• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2018

N/A
N/A
Maul

Academic year: 2023

Membagikan "PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2018 "

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang diikuti oleh warga negara Indonesia yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Permasalahan dalam penelitian ini: (1) bagaimana pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun. 2) faktor penghambat pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun di kabupaten Suradadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun atau biasa dikenal dengan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang telah dilaksanakan oleh beberapa sekolah di Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun di Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal telah bertahan selama 3 periode (tahun pertumbuhan. Hambatan pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun di Kecamatan Suradadi Tegal Kabupaten, antara lain : Tingkat pendapatan orang tua yang relatif rendah yaitu kurang dari Rp. Saran dari penelitian ini adalah: Dinas Pendidikan hendaknya memberikan informasi tentang program wajib belajar 12 tahun agar masyarakat dapat mengetahui informasi tersebut lebih lanjut. Terakhir, negara bertanggung jawab agar anak-anak kurang mampu mendapatkan pendidikan gratis.

The purpose of this study is to describe the implementation of the 12-year compulsory education program or commonly called Pendidikan Menengah Universal (PMU) conducted by various schools in Suradadi, Tegal. The results of this study indicate that the implementation of the 12-year compulsory education program in Suradadi, Tegal survived 3 periods (in experiencing an increase. Barriers to the implementation of the 12-year compulsory education program in Suradadi, Tegal , among others: the level of parents' income is relatively low, namely less than Rp.

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hikmah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul Penyelenggaraan Program Wajib Belajar 12 Tahun di Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Tahun 2018.

Latar Belakang Masalah

Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah Kebijakan Program Wajib Belajar. Program wajib belajar ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar yang merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003: “Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimum pada jenjang pendidikan dasar tanpa dipungut biaya apapun. biaya apa pun."

Wajib belajar merupakan program yang mewajibkan seluruh anak usia sekolah untuk mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan tingkat usianya, sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1973, pemerintah berencana untuk meningkatkannya. Pada tahun 1983, pemerintah Indonesia mencanangkan Program Wajib Belajar Enam Tahun bagi anak usia 7-12 tahun di tingkat nasional, kemudian pemerintah Indonesia melanjutkan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sejak Mei 1994. Dan lagi-lagi pemerintah Indonesia sebagai kelanjutannya. Tahun Program Wajib Belajar 9 Tahun, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Yusuf Kalla mencanangkan Program Indonesia Pintar.

Program ini terutama berfokus pada pelaksanaan wajib belajar (Wajar) 12 tahun, dengan memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak usia 7-18 tahun hingga tingkat menengah atau dari SD MI hingga SMA/SMK/MA. Kesimpulan logis umum dari sistem wajib belajar adalah kontrol penuh negara atas “semua anak”, keseragaman dan pendidikan diatur atas perintah negara. Oleh karena itu, seluruh sistem wajib belajar diatur secara khusus oleh undang-undang masing-masing negara yang menyelenggarakan wajib belajar.

Sekolah yang melaksanakan program wajib belajar harus memenuhi standar pembelajaran yang ditetapkan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan. Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa dengan luas wilayah 876,1 km2. Rendahnya Angka Partisipasi Kasar (GPR) dan Angka Partisipasi Bersih (APM) di wilayah Tegal menjadi salah satu penyebab diberlakukannya program wajib belajar.

Berikut data Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) menurut kecamatan di Kabupaten Tegal tahun 2018. Dari tabel diatas dapat diketahui informasi jumlah APK pada setiap kecamatan -Kecamatan di Kabupaten Tegal, MOT tertinggi terdapat di Kecamatan Adiwerna, dan APK terendah terdapat di Kecamatan Suradadi yaitu sebesar 29% yang menurut Dinas P dan K masih jauh dibandingkan dengan pemerintah Kabupaten Tegal. target sebesar 76%. Wajib Belajar 12 Tahun di Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal dengan judul penelitian “Pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 Tahun di Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Tahun 2019”.

Tabel 1.1 APK dan APM kecamatan di Kabupaten Tegal Tahun 2018
Tabel 1.1 APK dan APM kecamatan di Kabupaten Tegal Tahun 2018

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi Dinas Pendidikan dapat memberikan informasi yang nyata mengenai kondisi fisik dan kondisi sosial ekonomi program wajib belajar 12 tahun sehingga dapat memberikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan mengenai program wajib belajar 12 tahun dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan serta membuktikan teori di lapangan. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap visi pendidikan agar dapat menyukseskan dan mendukung pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun.

Bagi pelajar, penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada pelajar untuk tetap semangat mengikuti program wajib belajar 12 tahun. Bagi para orang tua, penelitian ini dapat memberikan masukan agar mereka mengubah pandangan terhadap nilai-nilai dan visi pendidikan anaknya demi mensukseskan program wajib belajar 12 tahun.

Batasan Istilah

Hambatan Pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 Tahun di Kecamatan Suradadi adalah hambatan pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun bagi anak usia 16 sampai dengan 18 tahun untuk memperoleh pendidikan dan menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA). Menurut Yenny 2017, pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun meliputi kecukupan tenaga pengajar, ketersediaan tempat dan prasarana, serta ketersediaan dana pendidikan; Berbagai permasalahan yang dihadapi perkembangan pendidikan di Indonesia terungkap, khususnya terkait dengan program wajib belajar 12 tahun.

Mengingat semakin meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja yang berkualitas dan meningkatnya masukan pendidikan, pemerintah sangat berkeinginan untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun. Tampaknya, wajib belajar 12 tahun masih dalam proses persiapan, karena aturan yang masih berlaku menyangkut wajib belajar 9 tahun, baik di tingkat undang-undang maupun di tingkat pemerintah (PP) atau peraturan menteri (Permen ). Ketidaksesuaian ini berujung pada aturan yang mendukung, namun ada pula yang justru sebaliknya, yakni mencegah wajib belajar 12 tahun.

Jadi, jika seseorang menerapkan wajib belajar 12 tahun di berbagai kota/kabupaten yang ditandai dengan inisiatif Pemerintah Daerah. Di sisi lain, Program Wajib Belajar 12 tahun masih terkendala karena belum terselesaikannya Program Wajib Belajar 9 tahun. Peningkatan akses terhadap pendidikan dasar dan menengah untuk memenuhi program Wajib Belajar 12 tahun merupakan agenda yang harus dipenuhi dalam lima tahun ke depan sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019.

Jika rata-rata biaya operasional sekolah per siswa adalah Rp1.000.000 per tahun, maka alokasi anggaran pendidikan tahunan untuk BOS sebagai konsekuensi khusus program wajib belajar 12 tahun akan melebihi Rp25,5 triliun. Oleh karena itu, wajib belajar 12 tahun mengalami kendala anggaran yang besar, karena sangat tingginya kebutuhan terhadap program lain. Dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan wajib belajar dua belas tahun di Surabaya melalui pemberian Belanja Operasional Daerah Pendidikan (BOPDA) mulai dari pendidikan dasar, Maret 2012, hal. 204-216).

Penyelenggaraan program wajib belajar 12 tahun; kecukupan tenaga pengajar pada tingkat sekolah dasar belum terpenuhi, ketersediaan sarana prasarana belum terpenuhi sepenuhnya, ketersediaan. Selain itu, data APK dan NER menunjukkan masih terdapat anak usia sekolah yang belum mendapatkan program wajib belajar 12 tahun.

Tabel 2.1.  Indeks Pembangunan Manusia per Provinsi di Indonesia  (Periode 2013 sampai 2017)
Tabel 2.1. Indeks Pembangunan Manusia per Provinsi di Indonesia (Periode 2013 sampai 2017)

SARAN

1.500.000, rata-rata tingkat pendidikan akhir orang tua adalah tingkat sekolah dasar sebesar 57,8%, rata-rata jenis pekerjaan orang tua adalah sebagai nelayan, keluarga menunjang anak bersekolah, waktu yang dibutuhkan anak untuk menempuh perjalanan dari rumah ke sekolah adalah 20 menit, jarak tempuh 3 km-5 km, dan rata-rata jumlah keluarga inti 5 orang.

Gambar

Tabel 1.1 APK dan APM kecamatan di Kabupaten Tegal Tahun 2018
Tabel 2.1.  Indeks Pembangunan Manusia per Provinsi di Indonesia  (Periode 2013 sampai 2017)
Gambar 1.1      Kerangka berfikir penelitian dengan judul Pelaksanaan Program Wajib Belajar  12 Tahun di Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal tahun 2018

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, maka penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar 12 Tahun, merupakan sesuatu yang amat urgen dalam rangka pelaksanaan kewenangan

Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa dari 7 faktor yang diteliti, faktor yang paling dominan menghambat pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun bagi anak usia sekolah

Dari hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar dalam pelaksanaan Program Wajib

Selain permasalahan sosialiasai program PMU, beberapa permasalahan pokok yang di- hadapi dalam pelaksanaan program PMU, antara lain(1) wajar dikmen 12 tahun belum memiliki

Kesimpulan : dari penelitian evaluasi yang telah dilakukan, menunjukan bahwa penyelenggaraan kebijakan program wajib belajar 12 tahun di kota Depok ditetapkan dengan

Pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun di Kecamatan Cibeber ini turut dipengaruhi oleh kondisi sosial dan faktor budaya yang ada serta melekat

Dalam program Wajib Belajar 12 Tahun ini sendiri, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta juga sudah memiliki tugas di dalamnya, yaitu antara lain tugas tataran

Petunjuk Pelaksanaan Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan di Masyarakat, (3) Cara Mengatasi Penghambat Terwujudnya Pelaksanaan Jam Wajib Belajar