. Dalam mengajarkan hal tersebut orangtua pastilah mengalami banyak hambatan, seperti ada anak yang mau mengerjakan dan adapula yang jarang mengerjakan atau bahkan tidak mau mengerjakannya disini tindakan orangtua amatlah penting dalam proses pengajaran salah satunya sabar dalam menasehati atau mengamanatkan sesuatu kepada anak.
2. Pendidikan Berbasis Nilai Budaya (Budi Pekerti, Nilai dan Norma,Tatakrama, Budaya)
Dalam memberikan pendidikan pada anak tidak hanya memberikan pendidikan agama saja yang diberikan orang tua pada anak- anaknya, tetapi nilai budaya seperti budi pekerti, nilai dan norma juga
diberikan orang tua sebagai bekal hidup anak.
Keluarga berperanan penting dalam pembentukan watak dan perilaku anak karena di dalam keluarga anak-anak akan belajar budi pekertiyang berhubungan dengan tata krama yaitu mulai dari sopan santun dalam berbicara maksudnya anak diajarkan berbicara dengan lembut, tidak berkata kotor, dalam berbicara anak dilarang berteriak atau berbicara keras atau kasar, baik kepada keluarga sendiri maupun orang lain dan sopan santun dalam berpakaian maksudnya yaitu disini anak ajarkan memakai baju yang rapi, sopan dan enak dilihat, kemudian sopan santun dalam makan dan minum, maksudnya anak juga diajarkan dalam makan dan minum yang baik seperti ketika makan, anak diajarkan menggunakan tangan kanan, ketika makan dan minum posisi anak harus dalam keadaan duduk rapi serta dilarang membuang atau memain-mainkan makan. Tidak hanya itu saja, pengajaran nilai, moral dan adat istiada juga diberikan kepada anak, agar untuk masa yang akan datang sedapatnya adat istiadat ini tidak memudar atau bahkan hilang begitu saja.
3. Pendidikan Berhubungan dengan Lingkungan (Keluarga, Diri Sendiri, Sesama Manusia, Lingkungan Sekitar)
a. KeluargaMemperhatikan Perkembangan anak
Keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana
seorang anak didik
dibesarkan.Sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, keluarga mempunyai peranan yang amat penting dan strategis dalam penyadaran, penanaman, dan pengembangan nilai, moral, prilaku, budaya dan lain sebagainya.Orang tua memainkan peran penting dalam penananaman berbagai macam nilai kehidupan yang dapat
diterima. Oleh karena kepentingan itu orang tua semestinya dapat memperhatikan tehap perkembangan anaknya, secara fisik dan psikis, dalam bidang pribadi dan bidang belajar anaknya, dengan keluarga
memperhatikan tahap
perkembangan anak, maka sedapatnya orangtua mengetahui apa dan bagai mana masalah atau hambatan yang dialami anaknya, dan disitu peran orang tua untuk menentaskan permasalahan perkembangan anaknya, pentingnya mengerti tentang keadaan dimana orangtua semestinya dapat dekat dengan anaknya, sehinggan orangtua dapat dengan mudah membantu menuntaskan permasalahan perkembangan yang sedang dihadapi anak mereka. Jadi dengan begitu orang tua bisa membantu secara maksimal dalam memperhatikan perkembangatan anaknya.Dapatdiketahui bahwa pelaksanaan yang dilakukan oleh orangtua dalam memperhatikan perkembangan anak sudah terlaksana, dari hasil wawancara sudah nampak adanya perhatian yang dilakukan secara berkesinambungan untuk dapat memperhatikan perkembangan anak, jadi nampak bahwa ayah selalu siap dengan berbagai keadaan yang akan dialami anaknya, baik itu berupa masalah pribadi atau pun masalah lainnya.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga
dalam memperhatikan
perkembangan anak yang dilakukan oleh orang tua sudah terlaksana.
b. Menanamkan Pendidikan Yang Berhubungan Dengan Diri Sendiri
1) Membiasakan anak berkata jujur
Orang tua harus mendidik atau mengajakan anak agar bisa berkata jujur dengan cara
membiasakan anak untuk berkata jujur setiap harinya, karena sikap tersebut merupakan sifat yang terpuji dalam membetuk kepribadian anak. Jujur merupakan sikap dan perilaku yang tidak berbohong, tidak berbuat curang dan berkata apa adanya. Contoh sikap jujur yang ditanamkan oleh orangtua adalah saat anak pergi dengan teman-temannya, maka anak akan ijin dengan orangtua sebelum orang tuanya pergi bekerja dan menyampaikan tempat dan tujuan anak pergi dan tujuan anak pergi dan diwaktu pulang kerumah dan sebagainya.
tentunya hal tesebut disampaikan kepada orangtua
dengan berkata
jujur.Mendidikanak untuk jujur yaitu dengan cara orang tua selalu melakukan di depan anaknya perbuatan tentang kejujuran tidak membohongi anak-anak dalam melakukan sesuatu, supaya anak menurut kepada orangtua dan bisa berprilaku jujur seperti orangtuanya, dalam kehidupan manusia dalam berprilaku selalu melakukan kesalahan khususnya dalam hal kejujuran, apa bila anak kelihatan melakukan sebuah kebohongan maka tindakan orangtua di Desa Tanah Rekah memperingatkan supaya tidak melakukan kebohongan lagi, serta memarahi langsung.
2) Membiasakan anak untuk disiplin
Disiplin adalah sikap yang harus dimiliki oleh manusia untuk dapat menjalankan kehidupan dengan baik.
Orangtua selalu mengajarkan anak memiliki sifat disiplin, misalnya saja menerapkan kedisiplinan dalam bangun
tidur dipagi hari, serta membagi waktu anak antara belajar dan bermain. Dengan mempunyai sefat disiplin tersebut diharapkan anaknya ketika kelak tumbuh dewasa menjadi anak yang baik dan menghargai waktu.
Disiplin yang diterapkan oleh orangtua yaitu dengan cara memberikan arahan, pengertian akan pentingnya disiplin untuk dapat bisa membagi waktu yang dilakukan sejak dini karena anak akan menjadi terbiasa untuk hidup disiplin karena hal tersebut telah ada dalam pemikiran mereka sejak awal.Dapatdisimpulkan bahwa orangtua mendidik anak disiplin agar anak dapat membagi waktunya dan bagaimana cara menggunakan waktu yang benar supaya nanti anak bisa menghargai waktu dan betapa pentingnya waktu tersebut.
3) Membiasakan anak untuk mandiri
Mandiri adalah sikap dan perilaku yang lebih mengandalkan kesadaran akan kehendak, kemampuan, dan tanggung jawab pada diri sendiri. Orangtua memberikan pendidikan pada anak untuk memiliki sifat madiri adalah dengan cara membiasakan anak untuk melakukan tanggung jawabnya sendiri misalnya saja membersihkan kamar tidurnya, meletakkan piring kotor didapur, serta memberi contoh di depan anak-anaknya.Dapat
disimpulkan bahwa pada
umumnya orangtua
melaksanakan pendidikan dalam keluarga yang mana orang tua membiasakan anak untuk mandiri ini terlihat dari kegiatan sehari-hari, seperti Ibu Wati orangtua dari Jesika, yang mana Ibu Wati
mengajarkan anaknyauntuk dapat mandi sendiri, setelah mandi orangtua mengajarkan memakai pakaiyan atau baju sendiri dan setelah itu baru membersihkan tempat tidur yang telah digunakan oleh anak, menurut penjelasan Ibu Wati yang menyatakan bahwa ketika anaknya memakai baju pada awalnya sering terbalik dan begitu juga waktu merapikan tempat tidur, jesika hanya mengulung selimutnya saja tidak dilipat, meskipun begitu ibu wati terus berusaha mengajarkan anaknya sampai jesika bisa mengerjakan hal tersebut dengan rapi. ini bertujuan agar anak tidak selalu ketergantungan pada orang lain.
c. Menanamkan Pendidikan Yang Berhubungan Sesama Manusia 1) Mengajar anak untuk dapat
saling menghormati dan menyayangi antara sesama manusia
Dalam mengajarkan untuk dapat saling menghormati antar sesama manusia orang tua membiaskan anaknya untuk saling menghormati satu sama lain khusunya menghormati orang yang lebih tua, dan saling menyayangi dengan semua keluarga dan juga teman-temanya.Dengan anak memiliki sifat saling menghormati dan menyayangi antar sesama manusia yang nantinya akan membawa dampak positif bagi kehidupan masa depannya, sikap anak terhadap orang lain bisa saling menyayangi walaupun terdapat perbedaan, dan menghormati dengan perbedaan yang ada, bukan jadi penghambat dan menjadikan sebuah masalah yang besar.
2) Mengajar kerukunan kepada anak
Mengajarkan kerukunan pada anak harus sejak usiadini setidaknya dimulai dari dalam keluarganya sendiri. Dengan mengajarkan anak untuk hidup rukun dan tidak bertengkar dengan kakak adik dalam keluarga maka kehidupan di dalam keluarga akan terjalin
hubungan yang
harmonis.Berdasarkan
ungkapan dari Pak Eranardi menerangkan bahwa putra- putrinya diajarkkan untuk selalu hidup berdampingan dengan sesama manusia dalam kebersamaan dan selalu menjaga kerukunan antar sesama. Kerukunan dijaga dengan baik di dalam lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan luar baik itu dengan teman anak maupun dengan orang lain, dengan adanya sifat saling rukun antar sesama diharapkan tidak terjadi suatu masalah yang besar yang menimbulkan perpecahan antar sesama.
3) Menanamkan kepada anak untuk menjaga lingkungan
Mengajarkan kepada anak untuk menjaga lingkungan alam juga harus dilakukan oleh orangtua supaya anak memiliki sifat cinta dengan lingkungan dan tidak merusak alam. Karena alam merupakan tempat hidup dari manusia itu sendiri, apabila alam rusak maka dapat dibayangkan jika kehidupan manusia juga akan rusak. Mengajarkan anak untuk menjaga lingkungan alam kepada anak tidak hanya bersifat teori saja tapi dipraktikan langsung pada anak, sehingga anak melihat langsung dampak positif yang dilakukan oleh orang tuanya dan akan meniru, orangtua mengajarkan kepada anak agar menjaga kebersihan baik dilingkungan rumah maupun
dilingkungan luar rumah serta bagai mana cara menjaga lingkungan alam agar cinta terhadap lingkungan dan tidak merusak lingkungan alam.
4) Pendidikan Berhubungan Dengan Membaca dan Menulis
Selain pendidikan yang berhubungan dengan diri sendiri yang diajarkan kepada anak, keluarga juga memberikan pendidikan yang berkenaan dengan membaca dan menulis, keluarga juga mengajarkan dan melatih anak untuk dapat terampil membaca dan menulis.orang tua memberikan pendidikan kepada anak seperti membaca dan menulis ini bertujuan agar anak bisa terampil membaca dan menulis. Yang mana ini dilaksanakan pada malam hari ketika selesai mengerjakan sholat magrib.Peneliti melihat pendidikan membaca dan menulis sudah terlaksana dengan baik.Ini terlihat ketika siap sholat magrib orangtua sedang mengajar anaknya menulis angka 123 dan menulis huruf ABC di buku coretan anak.Ada juga sebagian orangtua hanya mengajar anak ketika anak disuruh oleh guruya membuat tugas dirumah menulis 123 sebanyak mungkin.Setelah membantu anak mengerjakan tugas dirumah peneliti melihat orangtua tidak mengajar anaknya kembali untuk mengulang materi yang sudah didapatkan disekolah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, setelah diuraikan bab ke bab tentang pelaksanaan fungsi edukatif keluarga di Desa Tanah Rekah Kecematan Mukomuko Kabupetan Mukomuko dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan yang berhubungan dengan pendidikan agama, yang berkenaan dengan prinsip dasar ketuhanan dan tentang menumbuhkan kebiasaan anak untuk beribadah di Desa Tanah Rekah Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko dilaksanakan diwaktu sholat magrib, dan selesai mengerjakan sholat magrib dengan cara orangtua mengenalkan cara melaksanakan sholat, dan mengaji.
2. Dalam Pendidikan yang Berhubungan Dengan Nilai Budaya seperti Budi Pekerti, Nilai, Norma, dan Tata Kramadi Desa Tanah Rekah Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko.
Pelaksanaanya dilakukan ketika orang tua bermain bersama anak pada siang hari setelah orangtua pulang dari kerja, ini juga dilakukan pada malam hari dan juga dilakukan padi pagi hari ketika sedang bersama anak. pelaksnaanyadapat dikategorikan cukup baik, karena meskipun sudah nampak usaha yang dilakukan oleh orangtua kepada anak akan tetapi yang nampak dalam kesehariannya terkait dengan budaya anak belum mengerti. Akan tetapi pelaksanaan pendidikan seperti budi pekerti dan tata krama sudah terlaksana dengan baik, nampak dari cara anak berbicara dan keramahan anak yang selalu menegur keluarga atau temanya ketika bertemu.
3. Pendidikan yang Berhubungan dengan Lingkungan, seperti lingkungan Keluarga, baik itu Diri Sendiri, Sesama Manusia,maupun Lingkungan Sekitar.
Pendidikan ini dilaksanakan keluarga ketika orangtua atau ibu sedang membersihkan rumah atau halaman dan juga ketika anak selesai bermain dengan mainannya pada siang hari. Terlihat bahwa pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik.
4. Untuk pelaksanaan dasar pendidikan yang berhubungan dengan membaca dan menulis yang dilaksanakan oleh orangtua di Desa Tanah Rekah Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko, sudah dapat dikategorikan baik.
Orangtua melaksanankan pendidikan membaca dan menulis ini dilakukan ketika selesai sholat magrib dan juga dilaksanakan ketika orangtua bermain
bersama anak pada siang hari dengan cara bermain sambil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi
keluarga (Tentang Ikhwal keluarga, Remaja dan Anak ). Jakarta: Rineka Cipta
Suhendi, H Hendi dan Rahmadani Wahyu.
2001. Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. Bandung: Cv Pustaka Setia Sugiyono. 2011. Memahami penelitian
Kualitatif. Bandung. Alvabeta .
Thalib,Muhammad.1992.
EnsiklopediaKeluargaSakinah, Jakarta:
Cipta Presents