• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelaksanaan pembiayaan kpr subsidi ib - Repository Ekuitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pelaksanaan pembiayaan kpr subsidi ib - Repository Ekuitas"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Studi

Rumusan Masalah

Maksud dan Tujuan Studi

Kegunaan Studi

Metode Studi

Tempat dan Waktu Studi

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Tentang Bank

  • Pengertian Bank
  • Jenis-jenis Bank

Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam menentukan harga produknya sangat berbeda dengan bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Sementara itu, penetapan biaya jasa perbankan lainnya bagi bank berdasarkan prinsip syariah juga menentukan biaya yang sesuai dengan syariah Islam.

Tinjauan Umum Tentang Bank Syariah

  • Pengertian Bank Syariah
  • Karakteristik Bank Syariah
  • Prinsip Bank Syariah
  • Tujuan dan Fungsi Bank Syariah
  • Kegiatan Usaha Bank Syariah
  • Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional
  • Produk Bank Syariah

Menyalurkan pembiayaan atas dasar Mudharabah, Musyarakah atau perjanjian lain yang tidak bercanggah dengan prinsip Syariah. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Murabahah, Salam, Istishna atau kontrak lain yang tidak bercanggah dengan prinsip Syariah. Menjalankan perolehan hutang berdasarkan akad Hiwalah atau akad lain yang tidak bercanggah dengan prinsip Syariah.

Menghimpun dana dalam bentuk simpanan dalam bentuk giro, tabungan atau bentuk lain yang sejenis berdasarkan akad wadi'ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharab, akad musyarak atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; Penyaluran pembiayaan berdasarkan akad murabeh, akad salam, akad istishna atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

Melakukan penagihan utang berdasarkan akad hawala atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam bentuk simpanan berdasarkan akad wadi'ah atau investasi berdasarkan akad mudharab dan/atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

Tinjauan Umum Tentang Pembiayaan

  • Pengertian Pembiayaan
  • Tujuan Pembiayaan
  • Fungsi Pembiayaan
  • Jenis-jenis Pembiayaan
  • Prinsip Pembiayaan

30 Bank syariah selain menjalankan perannya sebagai perantara (link) antara nasabah yang mempunyai kelebihan dana (surplus dana) dan kekurangan dana (defisit dana), juga dapat memberikan berbagai layanan perbankan kepada nasabah dengan imbalan sewa atau keuntungan. Menurut Muhamad, pembiayaan adalah penyediaan dana dan/atau rekening berdasarkan akad Mudharabah dan/atau Musyarakah dan/atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil. Dari pengertian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah penyediaan dana dan/atau rekening yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad Mudharabah dan/atau Musyarakah serta pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan terbesar bagi bank dan merupakan fungsi utama bank, yaitu suatu bentuk pemberian fasilitas untuk menyediakan dana guna memenuhi kebutuhan pihak yang unitnya defisit oleh pihak yang unitnya surplus. Penilaian pembiayaan oleh perbankan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dilakukan dengan menggunakan analisis 5C sebagai prinsip pembiayaan. Kapasitas berarti kemampuan nasabah dalam menjalankan usaha dan membayar kembali pinjaman yang diambil dalam jangka waktu yang disepakati.

Permodalan (Capital) kekayaan seorang debitur juga merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh calon kreditor. Sebab, kemampuan modal dan finansial seorang debitur akan berkorelasi langsung dengan tingkat kemampuan membayar kredit.

Tinjauan Umum Mengenai KPR Syariah

  • Pengertian KPR Syariah
  • Pembiayaan Murabahah

Oleh karena itu, undang-undang bahkan mewajibkan adanya rasa aman dalam setiap pemberian pembiayaan. Kondisi mikro dan makroekonomi juga menjadi faktor penting untuk dianalisis sebelum memberikan pembiayaan, terutama yang berkaitan langsung dengan bisnis klien. 37 Akad murabahah adalah transaksi jual beli barang dengan harga pembelian barang ditambah margin yang disepakati para pihak, dimana penjual memberitahukan harga pembelian terlebih dahulu kepada pembeli.

Negosiasi dan persyaratan, pada tahap ini perundingan dengan pihak bank menyangkut spesifikasi produk yang diinginkan nasabah, harga beli dan jual, jangka waktu pembayaran atau pelunasan, serta persyaratan lain yang harus dipenuhi nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. berada di Bank Islam. Setelah Bank membeli produk sesuai spesifikasi yang diinginkan nasabah, maka perjanjian jual beli tersebut disertai dengan penandatanganan perjanjian jual beli antar bank. Supplier mengirimkan produk/barang yang dibeli bank ke alamat nasabah, atau sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya antara bank dan nasabah.

Penerimaan barang dan dokumen, apabila barang sudah sampai di alamat pemesan maka pemesan harus menandatangani surat penerimaan barang, dan mengecek kembali kelengkapan dokumen produk/barang. Proses selanjutnya adalah nasabah membayar harga produk/barang yang dibelinya dari bank, biasanya pembayarannya dilakukan secara angsuran dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati sebelumnya.

Gambar 2.2  Skema Murabahah  1.  Negosiasi dan persyaratan
Gambar 2.2 Skema Murabahah 1. Negosiasi dan persyaratan

OBJEK STUDI

  • Sejarah Bank BTN Syariah
  • Visi dan Misi Bank BTN Syariah
    • Visi Bank BTN Syariah
    • Misi Bank BTN Syariah
  • Logo dan Arti Logo BTN Syariah
    • Logo BTN Syariah
    • Arti Logo BTN Syariah
  • Struktur Organisasi Bank BTN KCS Bandung
  • Aktivitas Bank BTN Syariah
    • Produk Penghimpunan Dana
    • Produk Pembiayaan/Penyaluran Dana
    • E-Channel
    • Jasa dan Layanan

Pembiayaan bersubsidi KPR iB merupakan pembiayaan yang ditujukan untuk program kesejahteraan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memfasilitasi kepemilikan rumah, dengan akad murabahah (jual beli) yang memberikan manfaat berbeda. Untuk dapat menikmati pembiayaan KPR subsidi iB di BTN Syariah, nasabah melalui pihak yang menawarkan pembiayaan KPR subsidi iB adalah sebagai berikut. Nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan KPR subsidi iB harus mengisi formulir permohonan yang berisi data diri nasabah yang mengajukan pembiayaan KPR subsidi iB.

Salah satu kendala internal yang dihadapi dalam pembiayaan KPR subsidi iB di Bank BTN Syariah cabang Bandung adalah seringnya terjadi perubahan syarat dan ketentuan persetujuan KPR subsidi oleh pemerintah. Kendala terbesar dalam pembiayaan KPR subsidi iB di Bank BTN Syariah cabang Bandung adalah apakah rumah tersebut akan ditempati. Pendanaan bersubsidi KPR iB merupakan pendanaan yang diperuntukkan bagi program bantuan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendapatkan manfaat.

Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat memberikan pembiayaan KPR beragunan iB adalah calon nasabah adalah warga negara Indonesia (WNI), berusia 21 tahun/menikah dan harus memiliki gaji pokok maksimal Rp. Pembiayaan harus dibayar penuh. Usia maksimal 55 tahun bagi pekerja dan usia 65 tahun bagi wirausaha dan profesional. Harga rumah yang akan dibeli maksimal Rp 5% DP (wiraswasta) 1% (TNI, Polri dan PNS) jangka waktu pembiayaan maksimal 20 tahun. Kendala terbesar yang dialami dalam pembiayaan KPR Subsidi iB di Bank BTN Kantor Cabang Syariah Bandung adalah apabila rumah yang akan ditempati nasabah belum selesai 100% maka bank tidak dapat melaksanakan akad karena prinsip iB KPR Subsidi, yaitu ketika sudah ada kontrak rumah harus siap ditempati. .

Gambar 3.1  Logo BTN Syariah
Gambar 3.1 Logo BTN Syariah

HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN MASALAH

Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan KPR Subsidi iB

Tahap pertama adalah pengajuan dana subsidi KPR. Calon nasabah mendatangi Bank BTN Syariah dan bertemu dengan pihak Financial Service (FS) untuk menanyakan informasi langsung mengenai produk KPR subsidi, kemudian FS akan menjelaskan sedetail mungkin jika calon nasabah sudah memahami informasi yang disampaikan FS dan ingin melamar. untuk pembiayaan, hal pertama yang dilakukan calon nasabah pembiayaan saat mengajukan permohonan adalah mengisi formulir pembiayaan KPR Subsidi yang telah disediakan dan mulai mempersiapkan setiap berkas dan dokumen yang diminta oleh bank yang belum diketahui oleh nasabah. Jika calon nasabah sudah bisa dibiayai, tahap selanjutnya calon nasabah melengkapi dokumen persyaratan permohonan KPR subsidi iB dan dokumen tersebut diserahkan ke Financial Service (FS). FA akan melakukan wawancara langsung kepada klien wirausaha jika terdapat keraguan terhadap bisnis calon klien pembiayaan, dengan membawa berkas yang telah dianalisis oleh OA, sehingga wawancara lisan dapat dilakukan langsung dengan keadaan sebenarnya.

Karena prinsip jual beli rumah perlu memberikan uang muka terlebih dahulu, namun pada pembiayaan KPR subsidi pemerintah memberikan bantuan uang muka sebesar Rp 4.000.000 sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen PUPR) nomor 552/KPTS/ M/2016 . Jika pembayaran yang ditetapkan oleh bank lebih dari jumlah yang ditetapkan, penerima harus menambah pembayaran tersebut. Namun apabila uang muka yang ditetapkan oleh bank kurang dari jumlah yang ditetapkan, maka dana hibah bantuan uang muka yang diterima akan digunakan untuk membayar uang muka tersebut.

Setelah akad dilaksanakan, dana akan dicairkan dan diberikan langsung kepada pengembang, karena pada prinsipnya dalam pembiayaan syariah KPR Subsidi iB menggunakan prinsip jual beli, sehingga pada saat mengajukan KPR subsidi dengan BTN Syariah, BTN Syariah akan beli dulu rumah yang dipesan nasabah, barulah bank akan menjualnya. Rumah yang dibeli dari pengembang ke nasabah dengan menambah keuntungan. Pada saat pelunasan, nasabah dapat mengambil alih permohonan KPR subsidi iB beserta sertifikat dan surat menyurat lainnya, yang disimpan dalam Dokumen Pendanaan.

Ketentuan dan Persyaratan Pembiayaan KPR Subsidi iB pada Bank

62 untuk membiayai KPR berbantuan iB, jaringan listrik harus lengkap dan tersambung, jaringan distribusi air bersih dari PDAM mencukupi dan sebagainya, sehingga objek jaminan siap untuk dihuni. Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) adalah penerima hibah. pemilik sertifikat tanah) membebankan hipotek (jaminan) atas tanahnya untuk menjamin pelunasan utang debitur kepada kreditur. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) adalah surat kuasa yang dibuat atau diberikan oleh penanggung atau pemilik tanah, dalam hal ini pengembang sebagai pemberi hibah.

67 wewenang kepada pemiutang sebagai penerima bantuan untuk memberikan bantuan kepada pemberi hibah, untuk memberi pemiutang hak untuk memegang hak gadai atas tanah milik pemberi hibah b.

Hambatan dan Penanggulangan dalam Pelaksanaan Pemberian

  • Hambatan-hambatan pada Pelaksanaan Pembiayaan KPR
  • Penanggulangan dalam Mengatasi Hambatan Pelaksanaan

68 dari nasabah belum selesai 100%, maka pihak bank tidak bisa melaksanakan akad karena prinsip KPR iB subsidi yaitu jika akad selesai maka rumah harus siap huni. Bank wajib mengubah dan menyerahkan syarat dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah setiap kali terjadi perubahan tersebut. Tata cara pemberian pembiayaan KPR subsidi iB diawali dengan calon nasabah datang ke bank untuk mengajukan pembiayaan dengan mengisi formulir permohonan pembiayaan KPR subsidi iB, mengecek ideb di sistem SLIK, kemudian nasabah mengisi dokumen yang diperlukan kemudian Pembiayaan. Unit pelayanan memeriksa kelengkapannya. diterbitkan, apabila disetujui FS akan memerintahkan akad kepada notaris, notaris melakukan kliring akta, akad dilaksanakan, setelah itu dilakukan pencairan dan nasabah segera membayar secara mencicil sampai lunas sesuai akad, kemudian dokumen-dokumen yang tersimpan dalam Dokumen Pembiayaan akan dikembalikan, berupa sertifikat, IMB, AJB dan seluruh dokumen permohonan pembiayaan.

Karena CPR bersubsidi merupakan program pemerintah, maka bank harus mengikuti ketentuan yang diberikan pemerintah. Layanan Pembiayaan harus menginformasikan kepada nasabah mengenai ruang lingkup proses pembiayaan yang diajukan oleh nasabah sehingga nasabah tidak memiliki pertanyaan dan juga memberikan pemahaman kepada nasabah bahwa bank melakukan proses pembiayaan secara bertahap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari segi persyaratan, pihak bank perlu lebih cepat dan teliti dalam melakukan pengecekan kelengkapan berkas nasabah sehingga apabila terdapat kekurangan atau kesalahan berkas, pegawai dapat meminta dan memperbaiki kesalahan nasabah secepatnya. nasabah tentang pentingnya memenuhi persyaratan untuk mengajukan pembiayaan iB CPR bersubsidi agar tidak menghambat proses pembiayaan.

Untuk mengatasi kendala internal yang terjadi sebaiknya bank lebih memperhatikan ketentuan CPR Bersubsidi iB apakah masih berlaku atau tidak dan sebaiknya bank lebih mengetahui ketentuan terbaru yang dikeluarkan pemerintah mengenai CPR Bersubsidi iB. Untuk kendala eksternal, pihak bank harus benar-benar menilai pengembang, apakah pengembang tersebut memiliki reputasi yang baik dan apakah pengembang mampu menyelesaikan rumah tersebut dalam waktu yang ditentukan, sehingga pembangunan rumah subsidi tersebut berjalan lancar.

KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.2  Skema Murabahah  1.  Negosiasi dan persyaratan
Gambar 3.1  Logo BTN Syariah

Referensi

Dokumen terkait

SINERGI DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN KPR BERSUBSIDI STUDI KASUS DI BTN KANTOR CABANG SYARIAH MATARAM Oleh: Lili Muniro NIM 170502230 ABSTRAK Penelitian tentang