• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelaksanaan permendikbud no. 65 tahun 2013

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pelaksanaan permendikbud no. 65 tahun 2013"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PERMENDIKBUD NO. 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES (PENDEKATAN SAINTIFIK)

PADA KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IPS

SMA NEGERI 4 PADANG

ARTIKEL

MIGO WAHYU AKNIMAL NPM. 10070261

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2014.

(2)

PELAKSANAAN PERMENDIKBUD NO. 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES (Pendekatan Saintifik) PADA KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN

SOSIOLOGI DI KELAS X IPS SMA NEGERI 4 PADANG

Migo Wahyu Aknimal¹, Dr. Buchari Nurdin, M. Si², Darmairal Rahmad, SP, M. Pd³ Progam Studi Pendidikan Sosiologi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

The research is the background by the government policy on the development of cuuriculum, that replacement KTSP curriculum to the Curriculum 2013 which established in 2013 ago. The curriculum KTSP in the learning process, activities consist of the exploration, elaboration, and confirmation. While the curriculum 2013, the activities of learning process known as the scientific approach consist of learning of observing, question, reason, and communicate. To reach the process there are stage of affective, cognitive, and skill. The studi to described the activities of the teacher in conducting a scientific approach to teaching in sociology learning in first class social science senior hight school 4 Padang city.

The teory used is a social fact by Emile Durkheim. The study used a qualitative approach the type of evaluative research. Informant in the study are representative of curriculum, sociology teacher and student in first class social science senior hight school 4 Padang City. Informants selection in this study purposive sampling. The type of data used is primary data and secondary data. Method of data collection is 1) observation, 2) interviews in-depth, 3) documentation study. Data analysis was performed with a model of interaktif analysis (Miles and Huberman) include four stage 1) data collection 2) data reduction, 3) presentation of data, 4) conclution.

The result of the study based data obtained concluded, 1) one of the teacher in first class social science studies sociology Senior Hight School 4 Padang city, does not understand the scientific approach. That is in the process of affective. 2) the teacher of the first class social science sociology studies in Senior Higth School 4 Padang city, a learning resourch using still that is textbook, teacher prefer to wait from the school to get learning learning resourch related. 3) the teacher of first class social science sociology studies in the hight school 4 Padang city, inaffective and inconsistent providing opportunities to student in conducting scientific approach in the learning process.

Keyword : Scientific Approach, Implementation, Sociology Learning

(3)

1 PENDAHULUAN

Berdasarkan Permendikbud No.

65 tentang Standar Proses dijelaskan, bahwa dalam pelaksanaan atau proses pembelajaran guru harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach), yaitu mengamati, menanya,

menalar, mencoba, dan

mengkomunikasi yang terdiri dari tahapan kognitif, afektif, keterampilan/Skill.

Pada rangakaian kegiatan pembelajaran di atas, guru dituntut untuk menerapkannya dalam proses pembelajaran.Guru harus menggunakan beragam pendekatan pembelajaran dan sumber belajar lain yang relevan, kemudian guru hendaknya memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, lengkap dengan alat penunjang yang dapat meningkatkan kinerja dan keberhasilan peserta didik guna memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Selanjutnya, guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan di SMA Negeri 4

Padang, sekolah ini telah menerapkan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2013/2014. salah satu isi Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud) yang terdapat dalam Kurikulum 2013 adalah tentang Standar Proses, yang dicantumkan pada Permendikbud No. 65 tahun 2013.

Merupakan standar proses dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menjadi acuan oleh guru, terutama dalam kegiatan inti dalam proses pembelajaran.

SMA Negeri 4 Padang merupakan salah satu sekolah yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pemerintah, artinya belum semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 ini karena masih dalam tahap percobaan. Mengacu pada kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dianggap tidak berjalan efektif dikarenakan kurangnya pengetahuan, kemampuan dan keterampilan guru dalam pelaksanaannya ((Muslich, 2011:6).

Pada Kurikulum 2013 ini tergantung bagaimana guru dalam menjalankannya, karena gurulah yang memiliki posisi yang strategis yang

(4)

secara langsung berhadapan dengan siswa dan melaksanakannya dalam proses pembelajaran, terutama dalam kegiatan inti proses pembelajaran tersebut.

Namun pada kenyataanya, berdasarkan observasi awal dan wawancara, guru masih mengandalkan metode dengan ceramah bervariasi di depan kelas, kemudian sesekali guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan tujuan ingin mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan guru juga terlihat tidak menggunakan alat atau media dalam proses pembelajaran yang harusnya dapat memperdalam pengetahuan siswa terhadap sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran. Berdasarkan dari kegiatan yang dilakukan guru tersebut belum tergambar rangkaian kegiatan ilmiah (scientific approach) yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasi yang mencakup tahapan kognitif, afektif, keterampilan/Skill.

Oleh karena itu penelitian ini memfokuskan kajian pada pelaksanaan pendekatan saintifik pada kegiatan inti yaitu, mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan mengkomunikasi yang meliputi tahapan kognitif, afektif dan keterampilan/Skill.

Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan guru dalam melakukan pendekatan ilmiah (scientific approach) yaitu guru dalam memberikan peluang kepada siswa untuk menjalani proses mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi, yang juga mencakup didalamnya tahapan kognitif, afektif, keterampilan/Skill.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Afnelia Eka Putri, 2005/64950. Skripsi FIS Universitas Negeri Padang (UNP) dengan judul penelitian“Implementasi Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Payakumbuh.

Selanjutnya, Susi Irayanti, (25725/2004). Skripsi FIS Universitas Negeri Padang (UNP) dengan judul penelitian “Persiapan Mengajar Guru Mata Pelejaran Sejarah Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 (Studi Kasus SMA Negeri 5 Padang) Jurusan Pendidikan Sejarah”.

(5)

3 METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian evaluatif.

Kirk dan Miller mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristiwanya (Moleong, 2010:4).

Sementara itu Hamid Hasan (2011) menjelaskan bahwa, evaluasi adalah suatu proses pemberian pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan. Sesuatu yang dipertimbangkan tersebut dapat berupa orang, benda, kegiatan, dan keadaan dengan berdasarkan kepada kriteri- kriteria tertentu agar tidak dilakukan asal saja (Tim MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2011:108).

Dalam hal ini penulis berusaha mendeskripsikan atau memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pendekatan ilmiah (scientific approach) pada kegiatan inti dalam pembelajaran

Sosiologi menurut Permendikbud No.

65 Tahun 2013 tentang Standar Proses di kelas X IPS SMA Negeri 4 Padang.

Informan dalam penelitian ini ditetapkan dengan metode yang disengaja (purposive sampling).

Metode purposive sampling menurut Lincoln dan Guba adalah peneliti menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang mesti dipenuhi oleh orang-orang yang akan dijadikan sumber informasi (Sugiyono, 2012:54).

Jenis data dalam penelitian ini adalah semua dokumen-dokumen yang mendukung dalam mendapatkan informasi, baik yang tertulis ataupun bersifat keterangan-keterangan dari informan melalui pengamatan dan wawancara. Seperti, salinan Permendikbud No. 65 tahun 2013, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru Sosiologi di kelas X IPS SMA Negeri 4 Padang tersebut.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu, 1) Observasi, 2) wawancara 3) Penelusuran dokumen.

Unit analisis data dalam penelitian ini adalah individu yaitu guru dalam melakukan pendekatan ilmiah (scientific approach ) yaitu

(6)

mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi yang terdiri dari tahapan afektif, kognitif, dan keterampilan/Skill.

Analisis data dilakukan berdasarkan skema analisis Miles dan Huberman yang dilakukan dengan 4 cara yaitu 1)pengumpulan data, 2)reduksi data, 3)penyajian data 4)menarik kesimpulan. Agar data yang diperoleh valid penulis menggunakan teknik Trianggulasi Data. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Padang, mulai pada tanggal 25 April s/d 5 Mei 2014.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 25 April 2014 s/d 5 Mei 2014, maka di peroleh hasil sebagai berikut:

1. Guru Melakukan Pendekatan Ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaraan Sosiologi yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi.

a) Mengamati

Guru memfasilitasi peserta didik dengan menampilkan materi pembelajaran dengan menggunakan media belajar yaitu proyektor.

Kemudian guru juga memanfaatkan

papan tulis untuk menuliskan hal-hal pokok yang harus di ketahui siswa.

b) Menanya

Guru memberikan rangsangan kepada siswa untuk bertanya dengan menuliskan sesuatu di papan tulis terkait materi yang sedang dipelajari.

c) Menalar

Guru memberikan kesempatan kepada siswa menjawab pertanyaan yang muncul dari siswa lain untuk menjawab terlebih dahulu yang kemudian ditegaskan oleh guru.

d) Mencoba

Dengan membentuk beberapa kelompok yang kemudian meminta siswa membuat perencanaan penelitian sederhana berdasarkan kelompok.

e.) Mengkomunikasi

Meminta siswa mempresentasikan hasil perencanaan penelitian sederhana dengan cara membacakan didepan kelas atau berdiri di tempat masing- masing dan memotivasi siswa untuk mengomentari hasil presentasi tersebut.

2. Guru dalam Melakukan Pendekatan Ilmiah (scientific approach) pada Kegiatan Inti untuk Mencapai Proses Afektif a) Guru membiasakan peserta didik

dengan pemberian kuis ataupun

(7)

5 latihan-latihan diawal pelajaran akan dimulai.

b) Guru mengarahkan peserta didik dalam membentuk kelompok kecil dan membahas materi pelajaran yang ditentukan.

c) Guru menjelaskan kepada peserta didik dengan memberikan penjelasan dan contoh yang relevan tentang materi yang sulit dipahami.

d) Guru mengarahkan peseta didik agar berlaku disiplin, jujur, serius dan kerja sama dalam belajar serta menyeluruh dalam kerja kelompok.

3. Guru Dalam Melakukan Pendekatan Ilmiah (scientific approach) Pada Kegiatan Inti Untuk Mencapai Proses Kognitif

a) Memfasilitasi peserta didik dengan menampilkan materi di depan kelas menggunakan media infokus atau dengan menuliskan di papan tulis hal-hal pokok yang harus diketahui siswa.

b) Membentuk kelompok diskusi atau individu untuk membahas materi.

c) Membiasakan peserta didik dengan membaca dan menuliskan kembali dengan kalimat sendiri tentang bahasan materi.

d) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan

latihan-latihan sederhana berdasarkan teori yang dipelajari.

e) Mengadakan pretes dan postes yang kemudian diberikan penilaian dan mengkategorikan nilai tertinggi, sedang, rendah untuk kemudian dilakukan remedial atau ulangan.

4. Guru Dalam Melakukan Pendekatan Ilmiah (scientific approach) Pada Kegiatan Inti Untuk Mencapai Proses Keterampilan/Skill

a) Memfasilitasi peserta didik dengan menjelaskan materi menggunakan media belajar atau dengan memberikan sebuah ilustrasi yang relavan dengan materi.

b) Memotivasi siswa untuk bertanya tentang sesuatu yang belum dipahami terkait materi pelajaran yang sedang dipelajari.

c) Memfasilitasi menjawab pertanyaan yang muncul dari siswa dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab terlebih dahulu yang kemudian ditegaskan oleh guru.

d) Memfasilitasi siswa membuat perencanaan penelitian sederhana secara individu atau kelompok.

(8)

PEMBAHASAN

Mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Emile Durkheim yaitu fakta sosial, yang mengatakan bahwa tindakan atau perilaku seseorang yang berada diluar individu yang sifatnya memaksa serta terbentuk karena adanya pola didalam masyrakat.

Artinya guru dalam melakukan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses pembelajaran ini dikarenakan adanya aturan perundang- udangan yang mengharuskan guru untuk melaksanaannya. Jika tidak maka akan mendapatkan tindakan koreksi, celaan dan bahkan mendapat sebuah hukuman.

Pada pencapaian proses pendekatan ilmiah (scientific approach) ini guru Sosiologi kelas X IPS SMA Negeri 4 Padang tidak konsisten dalam memberikan peluang kepada siswa untuk menjalani ketiga tahapan tersebut. Karena keterbatasan waktu mengajar dan mengejar pelajaran yang tertinggal. Kemudian, Pada tahap afektif guru masih kurang memahami bagaimana membuat siswa bisa menjalani proses afektif yang mencakup menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga

mengamalkan materi pelajaran.

Padahal apa yang dilakukan oleh guru bersangkutan sudah menjalani proses tersebut.

Pada tahap kognitif yang menjadi kelemahan dalam pelaksanaannya adalah kurangnya sumber belajar lain yang relevan selain buku pelajaran.

Selanjutnya, pada tahap keterampilan/skill, guru hendaknya terampil dalam menggunakan media belajar agar pengetahuan dan keterampilan siswa semakin konkret, dan mendalam terhadap suatu fenomena

KESIMPULAN

Salah satu guru Sosiologi kelas X IPS SMA Negeri 4 Padang kurang memahami dalam melakukan pendekatan ilmiah (scientific approach) yaitu pada proses afektif.

Guru Sosiologi Kelas X IPS SMA Negeri 4 Padang masih mengandalkan satu sumber belajar yaitu buku pelajaran, guru cenderung menunggu dari pihak sekolah untuk mendapatkan sumber-sumber belajar terkait.

Guru Sosiologi kelas X IPS SMA Negeri 4 Padang tidak efektif dan

(9)

7 juga tidak konsisten dalam memberikan peluang kepada siswa dalam melakukan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses pembelajaran.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Muslich,Masnur.2011.KTSP

Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.

Jakarta: PT. Bumi Aksara Sardiman, 2011.Interaksi dan Motivasi

Belajar-Mengajar. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: ALVABETA Ikatan Anggota Penerbit Indonesia (IKAPI)

Tim MKDP, Kurikulum. 2011.

Kurikulum dan

Pembelajaran.Badung: PT.

Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

(1) Calon peserta didik dengan pendidikan formal, nonformal atau informal dari negara asing dan akan melanjutkan studi di pendidikan tinggi di Indonesia dapat

berjudul “ Efektivitas Model Pembelajaran Joyful Learning Dengan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Basic Skills ”... Identifikasi

Faktor eksternal yang berupa peserta didik yang belum beradaptasi, pendekatan scientific yang masih sulit dilakukan, materi yang tidak sampai mendalam, sarana prasarana yang

Melalui pembelajaran Discovery Learning dan pendekatan scientific approach, peserta didik diharapkan dapat menganalisis dan membedakan Jenis-Jenis Degree of comparison

Faktor eksternal yang berupa peserta didik yang belum beradaptasi, pendekatan scientific yang masih sulit dilakukan, materi yang tidak sampai mendalam, sarana prasarana yang

Melalui pendekatan Scientific Approach dengan menggunakan model Cooperative Learning, peserta didik mampu mengidentifikasidan menyusun fungsi sosial, struktur teks

Faktor eksternal yang berupa peserta didik yang belum beradaptasi, pendekatan scientific yang masih sulit dilakukan, materi yang tidak sampai mendalam, sarana prasarana yang belum

 Guru Menyampaikan Cakupan materi dan tujuan pembelajaran KEGIATAN INTI Stimulasi/ Pemberian rangsangan  Peserta didik diberi rangsangan untuk memusatkan perhatian dengan