• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2024

N/A
N/A
Rian Bachtiar

Academic year: 2024

Membagikan "PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2024 "

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA MADRASAH TAHUN ANGGARAN

2024

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

(2)

PENGERTIAN

Bantuan Operasional Sekolah pada Madrasah (BOS) adalah Program Pemerintah Pusat untuk penyediaan pendanaan biaya operasi personalia dan no personalia bagi Madrasah yang

bersumber dari dana alokasi pemerintah Pusat.

PIP BOS

Pemberian bantuan tunai pendidikan kepada peserta didik / anak usia sekolah (usia 6 - 21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, rentan

miskin dengan pemberian Buku Tabungan Simpel dan Kartu Indonesia

Pintar.

PIP merupakan bagian dari

penyempurnaan program Bantuan

Siswa Miskin (BSM)

(3)

TUJUAN UMUM

1

Menurunnya kesenjangan

partisipasi pendikan antar

kelompok masyarakat, terutama antara

penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki-laki

dan penduduk perempuan, antara

wilayah perkotaan dan pedesaan dan

antar daerah. 

2

Menghilangkan hambatan ekonomi bagi anak

untuk

berpartisipasi di madrasah sehingga mereka memperoleh akses

pelayanan Pendidikan yang

lebih baik di tingkat dasar dan

menengah pada satuan/program

Pendidikan di bawah binaan

Kementerian Agama;

3

Mencegah Peserta Didik dari kemungkinan putus sekolah atau

tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi;

4

Membantu Peserta Didik yang kurang

mampu dalam memenuhi kebutuhan

kegiatan pembelajaran;

5

Meningkatkan akses bagi anak

usia 6 (enam) tahun sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun

untuk mendapatkan

layanan

pendidikan sampai tamat pada satuan

pendidikan menengah untuk

mendukung pendidikan universal/rintisan

wajib belajar 12 (dua belas) tahun.

(4)

TUJUAN KHUSUS

Membantu biaya personal pendidikan bagi peserta didik miskin atau rentan miskin yang masih terdaftar sebagai peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

Membeli buku dan

alat tulis Membeli seragam dan

perlengkapan sekolah Membiayai transportasi ke sekolah

Uang saku

peserta didik Biaya kursus bagi peserta didik pendidikan formal

Biaya praktik tambahan/UJK, biaya

magang

(5)

DASAR HUKUM

1 INPRES Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif

3 PMK Nomor 228/PMK.05/2016

tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian/Lembaga

4 KMA Nomor 258 Tahun 2015

tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang

Pedoman Program Indonesia Pintar pada Kementerian Agama

5 SK Dirjen Pendis Nomor 423 Tahun 2023

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Untuk Siswa Madrasah Tahun Anggaran 2023

2 INPRES Nomor 4 Tahun 2022

tentang Percepatan Penghapusan

Kemiskinan Ekstrem

(6)

PERJANJIAN KERJASAMA

1 PKS BRI Nomor B.064/Dt.I.I/Ks.01.7/03/2022 dan Nomor B.18-INS/03/2022

tentang Penyaluran Bantuan Sosial Program Indonesia Pintar (PIP) pada Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI)

2 PKS Bank Mandiri

Nomor 1988 dan Nomor HBK.CST/PKS.005/2022

tentang Penyaluran Bantuan Sosial Program Indonesia Pintar pada Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah

3 PKS BSI Nomor B-2346.2/Dt.I.I/KS.01.7/09/2022 dan Nomor 02/860-PKS/DIR

tentang Penyaluran Bantuan Sosial Program Indonesia Pintar (PIP) pada Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah di Provinsi Aceh Tahun 2022

Nomor B.909.5/Dt.I.I/Ks.01.7/03/2023 dan Nomor B.23-INS/03/2023 tentang Addendum PKS

Nomor B-1728.5/Dt.I.I/KS.01.7/04/2023 dan Nomor 03/474-PKS/DIR tentang

Addendum PKS

(7)

KUOTA DAN ANGGARAN

No Jenjang Jumlah

Siswa Jumlah Anggaran (Rp)

1 MI 939.607 422.823.150.000

2 MTs 745.086 558.814.500.000

3 MA 320.372 320.372.000.000

Jumlah Total 2.005.065 1.302.009.650.000

(8)

MADRASAH IBTIDAIYAH

Rp450.000

Khusus Kelas 6 di

semester Genap dan Kelas 1 di semester Gasal

sebesar

Rp225.000

MADRASAH TSANAWIYAH

Rp750.000

Khusus Kelas 9 di

semester Genap dan Kelas 7 di semester Gasal

sebesar

Rp375.000

MADRASAH ALIYAH

Rp1.800.000

Khusus Kelas 12 di semester Genap dan Kelas

10 di semester Gasal sebesar

Rp900.000

BESARAN MANFAAT

Dana Manfaat Program Indonesia Pintar bagi siswa madrasah diberikan

1 (satu) kali dalam satu tahun anggaran.

(9)

RENCANA PENYALURAN PIP TAHUN 2024

Jenjan g

Kuota Anggaran (Rp)

Ongoing (Tahap 1)

Sisa Anggaran (untuk tahap selanjutnya)(Rp) Jumlah

Siswa

Jumlah Anggaran (Nominal Bantuan

Rp

1.800.000/siswa/tahun) (Rp)

MI

422.823.150.00

0

851.005

338.713.650.000 84.109.500.000 MTs

558.814.500.00

0

582.212

310.990.500.000 247.824.000.000 MA

320.372.000.00

0

247.252

326.942.100.000 - 6.570.100.000  

1.302.009.650.

000

1.680.469

976.646.250.000

Jenjang MA bernilai minus yang menunjukkan

kekurangan anggaran sebesar Rp6.570.100.000. Oleh karena itu, jika nominal bantuan PIP

jenjang MA naik menjadi Rp1.800.000 maka kekurangan anggaran harus tetap dipenuhi karena siswa tersebut merupakan siswa

ongoing yang sudah menerima PIP pada tahun

sebelumnya.

(10)

RENCANA PENYALURAN PIP TAHUN 2024

Jenjan g

Penerima PIP 2023 siswa on going (*)

Hasil padan data EMIS dengan DTKS Kemensos RI per

Februari 2023 (**) Kebutuhan PIP 2024 Jumlah

Siswa

Anggaran (Rp)

Jumlah

Siswa Anggaran (Rp) Jumlah

Siswa Anggaran (Rp) MI 851.005 338.713.650.0

00 1.429.744 643.384.800.000 2.280.749 982.098.450.000 MTs 582.212 310.990.500.0

00 1.374.560 1.030.920.000.00

0 1.956.772 1.341.910.500.0 00

MA 247.252 326.942.100.0

00 578.534 1.041.361.200.00

0 825.786 1.368.303.300.0

00 Jumlah 1.680.469 976.646.250.0

00 3.382.837 2.715.666.000.0

00 5.063.306 3.692.312.250.0 00

Keterangan:

(*) Peserta didik existing, yaitu penerima bantuan PIP tahun 2023;

(**) Peserta didik misikin/rentan miskin baru hasil pemadanan basis data EMIS periode Oktober- Desember 2022 (semester genap) dengan basis data miskin DTKS Kemensos RI, yang merupakan penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH); Bantuan Pangan Non Tunai; Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBIJK); dan Yatim Piatu (YAPI).

Terdapat kekurangan anggaran berdasarkan hasil pemadanan EMIS dengan DTKS Kemensos Tahun 2023 sebagaimana berikut:

menambah anggaran sebesar

Rp2.715.666.000.000 untuk memenuhi penambahan kuota

3.382.837 siswa MI/MTs/MA yang belum

mendapat PIP pada tahun 2023.

(11)

PENGELOLAAN PIP

Pencairan Dana Oleh Siswa

 Dana bantuan PIP tersalurkan ke rekening siswa

 Siswa melakukan pencairan/aktivasi rekening sesuai dengan bank yang telah ditunjuk

 Sosialisasi proses pencairan

 Percepatan pencairan

 Pengolahan data hasil pemetaan dan pembukaan rekening dari bank penyalur

 Proses penetapan dan penyiapan lampiran SK Penetapan siswa penerima PIP

 Proses pencairan SPM dan SP2D

 Dana PIP cair dan masuk dalam rekening RPL PIP Ditjen Pendis

Penyaluran Dana

 Bank Penyalur melakukan pendebetan dari rekening RPL PIP ke rekening siswa penerima PIP

 Memastikan seluruh dana tersalurkan ke rekening siswa berdasarkan SK penetapan penerima PIP

 Kepastian rekening RPL nihil

 Mengiriman SK Penetapan ke seluruh propinsi dan dilanjutkan ke seluruh madrasah siswa penerima PIP

 Sosialisasi Penyaluran dan pencairan PIP

Penetapan SK dan Proses Pencairan SP2D

Penyiapan Basis Data

 Pemutakhiran data on going

 Pemadanan data EMIS dengan data DTKS

 Verifikasi dan validasi oleh madrasah

 Verifikasi, validasi, pemetaan dan pembuatan nomor rekening oleh bank penyalur

 Sosialisasi kebijakan penyaluran PIP

(12)

MEKANISME PENETAPAN PENERIMA PIP

(13)

KRITERIA PENERIMA PIP

Peserta Didik Madrasah Jenjang MI, MTs, dan MA berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun dari keluarga miskin/rentan miskin dengan kriteria sebagai berikut:

A

Penerima PIP Tahun 2023

B

Berasal dari keluarga penerima bantuan sosial yang tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Kementerian Sosial dan/atau Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kemenko PMK.

Berasal dari keluarga miskin/rentan miskin yang diusulkan oleh madrasah melalui persetujuan Kankemenag

Kabupaten/Kota dan Kanwil Kemenag Provinsi yang

dibuktikan dengan SKTM dari Kepala Desa/Kelurahan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut:

1)berstatus yatim/piatu/yatim piatu/anak yang tinggal di panti asuhan

2)berasal dari daerah yang terdampak bencana alam 3)berkebutuhan khusus (disabilitas)

4)orang tua/walinya berstatus narapidana di lembaga pemasyarakatan

5)berstatus tersangka atau narapidana di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan

6)Peserta Didik putus sekolah yang kembali bersekolah

C

Peserta didik diusulkan oleh madrasah dan/atau pemangku kepentingan apabila

anggaran masih tersedia

D

Berasal dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan pertimbangan pada poin C nomor 1-6 yang diusulkan

pemangku kepentingan yang bersumber dari EMIS.

(14)

PENETAPAN PENERIMA PIP ON GOING

Data on going

Data EMIS

CALON PENERIMA PIP NOMINASI PENERIMA PIP PENERIMA PIP

Rekening Aktif

Rekening Belum Aktif

Verval

Sinkronisasi

Verval

(15)

VERIFIKASI DAN VALIDASI

AKTIF TIDAK AKTIF MULAI

VERVAL SISWA

PILIH ALASAN TIDAK AKTIF

SELESAI

UPLOAD BERITA ACARA MEMANTAU

DATA

SELESAI KONFIRMASI

SELESAI VERVAL

UPLOAD BERITA ACARA MEMANTAU

DATA

SELESAI

DOWNLOAD HASIL VERVAL

MEMANTAU DATA

SELESAI Meninggal

dunia, putus sekolah, Lulus, mutasi, tidak

diketahui keberadaanny a, Data ganda dan Menolak PIP

MULAI MULAI MULAI

KSKK MADRASAH KANWIL PROVINSI

KABUPATEN/KOTA MADRASAH

(16)

PENTINGNYA PEMADANAN DENGAN KEMENSOS

 Menjamin ketepatan sasaran penyaluran bantuan dan

menjamin akuntabilitas pelaksanaan program

 Kementerian Sosial RI merupakan instansi atau lembaga yang mempunyai kewenangan dalam penanggulangan kemiskinan atau

institusi pemerintah yang berwenang mengelola dan menyediakan data fakir miskin

1 UU nomor 13 Tahun 2011

tentang Penanganan Fakir Miskin, dijelaskan bahwa program pemberdayaan dan bantuan sosial harus mengacu pada data terpadu yang dikelola Kementerian Sosial yang disebut DTKS

2 PP RI Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai Bab III Mekanisme Penyaluran Pasal 6 ayat (1) dan (2)

3 PMK Nomor 254/PMK.05/2015

tentang Belanja Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga Bab IV tentang

Penetapan, Penerima Pencairan dan

Penyaluran Bantuan Sosial

(17)

PENETAPAN PENERIMA PIP HASIL PEMADANAN

Data DTKS

Data EMIS

CALON PENERIMA PIP NOMINASI PENERIMA PIP PENERIMA PIP

Verval

Pemadanan

Hasil Sinkron

Cleansing data dan sinkronisas

i

(18)

PEMADANAN DATA EMIS DENGAN DTKS

EMIS DTKS

Bagian Datinmas

Pusdatin Kemensos

SK KSKK Subdit Kesiswa

an

Pemadanan Data

Pengiriman

Hasil Pemadanan

Verval dan Penetapan SK Penerima

Sinkronis asi D

ata Penerim

a PIP

1

2

3 4

(19)

PENETAPAN PENERIMA PIP HASIL USULAN MADRASAH

Madrasah

CALON PENERIMA PIP NOMINASI PENERIMA PIP PENERIMA PIP

Cleansing Data

Pengusulan

melalui EMIS EMIS

(20)

DATA USULAN MADRASAH

Mulai

Pengajuan

Pilih Siswa

Short List

Ajukan FUM SKTM

Dokume n Lengkap

? Selesai

Long List Verifikas

i

Penetapan

SK SK

Tidak Ya

Ditolak Disetujui

EMIS LEMBAGA KANWIL/KAB/KOTA DIREKTORAT/SUBDIT

Login EMIS

(21)

DATA USULAN PEMANGKU KEPENTINGAN

1) Data usulan pemangku kepentingan merupakan data Peserta Didik yang layak menerima PIP tetapi belum menerima bantuan sosial PIP yang diusulkan oleh pemangku kepentingan.

2) Data sebagaimana dimaksud pada angka 1) merupakan hasil verifikasi pemangku kepentingan dan menjadi tanggung jawab pemangku kepentingan.

3) Usulan pemangku kepentingan harus disertai dengan surat yang menyatakan bahwa Peserta Didik yang diusulkan berasal dari keluarga miskin/rentan miskin yang layak menerima PIP berdasarkan hasil verifikasi.

4) Usulan pemangku kepentingan disampaikan secara tertulis kepada Direktorat

KSKK Madrasah.

(22)

KIP DIGITAL

1.

Peserta Didik yang ditetapkan sebagai penerima PIP diberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam bentuk digital.

2.

KIP sebagaimana dimaksud pada angka 1 memuat:

Nomor KIP, Nama, Tanggal Lahir, NIK, NISN, Tahun terbit, QR Code

3.

KIP sebagaimana dimaksud pada angka 1 dapat diakses pada aplikasi Sistem Informasi Program Indonesia Pintar Madrasah (SIPMA).

4.

KIP mulai berlaku sejak ditetapkannya SK Penerima sampai dengan ditetapkannya SK Penerima berikutnya.

https://pipmadrasah.kemena g.go.id

https://pipmadrasah.kemena g.go.id

(23)

MEKANISME PENYALURAN

(24)

PENYALURAN DANA DARI KAS NEGARA

Direktorat KSKK Madrasah melakukan perjanjian kerjasama

dengan bank penyalur

menyampaikan PPK data penerima PIP yang sudah

tervalidasi kepada bank penyalur untuk

dilakukan pembukaan

rekening tabungan SimPel

dan pemetaan bank.

Bank penyalur melakukan pemetaan

rekening penerima dan/atau pembukaan rekening penerima di Kantor Cabang Bank

Penyalur terdekat dengan lokasi penerima bantuan selambat-lambatnya 7

hari kerja

Bank penyalur memberitahukan hasil

pembukaan rekening penerima selambat- lambatnya 5 hari Kerja

sejak pemetaan rekening penerima

bantuan dan/atau pembukaan rekening

penerima bantuan selesai

menetapkan PPK daftar penerima manfaat PIP melalui Surat Keputusan PPK

yang disahkan oleh KPA, mengajukan SPP dan SPM

melakukan PPK pencairan

dana bansos PIP

melalui KPPN ke Rekening

Penyalur

Bank penyalur melakukan transfer

dana bantuan dari rekening penyalur ke

rekening penerima paling lambat 30 hari

kalender sejak dana belanja bantuan sosial ditransfer dari

Kas Negara ke Rekening Penyalur

(25)

PENYAMPAIAN SK

3 5

4 1

Direktorat

2

KSKK Madrasah mengirimkan SK

penerima bantuan sosial

PIP ke Kanwil Kemenag Provinsi.

Kanwil Kemenag

Provinsi meneruskan surat keputusan

penerima bantuan sosial

PIP ke Kantor Kemenag Kabupaten/Kota.

Kantor Kemenag Kabupaten/Ko

ta meneruskan surat keputusan

penerima bantuan sosial

PIP ke Madrasah.

Madrasah mengumumkan

dan meneruskan surat keputusan

sebagai penerima bantuan sosial

PIP ke peserta didik/orang

tua/wali. Informasi dapat diakses di SIPMA (Sistem

Informasi PIP Madrasah)

(26)

TIMELINE PENYALURAN

Bulan Tahapan Aktivitas

Januari Penyiapan basis data 1. Penyusunan juknis penyaluran PIP tahun 2024 2. Sinkronisasi data penyaluran PIP 2023 dengan EMIS

3. Pemutakhiran data on going hasil penyaluran PIP Tahun 2023 4. Sosialisasi juknis

Februari-Maret Verifikasi dan validasi 1. Verval data PIP on going 2. Pengolahan data hasil verval

3. Validasi data dengan bank penyalur

4. Pemadanan data dengan DTKS dan/atau P3KE

April Penetapan SK,

penyaluran dan pencairan oleh siswa

1. Penetapan SK Penerima PIP

2. Pencairan SP2D dan penyaluran dana ke rekening siswa 3. Penyampaian SK

4. Pencairan dana PIP oleh siswa Mei-Juni Penyiapan basis data,

verifikasi dan validasi 1. Verval data PIP hasil pemadanan EMIS dengan DTKS dan/atau data P3KE

2. Pengolahan data hasil verval 3. Validasi data dengan bank penyalur

4. Pengusulan penerima PIP oleh satuan pendidikan dan/atau pemangku kepentingan

Juli Penetapan SK,

penyaluran dan pencairan oleh siswa

1. Penetapan SK Penerima

2. Pencairan SP2D dan penyaluran dana ke rekening siswa 3. Penyampaian SK

4. Pencairan dana PIP oleh siswa Agustus-September Verifikasi dan validasi

data 1. Verval data PIP usulan satuan pendidikan dan/atau pemangku kepentingan

2. Pengolahan data hasil verval

3. Validasi data dengan bank penyalur

Oktober Penetapan SK,

penyaluran dan pencairan oleh siswa

1. Penetapan SK Penerima

2. Pencairan SP2D dan penyaluran dana ke rekening siswa 3. Penyampaian SK

4. Pencairan dana PIP oleh siswa November-

Desember Percepatan pencairan dan pendampingan PIP

(27)

BATAS WAKTU TAHAPAN PENYALURAN BANSOS (PMK 228 PASAL 13 TAHUN 2016)

Mekanisme

Menyampaikan ke KPM Penyaluran Pelaporan Penelitian Oleh

PPK Setor

TUNAI

(PMK 254 Pasal 11 Ayat 4 huruf b)

30 HK

(PMK 228 Pasal 13 Ayat 4 huruf c)

Hari Kerja Berikutnya sejak berakhirnya masa penyaluran, sisa dana di setor

(PMK 228 Pasal 13 Ayat 4 huruf d)

REKENING

(PMK 254 Pasal 11 Ayat 4 huruf a)

30 HK

pemindahbukuan ke rek penerima

(PMK 228 Pasal 13 Ayat 4 huruf e)

Jika tidak ada transaksi oleh penerima, Bank Penyalur wajib

melaporkan ke PPK, maks.

30 HK

(PMK 228 Pasal 25 Ayat (1)

Maks. 30 HK sejak diterimanya Laporan dari Bank Penyalur

(PMK 228 Pasal 26 Ayat 2)

15 HK sejak diterima Surat Perintah Penyetoran dari PPK

(PMK 228 Pasal 13 Ayat 4 huruf g)

UANG ELEKTRONIK (PMK 254 Pasal 11 Ayat 4 huruf c)

30 HK

Pengisian ke Kartu penerima

(PMK 228 Pasal 13 Ayat 4 huruf e)

Jika tidak ada transaksi oleh penerima, Bank Penyalur wajib

melaporkan ke PPK, maks.

30 HK

(PMK 228 Pasal 13 Ayat (4) huruf f

Maks. 30 HK sejak diterimanya Laporan dari Bank Penyalur

(PMK 228 Pasal 26 Ayat (2)

15 HK sejak diterima Surat Perintah Penyetoran dari PPK

(PMK 228 Pasal 13 Ayat 4 huruf (g)

HK : Hari Kalender

(28)

MEKANISME PENCAIRAN

(29)

AKTIVASI REKENING SECARA LANGSUNG

MI MTS dan MA

A. Peserta didik didampingi orang tua/wali

1. Fotokopi KTP Orang Tua/Wali serta menunjukkan aslinya, dan fotokopi KK. Bagi orang tua/wali yang tidak memiliki KTP/KK membawa Surat Keterangan dari RT domisili peserta didik.

2. Surat keterangan kepala madrasah. Apabila peserta didik telah pindah madrasah dalam satu jenjang

pendidikan yang sama, maka Surat Keterangan Kepala Madrasah dapat dikeluarkan oleh Kepala Madrasah di madrasah yang baru;

3. Formulir pembukaan Rekening Penerima yang disediakan oleh bank penyalur yang telah diisi dan ditandatangani oleh Penerima Bantuan

B. Didampingi Kamad/Guru

4. Fotokopi KTP kamad/guru yang dikuasakan serta menunjukkan aslinya

5. Surat keterangan kepala madrasah.

6. Surat kuasa dari kepala madrasah (khusus untuk guru yang dikuasakan oleh Kepala Madrasah oleh Kepala Madrasah)

7. Formulir pembukaan Rekening Penerima yang disediakan oleh bank penyalur yang telah diisi dan ditandatangani oleh Penerima Bantuan

Peserta didik dapat melakukan aktivasi rekening sendiri tanpa didampingi oleh orang tua/wali atau kepala madrasah/guru

1. Fotokopi salah satu tanda/bukti identitas pengenal penerima bansos (KIP/Kartu Pelajar/Kartu Identitas Anak/Kartu Tanda Penduduk//Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah) dan menunjukkan aslinya

2. Fotokopi KK

3. Surat Keterangan Kepala Madrasah

4. Formulir pembukaan Rekening Penerima yang disediakan oleh Bank Penyalur yang diisi dan ditandatangani oleh Penerima Bantuan

(30)

AKTIVASI REKENING SECARA KOLEKTIF

MI dan Semua Jenjang (MI, MTs, dan MA) Provinsi Aceh MTs dan MA selain Provinsi Aceh 1. Surat Kuasa perorangan atau kolektif dari Penerima

Bantuan yang bersangkutan di atas materai

2. Fotokopi KTP Kepala Madrasah/Guru yang dikuasakan oleh Kepala Madrasah serta menunjukkan aslinya

3. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Madrasah definitif yang masih berlaku dan menunjukkan aslinya

4. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) 5. Surat Keterangan Kepala Madrasah

6. Surat kuasa dari kepala madrasah (khusus untuk guru yang dikuasakan oleh Kepala Madrasah oleh Kepala Madrasah)

Aktivasi rekening tidak dapat dilakukan secara kolektif.

Bank Penyalur menjamin akses aktivasi rekening

Penerima PIP dengan mekanisme mendatangi langsung Penerima Bansos PIP di lokasi madrasah atau lokasi yang ditentukan oleh Kamad dengan Kantor Cabang.

(31)

PENCAIRAN DANA SECARA LANGSUNG

MI MTs dan MA

Peserta didik melakukan penarikan dana secara langsung dengan didampingi orang tua/wali atau kepala madrasah/guru.

Peserta didik dapat melakukan penarikan dana secara langsung tanpa didampingi oleh orang tua/wali atau kepala madrasah/guru.

1. Peserta didik langsung datang ke Kantor Bank Penyalur dengan membawa salah satu tanda/bukti identitas pengenal seperti: Kartu Pelajar/Kartu Tanda Penduduk/Kartu

Keluarga/Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah dan KIP ATM beserta Buku Tabungan 2. Ke ATM Bank Penyalur/Jaringan ATM yang memiliki kerjasama dengan Bank Penyalur

dengan Kartu Indonesia Pintar ATM dan Nomor PIN.

(32)

MI dan Semua Jenjang (MI, MTs, dan MA) Provinsi Aceh MTs dan MA selain Provinsi Aceh 1. Surat kuasa perorangan atau kolektif dari Penerima

Bantuan yang bersangkutan di atas materai

2. Fotokopi KTP Kepala Madrasah/Guru yang dikuasakan oleh Kepala Madrasah serta menunjukkan aslinya

3. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Madrasah definitif yang masih berlaku dan menunjukkan aslinya

4. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) 5. Surat Keterangan Kepala Madrasah

6. Surat kuasa dari kepala madrasah (khusus untuk guru yang dikuasakan oleh Kepala Madrasah oleh Kepala Madrasah)

1. Surat kuasa perorangan atau kolektif dari Penerima Bantuan yang bersangkutan di atas materai

2. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) 3. Surat Keterangan Kepala Madrasah

4. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Madrasah/Guru dan menunjukkan aslinya;

5. Fotokopi KTP Kamad/Guru sebagai Penerima Kuasa dan menunjukkan aslinya;

6. Fotokopi KTP Pemberi Kuasa;

7. Buku Tabungan dan Kartu Debit Penerima Bantuan yang diambil secara kolektif;

PENCAIRAN DANA SECARA KOLEKTIF

(33)

PEMBATALAN PENERIMA PIP

a. Kepala Madrasah melakukan identifikasi atas status siswa penerima PIP melalui aplikasi SIPMA dan melaporkan status siswa tersebut kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan validasi atas laporan dari Kepala Madrasah. Hasil validasi tersebut, dilaporkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi sebagai rekomendasi untuk pembatalan penerima bantuan sosial PIP. (Form- PIP.10)

c. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi melaporkan dan merekomendasi untuk pembatalan penerima bantuan sosial PIP ke Direktorat KSKK Madrasah. (Form-PIP.11)

d. Direktorat KSKK Madrasah menetapkan pembatalan penerima bantuan sosial PIP berdasarkan laporan dan rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

Meninggal Dunia Meninggal

Dunia

Putus Sekolah Putus Sekolah

Tidak diketahui Keberadaannya

Tidak diketahui Keberadaannya

Menolak menerima KIP

Menolak menerima KIP

Data Ganda Data Ganda

Tidak Lagi Menjadi Penerima PIP

Tidak Lagi Menjadi Penerima PIP

(34)

PENGEMBALIAN DANA PIP

DIREKTORAT KSKK MADRASAH SATUAN PENDIDIKAN (MADRASAH) Kriteria

1. Peserta Didik tidak melakukan aktivasi rekening sampai batas akhir masa aktivasi rekening; dan 2. Peserta Didik tercatat sebagai data

ganda Penerima PIP (hanya salah satu yang dikembalikan).

Mekanisme

1. Berdasarkan laporan dari bank penyalur perihal rekening SimPel penerima PIP belum diaktivasi sampai batas akhir masa aktivasi rekening; atau

2. Berdasarkan laporan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan/atau Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota yang memenuhi ketentuan untuk dikembalikan ke Kas Umum Negara.

Kriteria

1. Peserta Didik menolak sebagai penerima PIP; atau

2. Peserta Didik tidak diketahui keberadaanya, meninggal dunia, putus sekolah, atau tidak melanjutkan pendidikan tetapi telah melakukan aktivasi melalui kuasa penerima (Kepala, guru di Madrasah);

3. Pengembalian dana PIP Madrasah ke Kas Umum Negara yang disebabkan karena keadaan sebagaimana pada angka 1) dan angka 2) dilakukan apabila dana sudah ditarik dari rekening Peserta Didik oleh kuasa penerima.

Mekanisme

4. Penerima PIP/Penerima Kuasa memberikan pernyataan tertulis perihal

keinginannya untuk menyerahkan kembali dana PIP yang diterimanya dengan menyertakan alasan pengembalian dana ke Kas Umum Negara;

5. Pengembalian disampaikan oleh kepala madrasah kepada Direktur KSKK Madrasah melalui aplikasi SIPMA dengan menginput data Peserta Didik yang dananya akan dikembalikan ke Kas Umum Negara;

6. Direktur KSKK Madrasah menindaklanjuti dengan memberikan Kode Billing;

7. Madrasah menggunakan kode billing tersebut untuk mengembalikan dana ke Kas Umum Negara melalui Teller bank yang melayani pengembalian dana ke Kas Umum Negara; dan

8. Madrasah menyampaikan bukti pengembalian ke Kas Umum Negara kepada Direktur KSKK Madrasah melalui aplikasi SIPMA pada menu pengembalian dana.

(35)

KENDALA, HAMBATAN, DAN EVALUASI

(36)

MONITORING DAN EVALUASI

1 3 5

2 4

Mengetahui sejauh mana output dan outcome program

PIP telah tercapai atau belum

Tujuan

Madrasah, Keluarga penerima bantuan

sosial PIP, Orang tua, Siswa madrasah

Sasaran

Kunjungan lapangan dan koordinasi melalui media komunikasi antara lain telepon,

email, whatsapp dan lainnya

Metode

• Direktorat Jenderal Pendis

• Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi

• Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

Pelaksana

• Ketepatan sasaran

• Jumlah Peserta Didik penerima yang sudah dan belum mencairkan dana PIP

• Ketepatan jumlah dana

• Kesesuaian penggunaan dana

• Pelayanan lembaga penyalur

• Keterlaksanaan peran dan fungsi masing- masing instansi terkait dalam implementasi PIP

Aspek-aspek yang diperlukan

(37)

HASIL EVALUASI PIP 2023

Kendala Saran dan Rekomendasi

1) Rendahnya kualitas data (NIK, nama siswa, nama ibu kandung, tempat tanggal lahir), mulai dari

ketidaklengkapan data hingga data ganda.

2) Hasil verifikasi dan validasi data oleh madrasah masih kurang maksimal dan tidak sesuai kondisi di lapangan.

3) Rendahnya kualitas data berpengaruh dalam proses pembuatan nomor rekening oleh bank penyalur. Hal ini mengakibatkan lambatnya proses penyaluran karena diperlukan pengecekan data siswa secara detail.

4) Hasil pemetaan bank penyalur banyak yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

1) Perlu penguatan kapasitas pengelola PIP baik di daerah maupun di pusat dengan memanfaatkan fungsi IT dalam pengelolaan data besar PIP. Jika diperlukan perlu

dianggarkan anggaran untuk penyedia jasa untuk membantu kinerja pengelolaan data besar.

2) Perlu disiapkan SDM yang kompeten dalam mengelola PIP, sehingga lebih teliti dalam input dan mengelola data.

3) Meningkatkan koordinasi antara EMIS Kemenag, Data terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, dan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

Koordinasi antara pihak-pihak terkait masih lemah. Hal ini dikarenakan proses penyampaian informasi penetapan penerima manfaat yang dilakukan secara berjenjang dan

bertahap mulai dari Kementerian Agama Pusat, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota hingga Satuan Pendidikan (Madrasah).

1) Sistem komunikasi dan koordinasi lebih diefektifkan

sehingga ada kesamaan persepsi antara pihak terkait mulai dari Kementerian Agama Pusat hingga madrasah.

2) Perlu peningkatan anggaran untuk safeguarding

pelaksanaan PIP sampai di tingkat daerah agar sosialisasi dan pemantauan dapat dilakukan lebih maksimal. 

Adanya keengganan dari pihak siswa madrasah untuk

melakukan proses aktivasi dan pencairan secara langsung atas pertimbangan perbandingan antara biaya yang harus

dikeluarkan siswa untuk melakukan proses aktivasi dan pencairan secara langsung dengan dana manfaat yang diterima.

 

1) Pihak bank penyalur agar lebih proaktif untuk jemput bola ke madrasah atau lokasi yang sudah ditentukan dalam

membantu proses aktivasi dan pencairan.

2) Pihak madrasah membantu siswa dalam melakukan pencairan baik secara mandiri ataupun kolektif.

(38)

HASIL EVALUASI PIP 2023

Kendala Saran dan Rekomendasi

1) Kurangnya koordinasi antara Bank Pusat dan Bank Cabang yang mengakibatkan hal-hal berikut:

Persyaratan pencairan dari beberapa cabang bank penyalur tidak sesuai dengan juknis. Terdapat

dokumen tambahan yang diminta oleh petugas bank.

Bank cabang tidak bisa mencairkan dana PIP dengan alasan masih menunggu informasi dari Bank Pusat.

2) Bank cabang belum menerima kiriman buku tabungan dan kartu ATM dari Bank Mandiri Pusat.

3) Bank Mandiri mewajibkan proses aktivasi dilakukan dengan tatap muka langsung antara siswa dengan petugas bank dan tidak boleh secara kolektif. Hal ini menghambat proses pencairan dana oleh siswa dikarenakan hal-hal berikut:

Terdapat siswa yang sudah lulus dan tidak berada di madrasah asalnya.

Siswa yang tinggal di pondok atau asrama juga

kesulitan untuk mencairkan dananya karena tidak bisa keluar dari pondok/madrasah.

Terdapat siswa yang sudah pindah atau meninggal dunia.

Lokasi bank cabang jauh dari madrasah.

Bank penyalur menjanjikan untuk jemput

bola/mendatangi madrasah yang jauh dan sulit dijangkau. Sehingga perlu waktu untuk menunggu penjadwalan dari bank.

 

1) Meningkatkan koordinasi antara pihak Bank Penyalur di tingkat pusat hingga tingkat unit kerja di daerah sehingga ada kesamaan persepsi dalam prosedur pelayanan serta persyaratan pencairan dana PIP.

2) PIC bank penyalur diharapkan dapat merespon segala kendala yang dihadapi madrasah saat melakukan proses aktivasi dan pencairan.

3) Mempercepat proses pengiriman buku tabungan dan kartu ATM ke seluruh wilayah.

4) Mempercepat penjadwalan pencairan dana PIP, baik

pencairan yang dilakukan di Bank maupun di Madrasah atau lokasi yang telah disepakati.

5) Bank cabang sebaiknya perlu menyiapkan loket khusus untuk melayani pencairan bantuan sosial pemerintah salah satunya adalah pencairan dana PIP.

 

(39)

REALISASI PENYALURAN PIP 2023

Jenjang

Kuota Dan Anggaran Tahap 1 Tahap 2 Total Penyaluran

Kuota

(Siswa) Anggaran (Rp.) Kuota

(Siswa) Anggaran (Rp.) % Kuota

(Siswa) Anggaran (Rp.) % Kuota

(Siswa) Anggaran (Rp.) % MI 939.607 422.823.150.000 815.461 327.086.550.000 77,36 212.748 95.736.600.000 22,64 1.028.209 422.823.150.000 100,00 MTs 745.086 558.814.500.000 647.341 363.349.875.000 65,02 260.620 195.464.625.000 34,98 907.961 558.814.500.000 100,00 MA 320.372 320.372.000.000 344.563 271.442.500.000 84,73 48.930 48.929.500.000 15,27 393.493 320.372.000.000 100,00 Jumlah 2.005.065 1.302.009.650.0

00 1.807.36

5 961.878.925.0

00 73,8

8 522.298 340.130.725.000 26,12 2.329.663 1.302.009.650.0

00 100,00

(40)

REALISASI PENCAIRAN PIP 2023 BERDASARKAN JENJANG

Jenjang

SP2D Pengambilan Oleh Siswa Belum Diambil Oleh Siswa*

Sasaran Anggaran (Rp) Sasaran % Anggaran (Rp) % Sasara

n % Anggaran (Rp) % MI 1.028.209 422.823.150.000 968.852 94,23 396.402.300.000 93,75 59.357 5,77 26.420.850.000 6,25 MTs 907.961 558.814.500.000 864.673 95,23 527.679.375.000 94,43 43.288 4,77 31.135.125.000 5,57 MA 393.493 320.372.000.000 380.689 96,75 308.460.500.000 96,28 12.804 3,25 11.911.500.000 3,72 Total 2.329.663 1.302.009.650.000 2.214.214 95,04 1.232.542.175.000 94,66 115.449 4,96 69.467.475.000 5,34

*Berdasarkan laporan bank penyalur posisi tanggal 31 Desember 2023

(41)

REALISASI PENCAIRAN PIP 2023 BERDASARKAN BANK PENYALUR

Bank

Penyalur Tahap SP2D Pengambilan Oleh Siswa Belum Diambil Oleh Siswa*

Sasaran Anggaran Sasaran % Anggaran % Sasaran % Anggaran %

BSI

1 91.497 47.649.350.000 91.484 99,99 47.640.300.000 99,98 13 0,01 9.050.000 0,02 2 25.867 17.072.400.000 25.096 97,02 16.508.850.000 96,70 771 2,98 563.550.000 3,30 Total 117.364 64.721.750.000 116.580 99,33 64.149.150.000 99,12 784 0,67 572.600.000 0,88

BRI

1 769.873 308.736.450.000 763.204 99,13 306.025.200.000 99,12 6.669 0,87 2.711.250.000 0,88 2 200.951 90.427.950.000 148.491 73,89 66.820.950.000 73,89 52.460 26,11 23.607.000.000 26,11 Total 970.824 399.164.400.000 911.695 93,91 372.846.150.000 93,41 59.129 6,09 26.318.250.00

0 6,59

Bank Mandiri

1 945.995 605.493.125.000 929.506 98,26 593.859.125.000 98,08 16.489 1,74 11.634.000.000 1,92 2 295.480 232.630.375.000 256.433 86,79 201.687.750.000 86,70 39.047 13,21 30.942.625.000 13,30 Total 1.241.47

5 838.123.500.000 1.185.939 95,53 795.546.875.000 94,92 55.536 4,47 42.576.625.00

0 5,08

Total Jumlah 2.329.66

3 1.302.009.650.00

0 2.214.214 95,04 1.232.542.175.000 94,66 115.449 4,96 69.467.475.00

0 5,34

*Berdasarkan laporan bank penyalur posisi tanggal 31 Desember 2023

(42)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Untuk siswa sekolah formal, sekolah mengentri ( updating ) data siswa (nomor KPS/KKS/KIP) calon penerima PIP 2015 dari keluarga pemegang KPS/KKS/KIP ke dalam aplikasi Dapodik

4) Waktu pencairan PIP tidak sesuai dengan kebutuhan keperluan belajar siswa; 5) Sistem monitoring dan pemantauan pelaksanaan PIP kurang dari sekolah. 6) Program

SELOR 450.000 TENTANG PENETAPAN SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH PENERIMA BANTUAN SOSIAL PROGRAM INDONESIA PINTAR TAHAP I. DAFTAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH PENERIMA BANTUAN

Pemerintah melalui Program Indonesia Pintar (PIP) Pendidikan Tinggi yang dikelola oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) telah mengalokasikan Bantuan UKT/SPP

Program Indonesia Pintar (PIP) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) merupakan bantuan berupa uang tunai dari pemerintah yang akan diberikan kepada peserta didik yang

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk mencairkan manfaat Dana Bantuan Sosial Program Indonesia Pintar pada Bank

7. KTP/Kartu Pelajar/Akta Lahir/Kartu Keluarga siswa Bank tidak dapat mencairkan data kalau belum mendapatkan data siswa dari pusat. Pencairan bisa dilakukan secara kolektif

Untuk Siswa INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM INDONESIA PINTAR PIP JENJANG SD TAHUN 2023 Isilah sesuai dengan kondisi sekolah, tanpa mencantumkan identitas siswa 1..